▸ a
Sistematika Membaca EKG
Frekuensi
Irama
Aksis
16
▸ Metode kotak kecil: digunakan pada
frekuensi reguler. Rumus 1500/jarak kotak
kecil dari R ke R
▸ Morfologi :
Positif pada lead I, II, aVF dan V2 - V6
Negatif pada lead aVR
Biphasic pada lead V1
Bervariasi pada lead III dan aVL
▸ Axis :
Axis gelombang P yang normal berada pada 0° dan +75°
Selalu positif pada lead II dan negatif pada lead aVR
▸ Interval PR normal berada pada antara 120 ms - 200 ms ( 3-5 kotak kecil )
• Narrow QRS Complex (< 012 ms) menandakan Impuls berasal dari
supraventrikular
• Wide QRS Complex (> 0.12 ms) impuls bisa berasal dari ventrikular atau
supraventrikular dengan konduksi aberan
• Low Voltage ( Amplitudo gelombang QRS < 0.5 mV pada lead ekstremitas dan <
1 mV pada lead Prekordial ) : Kardiomiopati utamanya kardiomiopati restriktif,
Efusi Perikardium , Perikarditis Konstriktif
Gelombang Q
▸ Segmen ST normalnya Flat, isoelektrik diantara akhir gelombang S ( J Point ) dan awal gelombang T,
Penyebab kelainan ST Segmen Utama ( Elevasi atau Depresi ) adalah Iskemia dan Infark Miokardium
▸ ST Elevasi : Merupakan Peningkatan Segmen ST di atas Garis Isoelektrik Baseline yang diukur dari J
Point ( Awal dari Akhir kompleks QRS ). Elevasi: 2 mm pada lead precordial. 1 mm pada lead
ekstremitas STEMI
▸ ST Depresi : Merupakan Penurunan Segmen ST di bawah Garis Isoelektrik Baseline yang diukur dari J
Point ( Awal dari Akhir kompleks QRS ). Depresi: 1 mm dari baseline NSTEMI
Gelombang T
▸ Interval QT merupakan waktu yang diukur dari awal gelombang Q sampai akhir gelombang T yang
mempresentasikan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi dan repolarisasi ventrikel
▸ Interval QT yang memanjang dan abnormal akan meningkatkan resiko aritmia ventrikular yang
berpotensi membahayakan keadaan pasien, yang kita kenal sebagai Torsade de Pointes
Interpretasi EKG
Aritmia
Blokade Konduksi
▸ Hipertensi Pulmonal
▸ Mitral Stenosis
▸ Penyakit Paru – Paru yang kronik
▸ Penyakit Jantung Bawaan ( Tetralogy of Fallot,
ASD, dll )
▸ Stenosis Pulmonal
▸ Arrythmogenic Right Ventricular Dysplasia
Aritmia
▸ a
Sinus Bradikardi
Sinus Takikardi
Aritmia Sinus
▸ a
Premature Atrial Contraction
▸ a
Supraventricular Tachycardia
▸ a
Wandering Pacemaker
Atrial Flutter
▸ a
Atrial Fibrillation
▸ a
Junctional Rhythm
▸ a
Accelerated Junctional Rhythm
▸ a
Premature Junctional Complex (PJC)
▸ a
Accelerated Idioventricular Rhythm
▸ a
Coupled PVC
▸ a
Bigeminal PVC
▸ a
Multifocal PVC
▸ a
Ventricular Tachycardia
▸ a
Ventricular Fibrillation
▸ a
Blokade Konduksi
▸ a
1st Degree AV Block
▸ a
2nd Degree AV Block Type 2
▸ Interval PR normal
▸ Tiba-tiba ada gelombang P tidak diikuti gelombang QRS dengan perbandinagan dengan rasio 3:1 4
:1 dst
3rd Degree AV Block
▸ a
Left Bundle Branch Block
▸ J point
▸ ST baseline
▸ ST depresi
▸ ST elevasi
STEMI
▸ a
STEMI
▸ a
STEMI
▸ a
NSTEMI
▸ a
NSTEMI
▸ a
NSTEMI
63
THANKS!