MODUL 21
PERILAKU DAN JIWA
BUKU PEGANGAN
MAHASISWA
Koordinator Evaluasi
Elly Noerhidajati, dr, Sp.KJ
Department of Psychiatry
Koordinator Pembelajaran
Rizkie Woro, dr, M.Biomed
Departement of Psychiatry
Sekretaris
Mohamad Riza, dr, M.Si
Department of Pharmacology
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, Rob seluruh alam yang telah
memberikan karunia kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan buku panduan
modul Perilaku dan Jiwa.
Modul Perilaku dan Jiwa terdiri merupakan sarana pembelajaran yang diharapkan
dapat membantu mahasiswa dalam mengenal masalah-masalah yang akan mereka temukan
dalam bidang psikiatri. Modul ini juga membantu pola pikir mahasiswa dalam melakukan
pemeriksaan sistematis dan pengelolaan yang rasional sesuai dengan prosedur yang ada,
sehingga diharapkan mahasiswa tidak hanya dapat menegakkan diagnosis namun juga
dapat mengelola masalah tersebut secara komprehensif.
Oleh karena itu, area kompetensi berdasarkan SKDI 2012 yang akan dicapai
melalui modul ini adalah: 1. Area Kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur 2. Area
Kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3. Area Kompetensi 3: Komunikasi
Efektif vi 4. Area Kompetensi 5: Landasan ilmiah ilmu kedokteran 5. Area Kompetensi 6:
Ketrampilan klinis 6. Area Kompetensi 7: Pengelolaan Masalah Kesehatan Topik-topik
yang akan dibahas pada modul ini disajikan dalam 5 Latar Belakang Masalah (LBM),
yakni: (1) Gangguan Mental Psikotik; (2) Gangguan Mood Afektif; (3) Gangguan Cemas;
(4) Gangguan Mental Organik; (5) Gangguan Perkembangan dan Perilaku
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini.
Oleh karena itu, saran-saran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan kami terima
dengan terbuka.
Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang
membutuhkannya.
KATA PENGANTAR................................................................................................... 5
Learning Outcome Modul Perilaku dan Jiwa ............... Error! Bookmark not defined.
ASSESSMENT ........................................................................................................... 18
LBM 1 ......................................................................................................................... 27
LBM 2 ......................................................................................................................... 29
LBM 3 ......................................................................................................................... 31
LBM 4 ......................................................................................................................... 33
LBM 5 ......................................................................................................................... 35
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2. Menunjung konsep tauhid dalam menjalankan tugas sebagai dokter;
3. Menyadari bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban seorang muslim;
4. Bersikap bahwa yang dilakukan dalam praktik kedokteran merupakan upaya maksimal;
5. Mampu bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang luhur dalam
praktik kedokteran
6. Mampu bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik
kedokteran Indonesia
7. Mampu menyadari tanggung jawab dokter dalam hukum dan ketertiban masyarakat
8. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama
Islam, moral dan etika;
9. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;
10. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
11. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
12. Mampu menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia,gender,
etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi dalam menjalankan praktik kedokteran
dan bermasyarakat;
13. Mengutamakan keselamatan pasien;
14. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan;
15. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara serta dalam
menjalankan praktik kedokteran;
16. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
17. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang kedokteran secara
mandiri;
18. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
19. Menunjukkan sikap respek pada profesi lain.
KETRAMPILAN UMUM
1. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kedokteran yang memperhatikan serta menerapkan nilai humaniora dan nilai-nilai
Islam.
2. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang kedokteran yang memperhatikan serta menerapkan nilai
KETRAMPILAN KHUSUS
1. Mampu melaksanakan praktik kedokteran pada pasien simulasi sesuai dengan layanan
berbasis syariah, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.
2. Mampu mengkaji dan menyelesaikan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan
masyarakat dengan mempertimbangkan aspek social-budaya-ekonomi masyarakat
yang dilayani serta mendesimenasikan hasilnya.
3. Mampu melakukan refleksi/ evaluasi diri dalam rangka mengembangkan sikap
profesional
4. Mampu mengaplikasikan dasar ketrampilan komunikasi dalam prosedur anamnesis
secara sistematis sesuai dengan kaidah sacred seven dan fundamental four
PENGETAHUAN
1. Menguasai konsep teoritis tentang data klinik dan pemeriksaan penunjang yang
rasional untuk menegakkan diagnosis.
2. Menguasai konsep teoritis alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan
farmakologi dan non farmakologi masalah kesehatan berdasarkan etiologi,
patogenesis, dan patofisiologi.
Fisiologi Behaviour
Neurobiologi of
Mental Disorder
Gangguan organic dan
simtomatik
Perilaku dan jiwa Gangguan Mental
Organik Gangguan akibat alcohol
dan obat/zat
Schizophrenia
Gangguan Mental
Psikotik
Gangguan afektif
Patologi
Gangguan neurotic &
Gangguan Kepribadian
Child Psychiatri
Gangguan
perkembangan Adolescent disorder
Geriatri psyhiatry
MODUL PERILAKU DAN JIWA Tahun Akademik 2019/2020 12
Topik
1. Gangguan Mental Psikotik
2. Gangguan Mood Afektif
3. Gangguan Cemas
4. Gangguan Mental Organik
5. Gangguan Perkembangan dan Perilaku
Materi “Masalah”:
1. LBM 1 : Tingkah laku aneh
2. LBM 2 : Mudah suka mudah duka
3. LBM 3 : Sering pusing, tidak bisa santai...
4. LBM 4 : Tidak bisa berhenti minum alkohol
5. LBM 5 : Gangguan Perilaku Anak
2. Kuliah
Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based learning.
Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan perilaku aktif
pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba berhubungan dengan belajar
aktif ini, Namun demikian keduanya dapat memenuhi tujuan spesifik pada PBL. Adapun
tujuan kuliah pada modul ini adalah:
a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan
kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.
b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya
terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk
mengerti materi lewat diskusi atau belajar mandiri.
c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa
berdiskusi atau belajar mandiri.
d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas jawabannya pada saat
diskusi kelompok agar lebih interaktif.
Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Minggu 1
a.1.Overview Modul Perilaku dan Jiwa, simptomatologi / status mental, dan Diagnosa
Multiaxial (100 menit)
a.2. Anatomi dan fungsi otak dan neurotransmiter yang berhubungan dengan gangguan
jiwa (100 menit)
a.3. Psikotik Fungsional (100 menit)
a.4.Terapi Psikotik (50 menit)
a.5. Jiwa dalam terminologi Al-Quran (50 menit)
3. Praktikum
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat ilustrasi dan
aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri, dan
ASSESSMENT
Untuk sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesment adalah sebagai berikut:
I. Ujian knowledge
a. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (15% dari nilai sumatif knowledge)
Jika mahasiswa tidak mengikuti lebih dari 50% total kegiatan SGD dan praktikum, maka
seluruh permohonan susulan tidak dilayani, dan mahasiswa wajib mengulang modul
karena tidak memenuhi syarat kehadiran.
(Nilai total knowledge x sks knowledge) + (nilai total skill x sks Skill lab)
SKS Modul
Daftar pustaka
1. Ana Hategan, James A. Bourgeois, Tracy Cheng, Julie Young. 2018. Geriatric Psychiatry
Study Guide. Springer International Publishing
2. Barry Wright, Subodh Dave, Nisha Dogra. 2017. 100 Cases in Psychiatry. CRC Press
3. Buysse, Daniel; Sateia, Michael J. 2016. Insomnia : Diagnosis and Treatment. Medical
psychiatry
4. Elvira, Sylvia D. 2017. Buku Ajar Psikiatri. Depok: BP FKUI.
5. Joshua T Thornhill. 2011. NMS Psychiatry, 6th Edition.Lippincott Williams & Wilkins
6. Kaplan, Harold, Benyamin S, Jack Grebb. 2012. Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan dan
Perilaku Psikiatri Klinis.Edisi 8. Jakarta: Erlangga.
7. Kasper, Siegfried; Papadimitriou, George N. 2010.Schizophrenia. CRC Press
1. PPDGJ III.(1993). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III :
cetakan pertama. Jakarta : Departemen Kesehatan
2. PPDGJ II (1983). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III.
Jakarta : Departemen Kesehatan
3. Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry 10th
Edition
4. Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III
Seorang karyawati, umur 25 tahun,sejak 1 minggu yang lalu, ia merasa sangat senang,
selalu bersemangat, tidak merasa lelah walaupun bekerja hingga larut malam dan
menjadi boros. Sebelumnya 1 bulan yang lalu diangkat menjadi manager baru. Sekitar
9 bulan sebelumnya pasien putus dengan pacarnya sehingga batal untuk menikah,ia
merasa sedih, kehilangan minat dan kegembiraan, kurang semangat, tidur terganggu,
dan malas mengerjakan pekerjaan kantor. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan
laboratorium, tidak ditemukan penyakit medis umum dan pemakaian zat. Dokter
menyimpulkan pasien tersebut mengalami salah satu dari kelompok gangguan suasana
perasaan (gangguan bipolar). Dokter memberikan terapi obat mood stabilizer.