Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

Nn. AR usia 17 th dengan


Cystoma Ovarii susp. Ganas
Oleh :
Sari Mufliha Supervisor Pembimbing :
Muhammad Abduh dr. Tatit Nurseta, SpOG(K)
Retno Nur Fitriyani
Amirah Firdausy
PENDAHULUAN
Kanker Ovarium

Jenis keganasan ginekologi


terbanyak kedua
setelah ca cervix

Angka mortalitas
tertinggi Prognosis buruk

Tidak ada gejala klinis yang


khas bahkan asimptomatik

Terdiagnosis pada
stadium III/IV

Upaya penyembuhan
sukar dilakukan
TUJUAN MANFAAT Menambah
Faktor resiko dan pengetahuan dokter
etiologi terjadinya muda terkait faktor
kistoma ovarium resiko dan etiologi
terjadinya kistoma
Prosedur ovarium.
penegakan Menambah
diagnosis kistoma pemahaman dokter
ovarium muda terkait
metode penegakan
Penatalaksanaan
diagnosis kistoma
dan prognosis
ovarium
kistoma ovarium
Meningkatkan
pemahaman dokter
muda mengenai
tatalaksana dan
prognosis penderita
kistoma ovarium
URAIAN KASUS
2.1 Identitas

 Reg : 1129XXXX
 Nama : Nn. AR
 Umur : 17 tahun
 Pekerjaan : Pelajar SMA
 Pendidikan : SMP
 Agama : Islam
 Status : Belum Menikah
 Kehamilan : P0000 Ab000
 Alamat : Trowulan, Blitar
 Tanggal periksa : 13 November 2017 pukul 10.59
2.2 Subyektif (13/11/2017)

Keluhan utama
 Perut membesar
 Pasien merupakan rujukan dari RSUD Blitar dengan suspek kanker ovarium.
Perjalanan Penyakit
 Oktober 2016: Perut mulai membesar secara bertahap disertai adanya
benjolan, tidak disertai nyeri saat ditekan Pasien tetap di rumah
 November 2016 – Juni 2016: berobat alternatif dengan menggunakan
ramuan herbal, jamu-jamuan, dan daun sirsak namun tidak ada perbaikan.
 17 Oktober 2017: Pasien merasakan benjolan semakin cepat membesar ke
arah kiri dalam 3 bulan terakhir  ke RSUD Mardi Waluyo Blitar dan
dilakukan pemeriksaan USG Abdomen dan Ginekologi  suspek kanker
ovarium dan disarankan dirujuk ke RSSA.
2.2 Subyektif (13/11/2017)

Perjalanan Penyakit
 1 November 2017: Pasien datang ke RSSA periksa di Poli Ginekologi 
dinyatakan menderita cystoma ovarii suspek ganas dan direncanakan
operasi tanggal 14 November 2017.
 Pasien mengalami penurunan nafsu makan dikarenakan perut terasa
cepat penuh setiap kali pasien makan. Psien juga mengalami penurunan
berat badan sebanyak 8 kg dalam 6 bulan terakhir.
 Tidak didapatkan keluhan mual dan muntah, demam. BAB/BAK dalam
batas normal.
2.2 Subyektif (13/11/2017)

Riwayat Menstruasi
 Pasien tidak menstruasi selama 3 bulan terakhir. Pasien menstruasi
terakhir pada bulan agustus 2107. Sebelumnya pasien selalu
menstruasi secara teratur setiap bulan.
– Hari pertama haid terakhir ( HPHT) : 1 Agustus 2017
– Menarche : 12 tahun
– Siklus : 28 hari
– Lamanya haid : 7 hari
– Volume : 2-3 kali ganti pembalut/hari
2.2 Subyektif (13/11/2017)

Riwayat Kehamilan/Persalinan
 P0000Ab000

Riwayat Kontrasepsi
 Pasien tidak pernah menggunakan Kontrasepsi

Riwayat Pernikahan
 Pasien belum pernah menikah

Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.
 Riwayat penyakit seperti hipertensi, DM, penyakit
jantung,asma, dan alergi disangkal oleh pasien.
2.2 Subyektif (13/11/2017)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat tumor kandungan dan payudara dalam keluarga (-).
 Riwayat keluarga dengan sakit keganasan (-).
 Riwayat diabetes mellitus pada nenek pasien dari ayah (+), hipertensi (-),
penyakit jantung (-),asma (-), dan alergi (-) pada keluarga pasien

Riwayat Sosial
 Pasien seorang pelajar SMA.
 Sanitasi, ventilasi, dan kebersihan rumah baik. Pasien tinggal di lingkungan
perkampungan dan tidak memelihara hewan peliharaan.
 Ayah pasien merupakan perokok aktif dengan banyak rokok yang
dikonsumsi sekitar 6 batang setiap harinya dan merokok di dalam rumah
2.2 Subyektif (13/11/2017)
Keadaan umum : tampak sakit Thorax : jantung: S1 S2 normal,
sedang murmur (-), gallop (-)
Kesadaran : GCS 456 Paru : Insp st D=S SF N / N Perk S / S
Tinggi badan : 152 cm dyn D=S N / N S/S
Berat badan : 40 kg N/N S/S
BMI : 17,3 kg/m2 Aus v/v Rh - / - Wh - / -
Tekanan darah : 120/80 mmHg v/v -/- -/-
Nadi : 80x/menit, reguler v/v -/- -/-
RR : 20x/menit Abdomen : distended, soefl, bising usus
Suhu rectal : 36,3 0C (+) normal, shifting dullness (-), teraba
Suhu axilla : 36,2 0C massa kistik berukuran 10x10 cm,mobile,
K/L : konjungtiva anemis (-) permukaan rata, batas tegas, nyeri
sklera ikterik (-) tekan (-), teraba massa padat ukuran
refleks cahaya (+/+), 15x15 cm, mobilitas terbatas,
pupil 3mm/3mm, permukaan rata, nyeri tekan (-)
pembesaran KGB leher - / - Ekstremitas : edema - / -
-/-
2.2 Subyektif (13/11/2017)

Status Ginekologi
Genitalia eksterna : v/v fluor (-), flux (-)
RT : TSA cukup
Mukosa licin
CUAF dbn
AP D/S: teraba massa kistik berukuran 10cm x10cm, mobile,
permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-)
teraba massa padat berukuran 15cm x15cm, mobilitas
terbatas, permukaan rata, nyeri tekan (-)
CD : teraba pole bawah massa
Laboratorium (13/11/2017)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
Hemoglobin 10,70 g/dL 11,4-15,1 PPT
(Hb) - Pasien 12,4 detik 9,4-11,3
Eritrosit (RBC) 4,64 106/µL 4,0-5,0 - Kontrol 10,5 detik
Leukosit 6,71 103/µL 4,7-11,3 - INR 1,2 0,8-1,30
(WBC) APTT
Hematokrit 33,80 % 38-42 - Pasien 32,4 detik 24,6-30,6
Trombosit 558 103/µL 142-424 - Kontrol 24,5 detik
(PLT) AST/SGOT 13 U/L 0-32
MCV 72,80 fL 80-93 ALT/SGPT 5 U/L 0-33
MCH 23,10 pg 27-31 Albumin 3,49 g/dL 3,5-5,5
MCHC 31,70 g/dL 32-36 Gula darah 87 mg/dL <200
RDW 20 % 11,5-14,5 sewaktu
PDW 9,7 fL 9-13 Ureum 12,7 mg/dL 16,6-48,5
MPV 9,2 fL 7,2-11,1 Kreatinin 0,61 mg/dL <1,2
P-LCR 18,1 % 15,0-25,0 CA 125 1010,00 U/mL <35
PCT 0,51 % 0,150-0,400 Natrium 135 mmol/L 136-145
Hitung jenis Kalium 4,03 mmol/L 3,5-5,0
- Eosinofil 1,3 % 0-4 Kalsium 102 mmol/L 98-106
- Basofil 0,4 % 0-1
- Neutrofil 71,6 % 51-67
- Limfosit 19,1 % 25-33
- Monosit 7,6 % 2-5
Radiologi

Foto Chest Xray PA (30-10-2017)


Cor dan pulmo dalam batas normal

USG Ginekologi (25-10-2017)


VU : Tampak terisi cukup
Uterus : Bentuk dan ukuran normal. Didapatkan masa kistik dan
komponen solid dan kalsifikasi di dalamnya dengan
ukuran melebihi probe. Septa (+), ascites (+)
Kesimpulan: Cystoma ovarii susp. Ganas
Radiologi

USG Abdomen (25-10-2017)


 Tampak lesi kistik dengan komponen solid dan kalsifikasi serta
septa di dalamnya yang memenuhi kavum pelvis
hingga setinggi procesus xyphoideus dengan ukuran > 20cm
x15,2cm x 18,5cm
 Susp. Immature ovarian teratoma yang menyebabkan
obstructive uropathy sedang kanan.
 Hepar/ GB/ Lien/ Pankreas/ Ginjal kiri / Buli/ Uterus saat ini tak
tampak kelainan
2.4 Assessment

Cystoma ovarii suspek ganas


2.5 Planning

PDx : C/ onkologi PEd :


PTx : KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
– Bed rest pasien dan keluarga tentang:
- Kondisi pasien
– Diet TKTP
- Prosedur tindakan medis yang
– Pro Op laparotomi vries coupe
akan dilakukan
– Pre medikasi : - Efek samping dan komplikasi dari
 Cefazoline 1 x 2 gram IV tindakan yang dilakukan
 Ranitidine 1 x 50 mg IV - Prognosis
 Metocloperamide 1 x 10 mg
IV

PMo :
Keluhan subyektif, obyektif
Perkembangan Pasien
Tanggal Subjek Objektif Assessment Planning
Selasa Post Op KU : cukup, CM Post SOS PDx: -
14 Nov TD : 110/70 mmHg (Salphyngo PTx:
2017 N: 82 x/menit Oophorectomy • Diet TKTP
RR: 18x/menit Sinistra) + • Mobilisasi
Omenectomy + bertahap
K/L : an (-), ikt (-) Adhesiolisis • Rawat luka
Th : dengan GA • Cefadroxil 3 x
C/ S1S2 tunggal, epidural hari ke-0 500 mg po
murmur(–) a.i. Solid ovarial • Asam
P/ R- | - Wh - | - tumor suspek mefenamat 3 x
-|- -|- ganas + adhesi 500 mg po
-|- -|- gr. III • Rob 1x1 tab po
PMo:
Abd : Luka tertutup subyektif, VS,
kasa kering, BU (+), obyektif
met (-)
GE :flux (-), fluor (-)
Pemeriksaan Histo PA (14/11/2017)

Vries Coupe Parafin Blok


 TIDAK GANAS  Ovarium Sinistra : Teratoma
Imatur Grade I
 Omentum : Spindle
Mesencymal Tumor
mengesankan
neurofibroma, tidak
didapatkan sel-sel ganas
PERMASALAHAN
3.1 Faktor Resiko dan Etiologi

Apa saja faktor resiko dan etiologi terjadinya cystoma ovarii


pada kasus ini?

3.2 Diagnosa

Bagaimana prosedur penegakan diagnosis pada kasus ini?

3.3 Penatalaksanaan & Prognosis

Bagaimana penatalaksanaan dan prognosis pada kasus ini?


PEMBAHASAN
Cystoma Ovarium

Definisi :
Pertumbuhan sel yang berlebihan/abnormal pada ovarium
yang membentuk seperti kantong. Kista ovarium secara
fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh
hormonal dengan siklus menstruasi (Lowdermik, 2005).

Etiologi :
Belum diketahui secara pasti namun diduga berhubungan
dengan hormon gonadotropin (FSH dan LH) yakni adanya
stimulasi berlebihan terhadap hormon-hormon tersebut
(Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2004).
Faktor Risiko

Teori : Pasien :
– Faktor genetik/ mempunyai riwayat – Gaya hidup yang tidak sehat
keluarga dengan kanker ovarium dan (suka makan makanan
payudara. berpengawet)
– Faktor lingkungan (polutan zat radio – Perokok pasif
aktif)
– Gaya hidup yang tidak sehat
– Ketidakseimbangan hormon estrogen
dan progesterone
– Kebiasaan menggunakan bedak tabur di
daerah vagina
– Gestational tropoblastik neoplasma
(mola hidatidosa dan khoriokarsinoma)
– Menarche di usia dini (11 tahun atau
lebih muda)
– Penggunaan obat-obatan: tamoxifen
(terapi kanker payudara) dan klomifen
– Merokok
Wiknjosastro, 2005; Nordqvist, 2010
Anamnesis

Teori Kasus

• Usia 40-50 tahun • Usia 17 tahun


• Benjolan pada perut • Perut semakin membesar
• Nyeri pada rongga pelvis sejak 1 tahun yll
yang bervariasi karakteristik • Nyeri (-)
• Perasaan penuh pada • Penurunan nafsu makan
abdomen karena perut mudah terasa
• Bermasalah dalam penuh
pengeluaran urin komplit • Gangguan BAK (-)
• Dispareunia • Gangguan siklus menstruasi
• Gangguan siklus menstruasi (+)
Wiknjosastro, 2005; Prawiroharjo,
2011, Central Manchester University
Hospital, 2012
Pemeriksaan Fisik

Abdomen :
distended, soefl, bising usus (+) normal, shifting dullness (-), teraba massa
kistik berukuran 10x10 cm, mobile, permukaan rata, batas tegas, nyeri
tekan (-), teraba massa padat ukuran 15x15 cm, mobilitas terbatas,
permukaan rata, nyeri tekan (-)
Status Ginekologi :
Genitalia eksterna : v/v fluor (-), flux (-)
RT : TSA cukup
Mukosa licin
CUAF dbn
AP D/S: teraba massa kistik berukuran 10cm x10cm, mobile,
permukaan rata, batas tegas, nyeri tekan (-)
teraba massa padat berukuran 15cm x15cm, mobilitas
terbatas, permukaan rata, nyeri tekan (-)
CD : teraba pole bawah massa
Pemeriksaan Penunjang

RADIOLOGI SKOR KEGANASAN


LABORATORIUM - USG Ginekologi - Gatot Purwoto
- DL - USG Abdomen dan Malignancy Score
- CA 125 serum Doppler - RMI (Risk of
- Foto Thorax PA Malignancy Index)
Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan

CA 125 1010,0 U/mL <35

Peningkatan hasil CA 125 tidak selalu menandakan masa yang ganas, 78%
menandakan masa yang ganas dan 22% menandakan masa yang jinak
(Ledermann and Eagle, 1997)
USG Abdominal

Teori Pasien

•Hasil pencitraan USG dapat • Tampak lesi kistik dengan


dibedakan menjadi 3 macam, yaitu komponen solid dan kalsifikasi serta
•kista sederhana (simple cyst), septa di dalamnya yang memenuhi
hanya berisi cairan tanpa massa kavum pelvis hingga setinggi
yang solid, umumnya merupakan procesus xyphoideus dengan
kista yang jinak seperti kista fisiologis ukuran > 20cm x15,2cm x 18,5cm
(kista folikel dan kista luteal); • Susp. Immature ovarian teratoma
•kista kompleks (compound cyst), yang menyebabkan obstructive
kista berisi campuran cairan dan uropathy sedang kanan.
massa solid, perlu observasi lebih • Hepar/ GB/ Lien/ Pankreas/ Ginjal
lanjut akan kemungkinan menghilang kiri/ Buli/ Uterus saat ini tak tampak
atau tidak; kelainan
•kista solid (solid cyst), kista berisi
massa solid tanpa cairan, perlu
dievaluasi apakah merupakan tumor
ganas atau jinak.

Horlen dan Cheryl, 2010


Risk of Malignant Index (RMI)
SKOR KEGANASAN
Parameter Teori Pasien

Ultrasound (U) Tidak ada Area solid,


kistadenoma gambaran = 0 asites
Gatot Purwoto Malignancy Score multilokular, U=3
area solid, Satu
metastasis, gambaran = 1
Hasil Skor ascites, dan
• Penurunan BB :2 lesi bilateral Dua atau
lebih = 3
• USG dengan massa solid :2
• USG dengan RI/PI (RI<0.4) :- Status Premenopaus Premenopaus
Menopause e=1 e
• Ascites :2 (M) M=1
• CA 125>35 :2 + Postmenopaus
e=3
• Total :8
Serum CA125 Level CA125 CA125 =
>35(U/ml) 1010,00 U/ml
Intepretasi: jika skor >5  susp.
ganas RMI = U x M x CA125
= 3 x 1 x 1010
= 3030

Nilai RMI > 200  peningkatan kecurigaan


tumor mengarah pada keganasan.
Manajemen
Konservatif/Observasi
(Bailey,dkk.,1998; Roman, 1998; RCOG, 2010)

Tatalaksana

Farmakoterapi
Pembedahan
(Simtomatis)
Aspirasi

Pembedahan Laparoskopi

Laparotomi

Tujuan: Teori:
 Konfirmasi diagnosis kistoma
 Tindakan pembedahan dilakukan
ovarium
pada semua jenis kistoma ovarii,
 Menilai apakah kista cenderung berukuran besar (5-10cm)
menjadi ganas (Nordqvist, 2010). Prosedur
 Mendapatkan cairan dari bilasan pembedahan meliputi ovarian
peritoneum untuk pemeriksaan cystectomy, partial atau bilateral
sitologi salpingo-oophorectomy
 Mengambil seluruh kista untuk
dilakukan analisis histo-PA
 Menilai ovarium lain dan organ- Pasien:
organ abdomen lainnya  Dilakukan tindakan laparotomy
 Melakukan tindak pembedahan dengan Vries Coupe 
lain sesuai indikasi. Salphyngo Oophorectomy Sinistra
+ Omenectomy
Nordqvist, 2010
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

– Tidak ada gejala klinis yang khas


– Penegakan diagnosis : anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang
– Tatalaksana yang cepat dan tepat dapat memperbaiki
prognosis penyakit.

5.2 Saran

Perlu dilakukan KIE tentang pentingnya :


– Pencegahan terjadinya kistoma ovarii
– Monitoring berkala pada kasus yang diduga jinak
– Pengobatan yang tepat bagi pasien dengan kasus
ganas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai