Disusun oleh :
Pembimbing :
dr. Elisa Yopitasari, Sp.M
Virus
Jamur
Non-Infeksi Alergi
Trauma/iritasi
Sinar UV
Mata kering
defisiensi Vitamin A
Manifestasi Klinis
Trias keratitis
Fotofobia
Epifora
Blefarospasme
Keluhan lain
Penurunan visus
Mata merah (injeksi siliar)
Nyeri
Infiltrat +
Keratitis Bakteri
Faktor Risiko
Penggunaan lensa kontak
Trauma
• Candida spp. dan Aspergillus spp. adalah penyebab keratitis jamur terbanyak di
Amerika Serikat.
Keratitis Jamur
Etiologi
Candida sp
Aspergillus
Fusarium
Keratitis Jamur
Tanda dan Gejala
Rasa mengganjal pada mata
Fotofobia
Peningkatan rasa nyeri
Subjektif Objektif
Rasa mengganjal pada mata Injeksi konjungtiva
Fotofobia Defek epitel
Peningkatan rasa nyeri Infiltrasi stroma
Hipopion
Ulkus bercabang elevasi, batas irreguler sperti kapas,
permukaan kering kasar, lesi satelit
Keratitis Jamur
Keratitis Jamur
Penatalaksanaan
Keratitis Herpetik
Pada
terjadi reaksi imunologik Sel radang ini
tubuh terhadap virus mengeluarkan bahan
yang menyerang yaitu proteolitik untuk
reaksi antigen-antibodi merusak virus tetapi juga
stromal : yang menarik sel radang
ke dalam stroma.
akan merusak stroma di
sekitarnya.
Keratitis Virus
Klasifikasi Keratitis Herpes Simpleks
1. Infectious Epithelial Keratitis, ditandai oleh lesi :
◦ Vesikel kornea Vesikel dengan dasar jernih. Dalam beberapa jam, vesikel vesikel bergabung
membentuk dendritik.
Keratitis Virus
Klasifikasi Keratitis Herpes Simpleks
◦ Ulkus dendritik
Keratitis Dentritik
Paling khas, yang ditandai oleh percabangan linear khas dengan tepian kabur,
dan memiliki bulbus-bulbus terminalis pada ujungnya, yang akan terwarnai oleh
fluoresin
Keratitis Virus
Klasifikasi Keratitis Herpes Simpleks
◦ Ulkus Geografik Jika ulkus meluas, bentuknya tidak
lagi linear
Ulkus Geografik
Bentuk ulkus dendritik kronik dengan lesi dendritik halus yang bentuknya
lebih lebar. Tepian ulkus tidak terlalu kabur.
Keratitis Virus
Klasifikasi Keratitis Herpes Simpleks
2. Stromal Keratitis
◦ Necrotizing Stromal Keratitis ditandai adanya infiltrat halus pada stroma, ulserasi, dan nekrosis akibat
replikasi virus pada keratosit stroma dan respon inflamasi host.
◦ Immune Stromal Keratitis manifestasi yang umumnya dijumpai pada keratitis HSV yang kronik dan
rekuren.
Keratitis Virus
Bentuk Klinis
Keratitis Disciform
• Uji Fluoresein
• Sensibilitas Kornea
Keratitis Virus
Tatalaksana Keratitis Herpes Simpleks
Debridement
Dengan cotton-tipped applicator. Cara efektif untuk mengobati keratitis dendritic adalah dengan debridement
epitel karena virus berlokasi di dalam epitel.
Terapi Obat
◦ IDU (Idoxuridine) analog pirimidin (terdapat dalam larutan 1% dan diberikan setiap jam, salep
0,5% diberikan setiap 4 jam) Menghambat sintesis DNA virus
◦ Vibrabin: sama dengan IDU tetapi hanya terdapat dalam bentuk salep
◦ Trifluorotimetidin (TFT): sama dengan IDU, diberikan 1% setiap 4 jam
◦ Asiklovir (salep 3%), diberikan setiap 4 jam.
◦ Asiklovir oral 400 mg lima kali sehari selama 10 hari
Terapi Bedah
◦ Keratoplasti penetrans
Keratitis Virus
Keratitis Herpes Zooster
• Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion Gaseri saraf trigeminus. Bila yang
terkena ganglion cabang oftalmik → gejala herpes zoster pada mata
• Keratitis Herpes Zoster menimbulkan gejala yang umum terjadi pada keratitis seperti nyeri, mata
merah, dan dapat menyebabkan penurunan visus.
• Pada kelopak akan terlihat vesikel dan infiltrate pada kornea.
• Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom yang dipersarafi saraf trigeminus, daerah yang terkena
tidak melewati garis meridian.
Keratitis Virus
Gejala Klinis
• Stadium prodromal : nyeri lateral sampai mengenai mata, demam, malaise,
dan sakit kepala
• Dermatitis
• Nyeri pada mata
• Lakrimasi
• Penurunan visus
• Mata merah unilateral
Keratitis Virus
Bentuk Klinis
Keratitis epithelial akut
Ditandai dengan adanya lesi dendritik kecil dan halus (pseudodendrit) yang
positif jika di tes fluoresen
Keratitis nummular
Keratitis nummular mungkin mengikuti keratitis epitelial akut,
biasanya sepuluh hari setelah onset kemerahan di kulit.
Ditandai dengan adanya multiple granular infiltrat pada stroma
anterior dikelilingi oleh “ halo of stromal haze”
Keratitis Virus
Tatalaksana Keratitis Zoster
Keratitis Herpes Zoster
Terapi sistemik
1. Antivirus Oral acyclovir 5 x 800 mg/ hari selama 10 hariatau Valasiklovir dengan
dosis 1 g tiga kali sehari selama 10 hari, famciclovir, 500 mg/ 8 jam selama 7-10 hari.
Terapi dimulainya 72 jam sejak timbulnya kemerahan.
2. Analgetik
Keratitis Virus
Tatalaksana Keratitis Zoster
Untuk mencegah adanya infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik topikal.
Apabila terdapat glaukoma sekunder
◦ Obat tetes mata Timolol 0,5 % atau Betaxolol 0,5%
◦ Acetazolamide oral 250mg diberikan 4 kali sehari.
◦ Untuk ulkus kornea neuroparalisis yang disebabkan oleh herpes zoster, dilakukan
Tarsorrhaphy lateral.
KV Campuran (Palpebral-Limbal)
• Merupakan perkembangan progresif dari KV tipe Limbal
Keratitis Alergi
Grading papil pada konjungtiva tarsal dan korneosklerosis
Limbus :
Grade 0 Tanpa reaksi papil
Beberapa papil berukuran 0,2 mm, menyebar ke konjungtiva tarsal dan
Grade 1+ sekitar limbus
Grade 2+ Papil berukuran 0,3-1 mm di konjungtiva tarsal atau limbus
Papil berukuran 1-3 mm meliputi semua konjungtiva tarsal atau 360o
Grade 3+
mengelilingi limbus
Papil berukuran >3mm meliputi konjungtiva tarsal atau terdapat
Grade 4+
penampakan seperti lilin di limbus menutupi pinggiran kornea
Keratitis Alergi
Shield ulcer
Keratitis Alergi
Papil Limbal
Keratitis Alergi
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes kulit terhadap IgE total dan spesifik (tidak terlalu berguna karena >50%
pasien dengan KV menunjukan hasil yang negatif)
2. Scraping (kerokan konjungtiva) infiltrasi eosinophil pada epitel konjungtiva
3. Slit Lamp
4. Fluoresence
Keratitis Alergi
Penatalaksanaan
Pembedahan
• Eksisi papil besar direkomendasikan jika papil tersebut menimbulkan lesi kornea.
• Debridement dasar ulkus, pembedahan menyingkirkan plak atau keratektomi
fototerapi laser membantu reepitelisasi pada shield ulcer
• Free autologus conjunctival graft setelah reseksi papil besar.
Keratitis Alergi
Komplikasi
Ulkus terbentuk oleh karena adanya infiltrat yaitu proses respon imun yang
menyebabkan akumulasi sel-sel atau cairan di bagian kornea.
Ulkus Kornea
Etiologi
• Kelainan bulu mata dan sistem air mata
Fotofobia infiltrat