Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

LARINGITIS
SUBGLOTIS AKUT
Disusun oleh :
Fathimah Ayu Rahimah
(1102015075)
Indah Pratiwi (1102015097)
Suci Purnama (1102015230)
 
 
Pembimbing :
dr. Hastuti Rahmi Sp.THT-KL
TABLE OF
CONTENTS
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI
LARING
01
BAB III
02 PSEUDOCROUP

DAFTAR PUSTAKA
03
BAB II
01 ANATOMI DAN
FISIOLOGI LARING
ANATOMI LARING
ANATOMI LARING
ANATOMI LARING
FISIOLOGI LARING
1. Laring berfungsi untuk proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi serta fonasi. Fungsi laring
untuk proteksi ialah untuk mencegah makanan dan benda asing masuk kedalam trakea, dengan jalan
menutup aditus laring dan rima glotis secara bersamaan. Terjadi penutupan aditus laring ialah akibat
karena pengangkatan laring ke atas akibat kontraksi otot-otot ekstrinsik laring menghasilkan refleks batuk.
Fungsi laring dalam membantu proses menelan ialah dengan 3 mekanisme, yaitu gerakan laring bagian
bawah ke atas, menutup aditus laring dan mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak
mungkin masuk kedalam laring
BAB III
02 PSEUDOCROUP
DEFINISI
● Laringitis subglotis (pseudocroup) penyakit
pernapasan yang ditandai dengan stridor inspirasi
dan batuk menggonggong. Gejala-gejala ini
dihasilkan dari peradangan pada laring di tingkat
daerah subglotis.
EPIDEMIOLOGI
Ini paling sering didiagnosis antara usia 6
bulan dan 5 tahun, memuncak pada usia 2
tahun, jarang terjadi pada bayi baru lahir dan
bayi <3 bulan
Beberapa penelitian menunjukkan insiden kasus
yang lebih tinggi pada tahun-tahun ganjil, yang
dapat dijelaskan dengan peningkatan jumlah
infeksi parainfluenza yang dilaporkan setiap 2
tahun Pada beberapa anak-anak (terutama anak
laki-laki), laringitis subglottic adalah penyakit
berulang
ETIOLOGI

Virus parainfluenza
01 RSV,
(terutama VIRUS
tipe 1; tipe 2 INFLUENZA,
atau 3 yang
lebih RHINOVIRUS,
jarang) ADENOVIRUS,
ENTEROVIRUS,
CORONAVIRUS, CORORVIRUS,
02 BOCONARUS,
METAPNEUMOVIRUS
PATOFISIOLOGI
Infeksi Virus >> reaksi
inflamasi difus dari selaput
Dinding dada dan perut
lendir jalan nafas,
asinkron, pernafasan parsial,
pembengakakn mukosa,
kelelahan, penurunan airan
nekrosis epitel dan
udara, gagal nafas
deskuamasi

1 2 3 4

bentuk dan ukuran laring, Edema di mukosa


kecenderungan laring >> obstruksi
pembengkakan submukosa
(terutama di daerah
subglotis), dan
1
hiperreaktivitas saluran 2
napas
GEJALA KLINIS

batuk kering,
02 gonggongan,
Serosa hidung, Suara
demam, sakit 01 serak/jernih
tenggorokan,
gelisah, kehilangan 03 Stridor, dyspnea
nafsu makan, inspirasi
malaise
KLASIFIKASI
PEMERIKSAAN

LAB
LED MENINGKAT,
LIMFOSITOSIS

RADIOGRAFI
TIDAK DILAKUKAN
SECARA RUTIN,

TES FUNGSI
PERFANAFASAN

1
5
Stepple sign
TATALAKSANA
tera Indikasi masuk
rumah sakit
pi
1. Istirahat bersuara 2-3 hari 1. Usia dibawah 3 tahun
2. Sesak 02 2L/menit 2. Tampak toksik, sianosis,
3. Tersumbat nasal spray dehidrasi
4. Parasetamol/ibuprofen, 3. Perawatan rumah kurang
analgetik, fenilpropanolamin, memadai
efedrin, napasolin
5. AB : ampisilin
100mg/kgBB/hari, kloramfenikol
50mg/kgBB/hari, sefalosporin
gen 3
6. Deksametasone 0,5
mg/kgBB/hari selama 1-2 hari
7. Pengisapan lender
8. Endotrakeal
9. trakeostomi
DAFTAR PUSTAKA
● Roezin A. Sistem Aliran Limfa Leher.Dalam:Soepardi EA. Buku Ajar llmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher.Edisi ke-6. Jakarta.
Balai Penerbit FKUI . 2007. h. 174-177.
● Cohen James . Anatomi dan Fisiologi laring. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.EGC. 1997. h. 369-376
● Lee KJ. Essential Otolaryngology. Head and Neck Surgery, 6th ed. Appleton & Lange Stamfort,Connecticut P.
● Hermani B, Abdurrachman H, Cahyono A. Kelainan Laring.Dalam: Soepardi EA. Buku Ajar llmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala &
Leher.Edisi ke-6. Jakarta. Balai Penerbit FKUI . 2007.h. 237-242
● Lalwani AK : Current Diagnosis & Treatment in Otolaryngology – Head & Neck Surgery, 2nd Edition. New York:The McGraw-Hill.2007.
● Dhillon, R.S. ,East C.A.. Ear, Nose, and Throat and Head and Neck Surgery. 2nd Edition. Churcill Livingstone. 2000. Hal. 56-68
● Brandwein-Gensler, Majorie. Laryngeal Pathology. In:Van De Water Thomas R. , Staecker H. Otolaryngology Clinical review. New York:Thieme. 2008.
Hal. 574-591
● Banovetz JD. Gangguan Laring Jinak. Boies Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke-6. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran.EGC. 1997. h. 378-396
● Pucher, B., Sobieska, M., Grzegorowski, M., Szydlowski. 2019. The Acute Phase Proteins Reaction in Children Suffering from Pseudocroup. Didapatkan
dari :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=The%20Acute%20Phase%20Proteins%20Reaction%20in%20Children%20Suffering%20from%20Pseudocr
oup
.
● Mazurek, H., Breborowicz, A., Doniec, Z., Emeryk, A., Krenke, K., Kulus, M., Zielnik-jurkiewicz. 2019. Acute subglottic laryngitis. Etiology,
epidemiology, pathogenesis and clinical picture. Didapatkan dari :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/?term=Acute+subglottic+laryngitis.+Etiology%2C+epidemiology%2C+pathogenesis+and+clinical+picture
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai