A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan disajikan mengenai uraian hasil penelitian yang
Kategori Wilayah
No. Nama Puskesmas
Puskesmas Geografis
1. Rawat Inap Semarang Timur Tlogosari Kulon
2. Rawat Inap Semarang Barat Gunung Pati
3. Rawat Inap Semarang Selatan Srondol
4. Non Rawat Inap Semarang Utara Genuk
5. Non Rawat Inap Semarang Timur Tlogosari Wetan
6. Non Rawat Inap Semarang Barat Tambak Aji
7. Non Rawat Inap Semarang Selatan Padangsari
8. Non Rawat Inap Semarang Utara Gayamsari
9. Non Rawat Inap Semarang Tengah Kagok
Nopember 2016. Secara umum hasil yang ingin dicapai pada penelitian
51
ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan data kuantitatif
52
Kelurahan Tlogosari Wetan. Puskesmas Tlogosari Kulon
2) Puskesmas Gunungpati
53
Tabel IV Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Gunungpati
No. Tipe Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 1
3. Perawat 6
4. Bidan 7
5. Apoteker 1
6. Tenaga kesehatan lain 5
Sumber : Data Puskesmas Gunungpati Tahun 2016
3) Puskesmas Srondol
kegawatdaruratan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir yang
54
Tabel V Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas Srondol
No. Tipe Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 1
3. Perawat 4
4. Bidan 6
5. Apoteker 1
6. Tenaga kesehatan lain 4
Sumber : Data Puskesmas Srondol Tahun 2016
1) Puskesmas Genuk
55
2) Puskesmas Tlogosari Wetan
VII.
3) Puskesmas Tambakaji
56
Ha. PuskesmasTambakaji mempunyai wilayah kerja dua
4) Puskesmas Padangsari
57
kerjanya yaitu Kecamatan Banyumanik. Batas wilayah kerja
5) Puskesmas Gayamsari
58
Tabel X Daftar Tenaga Kesehatan di Puskesmas Gayamsari
No. Tipe Tenaga Kesehatan Jumlah
1. Dokter Umum 2
2. Dokter Gigi 1
3. Perawat 3
4. Bidan 5
5. Apoteker 1
6. Tenaga kesehatan lain 3
Sumber : Data Puskesmas Gayamsari Tahun 2016
6) Puskesmas Kagok
tabel XI.
59
c. Dinas Kesehatan Kota Semarang
(Keluarga Berencana),
60
2) Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun
1) Surveilens Epidemiologi
f. Upaya pengobatan
61
pembinaan serta pengawasan yang dilakukan Dinas Kesehatan
Lingkungan (PKPKL)
62
Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016, Dinas Kesehatan
Semarang
63
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016
64
tahun 2016 masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan.
65
wilayah Kota Semarang sebanyak 37 (tiga puluh tujuh)
pelayanan kesehatan.
bulan.
66
Penggunaan dana kapitasi sebesar 60% untuk jasa
b. Kepala Puskesmas
sebagai berikut :
67
Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016 dilaksanakan di Puskesmas
68
kepada Puskesmas dalam bentuk pertemuan rutin setiap dua
pakai.
69
2) Puskesmas Non Rawat Inap
70
kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
71
Puskesmas Genuk menjelaskan kendalanya adalah adanya
administrasinya.
sebagai berikut :
72
1) Puskesmas Rawat Inap
kesehatan.
73
pembelian obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai.
Farmasi (PBF).
74
Nasional Pada Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang
pelayanan kesehatan.
75
B. Pembahasan
berikut:
76
a. Dasar Hukum Penggunaan Dana Kapitasi JKN di Puskesmas
Kota Semarang setelah berlakunya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016.
77
satu bentuk pelaksanaan atribusi presiden pada Pasal 4 ayat
78
jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
79
pihak Pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta.
menteri kesehatan.
80
kesehatan tingkat pertama. Pada Pasal 39 ayat (2) diatur
81
Puskesmas. Ketentuan pengelolaan dan pemanfaatan dana
Puskesmas.
82
jumlah peserta yang terdaftar di FKTP sesuai data dari BPJS
pelayanan kesehatan.
Pemerintah Daerah.
83
Ketentuan tentang penggunaan dana kapitasi JKN
84
jasa pelayanan kesehatan untuk setiap Puskesmas
kesehatan.
85
obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta
86
b. Bentuk Pengaturan Penggunaan Dana Kapitasi JKN di
Puskesmas Kota Semarang Setelah Berlakunya Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016.
87
Pada Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang Tahun
pakai.
88
untuk setiap Puskesmas ditetapkan sekurang-kurangnya 60%
untuk obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai dan
89
melaksanakan ketentuan yang tercantum Keputusan Walikota
90
2. Pelaksanaan Penggunaan Dana Kapitasi JKN di Puskesmas
Kota Semarang setelah dikeluarkannya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 21 Tahun 2016
91
untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan bagi tenaga
ketentuan.
92
Pembayaran jasa pelayanan kesehatan
Puskesmas diatur pada Pasal 4 ayat (4), (5), (6), (7), (8), (9) dan
93
Pasal 4 ayat (3), (4), (5), (6), (7), (8), (9) dan (10) Peraturan
Kesehatan
94
penggunaan sebesar 40% (empat puluh persen) untuk
95
karena Dinas Kesehatan Kota Semarang telah memiliki stok obat-
: 440/196/2016.
96
petugas dalam pembelian obat dan alat kesehatan melalui sistem
97
menjelaskan apabila obat dan bahan medis habis pakai yang
Kabupaten/Kota.
98
dengan baik dan tidak terjadi kecurangan. Adanya ketentuan pada
99
aturan yang ditetapkan. Dinas Kesehatan Kota Semarang menilai
oleh beberapa faktor antara lain faktor yuridis dan faktor teknis.
100
a. Faktor Yuridis
2016 yakni Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) tentang penggunaan
101
(2) tentang alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan
JKN. Pada Pasal 3 ayat (4) juga diatur bahwa besaran alokasi
102
Masyarakat di Kota Semarang Tahun 2016. Faktor substansi
Puskesmas.
103
Penyelenggara Jaminan Sosial untuk melakukan pembayaran
21 Tahun 2016.
104
implementasi penggunaan dana kapitasi JKN sesuai ketentuan
ketentuan.
105
Tahun 2016. Ketentuan tentang sanksi perlu dicantumkan dalam
b. Faktor Teknis
106
pengawasan penggunaan dana kapitasi JKN di Puskesmas.
107
Instansi Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
108
yang kurang mendukung dalam penggunaan dana kapitasi JKN.
Puskesmas.
109