Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

TBC
Apa itu TBC?
Tuberkulosis atau TB paru adalah suatu
penyakit menular yang paling sering
mengenai parenkim paru, biasanya
disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis.
BENTUK-BENTUK TBC

1) tuberkulosis primer: jika terjadi pada


infeksi yang pertama kali

2) tuberkulosis sekunder: kuman yang dorman


pada tuberkulosis primer akan
aktif setelah bertahun-tahun kemudian sebagai
infeksi endogen menjadi
tuberkulosis dewasa (Somantri, 2009)
ETIOLOGI
TB paru dapat
ditularkan ketika seseorang penderita penyakit Individu yang rentan menghirup droplet
paru aktif batuk, bersin, atau berbicara, maka dan menjadi terinfeksi. Lalu bakteria di
secara tak sengaja keluarlah droplet nuklei dan transmisikan ke alveoli dan memperbanyak
jatuh ke tanah, lantai, atau tempat lainnya. diri

Menguapnya droplet bakteri ke udara


dibantu dengan pergerakan angin akan
membuat bakteri tuberkulosis yang Akibat terkena sinar matahari atau suhu
terkandung dalam droplet nuklei terbang udara yang panas, droplet atau nuklei tadi
ke udara dan apabila terhirup maka orang menguap.
itu berpotensi terkena bakteri
tuberkulosis
PATOFISIOLOGI
M.tuberculosis masuk melalui saluran melalui inhalasi droplet yang mengandung
pernafasan, saluran pencernaan,dan luka kumankuman basil tuberkel menuju dalam
terbuka pada kulit ruangan alveolus (bagian bawah kubus atau
paru atau dibagian atas lobus bawah)

Basil juga menyebar melalui getah dan basil tuberkel ini membangkitkan
bening menuju ke kelenjer getah reaksi peradangan.
bening regional.
Organisme yang lolos dari kelenjer getah bening
akan mencapai aliran darah Jenis penyebaran ini dikenal sebagai
dalam jumlah kecil yang kadang-kadang dapat penyebaran limfohematogen
menimbulkan lesi pada berbagai organ lain.

Penyebaran hematogen
merupakan suatu fenomena akut yang
biasanya menyebabkan TB
APA SAJA GELAJA TBC?
Gejala respratorik Gejala sistematis

1. Batuk berdarah 1. Demam hilang dan timbul di


2. Sesak napas malam hari
3. Nyeri dada 2. keringat malam
3. Anoreksia
4. penurunan berat badan, dan
malaise.
KOMPLIKASI
Kolaps dari lobus
akibat retraksi
bronchial.

Hemomtisis berat
(perdarahan dari Bronki ektasis dan
saluran nafas bawah) fibrosis

Penyebaran infeksi keorgan lain


seperti otak, tulang, persendian, Pneumothorak
ginjal, dan sebagainya.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. Pada ekstermitas
1. Pada pernapasan biasanya CRT>3 detik, akral teraba
- pasien sesak napas dingin, tampak pucat, tidak
kesulitan saat inspirasi ada edema
- terdapat suara pekak
- Terdapat ronki basah

3. Pada neurologis 4. Pada integumen


- sulit tidur - kulit kering/berisik
- cepat lelah - kehilangan lemak sub kutan
- Intoleran acivity
DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan mokus dalam 1. Identifikasi kebutuhan
jumlah berlebihan, eksudat dalam jalan aktual/potensial pasien
alveoli, sekresi bertahan/sisa untuk memasukkan alat
sekresi membuka jalan nafas
2. Buang secret dengan
memotivasi pasien
untuk melakukan batuk
atau menyedot lender

3. Instruksikan bagaimana agar biasa


melakukan batuk efektif
4. monitor kemampuan batuk efektif pasien
5. Berikan bantuan terapi nafas jika diperlukan
(misalnya nebulizer)
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI

TERAPI OKSIGEN
1. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui system humidifier
2. Berikan oksigen tambahan seperti yang
dibutuhkan
3. Monitor aliran dan efektifitas terapi oksigen
DIAGNOSIS KEPERAWATAN INTERVENSI
Gangguan pertukaran gas
berhubungan dengan
perubahan membran
TERAPI OKSIGEN
alveolar-kapiler
1. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui system humidifier
2. Berikan oksigen tambahan seperti yang
dibutuhkan
3. Monitor aliran dan efektifitas terapi oksigen
TERAPI PENGOBATAN

1. Diberikan cairan NaCl 2. Ranitidin 2x1 3. Dexametason 3x2


12jam/kolf

5. Combivent 3x1

4. Levoplolaxin 1x750 6. terapi OAT


R/H/Z/E=400/350/950/600mg/dl
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai