Anda di halaman 1dari 15

KERATITIS VIRUS

Disusun Oleh :
Dzakiyah Nurul Isra 
Pembimbing :
dr. Rahasiah Taufik, Sp.M
ANATOMI
• Definisi
Keratitis adalah radang pada kornea atau infiltrasi sel radang pada kornea yang
akan mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga tajam penglihatan menurun.

• Etiologi
 Virus
 Bakteri
 Jamur
 Paparan sinar ultraviolet seperti sinar matahari atau sunlamps.
 Iritasi dari penggunaan berlebihan lensa kontak.
 Mata kering.
 Adanya benda asing di mata
 Reaksi terhadap polusi, atau partikel udara seperti debu, serbuk sari, jamur,
atau ragi.
• Klasifikasi
Berdasarkan Etiologi
1. Virus Herpes Simplex
Infeksi primer HSV pada mata biasanya bermanifestasi sebagai
blefarokonjungtivitis yang sembuh tanpa bekas luka. Keratitis merupakan bentuk
rekurensi infeksi virus herpes simpleks pada mata yang paling sering.
2. Virus Herpes Zoster
Infeksi virus varicella-zoster (VZV) terjadi dalam dua bentuk, primer (varicella) dan
rekurens (herpes zoster). Pada varicella, jarang terjadi manifestasi di mata, pada
zoster oftalmik sering terjadi
3. Adenovirus
Keratitis umumnya menyertai seluruh konjungtivitis adenovirus, yang mencapai
puncaknya 5-7 hari sesudah mulainya konjungtivitis. Keratitis ini merupakan
keratitis epitel halus yang paling jelas terlihat dengan ­slit-lamp setelah ditetes
fluorescein
4. Keratitis Virus Lain
Keratitis epitel halus mungkin tampak pada infeksi virus lain, seperti campak
(terutama mengenai bagian sentral kornea), rubella, parotitis epidemika,
mononukleosus infeksiosa, konjungtivitis hemoragik akut, konjungtivitis penyakit
New Castle, dan verruca pada tepian palpebra
• Patofisiologi
• Gejala Umum
 HSV keratitis mengeluh nyeri, fotofobia, penglihatan kabur, mata berair, mata
merah, tajam penglihatan turun terutama jika bagian pusat yang terkena.
Sering ada riwayat demam.
 herpes zoster  rasa sakit pada daerah yang terkena dan badan terasa
hangat, penglihatan berkurang dan merah. Pada kelopak mata akan terlihat
vesikel dan infiltrate pada kornea. Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom
yang dipersarafi saraf Trigeminus yang dapat progresif dengan terbentuknya
jaringan parut. Daerah terkena tidak melewati garis median
• Manifestasi Klinis
1. Keratitis HSV
a. Keratitis Epitel
 Ulkus Dendritik
 Ulkus Geografik
 Keratitis Marginal
 Ulkus Metaherpetik
b. Keratitis Stroma/Endotel
 Endotheliitis
 Keratitis Nekrotik
 Keratitis Stroma Imun Aktif
2. Keratitis VZV
a. Keratitis Epitel
.Pada pemeriksaan slit-lamp ditemukan lesi
multipel, halus, bengkak, dan menonjol yang
berlokasi parasentral atau pada limbus, yang
terwarna sedikit dengan fluorescein namun
terwarna seluruhnya dengan pewarnaan rose
bengal.
b. Keratitits Numular
Keratitis ini dikarakterisasikan dengan infiltrat
granular, multipel, halus di stroma anterior, pada
lokasi yang sebelumnya terkena keratitis punctata
atau pseudodendrit
c. Keratitis Disciform
Pada pemeriksaan ditemui area berbentuk cakram, sentral, mudah dibedakan
pada edema stroma difus tanpa vaskularisasi
d. Keratitis Pembuluh Darah Limbal
Keratitis pembuluh darah limbal mungkin adalah vaskulitis yang dimediasi
komplek imun, yang menyebabkan edema kornea, vaskularisasi, dan pada
beberapa kasus penumpukan lipid dan pembentukan jaringan parut.
e. Keratitis Neurotropik
Keratitis neurotropik merupakan akibat dari penurunan mendalam sensasi kornea
secara kronik. Keratitis ini dikarakterisasikan dengan defek epitel oval, inferior
dengan ujung tergulung
3. Keratitis Adenovirus
Pasien dengan EKC mengeluhkan mata gatal, berair, terasa terbakar, fotofobia,
dan seperti sensasi benda asing pada salah satu mata (unilateral). Pemeriksaan
slit-lamp memperlihatkan konjungtiva kemerahan dan edema, terkadang
membentuk pseudomembran. Dapat ditemukan juga eksudat serofibrinosa,
terkadang mukopurulen, yang disertai kemosis, hiperemia, dan edema plica
• Pemeriksaan Penunjang
 Kultur
 PCR
 Uji Antibodi Fluorescein
 Tzank Smear
 Uji Antibodi Serum

• Penatalaksanaan
 Medikamentosa
.Agen anti virus topikal yang dapat digunakan adalah Idoxuridine, Trifluridine,
Vidarabine, dan Acyclovir
 Terapi Bedah
 Keratoplasti Penetrans
 Flap Konjungtiva
 Membran Amniotik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai