Anda di halaman 1dari 27

Kelompok 3

Tutorial kulit bersisik


Skenario
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke puskesmas
dengan keluhan kulit bersisik di punggung sejak 1 bulan yang
lalu. keluhan diserta dengan bercak kemerahan dan gatal.
Riwayat alergi (-), sakit dahulu disangkal. Pemeriksaan
dermatologis didapatkan macula eritematous berbatas tegas
regio lumbosakral, squama (+).
Kalimat Kunci
 Seorang laki-laki berusia 30 tahun
 keluhan kulit bersisik di punggung sejak 1 bulan
 keluhan diserta dengan bercak kemerahan dan gatal
 Riwayat alergi (-), sakit dahulu disangkal
 Pemeriksaan dermatologis didapatkan macula eritematous
berbatas tegas regio lumbosakral, squama (+).
Pertanyaan
1. Jelaskan anatomi, histologi dan fisiologi dari skenario!
2. Jelaskan patomekanisme dari skenario!
3. Jelaskan DD dari skenario!
Anatomi
Histologi
Fisiologi
SEL-SEL KULIT pd FUNGSI KELENJAR TAMBAHAN
EPIDERMIS KULIT pd KULIT

• Keratinosit: sel epitel yg • Perlindungan: epitel berlapis 1. Kelenjar Kulit


membelah, tumbuh, & bergerak gepeng berlapis tanduk
ke atas membentuk lapisan (keratin) pd epidermis kulit • Kelenjar keringat
pelindung tubuh. melindungi permukaan tubuh (glandula
• Melanosit: di bagian basal thd berbagai gesekan, sudorifera)
epidermis menbentuk pigmen mikroorganisme, & mencegah • Kelenjar minyak
melanin yg memberi warna hilangnya cairan tubuh scr (glandula
gelap pd kulit. berlebihan. sebacea)
• Pemaparan kulit thd sinar • Pengaturan suhu antara lain mll
matahari merangsang mekanisme berkeringat. 2. Rambut
pembentukan melanin • Indera peraba (persepsi 3. Kuku
• Sel Langerhans: pd respon sensoris): thd suhu, sentuhan,
imun nyeri, & tekanan.
• Sel Merckel: mekanoreseptor • Pembentukan vitamin D
Patomekasime dari skenario

Stratum Korneum 
Diferensiasi
Stratum basalis Bergerak keatas sel-sel mati berisi
sel-sel hidup
keratin

Stratum
Suatu proses Keratinisasi
korneum sel- Keratinisasi
inflamasi terganggu
sel tanduk

Sel2 yg mati Terbentuk


menumpuk skuama
Diferensial diagnosis

Pitiriasis
Psoriasis
Rosea

Eritroderma
Psoriasis
Definisi : adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar
genetik yang kuat dengan karakteristik perubahan pertumbuhan
dan diferensiasi sel epidermis disertai manifestasi vaskuler, juga
diduga adanya pengaruh sistem saraf.

Etiologi : Belum jelas, tetapi yang pasti a/ pembentukan epidermis


yg dipercepat.

Epidemiologi :
 Biasanya dewasa muda
 Frekuensi yang sama pada pria dan wanita
Patofisiologi
Siklus hidup sel kulit
psoriatik (4hari)

Proliferasi
Kerarinosit

Disregulasi
Keratinosit sel-sel
radang, dan P.D

Pembentukan plak Hiperplasia Epidermal Parakeratosis


Manifestasi Klinis
• Gambaran klasik berupa plak eritematous diliputi skuama
putih disertai titik2 perdarahan bila skuama dilepas.
• Sebagian besar di tubuh.
• Dapat menyerang: kulit, kuku, mukosa & sendi.
Diagnosis

anamesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Tatalaksana
1. Sistemik
 Kortikosteroid : hanya pd psoriasis eritrodermia, atritis psoriasis, dan psoriasis
pustulosa tipe zumbusch.
• Dimulai dgn prednison dosis rendah 30-60 mg, atau steroid lain dgn dosis
ekuivalen. Jika gejala klinis berkurang, dilakukan tapering off.
 Metotreksat (MTX) : diberikan pd psoriasis yang presisten dgn obat lain.
- Dosis 2,5-5 mg/hari selama 14 hari dengan istirahat yang cukup.
- Dosis tunggal 25 mg/mgg dengan 50 mg tiap mgg berikutnya.
- intramuskular 25 mg/mgg pada tiap mgg, dan 50 mg/mgg pd tiap mgg
berikutnya.
 DSS; dipakai pd psoriasis pustulosa tipe barber dgn dosis 2 x 100 g/hari.

2. Topikal
 Preparat Ter (ter kayu, fosil atau batu bara) dgn konsentrasi 2-5%. Untuk mempercepat, dpt
dikombinasi dgn asam salisilat 2-10% dan sulfur presipitatum 3-5%.
• Antralin 0,2-0,8 % dalam pasta atau salep
• Kortikosteroid, biasanya dikombinasi dgn asam salisilat 3%.
• PUVA yaitu kombinasi psoralen dan sinar ultraviolet 0,6 mg/kgBB.
Diberikan oral 2 jam sebelum disinari dgn sinar UV. Pengobatan dilakukan 2 x seminggu;
kesembuhan terjadi setelah 2-4 kali pengobatan. Selanjutnya dilakukan pengobatan rumatan
(maintainance) tiap 2 bln.
Komplikasi & prognosis

Komplikasi :
• Ggn kardiovaskular
• Infark miokard: muda usia yg menderita dalam jangka waktu
panjang
• Limfoma malignum

Prognosis :
Tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronik residif
Pitiriasis Rosea
Definisi: Ptiriasis rosea ialah erupsi kulit akut yang sembuh
sendiri, dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema
dan skuama halus.

Etiologi : Belum diketahui

Epidemiologi :
• Didapati pada semua umur
• Terutama antara 15-40 tahun
• Jarang pada usia kurang dari 2 tahun dan lebih dari 65 tahun
• Ratio perempuan dan laki-laki adalah 1,5:1
patofisiologi
Paparan agen etiologi

Non infeksi Infeksi

Imunitas menurun

Kurangnya sel NK Aktivasi sel B

Pitiriasis Rosea
Manifestasi Klinis
• Gejala konstitusi pada umumnya tdk terdapat.
• Sebagian kecil pasien dpt terjadi gejala: flu, malaise, nyeri
kepala, nausea, hilang nafsu makan, demam dan altralgia
dan sebagan kecil mengeluh gatal ringan.
Diagnosis
anamesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Dapat sembuh spontan, penglihatan bersifat simtomatis.
1. Topikal
Bila gatal sangan mengganggu:
 Larutan anti pruritus (clamine lotion)
 Kortikosteroid topikal
2. Sistemik
• Gatal dpt diberikan antihistamin seperti setirizin 1x10 mg/hari
• Kortikosteroid Sistemik
• Eritromisin oral 4x250 mg/hari selama 14 hari
• Acyclovir 3x400 mg/hari terapi pada awal perjalanan penyakit yg
disertai flu-like symptoms
• Fototerapi: Narrowband Ultraviolet B (NB-UVB) dgn dosis tepat
sebesar 250 mJ/cm² 3x seminggu selama 4 minggu.
Komplikasi dan Prognosis

Komplikasi:
• Tdk ada komplikasi yg serius.
• Gatal yg hebat bisa terjadi & mengarah pd pembentukan
eksema & infeksi sekunder akibat garukan.

Prognosis:
• Baik.
• Biasanya dalam waktu 3-8 minggu
Eritoderma
Definisi: Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai dengan
adanya eritema universalis, biasanya disertai skuama.

Etiologi : Dasar terjadinya eritroderma adalah adanya penyakit


yang mendasarinya. Kausa yang paling sering ialah psoriasis

Epidemiologi :
• Ratio laki-dan perempuan 2:1
• Meningkat dengan seiring meningkatnya insiden psoriasis
Patofisiologi
Etiologi yang belum
jelas

Keluarnya berbagai
sitokin”

Dilatasi pembuluh
darah

Eritema, suhu
meningkat, edema
Manifestasi Klinis
Eritroderms akibat alergi obat secaras sistemik:
• Umumnya alergi timbul akut dalam waktu 10 hari. Mulanya kulit hanya
eritema setelah penyembuhan barulah timbul skuama.
Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit:
• Pd psoriasis & dermatitis seboroik bayi. Psoriasis dptt menjadi eritroderma
karena 2 hal: Karena penyakitnya sendiri / Karena pengobatan yang
terlalu kuat.
Penatalaksanaan
Medikamentosa
• Umumnya pengobatan eritroderma adalah kortikosteroid. Pada
golongan I, yang disebabkan oleh alergi obat secara sistemik, dosis
prednison 4 x 10 mg. Penyembuhan terjadi cepat, umumnya dalam
beberapa hari - beberapa minggu.
• Pada golongan II akibat per1uasan penyakit kulit juga diberikan
kortikosteroid. Dosis mula prednison 4x 10-15 mg sehari. Jika
setelah beberapa hari tidak tampak perbaikan dosis dapat
dinaikkan. Setelah tampak perbaikan, dosis diturunkan per1ahan-
lahan.
Komplikasi dan prognosis
Komplikasi:
•Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
•Gangguan termoregulator
•Infeksi
•Syok kardiogenik
•Sindrom gawat napas
•Dekompensasi pada penyakit hati kronis
•ginekomastia

Prognosis:
Eritroderma krn alergi atau obat secara sistemik, prognosisnya baik
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai