Kelompok 3
Ervina Surnianingsih Jufri (09401811003)
Rahmatul Alif Riansyah (09401811011)
Nabilla Suratman (09401811012)
Ferdy Batti (09401811018)
Miftahur Hifzan Baksir (09401811026)
Iin Mulyani Ismail (09401811031)
Kalsum Gailea (09401811034)
Muhammad Rizki Karim (09401811037)
Anugerah Putri H.Asidu (09401811044)
Injela Halil (09401811017)
Skenario 4
Sherwood_s_Introduction_to_Human_Physiology_8th_Ed
Sherwood_s_Introduction_to_Human_Physiology_8th_Ed
Sherwood_s_Introduction_to_Human_Physiology_8th_Ed
Hubungan antar gejala
Alergen/
Debu
Tertangkap sel
penyaji
(Makrofag
dan Monosit) Sehingga
menimbulkan
Kedua ranatai IgE
rasa Gatal dan
akan meningkat
Bersin-Bersin
Sel Lifosit B aktif dan alergen spesifik
produksi IgE
Patofisiology Kowalak-Welsh-Mayer
Diferensial Diagnosis
Polip hidung
4
Rinitis Alergi
ETIOLOGI:
DEFINISI:
- Interaksi antara lingkungan dgn
Inflamasi yg disebebkan oleh predisposisi genetic dlm perkembangan
reaksi alergi pd pasien atopi yg penyakitnya.
sebelumnya sdh terinfeksi dgn
alergen. - Faktor genetic & herediter sangat
berperan pd ekspresi rinitis alergi
FAKTOR PREDISPOSISI:
Riwayat atopi
Lingkungan lembab
Terpapar tungau
Sherwood_s_Introduction_to_Human_Physiology_8th_Ed
patofisiologi
Th2 menghasilkan
Alergen disajikan IL-1 dilepaskan, Th0
Kontak pertama berbagai macam
oleh APC ke sel T teraktif, proliferasi
dgn alergen sitokin (IL3, IL4, IL5,
Helper (Th 0) jadi Th1 & Th2
IL13)
Degranullasi sel
mast & basofil Gejala2 reaksi alergi Reaksi alergi fase
keluar histamin & fase cepat lambat
mediator2 lain
Sumber : Soepardi Efiaty (2012). Telinga Hidung Tenggorakan Kepala & Leher, Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Edisi Ketujuh. Badan penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Diagnosis
PEMFIS :
ANAMNESIS :
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Prognosis
Dubia at bonam
Sinusitis
Definisi:
Inflamasi mukosa sinus paranasal dan rongga hidung
Etiologi:
•salesma (common cold).
•ISPA akibat virus,
•Bermacam rhinitis
•kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertofi konka, sumbatan
kompleks ostio-meatal (KOM).
Faktor Predisposisi:
• Lingkungan berpolusi
• Merokok
• Udara dingin & kering
Berlangsung lama
Perubahan mukosa
Hipoksia & dan terus-
Inflamasi Mukosa makin menjadi kronik : hipertrofi,
bakteri anaerob menerus sahingga
berlanjut membengkak polipoid/pembentukan
berkembang menjadi suatu
polip kista
siklus
Nyeri
Maksila Sphenoid Frontal Etmoid
Pipi Vertex, oksipital, Dahi/ Diantara/
blkng bola mata, seluruh blkang kedua
daerah mastoid kepala bola mata
Rinore (purulen)
Post nasal drip
Sistemik : demam dan lesu
Kronik :
Rinore (mukopurulen), Post nasal drip, Hidung tersumbat,
Nyeri wajah, Hiposmia & anosmia
Sumber : Soepardi Efiaty (2012). Telinga Hidung Tenggorakan Kepala & Leher, Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Edisi Ketujuh. Badan penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Diagnosis
Anamnesis
• sering pilek biasa yang tidak sembuh sembuh,
• ingus kuning kehijauan dan kental,
• rasa lendir di tenggorok,
• hidung tersumbat,
• nyeri wajah,
• nyeri kepala sesuai lokasi sinus yang sakit,
• penciuman berkurang
• suara kadang sengau.
Pemfis
• nyeri ketok daerah pipi dan dahi
• pemeriksaan rinoskopi anterior.
Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL FKUI Edisi 6
Pemeriksaan Penunjang
Nasoendoskopi: (kita lihat)
- ada/ tidaknya secret
- Purulen di meatus media
- Mukosa Edem & hiperemi
- Obstruksi Meatus Media
- Deviasi Septum
Prognosis
Dubia at bonam
Polip hidung
DEFINISI:
Massa lunak yg mengandung banyak cairan di dlm rongga
hidung, berwarna putih keabu-abuan, yg terjadi akibat inflamasi
mukosa
ETIOLOGI:
Adanya rhinitis alergi atau penyakit atopi
FAKTOR PREDISPOSISI:
Riwayat atopi
↑ permeabilitas
kapiler
Edema
Polip
Gejala sekunder:
Bernapas lewat mulut
Suara sengau
Halitosis
Gg tidur
Penurunan kualitas hidup
Sumber : Soepardi Efiaty (2012). Telinga Hidung Tenggorakan Kepala & Leher, Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Edisi Ketujuh. Badan penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Diagnosis
Anamnesis
• Hidung tersumbat
• Rinore dari jernih sampai purulen
• Polip nasal drip
• Anosmia / hiposmia
• Suara sungau
Pemfis
• ditemukan deformitas hidung luar, pada pemeriksaan rinoskopi
anterior didapatkan masa berwarna pucat yang berasal dari meatus
media dan mudahndigerakan.
Pem.Penunjang
• naso endoskopi
• CT scan
Prognosis
Sering tumbuh kembali