Anda di halaman 1dari 33

REVIEW ARTIKEL

PENGERTIAN

Artikel adalah karangan faktual


Review bermakna tinjauan, secara lengkap dengan panjang
ringkasan dari beberapa sumber tertentu yang dibuat untuk publikasi
(melalui koran, majalah, buletin, dsb)
baik buku, artikel, film, berita,
dan bertujuan menyampaikan
dll. gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan
menghibur.

Mereview artikel adalah aktifitas


untuk mendeskripsikan dan
menganalisis isi buku atau artikel
jurnal yang ditulis orang lain.
1. Mengatasi Konstipasi Pasien
stroke dengan masase abdomen dan
minum air minum hangat.
RESEARCH QUESTION

Apakah ada perbedaan waktu


defekasi masase abdomen dengan
masase abdomen dan minum air
putih hangat pada pasien stroke
yang mengalami konstipasi ?
METODOLOGI

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif


menggunakan metode quasi experiment
pendekatan post test only non equivalen control
group design. Pada penelitian ini responden
sebanyak lima belas subjek .
KESIMPULAN
Terdapat perbedaan waktu terjadinya proses
devekasi yang signifikan antara kelompok
intervensi I dengan kelompok II, bahwa ada
perbedaan yang bermakna antara perlakuan
masase abdomen dan minum air putih hangat
terhadap waktu terjadinya defekasi. Frekuensi
defekasi responden pada kelompok masase
abdomen hanya satu kali (1,93 kali) sedangkan
kelompok masase abdomen dan minum air putih
hangat lebih sering dua kali (2,62 kali)
RESEARCH QUESTION

Adakah pengaruh dalam pemberian


terapi musik pada saturasi oksigen,
frekuensi denyut jantung dan
frekuensi pernafasan pada neonatus
yang menggunakan ventilasi
mekanik?
SARAN

Hasil penelitin ini diharapkan dapat sebagai


evidence based practice dalam asuhan
keperawatan medikal bedah dalam
memberikan intervensi keperawatan pada
pasien stroke yang mengalami konstipasi
sehingga perawatan terapibkomplementer di
bidang keperawatan dapat dikenal dan
memberikan manfaat untuk digunakan
sebagai pencegah dan pengobatan alami.
2. Memperbaiki saturasi oksigen,
frekuensi denyut jantung, dan
pernafasan neonatus (bayi baru
lahir) yang menggunakan
ventilasi mekanik dan terapi
musik.
METODOLOGI

Desain penelitian ini adalah quasi experimen


pretest-posstest without control. Sampel
pnelitian adalah 13 neonatus yang dirawat di
NICU dan dipilih secara konsekutif dengan
kriteria bayi dengan usia gestasi 28 minggu
atau lebih, menggunakan ventilasi mekanik
secara invasif maupun non invasif.
KESIMPULAN

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh


pemberian terapi musik pada saturasi oksigen,
frekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan
pada neonatus yang menggunakan ventilasi
mekanik. Pengaruh ini dapat dilihat pada
meningkatnya rata-rata saturasi oksigen ,
menurunnya frekuensi denyut jantung dan frekuensi
pernafasan setelah pemberian terapi musik. Terapi
musik ini memberikan ketenangan padsa neonatus
yang menggunakan ventilasi mekanik.
SARAN

Penelitian ini merekomendasikan


agar terapi musik dijadikan
intervensi keperawatan pada bayi
yang menggunakn ventilasi mekanik
dalam rangka memperbaiki saturasi
oksigen, frekuensi denyut jantung
dan frekuensi pernafasan.
3. Kompres dingin dapat
menurunkan nyeri anak usia
sekolah saat pemasangan infus.
RESEARCH QUESTION

Adakah pengaruh kompres hangat


dan dingin terhadap skala nyeri
anak usia sekolah saat pemasangan
infus ?
METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan desain quasi-


experiment dengan jenis post test only non
equivalen control group. Besar sampel 45
anak yang terbagi dalam 3 kelompok
yaitu15 kelompok kompres hangat, 15
kelompok kompres dingi dan 15 untuk
kelompok kontrol.
KESIMPULAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa


kompres hangat dan kompres dingin
dapat menurunkan rasa nyeri saat
pemasangan infus tetapi kompres dingin
lebih disarankan untuk digunakan
dalam menurunkan nyeri pada anak.
SARAN

Disarankan untuk tenaga


kesehatan untuk menerapkan
tindakan seperti kompres
hangat dan dingin disaat
tindakan pemasangan infus
4.PEMBRIAN INFORMASI
MENINGKATKAN PENGETAHUAN,
SIKAP DAN KETERAMPILAN
ORANG TUA DALAM PENANGANAN
DEMAM PADA ANAK
Research question

Apakah ada perbedaan sikap orang tua


dalam penanganan demam sebelum
dan sesudah pemberian informasi??
METODOLOGI

Penelitian ini mengggunakan metode


kuasi eksperimen dengan pre-post test
control group design untuk
membandingkan tindakan yang
dilakukan sebelum dan sesudah
eksperimen.
KESIMPULAN

Rata-rata sikap setelah fase pemberian


informasi pada kelompok yang tidak
diberi informasi dengan kelompok yang
diberi informasi menunjukkan
perbedaan yang bermakna. Orang tua
yang diberi informasi, terlihat tidak
panik dan segera memberikan obat
penurun panas ketika anak demam.
SARAN

Pemberian informasi penanganan demam


pada anak kepada orang tua dengan
mengguanakan media booklet di rumah
sakit hendaknya dapat dilakukan karena
intervensi ini dapat mengatasi keterbatasan
tenaga perawat dalam memberi informasi
kesehatan, sehingga pelaksanaan pendidikan
kesehatan efektif dan efisien.
5. Efek kelibatan ibu
dalam perawatan bayi
premature diruang
perinatologi.
RESEARCH QUESTION

Apa manfaat pelibatan


ibu dalam perawatan
bayi prematur?
METODOLOGI

Desain penelitian ini adalah quasi


experiment.Dengan pendekatan one-
group pretest-posttest. Sampel diambil
secara konsekutif. Besar sampel dalam
penelitian ini adalah 16 pasang ibu-bayi
KESIMPULAN

Ada peningkatan yang signifikan pada


rerata skala interaksi ibu-bayi sesudah
pelibatan ibu dalam perawatan bayi
prematur. Nilai kepercayaan diri ibu juga
meningkat sesudah dilakukan intervensi
dan ada peningkatan yang signifikan
rerata nilai kepercayaan diri ibu sesudah
pelibatan ibu dalam perawatan bayi
prematur
saran

Perawat perlu memperhatikan


kehadiran dan peran orang tua (terutama
ibu sebagai pemberi asuhan utama)
dengan menerapkan konsep asuhan
berpusat pada keluarga.
6. Investigation of malnutrition
among children 2–5 years old in
Indonesia: A crosssectional study
RESEARCH QUESTION

How many percent of children in


Indonesia suffer from bad
nutrition??
METHODS

A cross-sectional design was used in this study.


Purposive sampling was used to select the
participants. Data were collected from 250
mother–child in 13 integrated health posts
from the top five villages with high prevalence
of malnutrition in Wulanggitang, East Nusa
Tenggara, Indonesia.
CONCLUSION
The result of this study showed that 40.4% of
the children had malnutrition. This result
indicates that the malnutrition was high than
the government target. The study also showed
that age of child was factor that related with
malnutrition, therefore the study suggests that
health care providers in this rural area should
be concerned and strengthen the program
about malnutrition problems among male
children and aged 24–47 months.
SUGGESTION

The goverment must futher improve the quality


of service from various programs that have been
implemented through integrated health services
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai