Angka mortalitas
tertinggi Prognosis buruk
Terdiagnosis pada
stadium III/IV
Upaya penyembuhan
sukar dilakukan
TUJUAN MANFAAT Menambah
Faktor resiko dan pengetahuan dokter
etiologi terjadinya muda terkait faktor
kistoma ovarium resiko dan etiologi
terjadinya kistoma
Prosedur ovarium.
penegakan Menambah
diagnosis kistoma pemahaman dokter
ovarium muda terkait
metode penegakan
Penatalaksanaan
diagnosis kistoma
dan prognosis
ovarium
kistoma ovarium
Meningkatkan
pemahaman dokter
muda mengenai
tatalaksana dan
prognosis penderita
kistoma ovarium
URAIAN KASUS
2.1 Identitas
Reg : 1129XXXX
Nama : Nn. AR
Umur : 17 tahun
Pekerjaan : Pelajar SMA
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kehamilan : P0000 Ab000
Alamat : Trowulan, Blitar
Tanggal periksa : 13 November 2017 pukul 10.59
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Keluhan utama
Perut membesar
Pasien merupakan rujukan dari RSUD Blitar dengan suspek kanker ovarium.
Perjalanan Penyakit
Oktober 2016: Perut mulai membesar secara bertahap disertai adanya
benjolan, tidak disertai nyeri saat ditekan Pasien tetap di rumah
November 2016 – Juni 2016: berobat alternatif dengan menggunakan
ramuan herbal, jamu-jamuan, dan daun sirsak namun tidak ada perbaikan.
17 Oktober 2017: Pasien merasakan benjolan semakin cepat membesar ke
arah kiri dalam 3 bulan terakhir ke RSUD Mardi Waluyo Blitar dan
dilakukan pemeriksaan USG Abdomen dan Ginekologi suspek kanker
ovarium dan disarankan dirujuk ke RSSA.
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Perjalanan Penyakit
1 November 2017: Pasien datang ke RSSA periksa di Poli Ginekologi
dinyatakan menderita cystoma ovarii suspek ganas dan direncanakan
operasi tanggal 14 November 2017.
Pasien mengalami penurunan nafsu makan dikarenakan perut terasa
cepat penuh setiap kali pasien makan. Psien juga mengalami penurunan
berat badan sebanyak 8 kg dalam 6 bulan terakhir.
Tidak didapatkan keluhan mual dan muntah, demam. BAB/BAK dalam
batas normal.
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Riwayat Menstruasi
Pasien tidak menstruasi selama 3 bulan terakhir. Pasien menstruasi
terakhir pada bulan agustus 2107. Sebelumnya pasien selalu
menstruasi secara teratur setiap bulan.
– Hari pertama haid terakhir ( HPHT) : 1 Agustus 2017
– Menarche : 12 tahun
– Siklus : 28 hari
– Lamanya haid : 7 hari
– Volume : 2-3 kali ganti pembalut/hari
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Riwayat Kehamilan/Persalinan
P0000Ab000
Riwayat Kontrasepsi
Pasien tidak pernah menggunakan Kontrasepsi
Riwayat Pernikahan
Pasien belum pernah menikah
Riwayat Sosial
Pasien seorang pelajar SMA.
Sanitasi, ventilasi, dan kebersihan rumah baik. Pasien tinggal di lingkungan
perkampungan dan tidak memelihara hewan peliharaan.
Ayah pasien merupakan perokok aktif dengan banyak rokok yang
dikonsumsi sekitar 6 batang setiap harinya dan merokok di dalam rumah
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Keadaan umum : tampak sakit Thorax : jantung: S1 S2 normal,
sedang murmur (-), gallop (-)
Kesadaran : GCS 456 Paru : Insp st D=S SF N / N Perk S / S
Tinggi badan : 152 cm dyn D=S N / N S/S
Berat badan : 40 kg N/N S/S
BMI : 17,3 kg/m2 Aus v/v Rh - / - Wh - / -
Tekanan darah : 120/80 mmHg v/v -/- -/-
Nadi : 80x/menit, reguler v/v -/- -/-
RR : 20x/menit Abdomen : distended, soefl, bising usus
Suhu rectal : 36,3 0C (+) normal, shifting dullness (-), teraba
Suhu axilla : 36,2 0C massa kistik berukuran 10x10 cm,mobile,
K/L : konjungtiva anemis (-) permukaan rata, batas tegas, nyeri
sklera ikterik (-) tekan (-), teraba massa padat ukuran
refleks cahaya (+/+), 15x15 cm, mobilitas terbatas,
pupil 3mm/3mm, permukaan rata, nyeri tekan (-)
pembesaran KGB leher - / - Ekstremitas : edema - / -
-/-
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Status Ginekologi
Genitalia eksterna : v/v fluor (-), flux (-)
RT : TSA cukup
Mukosa licin
CUAF dbn
AP D/S: teraba massa kistik berukuran 10cm x10cm, mobile,
permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-)
teraba massa padat berukuran 15cm x15cm, mobilitas
terbatas, permukaan rata, nyeri tekan (-)
CD : teraba pole bawah massa
Laboratorium (13/11/2017)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemoglobin 10,70 g/dL 11,4-15,1 PPT
(Hb) - Pasien 12,4 detik 9,4-11,3
Eritrosit (RBC) 4,64 106/µL 4,0-5,0 - Kontrol 10,5 detik
Leukosit 6,71 103/µL 4,7-11,3 - INR 1,2 0,8-1,30
(WBC) APTT
Hematokrit 33,80 % 38-42 - Pasien 32,4 detik 24,6-30,6
Trombosit 558 103/µL 142-424 - Kontrol 24,5 detik
(PLT) AST/SGOT 13 U/L 0-32
MCV 72,80 fL 80-93 ALT/SGPT 5 U/L 0-33
MCH 23,10 pg 27-31 Albumin 3,49 g/dL 3,5-5,5
MCHC 31,70 g/dL 32-36 Gula darah 87 mg/dL <200
RDW 20 % 11,5-14,5 sewaktu
PDW 9,7 fL 9-13 Ureum 12,7 mg/dL 16,6-48,5
MPV 9,2 fL 7,2-11,1 Kreatinin 0,61 mg/dL <1,2
P-LCR 18,1 % 15,0-25,0 CA 125 1010,00 U/mL <35
PCT 0,51 % 0,150-0,400 Natrium 135 mmol/L 136-145
Hitung jenis Kalium 4,03 mmol/L 3,5-5,0
- Eosinofil 1,3 % 0-4 Kalsium 102 mmol/L 98-106
- Basofil 0,4 % 0-1
- Neutrofil 71,6 % 51-67
- Limfosit 19,1 % 25-33
- Monosit 7,6 % 2-5
Radiologi
PMo :
Keluhan subyektif, obyektif
Perkembangan Pasien
Tanggal Subjek Objektif Assessment Planning
Selasa Post Op KU : cukup, CM Post SOS PDx: -
14 Nov TD : 110/70 mmHg (Salphyngo PTx:
2017 N: 82 x/menit Oophorectomy • Diet TKTP
RR: 18x/menit Sinistra) + • Mobilisasi
Omenectomy + bertahap
K/L : an (-), ikt (-) Adhesiolisis • Rawat luka
Th : dengan GA • Cefadroxil 3 x
C/ S1S2 tunggal, epidural hari ke-0 500 mg po
murmur(–) a.i. Solid ovarial • Asam
P/ R- | - Wh - | - tumor suspek mefenamat 3 x
-|- -|- ganas + adhesi 500 mg po
-|- -|- gr. III • Rob 1x1 tab po
PMo:
Abd : Luka tertutup subyektif, VS,
kasa kering, BU (+), obyektif
met (-)
GE :flux (-), fluor (-)
Pemeriksaan Histo PA (14/11/2017)
3.2 Diagnosa
Definisi :
Pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium
yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara
fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh
hormonal dengan siklus menstruasi (Lowdermik, 2005).
Etiologi :
Belum diketahui secara pasti namun diduga berhubungan
dengan hormon gonadotropin (FSH dan LH) yakni adanya
stimulasi berlebihan terhadap hormon-hormon tersebut
(Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2004).
Faktor Risiko
Teori : Pasien :
– Faktor genetik/ mempunyai riwayat – Gaya hidup yang tidak sehat
keluarga dengan kanker ovarium dan (suka makan makanan
payudara. berpengawet)
– Faktor lingkungan (polutan zat radio – Perokok pasif
aktif)
– Gaya hidup yang tidak sehat
– Ketidakseimbangan hormon estrogen
dan progesterone
– Kebiasaan menggunakan bedak tabur di
daerah vagina
– Gestational tropoblastik neoplasma
(mola hidatidosa dan khoriokarsinoma)
– Menarche di usia dini (11 tahun atau
lebih muda)
– Penggunaan obat-obatan: tamoxifen
(terapi kanker payudara) dan klomifen
– Merokok
Wiknjosastro, 2005; Nordqvist, 2010
Anamnesis
Teori Kasus
Abdomen :
distended, soefl, bising usus (+) normal, shifting dullness (-), teraba massa
kistik berukuran 10x10 cm, mobile, permukaan rata, batas tegas, nyeri
tekan (-), teraba massa padat ukuran 15x15 cm, mobilitas terbatas,
permukaan rata, nyeri tekan (-)
Status Ginekologi :
Genitalia eksterna : v/v fluor (-), flux (-)
RT : TSA cukup
Mukosa licin
CUAF dbn
AP D/S: teraba massa kistik berukuran 10cm x10cm, mobile,
permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-)
teraba massa padat berukuran 15cm x15cm, mobilitas
terbatas, permukaan rata, nyeri tekan (-)
CD : teraba pole bawah massa
Pemeriksaan Penunjang
Peningkatan hasil CA 125 tidak selalu menandakan masa yang ganas, 78%
menandakan masa yang ganas dan 22% menandakan masa yang jinak
(Ledermann and Eagle, 1997)
USG Abdominal
Teori Pasien
Tatalaksana
Farmakoterapi
Pembedahan
(Simtomatis)
Aspirasi
Pembedahan Laparoskopi
Laparotomi
Tujuan: Teori:
Konfirmasi diagnosis kistoma
Tindakan pembedahan dilakukan
ovarium
pada semua jenis kistoma ovarii,
Menilai apakah kista cenderung berukuran besar (5-10cm)
menjadi ganas (Nordqvist, 2010). Prosedur
Mendapatkan cairan dari bilasan pembedahan meliputi ovarian
peritoneum untuk pemeriksaan cystectomy, partial atau bilateral
sitologi salpingo-oophorectomy
Mengambil seluruh kista untuk
dilakukan analisis histo-PA
Menilai ovarium lain dan organ- Pasien:
organ abdomen lainnya Dilakukan tindakan laparotomy
Melakukan tindak pembedahan dengan Vries Coupe
lain sesuai indikasi. Salphyngo Oophorectomy Sinistra
+ Omenectomy
Nordqvist, 2010
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran