Nama Penyakit
DERMATITIS
1. Dermatitis kontak alergika (3A)
Chief: Sandra Momas Librata 2013-061-041. Crew: Albert Susanto, Prasetya Wibisono, Friska Pratiwi
Dasar Diagnosis
Gatal
Akut : eritema, batas tegas, edema, papulo
vesikel, vesikel, bulla, pecahn menjadi erosi &
eksudat.
Kronis : kering, skuama, papul, likenifikasi,
fisura, batas tegas.
Teresering : tangan
Riwayat atopi
Pekerjaan basah
Sesuai tempat terpapar, bisa sistemik
Terutama pekerjaan
Agen pelarut, detergen, pelumas, serbuk kayu
Usia < 8th atau lanjut
Kulit putih, P>L
Dermatitis atopi
DD
PP/
Tes tempel di punggung
Dibiarkan 48 jam.
Syarat :
1. lesi sudah tenang
2. steroid sistemik stop 1
minggu
3. pembacaan setelah 48 jam,
hari ke 3-7
4. dilarang mandi, aktifitas yg
melonggarkan tes
5. tidak ada riwayat urtika
mendadak
Tatalaksana
Sistemik
Prednison 30 mg/hari
DKA ringan/akut: Kortikosteroid topical
Kompres NaCL 0,9% 1:1000
interpretasi setelah
pembacaan ke-2
alergi : crescendo
iritan : decrescendo
reaksi + : eritema, edema,
vesikel
Topikal
Emolien (hidrofilik urea 10%)
Kortikosteroid
Bayi: hidrokortison 1-2,5%
Anak dan dewasa: triamsinolone
(muka:hidrokortison)
Anak(2-10 th)
lipat siku,lipat lutut,gelang tangan
fleksor,kelopak mata,leher, jarang muka
nd
>kering,papul,liken,<skuama,erosi, 2 ,siklus
gatal garuk
Remaja, dewasa(<30 th)
lipat siku, lipat lutut, tangan, gelang tangan,
sekitar mata, samping leher, anogenital, dahi,
bibir(kering,pecah, sisik),vulva,puting susu,scalp
plak popular eritem+skuama,plak
liken,hiper/hipopigmentasi
Gatal++ (selalu), nyeri -, skuama+
dermatitis herpetiformis
sindrom Sezary
penyakir Letterer-Siwe
PP
Pemeriksaan histologik:
Akut: parakeratosis,
spongiosis, infiltrat
perivaskular
Kronik: hiperkeratosis,
akantosis, sparse infiltrates
dermatitis kontak
dermatitis atopik
neurodermatitis
dermatomikosis
PP
=dermatitis atopik
liken planus
psoriasis
dermatitis atopik
PP
Ortokeratosis,
hipergranulosis,akantosis, rete
ridges panjang.
6. Dermatitis popok /
napkin eczema (4A)
anak<2 tahun
dermatitis popok iritan lipatan (-)
dermatitis popok kandidosis lipatan (+)
lesi eritem, mengkilap, skuama
(kandidosis: lesi eritem, papul, satelit)
Gatal+ nyeriskuama (+ iritan) (- kandidosis)
dewasa (35th) >>atopi
jarang: <10,>60
akut6mg : anak muda L
akut jg selama 4mg dan timbul tiap hari
kronik>6mg : P tengahan
akut/kronik
Rx.vaskular kulitedema dermis
superfisial, cepat timbul,hilang pelan
(<24jam)
pucat merah tegas,meninggi,halo
keliling,tengah pucat
u. lokal, generalisata, angioedem
Gatal+, nyeri+ (sengat tusuk, terbakar), skuama-
3. Angioedema (3B)
REAKSI OBAT
1. Exanthematous drug eruption (4A)
makulopapular/ morbiliformis
purpura anafilaktoid
pitiriasis rosea
E:
- AB (penisilin,trimetropim-sulfametoksazol),
- ampisiln,
- karbamazepin
- allopurinol
- NSAID,
- sulfonamide,
- tetrasiklin
PP
Kadar IgE, eosinofil,
komplemen
Tes kulit, uji gores (scratch
test) dan uji tusuk (prick test)
Tes eliminasi makanan
Icu cube test urtikaria dingin
Tes foto tempel urtikaria krn
sinar matahari
obati penyebab
antihistamin
kortikosteroid pada urtikaria akut dan
berat
simetris
E:
- obat: sulfonamide, penisilin, analgesik,
pencahar,hormon, diuretik, aspirin, kodein, opium
- makanan: berprotein,ada zat warna, penyedap
rasa, bahan pengawet
- gigitan serangga
- bahan fotosensitizer : griseofulvin, fenotiazin,
sulfonamide, bahan kosmetik, sabun germisid
- inhalan: serbuk sari, spora jamur, debu, bulu
- kontaktan: kutu,bahan kimia,tumbuh-tumbuhan
- trauma fisik: panas (matahari,radiasi), tekanan
(ikat pinggang)
- infeksi dan infestasi
- psikis, genetik, penyakit sistemik
Topikal
tergantung kelainan kulit
non erosi salep KTS
erosi kompres dan salep AB
Sistemik
Kortikosteroid 1 mg/kg tapering 2 mgg
Antihistamin
E:
- NSAID,
- sulfonamide,
- trimetropim-sulfametoksazol,
- barbiturat,
- tetrasiklin,
- analgesik
E: genetik, autoimun
P: stress psikik, trauma (fenomena Kobner), infeksi,
endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol, rokok
dermatitis seboroik
siflis psoriasiformis
dermatofitosis
Topikal
Preparatter LCD 2-5%
Asam salisilat 3-5%
Kortikosteroid
kulit kepala, muka, lipatan krim
(sisanya salep)
muka, lipatan, genitalia sedang
tubuh dan ekstremitas kuat
Difranol
Antralin 0,2-0,8% pasta krim salep
Retinoid
Tazaroten gel, krim 0,05% dan 0,1%
Emolien (vaselin)
Sistemik
Kortikosteroid
Prednison 30mg/hari tapering off
Sitostatik
Metotreksat 3x5 mg per minggu
Levodopa 2x250mg-3x500mg
DDS 2x100mg per hari p.pustulosa
Retinoid
Etretinat, Asitresin 1mg/kg sehari
Siklosporin 6mg/kg sehari
PenyinaranPUVA 4x seminggu
psoriasis inversa
kandidiasis intertriginosa
tinea kruris
otomikosis
otitis eksterna
Topikal
Ter: LCD 2-5%
Resorsin 1-3%
Sulfur 4-20%
Salisilat 3-6%
Kortikosteroid: hidrokortison 2,5%
PENYAKIT ERITROSKUAMOSA
1. Psoriasis vulgaris (3A)
PP
Histopatologi:
parakeratosis,interpapiler akantosis, papilomatosis,
mikroabses munro
Fenomena tetesan lilin:
Skuama berubah menjadi warna putih ketika digores
dengan pinggiran kaca objek
Fenomena Auspitz:
Skuama putih akan meninggalkan bintik-bintik perdarahan
ketika digores / dikerok dengan pinggiran kaca objek
Fenomena Kobner:
Trauma pada kulit yang sehat (garukan) akan
menimbulkan kelainan yang sama seperti pada psoriasis
kira-kira setelah 3 minggu
PENYAKIT AUTOIMUN
1. Lupus eritematosus kutaneus (2)
L=P, 15-40 th
badan,lengan atas proksimal, paha atas (pakaian
renang), punggung (Christmas tree)
awaleritem,skuama haluslesi lbh kecildi
badan lengan paha atas sesuai lipatan kulit
hilang 3-8mg, lesi diskret
KHAS
Lesi1 (herald patch/mother patch/ primary
medallion): di badan, solitar,
oval/anular,d:3cm,bbrp hr-mg
Lesi2: 4-10hr stlhny,khas,lesi lbh kecil, sejajar
dgn kosta (pohon cemara terbalik), timbul
serentak di badan lengan atas proksimal dan
paha atas (pakaian renang wanita jaman
dulu), TDK KHAS: urtika,vesikel,papul (ANAK)
PP
KOH 10% singkirkan jamur
Tes patch singkirkan kausa
dermatitis kontak
Ketokonazol 2%
Sistemik
Prednison 20-30 mg/hari tapering
Isotretinoin 0,1-0,3 mg/kg/hari
Ketokonazol 1x200 mg/hari
tinea korporis
-skuama kasar
-gatal sekali
-KOH 10% (+)
-tidak ada herald patch
Simptomatik
Gatal sedatif, antihistamin
Topikal bedak salisilat+ menthol 0,51%
Prognosis:
sembuh sendiri dalam 3-8 minggu
P, 20-30 th
wajah,leher, yg terpajan matahari lbh sering
residif
autoimun konektif dan vascular
2 varian: LEDiskoid, LESistemik.
induksi obat: systemic LE-like synd.
gatal?, skuama+
Diktat klasifikasi:
1. kronik diskoid LE
lesi kulit
2. subakut disseminated LE
lesi kulit+lab
3. akut sistemik LE
lesi kulit+lab+gej sistemik
PENYAKIT VESIKULOBULOSA
1. Sindroma Stevens-Johnson (3B)
dewasa
sindrom mengenai kulit, selaput lendir di
orifisium, dan mata, KU variasi
-Kelainan kulit
eritema,vesikel,dan bulapecaherosi
-Kelainan selaput lendir di orifisium
lesi tersering mukosa mulut vesikel dan bula
pecaherosi,eskoriasi,krusta
-Kelainan mata
konjungtivitis kataralis
E: alergi obat
- Antibiotik (kloramfenikol, eritromisin, penisilin,
ciprofloxacin)
- NSAIDs (fenilbutazon, piroxicam, ibuprofen,
indometasin)
SSJ
4S (beda lokasi lepuh)
PP (histopatologik):
- stad dini: vakuolisasi dan
Topikal
Krim Sulfadiazin-Perak
pada lesi erosi dan eskoriasi
Sistemik
Kortikosteroid
KU baikPrednison 30 mg/hari
KU burukDexametason inj 4-6 x 5
mg/hari
Antibiotik
Ciprofloxacin
Diet rendah garam tinggi protein
Cairan D5:NaCl 0,9% 1:1
Transfusi darah
(bila tidak ada perbaikan dalam 2 hari)
300 cc selama 2 hari
Prognosis:
sembuh 2-3 minggu
kematian 5-15% akibat gangguan cairan,
elektrolit, bronkopneumonia, sepsis
= SSJ
Prognosis:
SCORTEN (net-Specific Severity of Illness)
@1 poin
- umur>40 tahun
- denyut jantung >120x/menit
- keganasan hematologi
- area lesi >10% BSA
- urea serum >10mmol/L
- bikarbonat serum <20mmol/L
- glukosa serum >14mmol/L
Skor 0-1 (kematian 3,2%),2 (12,2%),
3 (35,3%), 4 (58,3%), 5 (90%)
Wajah:
S.aureus folikulitis,
pseudofolikulitis barbae,
rosasea, dermatitis perioral
Tubuh:
Malassezia folikulitis, hot-tub
pseudomonas folikulitis,
S.aures folikulitis
skrofuloderma
Topikal
1. Bahan iritan pengelupas kulit
Sulfur 4-8%
2. Antibiotik topikal
Klindamisin fosfat 1%
Eritromisin 1%
3. Antiradang topikal
Hidrokortison 1-2,5%
4. Etil laktat 10%
Sistemik
1. Antibiotik sistemik
Klindamisin 3x150 mg
Doksisiklin 50mg/hari
Eritromisin 4x250 mg/hari
2. Obat hormonal
Estrogen 50 mg/hari
3.Isotretinoin 0,5-1 mg/kg/hari
4. Kortikosteroidsistemik
Prednison 7,5mg/hari
Dexametason 0,25-0,5 mg/hari
5. Analgetik
Na diklofenak 2x50 mgS
6. Vitamin
Seloxy AA 1x1
Lesi awal:
Nodul :
Triamcinoloneintralesi (3-5mg/mL)
Abses:
Insisi dan drainase
PP
ekstraksi dengan komedo
ekstraktor (sendok Unna)
P, paska puber
lipatan kulit apokrin (aksila, inguinal,
perineal/perianal,payudara,bwh payu,
bokong,pubis,dada,scalpretroaurikular, kelopak
mata)
kronis, abses rekuren
hyperkeratosis folikularruptur inflamasi,
nd
2 gesek,obes eksaser
papul/nodul(0.5-2cm),abses inflamatori
besar,bulat tanpa nekrosis sentral,jaringan
parut,fibrosis,komedo, traktur sinus(+)
PP
Bakteriologis
ditemukan S.aureus,
Streptokokus, E.coli, Proteus
mirabilis, Pseudomonas
aeruginosa
Histopatologi
Lesi awal: sumbatan keratin
pd folikel rambut, dilatasi
Lesi lanjut:
Antibiotik oral (eritromisin, tetrasiklin,
minosiklin)
Kortikosteroid oral kasus berat
hancurrr!
rosasea
folikulitis
4. Miliaria (4A)
semua umur
vesikel milier
kelenjarekrin, lesi diskret
Prognosis:
beberapa minggu sampai
bulan, rekuren
Topikal
penghentian penggunaan steroid topikal
immunomodulator topikal
moisturizer
Sistemik
Antibiotik
Tetrasiklin/Eritromisin 1 gram.hari
Doksisiklin 50 mg/hari
M.kristalina:
tidak perlu terapi spesifik, hindari panas
ventilasi baik, baju serap keringat
M.rubra:
pakaian tipis serap keringat
bedak salisilat 2% + menthol 0,25-2%
losio faberi
1-2 m bergermbol
M. profunda:
sama M.kristalina + losio calamine
KELAINAN RAMBUT
1. Alopesia areata (2)
tinea kapitis
lupus eritematosus
trikotilomania
AA totalis
AA universalis
2. Alopesia androgenik (2)
III IV, V
alopesia areata
effluvium telogen
sifilis sekunder
SLE, kekurangan Fe
trikotilomanis
dermatitis seboroik
Topikal
Minoxidil sol 2% atau 5%
Sistemik
Finasteride oral 1 mg PO sehari
Bedah
transplantasi rambut
scalp reduction/rotation flaps
PP
Trikogram
Ludwig II
3. Telogen Efluvium (2)
>P
Klasfikasi:
1. ET paskapartum
2-5 bulan setelah melahirkan, 1/3 ant kulit kepala
hitung telogen 24-26%, berlangsung 2-6 bulan kemudian
2. ET paskanatal
bayi sejak lahir berumur 4 bulan dan akan tumbuh kembali pd umur 6 bulan
distribusi male pattern alopesia, hitug telogen 64-87%
3. ET psikik
tiba-tiba stlh syok psikis/stress mental, menetap lama,sering berulang
4. ET paskafebris akut
o
stlh demam tinggi >39 C, 2-3 bulan stlh sakit, hitung telogen >50%
KELAINAN KERATINISASI
1. Iktiosis vulgaris (3A)
KELAINAN PIGMENTASI
1. Vitiligo (3A)
keratosis pilaris
pitiriasis versikolor
pitiriasis alba
hipopigmentasi postinflamas
LE discoid
skleroderma
sarkoidosis
PP histopatologik
-reaksi dopa utk melanosit (-)
-tidak ada peningkatan sel
Langerhans
Prognosis:
area yang dapat kembali normal (repigmentasi)
berwarna lebih terang atau lebih gelap dibanding
kulit sektiar yang normal
2. Melasma (3A)
P>L
hipermelanosis simetris berupa makula tidak
merata warna coklat muda-tua
pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dagu
bercak warna coklat muda-tua batas tegas
tepi tidak teratur
Klasifikasi gambaran klinis:
dermatitis seboroik
morbus Hansen
pitiriasis alba
vitiligo
Prognosis:
baik, gagal krn paparan sinar
Topikal
PUVA (Psoralen UVA)
Psoralen 0,6 mg/kg dioles 2 jam sblm
penyinaran UVA
Immunomodulator
Takrolimus, Pimekrolimus
Steroid potensi tinggi
Betametason valerat 0,1% atau
Clobetasol propionate 0,05%
Narrow band UVB
rangsang pembentukan melanocytestimulating hormone, tingkatkan
proliferasi dari melanositdan rangsang
melanogenesis
Vitamin
Calcipotriol 0,05%
MBEH(Monobenzylether of hydroquion)
20% bila psoralen gagal
Prinsip:
perlindungan terhadap sinar matahari
- tabir surya: sun protection factor SPF
- kosmetik: asilglutamat (cleanser)
- terapi sistemik: klorokuin, vit C
hambat aktivitas melanosit
cegah paparan sinar matahari, hamil, pil
3. Albino (2)
autosomal resesif
kelainan sintesis pigmen melanin akibat absen
aktivitas enzim tirosinase
e. tirosinase adlh enzim mengandung copper yg
katalisasi oksidasi dari tirosin ke dopa, dan dopa ke
dopakuinon.
Krim/sol hidrokuinon 3%
Krim Tretinoin 0,05%
Sunblock
INFEKSI BAKTERI
1. Impetigo (4A)
pioderma superfisialis terbatas pada epidermis
a. Impetigo krustosa
>anak 4-5 th
muka (orificium: mulut, hidung),leher,lengan
eritema+vesikelpecahkrusta sentrifugal
(kuning madu)lepasdasarerosi,
demam(-)
krusta menyebar ke perifer, sembuh di
bagian tengah
E: Streptococcus B hemolyticus
Komplikasi: glomerulonefritis (2-5%)
E: Stafilokokus aureus
E: Streptococcus B hemolyticus
ulkus superfisial dengan krusta di atasnya
3. Folikulitis superfsial/
Impetigo Bockhart (4A)
>L
kepala (anak), ekstremitas, tungkai bawah,
pantat, paha, janggut (dewasa)
hanyaepidermis
(profunda bibir atas dan dagu (bi)
tinea barbe (dagu, uni), sampai subkutan)
papul pustul eritem, tengah ada rambut,
multipel
(profundateraba infiltrat subkutan)
P:
- DM
- obesitas
- hygiene buruk
- defek bakterisidal (peny. granuloma kronik)
- defek kemotaktik
- sindrom hiper IgE
- HIV/AIDS
ektima
- mengenai anak dan dewasa
- dasar ulkus
DKA
herpes simpleks
dermatofitosis
skabies
PP
kultur jarang dilakukan
dermatofitosis
- mirip jika vesikel/bula telah
pecah dan anya tdpr koleret
dan eritema
- sebelumnya tdk trdpt lepuh
(lepuhimpetigo bulosa)
DKA, gigitan serangga
luka bakar, herpes simpleks
herpes zoster
pemfigoid bulosa
impetigo krustosa
prurigo nodularis
ulkus herpetik kronik
gigitan serangga eskoriasi
stasis vena
Topikal
Bacitracin 400-500 U/gram
Neomisin 20%
Mupirocin 2%
Asam fusidat
Lesi madidans: kompres terbuka
- larutan permanganas kalikus 1:5000
- larutan rivanol 1%
- iodium povidon 0,75%
Sistemik
Cefadroxil 2x500 mg
Amoxicillin 3x500 mg
Eritromisin 4x500 mg
Klindamisin 4x300 mg
selama 7-14 hari
Topikal
Aluminium chloride hexahydrate 6,25%
dalam etil alkohol anhidrat
Asam fusidat
Eritromisin
Sistemik
Penicillin
Cefalosporin gol.1 Cefadroxil
selama 7-14 hari
5. Eritrasma (4A)
dermatofitosis
kandidiasis intertriginosa
pitiriasis versikolor
psoriasis intertriginosa
PP
wood : merah bata (bisa tidak
muncul bila >mandi)
6. Erisipelas (4A)
7. Paronikia (4A)
selulits
- ada infiltrat difus di subkutan
PP
leukositosis
Prevensi/profilaksis
Mandi dengan benzoyl peroxide
Bubuk medicated
Gel alkohol antiseptik topikal: isopropyl,
etanol
Topikal
Gel benzoyl peroxide 2,5% stlh mandi
tiap hari slm 7 hari
Sol Eritromisin, klindamisin 2x slm 7 hr
Oint Asam fusidat
Oint/krim mupirocin 2%
Antifungal topikal: mikonazol 2%
Sistemik
Makrolid/Tetrasiklin 7 hari
Istirahat dan tungkai bawah ditinggikan
Antibiotik topikal
Kompres terbuka engan larutan
antiseptic
Diuretik jika edema
2. Lepra (4A)
TT
BB
E: Mycobacterium tuberculosis
peny. akibat perjalaran per kontinuitatum dr organ
d bawah kulit yg telah diserang pny. TB
P: miskin, padat penduduk, HIV/AIDS, kesenjangan
sosial, ESRD, hemodialisis, DM, pemakai obat
injeksi, gastrektomi, bypass jejunoileal
skrofuloderma:kgb inguinal lateral dan femoral
MB: B, BL, LL
ES obat:
Rifampisin:
sindrom kulit (panas, gatal), sindrom perut
(nyeri,mual muntah, diare), sindrom flu
(demam,gigil,sakit tulang), sindrom napas,
hepatotoksik, warna merah pada kencing,
feses,ludah,air mata, keringat
Klofazimin:
rangsangan dan obstruksi sal cerna,
hiperpigmentasi kulit dan mukosa, kulit dan mukosa
kering
DDS(diaminodifenil sulfon):
reaksi alergi (dermatitis eksfoliativa, FDE), hepatitis,
nefritis, anemia hemolitik, neuritis perier
Sistemik
Isoniazid 5 mg/kg (anak 10 mg/kg)
Rifampicin 10 mg/kg
Streptomicin 15 mg/kg
Etambutol 20 mg/kg
Pirazinamid 25 mg/kg
Kriteria penyembuhan:
- semua fistel dan ulkus telah menutup
- seluruh KGB mengecil <1cm dan keras
- sikatriks yg mula eritematosa jadi tdk
eritematosa lagi
- LED menurun/normal
LL
3. Reaksi lepra (3A)
Prinsip:
INFEKSI VIRUS
1. Veruka vulgaris (4A)
punctata black dot
E: human papilomavirus
hiperplasia epidermis
mengenai kulit dan mukosa
fenomena kobner, inkubasi 2-9bulan
DD reaksi tipe 2 EN
(eritema nodosum),
sarkoidosis, erisipelas
moluskum kontagiosum
keratosis seboroik
keratosis aktinik
keratoankatoma
SCCIS
SCC invasif
Topikal
- bahan kaustik :
larutan AgNO3 25%,
asam trikloroasetat 50%,
fenol likuitatum
- bedah: beku, scalpel, listrik, laser
PP histopatologik:
akantosis, papilomatosis,
hiperkeratosis
L=P, dewasa>anak
unilateral sesuai dermatom, torkal>
gejala prodromal
- sistemik: demam, pusing,myalgia
- lokal: nyeri otot-tulang,gatal,pegal
Eritemavesikel berkelompok dasar kulit
eritem dan edem pustulkrusta
Infeksi sekunder ulkus sikatriks
Vesikel ada darah H.zoster hemoragik
Pembesaran KGB
Hiperestesi daerah yang terkena
Neuralgia paska herpetik
>anak, dewasa jg bisa
kulit (sentral-perifer), mukosa (selaput lendir
mata, mulut dan saluran napas atas)
variola: perifer-sentral
gejala prodromal: demam tdk trlalu tinggi,
malaise, sakit kepala
erupsi kulit: eksantem akut,sangat menular,
polimorf, lbh ringan, sentrifugal ke wajah
dan ekstremitas
vesikel tear drops pustul krusta
Herpes simpleks
variola
- dari perifer ke sentral
- kelainan kulit monomorf, lbh
berat
PP
Tzank tes sel datia berinti
banyak
Topikal
Bedak MBS cegah vesikel pecah
Kompres terbuka bila erosi
Salep antibiotik bila ulkus
Sistemik
Analgetik, antibiotik
Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari 7 hari
Valacyclovir 3x1000 mg/hari
Immunomodulator isoprinosin
PP
Tzank test
Topikal
Bedak antigatal
Sistemik
Analgesik, antipiretik
Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari 7 hari
VZIG (varicella zoster imunogobulin)
Jika pasien dtg stlh 1 minggu menderita
tidak usah beri antivirus!
Predileksi
VHS 1 : pinggang ke atas (mulut dan hidung)
VHS 2 : pinggang ke bawah (genitalia)
- laki: glans, preputium, sulkus, skrotum, pantat
- perempuan: labia mayor/minor, perineum, paha
dalam sariawan di labia
impetigo vesikubulosa
ulkus durum
ulkus molle
PP
Tzank test sel datia inti
banyak dan badan inklusi
intranuklear
6. Campak/Morbili/Rubeola
Prodromal
Eksantem: dimulai dari belakang telinga muka
batang tubuh ekstrimitas telapak (3 hari)
prurigo
pedikulosis korporis
dermatitis
Suportif
>anak
kulit tipissela jari tngn, gelang tngn volar,siku
luar,lipat ketiak depan, areola mammae,udel,
bokong,perut bawah, paha dalam, genitalia
externa
papul, pustul, erosi, ekskoriasi (digaruk)
CARDINAL SIGN (2 dari 4):
1. pruritus nokturnal,
2. menyerangkelompok,
3. kanalikuli s.corneum,
4. ditemukantungau
Skabies norwegia
disertaikrusta tangan,kaki,kuku
generalisata,gatal sedikit
PP
kerokan kulit
mengambil tungau dengan
jarum
kuretase terowongan
ink burrow test
Topikal
Sulfur presipitatum 4-20%
digunakan selama 3 hari lalu cuci
aman pd anak<2bulan,hamil, tp repot
Benzil benzoas 20-25%
Gamma benzene heksaklorida
(Gameksanlindane) 1%
digunakan selama 8 jam lalu dicuci,
diulang setelah 7 hari
tidak untuk anak<2 th, hamil, laktasi
Krotamiton 10%
Permethrin 5% DOC
digunakan selama 8-14 jam, dapat
diulang setelah 7 hari
Sistemik
Antihistamin
Semua pakaian 3 hari terakhir dicuci air
panas, semua karpet sofa selimut kasur
dicuci atau dijemur dibawah sinar
matahari, terapi seluruh ang keluarga
anak>dewasa, P>L
gatal daerah oksiput dan temporal
meluas ke seluruh kepala
garukan erosi dan ekskoriasi
infeksi sekunderpus, krusta
Malathion 0,5-1%
Gameksan 1%
Benzil benzoate 25%
E: Phthirus pubis
PP
ditemukan telur atau bentuk
dewasa
Malathion 2%
Gameksan 1%
Benzil benzoate 15%
Pakaian distrika dan direbus
P>L
Erupsi popular kronik dan rekuren
Papul2 miliar berbentuk kubah tidak berwarna,
lebih mudah diraba daripada dilihat.
Digaruk erosi, krusta, hiperpigmen, liken
Bias infeksi sekunder
Pada ekstensor, simetris, meluas ke bokong,
perut dan muka.
Distal lengan dan tungkai lebih parah, KGB
membesar tidak nyeri (bubo)
DD/
Scabies gatal malam hari,
kena orang sekitar
skabies
gigitan serangga
Topikal
spray klor etil
Sistemik
Tiabendazol 50 mg/kg/hari 2x1
Albendazol 400 mg dosis tunggal 3 hari
Loratadine 1x1 /CTM 3x1
Lainnya
Cryotherapy
KOH 10%:
spaghetti and meatball
(hifa pendek dan spora bulat)
Topikal
samposelenium sulfide 2,5%
sampoketokonazol 2%
Natrium tiosulfas 25%
Sistemik
Ketokonazol
Itrakonazol
Topical :
Sulfur 5-10% bedak kocok
Gatal mentol 0.25-1%
Infeksi sekunder antibiotic & steroid
Flukonazol
hiperpigmentasi
3. Kandidiasis mukokutan ringan (4A)
hipopigmentasi
>bayi dan orang tua
kulit, mulut, tenggorokan, kulit kepala, vagina,
jari, kuku, bronkus, paru-paru dan saluran
pencernaan endokardium, meningen sampai
septicemia
tidak menyerang rambut!
Kandidiasis mukokutan:
1. Mulut: thrush, glositis, stomatitis, cheilitis,
perleche
2. Vaginitis dan balanitis
3. Bronkus dan paru-paru
4. Pada saluran pencernaan: esophagus, usus
dan perianal
5. Kandidiasis mukokutan kronik
Kandidiasis kutan:
1. Intertriginosa dan kandidiasis generalisata
2. Paronikia dan onikomikosis
3. Diaper diseases (kandidiasis popok)
4. Granuloma kandida
Umum:
Hindari dan meminimalkan faktor
predisposisi, sebab seperti yang diketahui
kandida adalah jamur oportunis yang
dalam keadaan normal ditemukan tetapi
bersifat tidak patogen. Ia akan menjadi
patogen oleh adanya faktor predisposisi.
Jadi faktor predisposisi harus dihilangkan
dahulu, baru obat yang diberikan dapat
berhasil. Contohnya adalah selalu
menjaga daerah lipatan tetap dalam
keadaan kering (meskipun sulit).
Khusus:
Topikal
- Larutan ungu gentian 0,5-1% untuk
selaput lendir, 1-2% untuk kulit,
dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari.
- Nistatin: krim, salep, emulsi
- Amfoterisin B
- Grup azol, antara lain:
Mikonazol 2% krim atau bedak
Klotrimazol 1% bedak dan krim
Tiokonazol,bufonazol,
isokonazol,
seknidazol
Siklopiroksolamin 1% larutan, krim.
Sistemik
- Obat antimikotik sistemik seperti:
Ketokonazol 1-2 x 200 mg selama 5 hari
(1-2 minggu)
Sediaan: tablet (200 mg)
Itrakonazol 1-2 x 100 mg selama 2
minggu
Sediaan: kapsul (100 mg), solusi oral (10
mg/mL)
Flukonazol 1 x 200 mg dilanjutkan
dengan 100 mg per hari untuk 2-3
minggu, lalu dihentikan. Tingkatkan
dosis sampai 400-800 mg pada infeksi
area yang kasar, gundul dan nyeri yang dikelilingi oleh epidermis putih yang menjorok. Pada kaki,
epidermis menebal dan berwarna keputihan, dan sulit terkelupas
membiakkan tumbuhan
tersebut pada corn meal agar.
yang resisten.
Sediaan: tablet (50,100,150, 200 mg),
suspensi oral (50 mg/5 mL)
DD:
Tinea pedis
Dermatitis intertriginosa
TUMOR KULIT
1. Keratosis seboroik (2)/veruka
seboroik
DD/
Flat: macula tan
Veruka like: BCC, melanoma
maligna, veruka vulgaris
PP/
biopsi
1. Sinar matahari
2. Ras/herediter
3. Genetik
4. Arsen inorganic
5. Radiasi
6. Sikatrik, keloid, ulkus kronik dan fistula
Bedah ekstirpasi
40 50 tahun, L>P
Tungkai bawah
6. Hemangioma (2)
A. Kapiler
-Strawberry: lahir bbrp hari setelah lahir,
bercak merah makin besar, merah menyala,
lobular, tegang, tegas, keras
-Granuloma pyogenic: soliter, semua umur,
terutama anak, distal tubuh yg trauma, awal
papul membesar 1 cm, mudah berdarah
B. Kavernosum : tidak tegas, macula eritem atau
nodus merah-ungu
C. Campuran
7. Lentigo (2)
Dewasa
Iritasi berulang pada tahi lalat
Konservatif
Ditunggu 12 bulan hingga regresi pada
umur 5 tahun
Aktif
1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kortikosteroid : Prednison 20-30 mg/
hari PO 2-3 minggu, tapering off sampai 3
bulan
4. Obat sclerotic: Na-salisilat 30% atau
NaCl hipertonik
5. Elektrokoagulasi
6. Pembekuan
E : treponema pallidum
Transmisi : kontak mikrolesi / selaput lendir
PP/
Mikroskop lapangan gelap 3
hari berturut-turut : spiral
teratur bergerak rotasi seperti
pembuka botol.
VDRL
TPHA
Stadium 1 dan 2
Penisilin Benzatine 2,4 jt IU tunggal IM
E : N. gonorea
Non GO : C. trakomatis, Ureaplasma Urealitikum, M.
hominis, G. vaginalis, Staphilococus
PP/
Gram : diplokokus biji kopi,
gram -, diluar & dalam sel
PMN
Kultur
Tes oksidasi
Tes fermentasi
Tes bektalaktamase
Tes Thompson : kencing keruh
Uretritis GO
Sefixim 400 mg tunggal PO
Levo 500 mg tunggal PO
Uretritis Non-GO
Azitromicyn 1 gram tunggal PO
Doxy 2x100 mg PO 7 hari
Lihat diatas
Lihat
diatas
Episode pertama
Acyclovir 5x200 mg PO 7 hari
Rekuren
Acyclovir 5x200 mg PO 5 hari
E : HPV 6,11
DD/
Veruka : tidak bertangkai,
kering, abu-abu
DD/
S1 :
herpes simpleks : residif, gatal, nyeri, vesikel
berkelompok, erosi, tidak indurasi,
ulkus piogenik : kotor, nyeri, pus, radang akut,
leukositosis.
Ulkus mole : multipel, pus, bergaung, radang akut
S2 :
Erupsi obat : disertai dengan demam, gatal
Morbili : konstitusi, KGB normal
Ptiriasis rosea : skuama, sejajar lipatan kulit
3. Infeksi
virus herpes
tipe 2 (2)
Lihat
diatas
P=L
Kontak kulit langsung
Lipatan lembab
Laki : perineum, anus, sulkus, glans, korpus,
pangkal penis
Wanita : vulva, introitus, porsio
E : G. vaginalis
PP/
Sediaan basah secret vagina :
clue cell
Gram : batang kecil gram (-)
Tes amin
Tes pH
Biakan
Metronidazol 2 gr PO tunggal
E : Trikomonas vaginalis
PP/
Giemsa, gram, biakan : flagella
berbentuk fiiformis, 4 flagel
bergerak seperti gelombang
Metronidazol 2 gr PO tunggal
E: H. ducreyi
Laki2: uretra, mukosa preputium, sulkus, frenulum, batang
Wanita: labia, klitoris, vestibuli, anus, cerviks, fourcette
Ekstragenital: lidah, jari tangan, bibir, payudara, umbilikus
DD/
Herpes genital: Vesikel kelompok erosi
Sifilis stad. 1:Ulkus bersih, indolen, indurasi, tidak radang
Limfogranuloma venereum:Pembesaran KGB inguinal, perlunakan tidak serentak
Granuloma inguinale: ulkus dengan granuloma
PP/
Gram, Giemsa: basil berkelompok/ berderet seperti rantai
Biakan: medium gonococcla medium base
P=L
Endogen : Kehamilan, kegemukan, debilitas,
DM, imun
Eksogen : iklim, panas lembab, kebersihan kulit,
kebiasaan merendam kaki, kontak
Immunofloresensi: deteksi Ig
Biopsi
E : C. albicans
Gatal di vulva, panas, nyeri sesudah miksi dan
dyspareunia. Hyperemia pada introitus dan labia
monir. Bercak putih kekuningan seperti gumpalan
susu.
DD/
Trikomonal vaginalis
GO
PP/
KOH 10% atau Gram : sel ragi,
blastospora, hifa semu
Biakan agar dextrose glukosa
saboraud, gambar lihat diatas
L>P
Paling sering sindrom inguinal : limfadenitis,
periadenitis KGB inguinal, 5 tanda radang akut,
konstitusi, perlunakan tak serentak abses
dan fistula.
Stigma of groove : kelenjar yang memanjang
seperti sosis dipisahkan oleh ligamentun
pouparti menjalar fossa iliaka bubo
bertingkat
E: Chlamydia trachomatis
Masa tunas : 1-4 minggu dengan prodromal
Afek primer : erosi, papul, vesikel, pustul, ulkus
tidak nyeri, soliter
DD/
Skofuloderma : tidak ada
radang akut, inguinal lateral
dan femoral
PP/
LED meningkat, leukosit normal, albumin globulin
terbalik
Tes Frei / tes frei terbalik
Tes ikatan komplemen
JAMUR DERMATOFITOSIS
ciri khas tinea: papul, merah, batas tegas, eritem tidak rata, pinggir lebih aktif, tengah central healing, basah
Tinea kapitis
Tinea barbae
Tinea korporis
Tinea kruris
= ringworm of the scalp
= tinea sikosis, barbers itch
= tinea sirsinata, tinea
= tinea inguinalis, jockey itch,
glabrosa, kurap, herpes sircine
eczema marginatum, ringworm
trichophy-tique, Scherende
of the groin, dhobi itch
Flecthe
kulit dan rambut kepala
dagu dan jenggot, kumis
bagian lainnya yang tidak
genitokrural, sekitar anus,
(rambut terminal wajah laki)
disebutkan 5 tinea yang lain bokong, kdng perut bagian
kulit tidak berambut, kulit
bawah, lipat paha, inguinal,
halus
genitalia, pubis, perianal,
kec: telapak tangan dan
perineal
inguinal
Dermatofita, kecuali
T.rubrum, T.mentagrophytes,
T.rubrum, T.mentagrophytes,
T.rubrum, T.mentagrophytes,
E.floccosum dan
T.violaceum
T.violaceum, M.gypseum,
E.floccosum
T.concentricum
M.canis, M.auduoini
anak 3-14 tahun
dewasa (petani, perah susu)
dewasa (panas, keringat,
kebersihan kurang)
penularan dari kucing dan
kontak langsung dengan ternak langsung autoinokulasi, via
anjing
kuda, anjing
tornites
Tinea unguium
= dermatophytic onychomyco-sis,
ringworm of the nail
T.rubrum, T.mentagrophytes
var. interdigitale, E.floccosum,
candida
dewasa (tukang cuci, petani,
atlet, tentara)
T.rubrum, T.mentagrophytes,
E.floccosum
GK: UNILATERAL!
tipe:
1. inflammatory kerion
2. superfisial: folikulitis
bakterial
3. sirsinata: T.sirsinata pd kulit
glabrosa
eritem, papul, skuama meluas
ke luar, gambaran polisiklik,
kerion juga bisa
GK: ASIMETRIS
bercak/plakat batas tegas,
oval, meluas sentrifugal,
tepinya aktif, central healing,
anular, polisiklik
gatal (+)
anak: tanda radang lebih
terlihat krn infeksi yg pertama
kali
kronis: tanda aktif hilang, hny
ada hiperpigmentasi
GK: ASIMETRIS
DD:
intertrigo
eritrasma
dermatitis seboroik
psoriasis
kandidiasis
DD tinea pedis:
kandidosis interdigital
retensi keringat
dermatitis kontak alergik
dermatitis atopik
psoriasis pustulosa
skabies pada kaki
DD tinea manus:
dishidrosis
Tinea pedis
Umum
hilangkan faktor predisposisi
- kaos kaki serap keringat dan
diganti tiap hari
- kaki bersih dan kering
- hindari sepati tertutup, sepatu
sempit, sepatu OR
- setelah mandi bedak anti
jamur di sela-sela jari kaki
Khusus
Sistemik
Antibiotik sistemik
infeksi sekunder
Topikal
Rendam kaki larutan kalium
DD:
dermatitis seboroik
psoriasis
alopesia areata
LE discoid
trikotilomania
folikulitis
Sistemik
Griseofulvin
- ultramicrosize
dosis tunggal 10-15 mg/kg
- microsize 5-25 mg/kg
diberikan brg makanan lemak
lama: min 6-8 mg sampai 3-4
bln
Itrakonazol
100 mg/hari selama 5 mg
(3-5 mg/kg) evaluasi 12
minggu
Terbinafin
62,5-250 mg/hari selama 6 mg
3-6 mg/kg/hari selama 4 mg
Antibiotik sistemik
Topikal
Antijamur
Imidazol atau Alilamin
digunakan pagi dan sore selama minimal 2-4 migngu
dioleskan sampai 3 cm di luar batas lesi
diteruskan sampai minimal 2 minggu setelah sembuh
Sistemik (bila topikal gagal)
Griseofulvin
- microsized 500-1000mg/hari selama 2-6 minggu
Ketokonazol
200 mg/hari selama 4 minggu
Itrakonazol
100 mg/hari selama 2 minggu, atau
200 mg/hari selama 1 minggu
Terbinafin
250 mg/hari selama 1-2 minggu
Subkelas T.unguium:
1. subungual distal
- paling sering
- distal/distolateral proksimal
- putih kuning cokelat, onikolisis,
menebal, rapuh, hiperkeratosis
subungual
2. subungual proksimal
- paling jarang,proksimaldistal
3. leukonikia trikofita/mikofita
- bercak putih-kuning pudar, batas
tegas, kasar, rapuh, bercak bisa
dikerok
- permukaan kuku kaki
PP semua tinea:
KOH 10-20% pada sediaan kulit
struktur seperti tabung, multipel,
bersepta (terbagi oleh sekat),
dan bercabang (hifa atau miselia),
maupun spora berderet (arthrospora) pada kelainan kulit lama
dan/atau sudah diobati. Sediaan
dilihat dibawah mikroskop dengan
cahaya yang minim.
pada kerion
Kortikosteroid oral
pada kerion
0,5-1 mg/kg selama 2-4 mg
Topikal
Sampo ketokonazol 2%
Sampo selenium sulfide 2,5%
lihat tabel
TINEA KAPITIS
1. Grey patch ringworm/
noniflammatory/human/epidemic
M.auduoini (tanda radang minimal)
M.ferrugineum (ext A)
>anak
papul merah kecil bercak tegas
tegas pucat dan bersisik
rambut abu-abu, tanda tidak kilat
rambut mudah patah (beberapa mm dari
permukaan kulit) dan terlepas
2. Kerion/
tipe inflammatory
M.canis dan M..gypseum (jelas gambaran)
T.tonsurans dan T.violaceum (tidak jelas)
folikulitis pustular kerion (boggy mass studded
with broken hairs and follicular orifices oozing
with pus), oozing: lunak dan basah
jaringan parut alopesia sikatrikal (ireversibel)
4. Tinea favosa
T. schoenleini
T.violaceum dan M.gypseum
sebelum remaja dewasa
infeksi dermatofit kronik pada scalp, kulit
glabrosa, atau kuku
krusta tebal dalam folikel rambut alopesia
sikatrikal (skutula)
bau urin tikus mousy odor
alopesia setempat
skuama (+) nempel di rambut = grey patch
gatal (+)
inflamasi minmal
alopesia sikatrikal
krusta tebal (skutula), bentuk cawan
tidak menyembuh di usia akil balik
skuama difus
TINEA PEDIS
Intertriginosa kronik
skuama, erosi, dan eritem di interdigital dan
subdigital (antara dari atau 4/5)
dermatofitosis simpleks: meluas ke telapak kaki
sekitarnya
dermatofitosis kompleks: oklusi dan koinfeksi
bakterial maserasi, pruritus, malodor
menahun fissure yang nyeri bila tersentuh
dry type
maserated type
Hiperkeratotik kronik
moccasin, bilateral
penebalan kulit telapak kaki, tepi, punggung kaki
kulit kaki yang tebal skuama bercak/difus,
eritema yg bervariasi
disertai tinea manus unilateral
two feet and one hand syndrome
Vesikulobulosa/ dishidrotik/
recurrent blistering tinea pedis
vesikel tegang >3mm, vesikupustul, atau bula
kulittipis telapak kaki dan daerah periplantar
Ulserativa akut
vesikulopustul dan daerah ulserasi purulen luas
pada plantar pedis
koinfeksi bakteri, gram (-)
selulitis, limfangitis, limfadenopati, demam