1. Identifikasi
Nama : H
Umur : 6 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Sekolah Dasar
Alamat : Jakarta Timur
Tanggal berobat : 05 Agustus 2019
2. Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama:
Mata kanan merah 1 minggu SMRS
Riwayat Psikososial
Os keseharian bersekolah
Sering kali mengucek mata saat terasa gatal
Mengaku sering terpapar debu matahari dan asap
Makan di jaga dan terpantau
dan tidur cukup
Riwayat Pengobatan
Os menggunakan tetes mata insto tetapi tidak ada perbaikan
Riwayat Alergi
Tidak mempunyai alergi terhadap obat, makanan, dan cuaca.
3. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Composmentis
Status Oftalmologi
OCULAR DEXTRA PEMERIKSAAN OCULAR SINISTRA
6/6,5 f VISUS 6/15
Ortoforia KEDUDUKAN BOLA Ortoforia
MATA
Baik ke segala arah PERGERAKAN BOLA Baik ke segala arah
MATA
4 Resume
Os datang ke Poli Mata Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi
dengan ayahnya dengan keluhan mata sebelah kanan merah dan terasa
gatal 1 minggu SMRS. Keluhan gatal dirasakan saat beraktivitas setelah
mandi dan saat bermain disekolah bersama teman-temannya.Os sudah
mengobati matanya dengan tetes insto tetapi tidak ada perubahan. Tidak
ada keluhan pada mata kiri. Disekitar lingkungan pasien tidak ada yang
memiliki keluhan yang sama.
Os tidak ada keluhan saat membaca tulisan di papan tulis maupun
di buku tulisnya. Keluhan tidak memberat dan rasa gatal tidak bertambah.
Keluhan mata berair disangkal dan tidak ada tahi mata berlebih. Keluhan
mata perih,silau disangkal. riwayat trauma (-), riwayat keluhan yang sama
sebelumnya (-) Penurunan visus (+), riwayat pemakaian kacamata (-).
Pada pemeriksaan oftamologi didapatkan VOD 6/6,5 f VOS 6/15.
Pada mata kanan terdapat konjungtiva bulbi hiperemi, papil besar/cobble
stone di konjungtiva tarsal inferior dan injeksi konjungtiva. Pada kornea
ditemukan trantas dot yaitu degenerasi epitel kornea pada limbus dan tidak
ada riwayat pemakaian kacamata sebelumnya.
5 Diagnosis
Keratokonjungtivitis Vernal OD
6 Penunjang
Kultur spesimen kerokan kulit ; mengetahui etiologik dari penyakit
7 Penatalaksanaan
Edukasi ; untuk tidak melakukan penggarukan atau mengucek mata yang
terasa gatal untuk menghindari kerusakan struktur okuli, menghindari
sinar matahari langsung.
Terapi non-medikamentosa ; kompres dingin sebagai vasokontriktor
Terapi medikamentosa ; antihistamin celestamin, salep antibiotic topical,
obat tetes mata cendo xytrol (antiinflamasi & antibiotic). Antibiotik
diberikan untuk mencegah infeksi sekunder.
8 Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi
Konjungtivitis vernalis adalah konjungtivitis akibat reaksi
hipersensitivitas (tipe I) yang mengenai kedua mata dan bersifat
rekuren. Konjungtivitis vernal adalah bentuk konjungtivitis alergi
yang lebih serius dimana penyebabnya tidak diketahui. Kondisi
paling sering terjadi pada anak laki-laki, khususnya yang berumur
kurang dari 10 tahun yang memiliki eksema, asma, atau alergi
musiman. Konjungtivitis vernal biasanya kambuh setiap musim
semi dan hilang pada musim gugur dan musim dingin. Banyak anak
tidak mengalaminya lagi pada umur dewasa muda.
b. Epidemiologi
Penyebaran konjungtivitis vernal merata di dunia, terdapat
sekitar 0,1% hingga 0,5% pasien dengan masalah tersebut. Penyakit
ini lebih sering terjadi pada iklim panas (misalnya di Italia, Yunani,
Israel, dan sebagian Amerika Selatan) daripada iklim dingin (seperti
Amerika Serikat, Swedia, Rusia dan Jerman).6
Umumnya terdapat riwayat keluarga yang bersifat alergi atopik
(turunan). Kami menemukan bahwa 65% pasien kami yang
menderita konjungtivitis vernal memiliki satu atau lebih sanak
keluarga setingkat yang memiliki penyakit turunan (misalnya asma,
demam rumput, iritasi kulit turunan atau alergi selaput lendir
hidung permanen). Penyakit-penyakit turunan ini umumnya
ditemukan pada pasien itu sendiri. Dalam koleksi kami, 19 dari 39
pasien memiliki satu atau lebih dari empat penyakit turunan utama
c. Etiologi
Konjungtivitis vernal terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tipe I
yang mengenai kedua mata, sering terjadi pada orang dengan
riwayat keluarga yang kuat alergi. Mengenai pasien usia muda 3-25
tahun dan kedua jenis kelamin sama. Biasanya pada laki-laki mulai
pada usia dibawah 10 tahun.Faktor pencetus adalah paparan sinar
matahari.
d. Klasifikasi
f. Faktor Resiko
a. Umur 5 – 25 tahun
b. Laki-laki
c. Memiliki riwayat keluarga alergi
g. Manifestasi Klinis
a. Gatal
b. Mata kemerahan
c. Biasanya rekuren pada musim panas
d. Inflamasi bilateral
e. Follikel, papil dan cobblestone pada konjungtiva tarsal superior
f. Trantas dots pada area limbal
g. Fotofobia
h. Lakrimasi
h. Komplikasi
Dapat menimbulkan keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial
sentral atau parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan
jaringan sikatriks yang ringan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan
penglihatan menurun. Kadang-kadang didapatkan panus, yang tidak
menutupi seluruh permukaan kornea. Perjalanan penyakitnya sangat
menahun dan berulang, sering menimbulkan kekambuhan terutama di
musim panas
i. Tatalaksana
1. Tindakan Umum
2. Terapi topikal
- dekongestan
- antihistamin
- NSAID (Non-Steroid Anti-Inflamasi Drugs)
- Antihistamin
- antibakteri
- Siklosporin
3. Terapi Sistemik
4. Tindakan Bedah
Berbagai terapi pembedahan, krioterapi, dan diatermi pada
papil raksasa konjungtiva tarsal kini sudah ditinggalkan
mengingat banyaknya efek samping dan terbukti tidak
efektif, karena dalam waktu dekat akan tumbuh lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S.Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke – 4. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2013