Anda di halaman 1dari 21

Keratitis

Disusun Oleh:
Muh Alif Fatur Rahman B C0141202281

Residen Pembimbing:
dr. Aswira Aslam

Supervisor Pembimbing :
dr. Andi Akhmad Faisal, Sp.M, M.Kes
Pendahuluan
 Keratitis adalah radang pada kornea atau infiltrasi sel radang pada kornea
yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh sehingga tajam penglihatan
menurun

 Infeksi keratitis dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri, virus, jamur,
protozoa dan juga dapat terjadi karena adanya reaksi hipersensitivitas

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta


: EGC
Definisi

 Keratitis adalah radang pada kornea atau infiltrasi sel radang


pada kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh
sehingga tajam penglihatan menurun.

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC


Epidemiologi

World Health Organization (WHO) : 39 juta orang mengalami kebutaan


Kebutaan kornea menempati urutan kelima

• Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, infeksi kornea masih menempati urutan tertinggi dari infeksi
mata.
• Sekitar 10 – 15% kasus keratitits yang disebabkan oleh bakteri mengakibatkan hilangnya penglihatan secara p
ermanen
• Dinegara maju seperti Amerika Serikat sekitar 25.000 penduduk menderita penyakit ini setiap tahunnya

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC


Anatomi
Anatomi
Etiologi

Keratitis

Non-
Infeksi
Infeksi
Vaugha
n., Asbury.
Klasifikasi
Berdasarkan
Berdasarkan Berdasarkan
lapisan lesi kornea Penyebab
kornea
Keratitis Bakterial
Keratitis Epitelial
Keratitis
Superficialis Keratitis Viral

Keratitis stroma Keratitis Jamur

Keratitis Keratitis Protozoa


Profunda Keratitis
endothelial Keratitis Alergi
PATOFISIOLOGI

Abrasi kornea; adheren


mikroba, cloning dan
menginvasi ke stromal, Stadium infiltrasi
melepaskan toxin dan lysis
enzim progresive

PMN limbal vaskuler; pelepasan Stadium ulcerasi aktif


cytokin dan interleukin;
progresif invasi ke dalam kornea
dan menambah ukuran ulkus.

Stadium regresi

Pelepasan radikal bebas, enzym


proteolitik ; menyebabkan
nekrosis
dan sloughing epitel, Stadium sikatriks
membrana bowman dan
stroma.

A.K Khurana. Comprehensive Opthalmology, Fouth Edition, 433-436


Manifestasi Klinis

• Lakrimasi
• Rasa Silau (fotofobia)
• Merasa kelilipan (blefarospasma )

Vaughan., Asbury. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC


penunjang

Keratitis bacterial • Nyeri disertai dengan


adanya sensasi benda • Penurunan
• Kultur Bakteri
Streptokokus pneumonia
• Pewarnaan Gram
 asing pada mata,
 Pseudomonas Visus • Biopsi
aeruginosa • Fotofobia, • Blefarospasme
 Streptokokus hemolitikus • Edema Kornea
• Penurunan visus
 Moraxella liquefaciens • Infiltrat Kornea
 Klebsiella pneumoniae • Lakrimasi, • slit lamp
• pemeriksaan fluoresein
• Mata merah

Keratitis viral • Nyeri disertai dengan


adanya sensasi benda
• Fluoresein tes : ulkus
dendritic, ulkus geografik
• Pemeriksaan
PCR
 Herpes simpleks asing pada mata, • Edema kornea
 Herpes zoster • sensasi kornea mengalami
• Fotofobia, penurunan
• Mata berair
• Kelopak mata bengkak
• Mata merah
• Penurunan
penglihatan
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
fisis penunjang
Keratitis fungal • Sakit mata hebat, • Lesi satelit
• Feathery border
• KOH 10%
• Kultur jamur
 Candida • Mata berair,
• Ulkus indolen • Pewarnaa
 Aspergilin Photofobia dengan infiltrat

 Nocardia berwarna abu n Giemsa
 Cephalosporum • Penglihatan menurun, • Hipopion
• Mata merah • Peradangan yang
nyata pada bola
• Kadang sulit untuk mata,
membuka mata
• Ulserasi
superfisial

Keratitis • Personal hygiene • Cincin stroma ( ring


shape )
• Histopatologi
protozoa • Rasa nyeri • Ulkus kornea indolen
• Infiltrat perineural
 Acanthamoeba • Mata merah
• Fotofobia
• Pandangan kabur,
• Sensasi benda asing
• Keluar air mata
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
fisis penunjang
Keratitis alergi •

Gatal,
Mata terasa silau,
• Adanya benjolan
pada konjungtiva
• Skin patch test
• Rasa mengganjal pada palpebra
mata • Pada limbus tampak
• Mata merah, benjolan putih
• Penglihatan menjadi kemerahan dikelilingi
buram, daerah konjungtiva
• Mata kotor, berwarna merah
• Mata berair • Hipertrofi papil
berbentuk cobble
stone pada
konjungtiva palpebra
superior dan
konjungtiva
• Giant Papil
PENATALAKSANAAN

KERATITIS VIRAL

KERATITIS BAKTERIAL
PENATALAKSANAAN

KERATITIS FUNGAL

KERATITIS PROTOZOA

KERATITIS ALERGI
Anti histamin : Cetirizine

Kompres air dingin


PENATALAKSANAAN

Tindakan Operatif

Tindakan operatif tergantung pada berbagai factor seperti ukuran, lokasi, dan keratitis
EDUKASI

Mencegah
Jangan
Jika pakai penyebaran Hindari asap
Debridement memegang
lensa kontak infeksi dengan rokok
atau
segera lepas cuci tangan
menggosok
Komplikasi
1. Gangguan refraksi
2. Glaukoma sekunder
3. Jaringan parut permanen
4. Ulkus kornea
5. Perforasi kornea
DIAGNOSIS BANDING
KONJUNGTIVITIS Konjungtivitis merupakan salah satu penyakit mata merah
yang sering terjadi. Sama seperti keratitis, konjungtivitis
juga sering kali disebabkan oleh adanya infeksi akibat virus,
bakteri, ataupun jamur Akan tetapi, pasien konjungtivitis
tidak disertai dengan fotofofobia, dan penurunan
penglihatan. Selain itu, umumnya injeksi konjungtiva pada
konjungtivitis tersebar merata. Kornea pada konjungtivitis
juga tampak jernih, dengan pupil dan tekanan intraokuler
yang dalam batas normal

UVEITIS ANTERIOR Uveitis anterior merupakan salah satu penyebab mata merah


yang lain dengan keluhan menyerupai keratitis berupa nyeri
pada mata, silau atau fotofobia, dan penurunan visus.. Yang
menjadi pembeda dengan keratitis adalah pada uveitis
anterior, pupil menjadi terkonstriksi dan tidak berespons baik
terhadap cahaya. Pupil juga dapat terlihat ireguler. Sedangkan
pada keratitis, biasanya pupil dan iris dalam batas normal

Flynn HW, Schwartz SG. Diagnosis of Edophthalmitis: Clinical Presentation, Microbiology, and Echography in Endophthalmitis in Clinical Practice. Springer International Publishing 2018
Jalali S. Post-cataract Surgery Endophthalmitis in Endophthalmitis : A Guide to Diagnosis and Management. Springer. 2018
PROGNOSIS

• Keratitis superfisialis yang diobati dengan baik akan sembuh tanpa


meninggalkan jaringan parut.
• Terjadinya keratitis yang kronik dan tidak mendapatkan terapi dengan
baik dapat meninggalkan jaringan parut
• Kelainan visus bergantung pada virulensi organisme, luas dan lokasi
keratitis serta vaskularisasi dan deposisi kolagen

Anda mungkin juga menyukai