Anda di halaman 1dari 20

Keratitis Viral

Afwa latifa resmana


12100120680
Keratitis merupakan peradangan kornea yang biasanya
diklasifikasikan dalam lapis kornea yang terkena, seperti
keratitis superfisial, keratitis interstisial atau profunda.
Keratitis dapat terjadi karena adanya paparan dari
pathogen seperti virus, bakteri, jamur dan protozoa.
Keratitis Virus
Virus yang dapat mengakibatkan infeksi pada kornea
termasuk infeksi virus pada saluran napas seperti
adenovirus dan semua yang dapat menyebabkan demam.
Terdapat “Keratitis Herpetik” yang disebabkan oleh
Virus herpes simpleks dapat menyebabkan keratitis,
demikian juga virus herpes zoster.
Keratitis Herpes Simpleks
Definisi
Keratitis virus herpes simpleks (HSV) adalah salah satu
penyebab infeksi kebutaan kornea yang paling umum.
Keratitis Herpes Simpleks
Etiologi
Beberapa tipe herpes virus yang dapat menginfeksi mata
yaitu virus HSV tipe 1, HSV tipe 2, variselazoster virus
(VZV), Epstein barr virus (EBV), CMV
(cytomegalovirus), kapossisarcoma associated herpes
virus atau human herpes virus 8. Pada mata infeksi HSV
lebih sering disebabkan oleh tipe 1 daripada tipe 2,
dengan pengecualian keratitis herpes pada neonatus di
mana 75% disebabkan oleh HSV-2.
Epidemiologi
Sebanyak 60% kasus ulkus di Negara berkembang juga
disebabkan oleh virus herpes simpleks. Sero-prevalensi
virus herpes simpleks (HSV) di seluruh dunia adalah
sekitar 90%.
Tanda dan Gejala
Terbentuknya pembuluh darah halus pada mata
Penglihatan berkurang
Jaringan parut
Glaukoma
Klasifikasi
A. Epitelial (Keratitis Dendritik)
Kerusakan terjadi akibat pembelahan virus di dalam sel
epitel yang akan mengakibatkan kerusakan sel dan
membentuk ulkus kornea superfisial.
B. Stromal (Keratitis Disiformis)
Diakibatkan oleh adanya reaksi imunologik tubuh pasien
sendiri terhadap paparan virus.
Keratitis Dendritik
Definisi
Merupakan keratitis superfisial yang membentuk garis
infiltrat pada permukaan kornea yang kemudian
membentuk cabang.
Etiologi
Virus Herpes Simpleks
Manifestasi Klinis
A. Dendritic ulcer
B. Geographic ulcer
C. Subepithelial infiltrate
D. Peripheral lesions
Keratitis Dendritik
Manifestasi Klinis
A. Fotofobia
B. Penurunan visus
C. Konjungtiva hiperemia
D. Sensibilitas Kornea Hipestesia
Keratitis Dendritik
Terapi
Penogbatan terkadang tidak diperlukan karena dapat
sembuh spontan atau dapat sembuh dengan diberlakukan
debridement.
Dapat juga dengan memberikan obat antivirus dan
sikloplegik. Antivirus seperti IDU (idoxuridine) 0,1%
diberikan setiap 1 jam atau asiklovir.
Keratitis Disiformis
Definisi
Merupakan reaksi alergi ataupun imunologik terhadap
infeksi virus herpes simpleks pada permukaan kornea.
Etiologi
Herpes Simpleks Virus
Keratitis Disiformis
Manifestasi Klinis
Membentuk kekeruhan infiltrat yang bulat atau lonjong
di dalam jaringan kornea
Terdapat adanya keratik presipitat (timbul dari sel
inflamasi yang melekat di endotel kornea).
Keratitis Disiformis
Diagnosis
Diagnosis keratitis disciformis dapat ditegakkan melalui
anamnesa dan pemeriksaan oftalmologi, namun
pemeriksaan penunjang seperti kultur virus, pemeriksaan
sitologi, tes immunologi, PCR dan pemeriksaan titer
serum antibody. IgM dan IgG (ELISA) dapat membantu
menegakkan diagnosis definitif.
Keratitis Disiformis
Tatalaksana keratitis disiformis pada tahap awal dapat diberikan
kortikosteroid topikal (prednisolon 1% atau dexamethason 0,1%).
Pemberian prednisolone 1% tetes setiap 2 jam disertai dengan
profilaksis obat antivirus, baik trifluridine topikal 4 kali sehari atau
agen oral seperti asiklovir 400 mg dua kali setiap hari atau
valacyclovir 500 mg sekali sehari.
Dosis prednisolon diturunkan setiap 1-2 minggu, hingga didapatkan
dosis minimal prednisolon yang masih dapat mengontrol proses
peradangan.
Sikloplegik juga dapat diberikan untuk meningkatkan kenyamanan
pasien. Obat antivirus dapat diberikan secara topikal maupun per oral
Keratitis Herpes Zoster
Etiologi
Virus Herpes Zoster.
Tanda dan Gejala
A. Rasa sakit pada daerah yang terkena
B. Demam
C. Penurunan visus
D. Mata merah
Keratitis Herpes Zoster
Manifestasi Klinis
Pada kelopak akan terlihat vesikel dan infiltrat pada
kornea. Vesikel tersebar sesuai dengan dermatom yang
dipersarafi saraf trigerminus. Daerah yang terkena tidak
melewati garis median.
Keratitis Herpes Zoster
Faktor Resiko
Biasanya mengenai pada pasien dengan usia lanjut
Terapi
Pengobatan biasanya tidak spesifik dan hanya
simtomatik. Pengobatan dengan memberikan asiklovir
dan pada usia lanjut dapat diberi steroid.

Anda mungkin juga menyukai