0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan20 halaman
Dokumen ini membahas tentang keratitis dan ulkus kornea. Keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, jamur, virus atau alergi. Keratitis dapat dibedakan berdasarkan lokasi, etiologi, dan bentuk klinis. Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dokumen ini membahas tentang keratitis dan ulkus kornea. Keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, jamur, virus atau alergi. Keratitis dapat dibedakan berdasarkan lokasi, etiologi, dan bentuk klinis. Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dokumen ini membahas tentang keratitis dan ulkus kornea. Keratitis adalah peradangan pada kornea yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti bakteri, jamur, virus atau alergi. Keratitis dapat dibedakan berdasarkan lokasi, etiologi, dan bentuk klinis. Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK 2015 KORNEA Histologi Kornea KERATITIS Keratitisadalah peradangan pada kornea yang ditandai dengan adanya infiltrasi sel radang dan edema kornea pada lapisan kornea manapun yang dapat bersifat akut atau kronis yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain bakteri, jamur, virus atau karena alergi. Faktor Risiko Patofisiologi Klasifikasi Keratitis Keratitis Interstitial Keratitis Superfisialis Keratitis Bedasarkan Etiologi Keratitis Jamur Banyak dijumpai pada pekerja pertanian dan pengguna obat kortikosteroid dalam pengobatan mata. Kebanyakan jamur disebabkan oleh candida, fusarium, aspergilus, dan curvularia. Pada mata akan terlihat blefarospasme pada satu mata, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus yang memanjang, dangkal unilateral dapat tunggal atau multipel, sering disertai neovaskularisasi dari arah limbus. Keratitis Virus Keratitis Herpes Simpleks Ulkus Dendritik Keratitis herpes zoster
Bila Virus herpes zoster memberikan infeksi pada
ganglion Gaseri saraf trigeminus cabang oftalmik maka akan terlihat gejala-gejala herpes zoster pada mata. Gejala : rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan berasa hangat. Penglihatan berkurang dan merah. Pada kelopak akan terlihat vesikel dan infiltrat pada kornea. Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom yang dipersarafi sarat trigeminus yang dapat progresif dengan terbentuknya jaringan parut. Daerah yang terkena tidak melewati garis meridian. Keratitis Alergi Keratokonjungtivitis flikten Mata akan memberikan gejala lakrimasi dan fotofobia disertai rasa sakit, dengan ditemukannya infiltrat dan neovaskularisasi pada kornea. Gambaran karakteristiknya adalah terbentuknya papul atau pustula pada kornea ataupun konjungtiva. Pada mata terdapat flikten pada kornea berupa benjolan berbatas tegas berwarna putih keabuan, dengan atau tanpa neovaskularisasi yang menuju ke arah benjolan tersebut. Keratokonjungtivitis vernal Pasien umumnya mengeluh gatal, biasanya disertai riwayat alergi, blefarospasme, fotofobia, penglihatan buram dan kotoran mata berserat- serat. Sering ditemukan hipertrofi papil yang kadang-kadang berbentuk Cobble stone pada kelopak atas dan konjungtiva daerah limbus. Keratitis menurut bentuk klinisnya ◦ Keratokonjungtivitis Flikten ◦ Keratokonjungtivitis Sika ◦ Keratitis Neuroparalitik ◦ Keratitis Keratitis Numularis ULKUS KORNEA Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea. Insiden 5,3 juta per 100.000 penduduk di Indonesia. Ulkus Kornea Perifer Ulkus Kornea Infeksi 1. Ulkus Kornea Bakterialis