Anda di halaman 1dari 12

2.

1 Pengertian

Tersedak merupakan kondisi gawat darurat yang harus cepat ditangani. Bila
dibiarkan terlalu lama tubuh bisa mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) dan
dapat mengakibatkan kematian (kalcare, 2004).

Tersedak merupakan sumbatan atau hambatan respirasi oleh benda asing yang
menyempit pada saluran nafas internal, termasuk faring, hipofaring dan trakea.
Penyempitan jalan napas bisa berakibat fatal jika itu mengarah pada gangguan
serius oksigenasi dan ventilasi (Smith, 2003).

2.2 Batasan Anatomi


1. Airway : Mulut, laring, trachea, bronkus, terminalis
2. Breathing : Paru (alveoli), dinding dada,otot pernafasan
3. Circulation : Jantung sebagai pompa, pembuluh darah sebagai pipa,darah :
isi.
Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman
secara anatomis terletak dibelakang tenggorokan (jalan nafas). Kedua
saluran ini sama-sama berhubungan dengan lubang hidung maupunmulut.
Agar tidak terjadi salah masuk, maka diantara kerongkongan dan
tenggorokan terdapat sebuah katup (epiglotis) yang bergerak secara
bergantian menutup tenggorokan dan kerongkongan seperti layaknya daun
pintu. Saat bernafas, katup menutup kerongkongan agar udara menuju
tenggrokan, sedangkan saat menelan makanan, katup menutup
tenggorokan agar makanan lewatkerongkongan. Tersedak dapat terjadi
bila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan malah
menujuntenggorokan karena berbagai sebab.

2.3 Etiologi

1
Penyebab tersedak pada anak menurut teori American of pediatrics (2010)
penyebab utama tersedak adalah makanan, koin, atau minuman. Penyebab
lainnya adalah cara makan atau minum yang salah misalnya, sambil berjalan,
berlari, bercanda, mengunyah terlalu cepat atau terlalu banyak menyuapi
makanan ke mulutnya. Aspirasi benda asing masih merupakan penyebab
morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada anak.
1. ASI
Tersedak pada bayi bisa terjadi saat menyusui baik ASI maupun
susu formula, hal ini bisa terjadi karena posisi pemberian yang kurang
tepat dan dipengaruhisalah satu faktor yaitu refleks menelan (Marshall
Connie,2008).
2. Benda asing
Penyebab tersedak oleh benda asing dapat berupa kelereng, permen,
biji-bijian atau mainan-mainan kecil

Benda-benda tersebut bisa tersangkut pada :

a. Laring
Secara progresif akan terjadi strido, dispnea, apnea, penggunaan
otot bantu nafas, sianosis
b. Saluran nafas
Berdasarkan lokasi dibagi atas :
1) Trachea
Benda asing didalam trakea tidak dapat dikeluarkan karena
tersangkut didalam rimaglotis dan akhirnya tersangkut di laring
dan menimbulkan gejala obstruksi larink
2) Bronkus
Biasanya tersangkut pada bronkus kanan, benda asing ini
kemudian dilapisi sekresi bronkus sehingga menjadi besar.

2.4 Klasifikasi

2
1. Obstruksi total
Pembuntuan saluran pernafasan secara total sehingga klien tidak
dapat bernafa dan haru segera ditolong karena dalam beberapa menit klien
akan mengalami kematian permanen. Bila terjadi obstruksi total maka
akan terjadi atelektasis.
2. Fenomena check valve/parsial
Pembuntuan saluran napas secara parsial atau sebagian, sehingga
klien masih dapat bernapas tetapi kurang adekuat, dan benda asing
harus segera dikeluarkan karena akan mempengaruhi pasoka O2 .
tetapi pengeluaran benda asing tersebut harus dilakukan oleh tenaga
medis yang terlatih, karena ditakutkan akan terjadi sumbatan total bila
dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman, bila terjadi obstruksi
parsial maka dapat terjadi emphisema paru.

2.5 Manifestasi klinis

Gejala yang paling sering muncul saat tersedak adalah batuk-batuk, hal ini
normal karena batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mengeluarkan
benda asing dari tenggorokkan. Akan tetapi semakin besar benda yang masuk
maka gejala lebih mirip orang yang tercekik (choking) seperti : sesak nafas, tidak
ada suara atau suara serak, mengi hingga henti nafas dan ini perlu tindakan medis
yang segera untuk menhindai gawat nafas. Pada usia balita, mereka akan
memegang lehernya yang merasa seperti tercekik. Apabila tersedak dalam
kategori ringan maka ditandai dengan batuk-batuk hingga muntah . apabila
tersedak dalam kategori berat maka sering ditandai batuk-batuk yang lama
semakin jarang dan akhirnya tidak dapat batuk sama sekali, wajah membiru dan
kemudian pingsan atau bahkan dapat terjadi henti nafas.

1. Tachipnea
2. Adanya retraksi dada
3. Sianosis
4. Takikardia

3
5. Nafas cuping hidung
6. Gelisah, iritable

2.6 Patofisiologi

Pada kelahiran yang lama dan persalinan yang sukar, bayi sering memulai
gerakan pernafasan yang kuat di dalam uterus akibat terganggunya masukan
oksigen melalui placenta. Pada keadaan demikian bayi dapat mengaspirasi cairan
amnion yang mengandung vernix caseosa , sel epitel, mekonium atau benda-
benda dari saluran lahir yang dapat memblokade jalan nafas yang paling kecil
serta mengganggu pertukaran O2 dan CO2. Bakteri patogen ditemukan menyertai
benda-benda yang teraspirasi dan dapat terjadi pneumonia.

4
2.7 Pathway

-Tersedak makanan

-Muntahan

-Adanya bekuan darah

-Sekret yang kental

-Epiglotis
ANSIETAS KETIDAKEFEKTIFAN
-Karsinoma laring
BERSIHAN JALAN NAFAS
Tidak dapat bernafas spontan Sumbatan jalan nafas

Apnea dan sianosis Batuk hebat secara tiba-tiba,

rasa tercekik di tenggorokan

Spasme laring

Total < CORPUS ALINEUM JALAN NAFAS Parsial

(TERSEDAK)

edema alveolar < Permeabilitas membran kapiler Sumbatan jalan nafas sebagian

alveolar rusak akibat Hipoksemia akibat Batuk disertai sesak

kurang O2 Kurang O2 di perifer

Dyspnea
KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI
JARINGAN PERIFER Abnormalitas ventilasi-perfusi

Pernapasan dangkal, cepat Fungsi paru menurun

Peningkatan usaha nafas Perubahan jalan nafas mengecil Membran alveolar rusak

Granulosit
POLA NAFAS TIDAK
teraktivasi
EFEKTIF
Permeabilitas
kapiler

Kerusakan vaskularisasi

ARDS

Respon inflamasi

5
2.8 Pemeriksaan Diagnostik

1. Foto thorax
Foto thorax merupakan modalitas utama untuk diagnosis benda asing
ataupun benda padat yang masuk di saluran trakeobronkial juga
berguna untuk menentukan lokasi benda asing tersebut dan menilai
apakah telah terjadi komplikasi respirasi
2. Rontgen
Terlihat bercak infiltrat, gerakan kedua lapang paru kasar, diameter
antero posterior bertambah dan diafragma mendatar.

2.9 Komplikasi

1. Pneumotoraks atau pneumomeditastinum


2. Infeksi sekunder
3. Jejas paru kronik

2.10 Penanganan
1. Dasar
Berupa bantuan dasar hidup atau sering disebut sebagai BLS yaitu
meliputi pembebasan Airway atau jalan napas. Penanganan yang spesifik
pada bayi yaitu :
a. Aktifkan sistem EMS dengan cara memanggil orang terdekat untuk
menghbungi EMS (ambulance)
b. Memastikan bayi/anak dalam keadaan sadar atau tidak
c. Bila anak tidak sadar tepuk atau goyangkan pundak bayi/anak dengan hati-
hati. Lihat pergerakan dada, kaji suara napas dan rasakan hembusan napas
anak.
d. Bila dalam keadaan sadar maka perintahkan anak untuk membatukkan
benda atau sesuatu yang menyebabkan tersedak

6
e. Jika dengan batuk benda tersebut tidak bisa keluar. Mintalah anak batuk
tetapi sambil membungkuk atau posisi kepala lebih rendah agar gaya
gravitasi membantu mengeluarkan benda tersebut

Bila tidak berhasil juga , lakukan tindakan pertolongan dengan manuver


Heimlich (Tilong,2014) Manuver Heimlich adalah tindakan yang dikenal sebagai
tindakan menolong orang tersedak yaitu membebaskan obstruksi jalan napas
menggunakan perasat Hemlich atau pernapasan buatan dan itubasi yang dilakukan
oleh tim medis dengan cara :

a. Menelentangkan bayi/anak di pangkuan penolong


b. Berikan pukulan ringan namun cepat pada punggung anak diantara kedua
tulang belikat sebanyak 4 kali.
c. Lakukan upaya ini beberapa kali hingga benda asing keluar yang ditandai
dengan membaiknya kesadaran anak, hingga tak tersumbatnya pernapasan.
d. Bila korba berbaring, korban dipangku oleh penolong lalu dengan 2 atau 3
jari saja lakuka penekanan pada perut bagian atas dan lakukan penekanan
ke arah bawah atas agar benda asing terdorong keluar

e. Perhatikan kekuatan tekanan sesuai keadaan fisik bayi/anak.

7
Tindakan Heimlich pada anak usia 4 tahun hingga anak usia 14-15 tahun
dilakukan dengan menggunakan tekhnik Chest Trush :

a. Bila anak masih bisa berdiri, penolong berada di belakang korban.


b. Lingkarkan tangan ke dada pasien sedangkan kepalan tangan berada di
perut bagan atas
c. Kemudian hentakkan tangan sebanyak 4 kali ke arah belakang atas secara
tiba-tiba dengan harapan benda asing akan terdorong keluar.

d. Ulangi tindakan tersebut beberapa kali


e. Pada posisi tengkurap, penolong berlutut diatas pasien dengan kedua lutut
disamping tubuh pasien
f. Miringkan kepala pasien ke samping kiri/kanan
g. Letakkan kedua telapak tangan dibawah tulang belikat
h. Lakukan penekanan tangan dengan kuat dan cepat kearah kearah dada atas
sebanyak empat kali
i. Lakukan berulang kali dengan interval istirahat sekitar setengah menit
hingga pasien sadar
j. Bila pasien muntah, bersihkan mulut pasien
2. Lanjutan
a. Bronkoskopi
Penanganan lanjutan dengan bronkoskopinyaitu untuk melihat area
bronkus dengan suatu alat yang dimasukkan melalui hidung
b. Torakotomi
Prosedur tindakan pembedahan dada untuk mengeluarkan sumbatan
yang menghalangi jalan napas
c. Tracheostomi
d. Intubasi

8
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA BAYI
DAN ANAK TERSEDAK

A. Pengkajian
Instrument pengkajian awal ( Initial Assessment Tools )
Triase pada pasien bayi dan anak tersedak yang di curigai harus
dilakukan segera dan disertai dengan rapid assesment dan intervensi
cepat.
1. Pengkajian Primer
a. Air way
Upayakan jalan nafas terbebas dari benda asing, secret dan
sputum, Ada batuk atau tidak, Liat adakah penggunaan
otot bantu pernafasan, Dengar adanya bunyi nafas
tambahan seperti suara wheezing, snoring, ronchi biasanya
sampai terjadi dispnea
b. Breathing
Frekuensi nafas apakah cepat, dangkal, dan ireguler.
Adanya ekspansi paru, Disfungsi pernafasan, mungkin
terganggu karena depresi pusat pernafasan
c. Circulation
Capillary refill < 3detik, Kulit pucat karena perfusi
jaringan yang tidak adekuat, denyut jantung cepat
<120x/menit, biasanya anak atau bayi nampak sianosis,
Akral hangat atau dingin, HR meningkat atau menurun,
TD meningkat atau menurun
d. Disability
Kaji tingkat kesadaran klien, Kaji GCS dan kekuatan otot,
Kelemahan
e. Sistem pencernaan
Kadang-kadang dijumpai obstruksi esofagus dan duedenum.

2. Pengkajian sekunder
Sebelum melakukan tindakan ada beberapa hal yang harus perawat
kaji yaitu identitas orang tua bayi atau anak, identitas anak, terutama
AFGAR SCORE pada bayi baru lahir.

9
Kemudian lakukan pengkajian riwayat penyakit sebelumnya, apakah anak
pernah mengalami penyakit atau gangguan pada sistem pernapasan
seperti : bronkhitis, ISPA dll.

B. Diagnosa Keperawatan ( NANDA NIC-NOC


1. Ansietas berhubungan dengan terjadinya sumbatan jalan nafas
2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
perfusi ventilasi Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
obstruksi jalan nafas oleh mukus
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan komplinansi
paru
4. pola makan bayi tidak efektif berhubungan dengan kegagalan
neurolgik
5. Resiko kekurangan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan
obstruksi esofagus dan duedenum
6. Resiko infeksi berhubungan dengan mengaspirasi cairan amnion dan
prosedus invasif

C. Intervensi Keperawatan (NANDA NIC-NOC)

No. Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi

1. Ansietas berhubungan setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan


dengan terjadinya keperawatan diharapkan
yang menenangkan
sumbatan jalan nafas ansietas teratasi
dengan KH : 2. Temani pasien untuk
- Anak tidak merasa memberikan keamanan
cemas dan mengurangi rasa
- TTV dalam batas takut
normal 3. Beri obat untuk
mengurangi kecemasan
sesuai indikasi
2 Kerusakan pertukaran setelah dilakukan tindakan 1. Kaji TTV
gas berhubungan dengan keperawatan diharapkan
2. Kaji pernapasan (irama,
ketidakseimbangan gangguan kerusakan
perfusi ventilasi pertukaran gas teratasi frekuensi, kedalaman
dengan kriteria hasil :
nafas)
- Memelihara
kebersihan paru 3. Auskultasi suara nafas
dan bebas dari
dan pola nafas

10
tanda-tanda 4. Posisikanpasien dengan
distress pernafasan
tepat untuk
- Warna kulit normal
- Tidak ada sianosis memaksimalkan ventilasi
- CRT normal <2
yang adekuat
detik
- Dapat bernapas 5. Monitor AGD
dengan mudah
3 Bersihan jalan nafas setelah dilakukan tindakan 1. Memastikan kebutuhan
tidak efektif keperawatan diharapkan
oral/trakeal suction
berhubungan dengan bersihan jalan nafas dapat
obstruksi jalan nafas teratasi dengan KH : 2. Informasikan pada
oleh mukus - Tidak ada lagi
keluarga tentang suction
sumbatan
- Auskultasi nafas 3. Posisikan anak untuk
bersih/ normal
memaksimalkan ventilasi
- Mampu bernafas
dengan mudah mengurangi dispnea
- Anak tidak merasa
4. Berikan O2 untuk
tercekik
memaksimalkan tindakan
suction
5. Buka jalan napas dengan
tekhnik chin lift atau jaw
trusht bila perlu
6. Auskultasi suara nafas
sebelum dan setelah
dilakukan suction
7. Lakukan suction dan
lakuka fisioterapi dada
jika perlu

4. Pola nafas tidak efektif setelah dilakukan tindakan 1. Kaji ttv


berhubungan dengan
keperawatan diharapkan 2. Kaji pola nafas
penurunan komplinansi
paru pola nafas efektif 3. Lihat adanya retraksi
dada atau otot bantu
nafas
4. Posisikan anak dengan

11
benar untuk
memaksimalkan ventilasi
5. Monitor respirasi dan
status O2
5. pola makan bayi tidak setelah dilakukan tindakan 1. Kaji peristaltik usus
efektif berhubungan
keperawatan diharapkan bayi/anak
dengan kegagalan
neurolgik pola makan bayi/anak 2. Cek parenteral nutrisi
menjadi efektif sesuai indikasi dokter
3. Monitor intake-output
4. Timbang BB
5. Monitor refleks hisap
pada bayi
6. Ajarkan orang tua
tekhnik pemberian ASI
yang benar
6. Resiko kekurangan setelah dilakukan tindakan 1. Kaji vital sign
cairan kurang dari
keperawatan diharapkan 2. Pertahankan cairan
kebutuhan berhubungan
obstruksi esofagus dan anak tidak mengalami intake dan output
duedenum
kekurangan cairan 3. Monitor status hidrasi
(kelembapan membran
mukosa, nadi adekuat)
7. Resiko infeksi setelah dilakukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum dan
berhubungan dengan
keperawatan diharapkan sesudah tindakan
mengaspirasi cairan
amnion dan prosedus tidak terjadi adanya infeksi 2. Pertahankan antiseptik
invasif
dengan kritria hasil : selama penggunaan alat
- Integritas mukosa 3. Beri antibiotik sesuai
dalam keadaan order dokter
baik

12

Anda mungkin juga menyukai