Anda di halaman 1dari 27

Cici Octari

Sonya Hardi
Anatomi Kornea
Keratitis
peradangan pada kornea.

Peradangan tersebut dapat terjadi di
epitel, membran Bowman, stroma,
membran Descemet, ataupun endotel.
Peradangan juga dapat melibatkan lebih
dari satu lapisan kornea.

Keratitis Herpes Simplex
Herpes simplex virus merupakan
penyebab terbanyak dari keratitis yang
disebabkan virus

Herpes simplex virus (HSV) terdiri atas 2
jenis:
HSV tipe I infeksi di orofasial& okular
HSV tipe II infeksi di genital
Penularan
Penularan HSV ini dapat terjadi melalui
kontak langsung dengan lesi.
Tetapi setelah penularan banyak yang
asimtomatis.
Penularan dapat juga terjadi pada
neonatus yang lahir pervaginam dengan
ibu yang menderita herpes genital.
Infeksi HSV
Primary ocular infection
Recurrent ocular infection
Primary Ocular Infection
Terjadi pada orang yang belum memiliki
antibodi terhadap virus ini

Banyak mengenai anak-anak (6 bulan
5 tahun) dan remaja.
Primary Ocular Infection
Gambaran klinis:
Lesi pada kulit
Lesi vesikular di kelopak mata dan daerah
periorbita (blefaritis vesikular)
Konjungtivitis folikular akut
Biasanya disertai dengan limfadenitis pre-
aurekular regional.
Keratitis
Terjadi pada 50% kasus, biasanya
mengenai epitel jarang ke stroma

Primary Ocular Infection
Terapi:
Primary ocular HSV biasanya self-limited.
Tetapi pemberian anti viral oral dapat
meredakan gejala dengan cepat.
Acyclovir
Famciclovir
Valacyclovir
Vidarabine
Recurrent Ocular Infection
Rekurensi terjadi karena reaktifasi virus
yang menetap di ganglion sensoris,
perpindahan virus turun melalui axon
saraf sensoris ke ujung saraf dan
menyebabkan infeksi di permukaan
epitel mata.
Recurrent Ocular Infection
Faktor predisposisi yang dapat memicu
reaktifasi HSV diantaranya:
Penggunaan steroid jangka lama
Penggunaan immunosupresan
Penurunan daya tahan tubuh
Paparan UV
Recurrent Ocular Infection
Gambaran klinis:
Blefarokonjungtivitis
Keratitis epitelial
Keratitis stroma
iridocyclitis
Recurrent Ocular Infection
Epithelial Keratitis
Anamnesis:
Pasien merasa sensasi benda asing
pada permukaan mata
Fotofobia
Mata merah
Penglihatan kabur
Recurrent Ocular Infection
Gambaran klinis:
Injeksi siliar (+)
Injeksi konjungtiva berat
Edema kornea
Infiltrat di epitel kornea
- pungtata
- dendritik
- geografik
Flouresence (+)

Recurrent Ocular Infection
Terapi:
Terapi spesifik
- antiviral
- debridement
Terapi non-spesifik
- Sikloplegik
- Analgetik dan anti-inflamasi sistemik
- Vitamin
- Pengobatan konstitusi

Recurrent Ocular Infection
Stromal keratitis
Keratitis stromal HSV merupakan
penyebab tersering kebutaan akibat
infeksi kornea.
Recurrent Ocular Infection
1. Disciform keratitis
Endotelitis primer; terjadi edema pada
epitel dan stroma berbentuk bulat atau
oval.

Patogenesis: reaksi hipersensitivitas tipe
lambat terhadap antigen HSV.
Recurrent Ocular Infection
Karakteristik stromal keretitis HSV:
Edema stroma yang berbentuk disk
tanpa nekrosis
Terlihat lipatan-lipatan pada membran
desemet
Infiltrat pada stroma berbentuk cincin
(Wessley immature ring)
Recurrent Ocular Infection
2. Diffuse stromal necrotic keratitis
Keratitis tipe interstitial yang terjadi akibat
infasi aktif virus dan menyebabkan
terjadinya kerusakan jaringan.

Gejala: nyeri, fotofobia, mata merah
Tanda: adanya nekrosis, tampak infitrat putih
seperti keju di bawah epitel yang intact,
vaskularisasi stroma.
Tatalaksana stromal konjungtivis HSV:
- Kortikosteroid tetes 4-5 kali/hari
- Acyclovir 3% salep 2 kali/hari

Tetapi terapi pada keratitis stroma nekrosis
difus kurang memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai