VISUS TURUN
Pembimbing :
dr. Atiek Indrawati, Sp.M
Disusun oleh :
01 04
PATHOLOGY
KERATITIS UVEITIS
02 05
DIAGNOSIS TREATMENT
ULKUS KORNEA ENDOFTALMITIS
03 06
CONCLUSIONS
GLAUKOMA AKUT PANOFTALMITIS
01
KERATITIS
KERATITIS
KERATITIS
BLEFAROSPASME
EPIFORIA
FOTOFOBIA
KERATITIS
GEJALA SUBJEKTIF
KERATITIS KERATITIS
PUNGTATA MARGINAL
KERATITIS KERATITIS
INTERSTISIAL BAKTERIAL
KERATITIS KERATITIS
JAMUR VIRUS
Keratitis Pungtata
Definisi Radang kornea yg berkumpul di daerah membrana Bowman dengan infiltrat
KERATITIS
bercak-bercak halus
Sifat Bilateral, kronis, tanpa gejala kelainan konjungtiva
Keratitis Marginal
Definisi Infiltrat yg tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus terjadi akibat reaksi
hipersensitivitas terhadap eksotoksin stafilokokus.
Bila tidak diobati dengan baik ulkus kornea. Infiltrat & ulkus diduga merupakan
timbunan kompleks Ag-Ab. Biasa bersifat rekuren.
Manifestasi Kelilipan, lakrimasi, & fotofobia berat
klinik
Pada mata akan terlihat blefarospasme pada 1 mata, injeksi konjungtiva, infiltrat
atau ulkus yg memanjang, dangkal unilateral tunggal atau multipel & sering disertai
neovaskularisasi dari arah limbus
Terapi Farmakoterapi: Antibiotik, steroid dosis ringan, vit. B & C dosis tinggi
Non farmakoterapi: Kauterisasi listrik atau AgNO3 di pembuluh darah atau flep
konjungtiva kecil
Keratitis Interstisial
KERATITIS
Definisi Radang kornea pada jaringan kornea yang lebih dalam pada kedua mata yg terjadi
akibat alergi atau infeksi spirochaeta ke dalam stroma kornea & akibat TB.
Penyebabnya juga dapat berupa bakteri, virus & jamur.
Manifestasi Fotofobia, lakrimasi, kelopak meradang, menurunnnya visus & keluhan bertahan
klinik seumur hidup. Kelainan biasanya bilateral.
Terapi Tergantung penyebabnya. Diberikan sulfas atropin tetes mata untuk mencegah
sinekia akibat terjadinya uveitis & kortikosteroid tetes mata (Hati-hati! Steroid dapat
juga memperburuk gejala & proses penyakit)
KERATITIS
Keratitis Interstisial
Keratitis Bakterial
KERATITIS
Manifestasi klinik Kelopak mata lengket setiap bangun pagi, mata sakit silau, merah, berair, &
penglihatan berkurang.
Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pemakaian lensa kontak dengan
pemakaian lama. Kornea menjadi keruh & dapat menjadi abses di dalam
stroma kornea. Gejalanya sakit, infiltrat, mata merah, lakrimasi, fotofobia,
edema kornea, mata kotor, kelopak bengkak & flare di bilik mata depan.
Pengobatan dengan melepas lensa kontak & antibiotik.
Terapi Batang gram negatif: Tobramisin, ceftazidime, fluoroquinolone
Batang gram positif: Cefazoline, vancomycin, moxifloxacin/ gatofloxaxin
Kokus gram negatif: Ceftriaxone, ceftazidime, moxifloxacin/ gatofloxaxin
Pemeriksaan Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan KOH 10% terhadap kerokan kornea yang
penunjang menunjukkan hifa.
Terapi Natamisin 5% pada keratitis filamentous, fusarium & amfoterisin B 0,15-0,30 % pada
keratitis yeast, aspergillus
Ketokonazol sistemik (200-600 mg/ hari)
Siklopegik
Obat oral antiglaukoma bila disertai peningkatan TIO
Jika tidak ada perbaikan Keratoplasti
Manifestasi klinik Keluhan baru timbul setelah 5 hari atau 3 minggu kemudian. Keluhan berupa sakit mata yg hebat,
berair, penglihatan menurun & silau.
Pada mata akan terlihat infiltrat kelabu, hipopion, peradangan, ulserasi superfisial, satelit bila
terletak di dalam stroma, biasanya disertai cincin endotel dengan plak tampak bercabang-
cabang , & lipatan Descemet.
Keratitis Acanthamoeba
Definisi Keratitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Amoeba bersel tunggal
KERATITIS
Manifestasi Nyeri hebat pd mata, mata merah, lakrimasi, photopobia, visus menurun
klinik
Terapi Debridement epitel, dan terapi isethionate propamide topical (larutan 1%) secara
intensif, tetes mata neomycin forte, dan kortikosteroid dpt diberikan untk
mengendalikan reaksi radang pd kornea.
Fotokeratitis
Definisi Inflamasi pada kornea akibat cahaya
Etiologi Mata terpajan sinar UV di bawah sinar matahari & pekerjaan las.
Prevalensi Tidak ada perbedaan antara pria & wanita
Manifestasi Memberikan rasa sakit selama 2 hari
klinik
KERATITIS
Keratitis Virus
Kambuhnya penyakit ini disebabkan oleh stress, lelah, terpajan sinar UV.
Kambuhnya biasanya disertai keratitis dendritik & radang iris.
Sangat tidak boleh memberikan steroid topikal karena akan memperburuk keratitis
yg disertai dengan kebutaan.
Terdapat 2 bentuk:
a. Keratitis herpes simplek epitelial (dendritik)
Mekanisme kerusakan terjadi akibat pembelahan virus di dalam sel epitel
membentuk ulkus kornea superfisial
b. Keratitis herpes simplek stromal (diskiformis)
Mekanisme kerusakan terjadi akibat reaksi imunologik tubuh pasien sendiri
terhadap virus yg menyerang, menarik sel leukosit dan sel radang lainnya. Sel ini
mengeluarkan bahan proteolitik untuk merusak virus yg juga akan merusak jar.
stromal yg ada di sekitarnya.
Terapi Solutio IDU 1% ditetes setiap jam, salep 0,5% setiap 4 jam
Salep Trifluorotimidin (TFT) 1% diberikan setiap 4 jam
Salep Acyclovir 3% diberikan setiap 4 jam
KERATITIS Keratitis Dendritik Keratitis Disiformis
gambaran lesi yang memiliki
percabangan linear dengan
tepian kabur dan memiliki bulbus
terminalis pada ujungnya.
trigeminus
Gambaran keratitis pungtata superfisial berupa gambaran seperti infiltrat halus
bertitik-titik di depan kornea, berkumpul di membrana Bowman yg dapat terjadi
pada keratitis herpetik (herpes simplek, herpes zoster), infeksi virus, vaksinia &
trachoma.
Biasanya bilateral & kronis tanpa gejala kelainan konjungtiva atapun tanda akut
Bila yg terkena ganglion cabang oftalmikus maka akan terlihat gejala–gejala
herpes zoster pada mata
Gejala ini tidak akan melampaui garis median kepala
Biasanya herpes zoster akan mengenai orang dgn lanjut usia
Manifestasi klinik: Rasa sakit pada daerah yg terkena, badan terasa hangat,
penglihatan berkurang, mata merah, pada kelopak akan terlihat vesikel & infiltrat
pada kornea. Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom yg dipersarafi saraf
trigeminus yg dpt progresif dgn terbentuknya jar. parut
Terapi:
Tidak spesifik & hanya simptomatik
Asiklovir & pada usia lanjut diberikan steroid
Keratokonjungtivitis Epidemi
KERATITIS
Definisi Peradangan kornea & konjungtiva yg disebabkan oleh reaksi alergi terhadap
adenovirus tipe 8, 19, atau 37, timbul sebagai suatu epidemi & bersifat bilateral.
Prevalensi Tidak ada perbedaan pria & wanita, lebih umum mengenai dewasa
Manifestasi Demam, gangguan saluran nafas, penglihatan menurun, merasa seperti ada
klinik benda asing, berair, kadang disertai nyeri.
Terdapat edema kelopak & folikel konjungtiva, pesudomembran pada
konjungtiva tarsal yg membentuk jar. parut, kel. preaurikuler
membesar.
Keratitis ini berjalan lambat sering terdapat unilateral pada petani sawah
Etiologi
Definisi Keratitis yg disertai adanya filamen mukoid & deskuamasi sel epitel
pada permukaan kornea. Gambaran khususnya berupa filamen epitel
halus
Prevalensi Kelainan ini ditemukan pada gejala sindrom mata kering, DM,
pascabedah katarak, & keracunan kornea oleh obat tertentu
Filamen tda sel & sisa mukoid dgn dasar bentuk segitiga yg menarik
epitel. Epitel yg terdapat pada filamen terlihat tidak melekat pada
epitel kornea. Di dekat filamen terdapat defek epitel disertai
kekeruhan epitel berwarna abu-abu.
Manifestasi Rasa kelilipan, sakit, silau, blefarospasme, epifora, mata merah &
klinik defek epitel kornea.
Keratitis Alergi
Terapi
Obat topikal antihistamin & kompres dingin
Keratitis Alergi
Klasifikasi 1. Keratokonjungtivitis Flikten
KERAITIS
Radang kornea & konjungtiva yg merupakan reaksi imun pd jaringan yg sudah sensitif
terhadap antigen.
Dahulu diduga disebabkan alergi terhadap tuberkuloprotein
Untuk mengetahui penyebabnya sebaiknya dicari penyebab alerginya
Pada benjolan akan terjadi penimbunan sel limfoid
Terdapat daerah yg berwarna keputihan yg merupakan degenerasi hialin.
2. Ulkus Fliktenular
Benjolan abu-abu yg pada kornea terlihat sebagai
a. Ulkus fasikular yg menjalar melintas kornea dgn pembuluh darah jelas di
belakangnya
b. Flikten multipel di sekitar limbus
c. Ulkus cincin yg merupakan gabungan ulkus
Kelainan ini ditemukan pada gejala sindrom mata kering, DM, pascabedah
katarak, & keracunan kornea oleh obat tertentu
Terapi Steroid
Manifestasi Rasa kelilipan, sakit, silau, blefarospasme, epifora, mata merah & defek epitel
klinik kornea.
Terapi Larutan hipertonik NaCl 5% & air mata hipertonik, mengangkat filamen & bila
mungkin memasang lensa kontak lembek.
KERATITIS
3. Keratitis Fasikularis
Keratitis dgn pembentukan pita pembuluh darah yg menjalar dari
limbus ke arah kornea. Biasanya berupa ulkus kornea akibat flikten
yg menjalar ke daerah sentral disertai fasikulus pembuluh darah
Definisi: Flikten yg berjalan (wander phylcten) yg membawa jalur
pembuluh darah baru sepanjang permukaan kornea. Pergerakan
dimulai dari limbus.
Dapat berbentuk flikten multipel di sekitar limbus ataupun ulkus
cincin.
4. Keratokonjungtivitis Vernal
Penyakit rekuren dgn peradangan tarsus & konjungtiva bilateral.
Penyebab tidak diketahui, akan tetapi didapatkan terutama pada
musim panas & mengenai anak < 14 th terutama laki-laki lebih
sering
KERATITIS
Keratitis Lagoftalmos
Definisi Keratitis yg terjadi akibat adanya lagoftalmos dimana kelopak tdk dpt menutup dgn
sempurna sehingga terjadi kekeringan kornea.
etiologi dpt disebabkan tarikan jar. parut pd tepi kelopak, eksoftalmos, parese saraf kranial,
atoni m. orbikularis okuli & proptosis krn tiroid
Manifestasi Mata gatal, berpasir, silau, penglihatan kabur, sekresi mukus berlebihan, sukar
klinik menggerakkan kelopak mata, mata kering karena adanya erosi kornea
Pada pemeriksaan didapatkan meniskus air mata pada tepi kelopak mata bawah
hilang, edema konjungtiva bulbi, filamen melekat di kornea
02
ULKUS KORNEA
ULKUS KORNEA
Ulkus Kornea
• Ulkus kornea merupakan kematian jaringan kornea
Infeksi bakteri
Sebagian permukaan
Infeksi jamur
Kornea hilang
Infeksi virus
Proses alergi-imunologi
Ulkus Mooren
Ulkus Sentral
Ulkus Neuroparalitik
Ulkus Serpens Akut
Ulkus Kornea Pseudomonas aeruenosa
Keratomikosis
Ulkus Ateromatosis
ULKUS KORNEA
Patogenesis
ULKUS MARGINAL / PERIFER
ULKUS KORNEA
Ulkus Mooren
Pria muda
Binokular Perforasi kornea,
Nyeri berat Prognosis Buruk
Progresif
ULKUS KORNEA
Ulkus Sentral
• Etiologi:
Pseudomonas, Pneumokok, Moraxella, K. pneumonia,
Herpes simpleks, zoster, C. albicans, aspergilus.
• Faktor Predisposisi:
Erosi kornea, imunosupresif, obat local anestesi, DM,
lansia
ULKUS KORNA
Ulkus Neuroparalitik
• Nyeri pada mata dan kelopak, silau, lakrimasi, dan penglihatan turun.
• Kekeruhan kornea sentral, berbatas lebih tegas pada sisi yang paling
aktif.
• Infiltrate yang berwarna kekuning-kuningan yang mudah pecah dan
menyebabkan tukak.
• Hipopion steril, injeksi konjungtiva dan injeksi siliar yang berat.
• Terapi: Antibiotik berspektrum luas secara topikal tiap jam atau lebih.
Penisilin sebagai pengobatan tambahan secara subkonjungtiva
Ulkus yg dalam keratoplasti
ULKUS KORNEA
Keratomikosis
•
03
GLAUKOMA AKUT
GLAUKOMA AKUT
Glaukoma Akut
Funduskopi.
Untuk menemukan trias glaukoma (CDR melebar, ekskavasasi, dan medialisasi)
Tonometri.
Pemeriksaan untuk mengukur tekanan bola mata, baik dengan alat kontak menyentuh bola mata
maupun non kontak.
Gonioskopi.
Adalah pemeriksaan untuk menilai keadaan sudut bilik mata, adakah hambatan pengaliran humor
aquos.
Perimetri.
Pemeriksaan lapang pandangan dengan komputer, untuk mendeteksi atau menilai hilangnya
lapang pandang akibat kerusakan saraf penglihatan.
GLAUKOMA AKUT
PENATALAKSANAAN
• Medikamentosa
Obat kolinergik :
Pilocarpine Hydrochloride & Nitrate 0,25%, 0,5-0,6%, 8%, dan 10% 4x/hari
Obat penyekat beta adrenergik :
Timolol Maleate 0,25% dan 0,5%; gel, Betaxolol 0,25% dan 0,5% 2x/hari
Penghambat karbonat anhidrase :
Acetazolamide tab 125 mg dan 250 mg 4x/hari
Obat osmotik :
Gliserin, isosorbid, mannitol
• Operatif
Trabekulektomi
Iridektomi
UVEITIS
04
UVEITIS
Uveitis Anterior
UVEITIS
UVEITIS
Uveitis Posterior
Uveitis anterior adalah radang pada iris (iritis) atau badan siliar (siklitis) dan
dapat terjadi bersamaan (iridosiklitis).
1. Iritis Akut
Iritis atau peradangan iris yang biasanya disertai dengan siklitis yang dapat
berakhir dengan uveitis menahun.
Iritis akan memberikan rasa sakit, mata merah, dan fotobia
UVEITIS
Pada bilik mata depan ditemukan flare dan bila peradangan sangat
akut akan ditemukan hifema dan hipopion.
Pupil terlihat miosis dengan tepi irregular akibat rangsangan proses
peradangan pada otot sfingter pupil.
Bila tekanan bola mata tinggi menunjukan terjadinya gangguan
pengaliran keluar cairan mata oleh sel radang atau perlengketan pada
sudut bilik mata. Tekanan bola mata dapat rendah akibat gangguan
fungsi pembentukan cairan mata oleh badan siliar dima terjadi penyulit
siklitis atau telah terjadi iridosiklitis
UVEITIS
Penyulit berupa sinekia posterior dan sinekia anterior perifer yang sering
ditemukan pada iritis.
2. Iridosiklitis Akut
UVEITIS
Iridosiklitis merupakan peradangan iris dan badan siliar yang dapat berjalan akut
ataupun kronik
mata merah akibat terdapatnya injeksi siliar yang disebabkan melebarnya arteri silia
anterior
Nyeri mata pada iridosiklitis berupa sakit yang dalam dan bertambah bila mata
ditekan
Fotofobia disertai lakrimasi terutama bila melihat sinar kuat
Penglihatan menurun akibat terdapatnya kekeruhan dalam cairan mata didalam bilik
mata depan disertai dengan penimbunan didataran belakang kornea
Kornea menjadi keruh atau edema
UVEITIS
Penyulit yang terjadi pada iridosiklitis dalah katarak kortikal posterior dan
katarak ditempat sinekia posterior.
Tanda-tanda adanya uveitis anterior
UVEITIS
sinekia posterior
UVEITIS
UVEITIS
Uveitis Posterior
- Koroiditis adalah peradangan lapis koroid bola mata yang dapat
dalam bentuk:
Koroiditis anterior yaitu radang koroid perifer
Koroiditis areolar yaitu koroiditis yang bermula didaerah macula
lutea dan menyebar ke perifer
Koroiditis difusa atau diseminata yaitu bercak peradangan
koroid yang tersebar diseluruh fundus okuli
Koroiditis eksudatif yaitu koroiditis yang disertai bercak-bercak
eksudasi
Koroiditis juksta papil
UVEITIS
GEJALA TANDA
Hipopion
Penurunan penglihatan kekeruhan dalam badan kaca
Injeksi mata infiltrate pada retina dan koroid
DIAGNOSIS
PENGOBATAN
Penyebab uveitis posterior
Pengobatan pada uveitis sering kali dapat ditegakkan
posterior sesuai dengan berdasarkan morfologi lesi,
mikroorganisme cara onset dan perjalanan
penyebab. penyakit, atau hubungannya
dengan penyakit sistemik.
Pertimbangan lain adalah umur
pasien, dan apakah timbulnya
unilateral atau bilateral.
Tes laboratorium membantu
untuk memastikan.
05
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
ENDOFTALMITIS
06
PANOFTALMITIS
Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata
PANOFTALMITIS
Penyebab Sekret
1. Gejala hampir = Edoftalmitis, tapi Pseudomonas Sekret purulen, nanah
lebih hebat di warna biru kehijauan
tambah proptosis
2. Kornea putih ada radang kornea
3. Bola mata sulit digerakkan Staphylococcus Sekret Mukopurulen,
4. Bola mata kemungkinan ruptur warna kekuningan,
Phtysis bulbi elastisitas
Sterptococcus Sekret
pseudomembranacea
Terapi :
- Hampir sama dengan Endoftalmitis
- Bila terapi medikamentosa gagal Candida Albicans Lesi eksudatif putih
mutlak dilakukan Eviscerasi berjonjot