LUTFIANA ARIFAH
2017 4011 168
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 53 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status : Sudah menikah
Alamat : Perum Depkes B4/4 RT/RW 4/6, Kramat, Magelang Utara, Kota Magelang
Tanggal masuk RS : 28/09/2018
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Panas dingin sejak hari minggu pukul 10.00 WIB.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang pada hari Jumat , 28/09/2018, pukul 23.00 ke IGD RSUD Tidar dengan keluhan
panas dingin sejak hari Minggu, 23/09/2018, pukul 10.00 WIB. Pada hari pertama demam, pasien
merasakan panas tinggi. Hari kedua (selasa) pagi, panas turun, tetapi pada siang dan malam hari
panas tinggi lagi. Panas naik hingga hari Jumat sore pasien merasakan kedinginan dan
menggigil.
Keluhan disertai dengan nyeri kepala (gliyer), sakit (linu-linu) pada tulang-tulang seluruh tubuh,
mual namun tidak muntah, penurunan nafsu makan, dan sakit perut bagian tengah. Pasien juga
mengalami diare mulai hari Rabu, 26/09/2018, sebanyak 12 kali. Pasien juga mengatakan bahwa
BAK berwarna coklat gelap seperti teh sebanyak 1 kali (Jumat). Nyeri BAK (-). BAB kuning
kecoklatan, nyeri (-). Pasien tidak mengeluhkan nyeri dada, sesak napas, batuk, pilek, nyeri
tenggorokan, dan nyeri pinggang. Mimisan (-), nyeri tenggorokan (-).
Sebelum sakit, pasien menyangkal bepergian jauh dan jarang jajan makanan di pinggir jalan.
PENYAKIT RPD RPK
Keluhan serupa (-) (-)
Hipertensi (-) (-)
Diabetes mellitus (-) (-)
Penyakit ginjal (-) (-)
Penyakit jantung (-) (-)
Thalasemia (-) (-)
Pasien seorang wanita ibu rumah tangga, kegiatan sehari-harinya adalah membuat kue
di rumah, dan sudah menikah. Kebersihan lingkungan baik, rawat diri baik, status gizi
obesitas, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Di lingkungan tempat tinggal
pasien terdapat kasus DBD 2 bulan yang lalu.
DIAGNOSIS PENATALAKSANAAN
<=2 Negatif
SERO IMUNOLOGI 3 Borderline
Negatif
Tubex (antibody IgM) 0 4 Positif lemah
>=6 Positif
FOLLOW UP S
29/09/2018
Febris hari ke 7, demam (-), pusing (-), mual (-), muntah (-), sesak napas (-), batuk (-),
#1 mimisan (-), nyeri perut (-), nyeri telan (-), nyeri tenggorokan (-), lebam (-), muka
merah (-), BAK dbn, BAB dbn.
O TD: 120/70, N: 80, S: 36.0, RR: 20
Kepala : conj. Anemis (-/-), bibir pucat (-), sklera ikterik (-/-)
Leher: deformitas (-), massa (-)
Thorax: simetris, sonor +/+, SDV+/+, Rh -/-, Wh -/-, batas jantung tidak melebar, S1>S2
regular, BJ (-)
Abdomen : scar -, BU +, timpani +, nyeri tekan epigastrik +, hepar dan lien tidak teraba
Ekstermitas : KO 5/5/5/5, edema (-), lengan kanan terdapat Ptekie (+)
A - Febris H7 ec DF dd DHF
A - Febris H8 ec DF dd DHF
- Hepatopathy reaktif
P Infus Asering 30 tpm
Ranitidin 2x1
Paracetamol 3x1
Ondancetron 3x1 STOP
Trolit 3x1
Curcuma 3x1
Cek darah rutin /24 jam
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL Ket
01/10/2018
HEMATOLOGI
Hemoglobin 15,7 g/dL 11,5-16,5
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 8,8 103/uL 4.0 – 11.0
Eritrosit 5,3 106/uL 3,80-5,80 H
Hematokrit 44,3 ↓ % 37,0-47,0 N
Angka Trombosit 33 ↑ 103/uL 150 – 450 L
Tourniquet test +
Petechie
Ekimosis
Purpura
BUKTI KEBOCORAN PLASMA
Epistaksis
Gusi berdarah
Perdarahan mukosa
Perdarahan gastrointestinal
Hypermenorrhea
TANDA SYOK
Takikardia
Ekstremitas dingin
CRT > 2 s
Pulsasi lemah
Lethargi
Hipotensi ( <80 mmHg untuk usia <5 tahun, <90 mmHg untuk usia >5 tahun dan
dewasa)
PENEGAKAN DIAGNOSIS DENGUE FEVER
(WHO, 2011)
Probable diagnosis Dan minimal satu dari:
Demam 2-7 hari dengan 2 atau lebih gejala: Px penunjang: titer >= 1280 dengan tes inhibisi
Nyeri kepala haemagglutination, perbandingan titer IgG dengan
enzyme-linked immunosorbent assay, atau antibody
Nyeri retroorbital test IgM +
Myalgia Kejadian kasus di tempat yang sama dengan kasus DF
Arthralgia
Confirmed diagnosis
Rash
Isolasi dengue virus dari serum atau CSF
Manifestasi perdarahan
Peningkatan IgG dengue yang signifikan atau IgM
Leukopenia (<=5000 sel/mm3) antibody spesifik virus dengue (+)
Trombositopenia (<150000 sel/mm3) Immunohistochemistry, immunofluorescence, atau
Peningkatan hematocrit (5-10%) enzyme-linked immunosorbent assay dengue virus (+)
PENEGAKAN DIAGNOSIS DHF (WHO, 2011)
Syok
Hipoglikemia pada pasien tanpa leukopenia dan atau trombositopenia
Warning sign
Leukopenia atau trombositopenia
WARNING SIGN
Muntah persisten
Abdominal pain
Penolakan intake oral
Lethargy
Postural hipotensi
Oliguria
PERJALANAN PENYAKIT
TERAPI
Terapi cairan iv
Indikasi : inadekuat intake cairan oral atau pasien muntah, hematocrit terus
meningkat 10-20% dengan rehidrasi oral, atau shock.
Terapi simptomatik
Anti piretik
Anti emetik
TERAPI CAIRAN
Isotonik kristaloid
Hyper-oncotic colloid solution (osmolaritas >300 mOsm/l) : dextran 40
kebocoran plasma massive
Non-shock durasi cairan iv 60-72 jam
Shock durasi cairan iv 24-48 jam
KRITERIA PEMULANGAN
Absence of fever for at least 24 hours without the use of anti-fever therapy. •
Return of appetite
Visible clinical improvement.
Satisfactory urine output.
A minimum of 2–3 days have elapsed after recovery from shock.
No respiratory distress from pleural effusion and no ascites.
Platelet count of more than 50 000/mm
If not, patients can be recommended to avoid traumatic activities for at least 1–2
weeks for platelet count to become normal. In most uncomplicated cases, platelet
rises to normal within 3–5 days.
PERBANDINGAN TEORI DENGAN KASUS
Teori Kasus
Gejala umum Gejala umum
Demam Demam
Anorexia Nyeri abdomen
Sensari perasa lidah menurun Penurunan nafsu makan
Konstipasi Diare
Nyeri abdomen
Nyeri tenggorokan Gejala khas
Demam naik turun
Gejala khas Nyeri kepala
Demam bifasik Nyeri retroorbital (-)
Nyeri kepala Myalgia
Nyeri retro-orbital Arthralgia
Myalgia Rash (-)
Arthralgia
Rash
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
Manifestasi perdarahan (Ptekie/Tourniquet test +) Ptekie (+)
Teori Kasus
Pemeriksaan lab Pemeriksaan lab
Leukopenia (wbc =<5000 sel/mm3) Leukosit normal 5.000-9.900 sel/mm3
Trombositopenia (<150.000 sel/mm3) Trombositopenia (<150.000 sel/mm3)
Peningkatan hematocrit (5-10%) Penurunan hematokrit