Anda di halaman 1dari 24

DERMATITIS NUMULARIS

Ghifari Sya’bani
20184010007

Pembimbing
dr. Nunik Sriwahyuni, Sp.KK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. MRA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Secang, Magelang
Tanggal Periksa : 1 Oktober 2019
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Gatal di kaki kanan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang ke poliklinik kulit & kelamin dengan keluhan gatal di
kaki. Keluhan dirasakan kurang lebih 1 bulan sebelumnya. Awalnya
luka sebesar uang koin diameter 1-2 cm yang dikelilingi oleh plenting,
kemudian 4-5 hari setelah muncul plenting mulai pecah, kemudian
mengering dan bertambah luas. Gatal yang dirasakan ringan-sedang
dan muncul tidak tentu. Pasien berinisiatif untuk diobati dengan anti
jamur namun tidak ada perubahan. Keluhan seperti demam, nyeri, dan
panas di sekitar luka disangkal. Pasien menyangkal digigit serangga,
terkena bahan kimia, menggunakan barang kosmetik/pelembab,
gesekan/trauma dengan sesuatu, atau berpergian ke daerah lain.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien belum pernah mengalami hal serupa, DM
(-), hipertensi (-), asma (-), alergi (-), penyakit
jantung (-), penyakit kronis lainnya (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Ibunya terkena hal serupa 3-4 bulan sebelumnya,
DM (-), hipertensi (-), asma (-), alergi (-), penyakit
jantung (-), penyakit kronis lainnya (-)
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien memberikan lukanya dengan anti jamur namun keluhan
tidak membaik

RIWAYAT PERSONAL SOSIAL


Pasien tinggal di perumahan yang dikelilingi oleh sawah. Suhu
di tempat tinggal cukup dingin. Rumah pasien cukup ventilasi
dan ketika malam hari agak lembab. Pasien makan 3 kali
sehari, olahraga 2-3 kali sehari yaitu skipping dan lari. Pasien
tidak bekerja melainkan seorang mahasiswa. Pasien
menyangkal adanya stress dalam pendidikan atau di rumah,
merokok, meminum minuman beralkohol, atau hubungan seks.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
STDV :
Pada kaki kanan bagian depan tampak lesi
plak multiple dengan tepi eritem, disertai
krusta di bagian tengah, sebagian tampah
masih ada pus kekuningan, ukuran plakat,
bentuk anular, sirkumskripta.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis numularis, dermatitis kontak
alergi, neurodermatitis sirkumskripta,
psoriasis, dermatomikosis

DIAGNOSIS KERJA
Dermatitis numularis
TERAPI
Farmakologi
Interhistin 2x1 tab (mebhydrolin)
Metilprednisolon 1x16 mg
Dexigen cream 2x post kompres (desoximetason
0,25%)
Kompres NaCl 0,9% 2x10 menit
Non Farmakologi
Menghindari suhu ekstrim
Menghindari penggunaan sabun berlebihan
Memakai pelembab di kulit jika kulit kering
DERMATITIS NUMULARIS
Peradangan
DEFINISI kulit yang
bersifat kronis, ditandai
dengan lesi berbentuk mata
uang (koin) atau agak
lonjong, berbatas tegas,
dengan efloresensi berupa
papulovesikel yang
biasanya mudah pecah
sehingga membasah
EPIDEMIOLOGI

Ditemukan lebih sering pada orang dewasa dan


pada laki-laki
Usia puncak awitan pada kedua jenis kelamin
antara 50-65 tahun
Pada perempuan terdapat usia puncak kedua yaitu
antara 15-25 tahun
Dermatitis numularis jarang pada bayi dan anak
ETIOLOGI
Infeksi akut oleh Staphylococcus dan Micrococcus

Alergen lingkungan, misal tungau debu rumah dan


Candida Albicans

Kelembaban kulit yang menurun

Defisiensi nutrisi, dermatitis kontak alergi dan iritan


serta konflik emosional
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS
Gatal derajat ringan sampai berat

Lesi akut berupa plak eritomatosa, bentuk koin,


batas tegas, terbentuk dari papul dan papulovesikel
yang berkonfluens
Keadaan kronis, vesikel pecah dan terjadi eksudasi
kemudian mengering dan menjadi krusta kekuningan
Ukuran lesi 2-10 cm, jumlah lesi satu atau multiple,
tersebar di ekstremitas, biasanya bilateral atau
simetris, ukuran miliar hingga numular
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Histopatologi
• Pada lesi akut ditemukan spongiosis, vesikel
intraepidermal, serta sebukan sel radang dan makrofag di
sekitar pembuluh darah
• Pada Lesi sub akut terdapat parakeratosis, scale-crust,
hiperplasi epidermal, dan spongiosis epidermis
• Pada lesi kronik terdapat hiperkeratosis dan akantosis
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan tes tempel untuk menyingkirkan dermatitis
kontak
• Hasil tes tempel positid terhadap colophony, nitrofurazon,
neomisi sulfat, dan nikel sulfat
• Kadar IgE dalam darah biasanya normal
DIAGNOSIS
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS BANDING
Neuroderm
Dermatitis
atitis
Kontak
Sirkumskrip
Alergi
ta

Dermatomi
Psoriasis
kosis
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
• Lini pertama kortikosteroid topikal potensi menengah hingga
kuat dengan vehikulum krim atau salap
• Lesi kronik diberikan kortikosteroid vehikulum salap serta bila
perlu dilakukan oklusi
• Dapat diberikan preparat ter (takrolimus, pimekrolimus)
• Bila masih eksudatif, dikompres dahulu dengan permanganas
kalikus
• Jika ditemukan infeksi bakteri, berikan antibiotik
• Pemberian kortikosteroid sistemik hanya pada kasus berat
dan refrakter terhadap pengobatan
• Pruritus bisa diberikan antihistamin oral
• Untuk lesi luas bisa diterapi penyinaran broad atau narrow
band ultraviolet B
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
• Menghindari suhu ektrim
• Menghindari penggunaan sabun
berlebihan
• Menghindari penggunaan bahan
wol atau bahan lain yang dapat
menyebabkan iritasi kulit penderita
• Penggunaan emolien atau
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komplikasi
• Infeksi sekunder oleh bakteri

Prognosis
• Kelainan ini menetap selama berbulan-bulan,
bersifat kronik, dan timbul kembali ditempat
yang sama
• Dari penelitian didapati 22% sembuh, 25%
belum pernah sembuh untuk beberapa
minggu sampai tahun, 53% tidak pernah
bebas dari lesi kecuali masih dalam
KASUS VS TEORI
TEORI KASUS
Epidemiologi: Ditemukan pada Pasien laki-laki, usia 21 tahun
dewasa, laki-laki>perempuan,
tidak ditemukan pada anak-
anak, usia puncak 50-65 tahun
Etiologi: Infeksi akut, alergen Pasien tidak memakai
lingkungan, kelembaban kulit pelembab kulit, menyangkal
menurun, dermatitis kontak kontak dengan barang apapun,
atau alergi, konflik emosional menyangkal adanya konflik
emosional
Gejala: Gatal ringan-berat, lesi Pasien mengeluh gatal ringan-
akut berupa plak eritematosa sedang, terdapat luka sebesar
seperti koin, lesi dapat berupa uang koin yang disekitarnya
papulovesikel, keadaan kronis terdapat plenting yang
berubah menjadi krusta kemudian tambah luas, luka
KASUS VS TEORI
TEORI KASUS
Penatalaksanaan: kortikosteroid Farmakologi
topikal (krim atau salap), • Interhistin 2x1 tab
antihistamin, antibiotik (jika (mebhydrolin)
infeksi sekunder), kompres • Metilprednisolon 1x16 mg
permanganas kalikus (jika • Dexigen cream 2x post
eksudatif), pemberian preparat kompres (desoximetason
ter, kortikosteroid sistemik 0,25%)
(kasus berat), penyinarian • Kompres NaCl 0,9% 2x10
broad atau narrow band menit
ultraviolet B, menghindari suhu Non Farmakologi
esktrim, menghindari • Menghindari suhu ekstrim
penggunaan sabun berlebih, • Menghindari penggunaan
memakai pelembab (jika kulit sabun berlebihan
kering), menghindari • Memakai pelembab di kulit
penggunaan bahan wol atau jika kulit kering
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai