Anda di halaman 1dari 86

BELAJAR EKG

Dr. Jarmila Elmaco


Nomenclature ECG
Depolarisasi ventrikel

P T
U

Q
S
Depolarisasi
atrium Repolarisasi ventrikel
Nomenclature ECG
PR interval : 0,12 - 0,20 dtk
QRS duration
R

ST segmen
P T
U

Q
S

PR
interval QT interval
Sandapan EKG (standar - 12 lead)
Sandapan bipolar -
Merekam perbedaan potensial dari 2 elektroda I
= lengan kanan (-) lengan kiri (+) II
= lengan kanan (-) tungkai kiri (+)
III = lengan kiri (-) tungkai kiri (+)
Sandapan unipolar
- Merekam potensial listrik pada satu elektroda
yang lain sebagai elektroda indiferen (0) -
Ada dua sandapan: ekstremitas & prekordial -
Sandapan unipolar ekstremitas
avR, avL, avF -
Sandapan prekordial
V1,V2,V3,V4,V5,V6
Sandapan EKG (non standar)

Pada keadaan tertentu diperlukan sandapan ditempat yang


bukan standar
Pada kecurigaan infark Ventrikel Kanan
V3R, V4R (merupakan cermin V3, V4)
Pada kecurigaan infark miokard porterior
V7,V8,V9 ( selevel V4,V5,V6 ke arah posterior)
Cara pemasangan
Limb lead
Merah (R) Tangan kanan
Kuning (L) Tangan kiri
Hijau (F) Kaki Kiri
Hitam (RF) Kaki kanan
Cara pemasangan
Chest lead
V1 ( merah ) inter costal 4 RSB
V2 ( Kuning ) Intercostal 4 LSB
V3 ( hijau ) antara V2 dan V4
V4 (Ungu ) Intercostal 5 mid clav
V5 ( coklat ) Intercostal 5 linea axila
anterior
V6 ( hitam ) Intercostal 5 mid axila
INTERPRETATION ECG
Irama
QRS rate/VR/QRS Compleks
QRS axis
P wave
PR interval
QRS duration
ST segment
T wave
1.Irama
Normal : irama sinus
Kriteria :
1. Irama teratur (R-R sama)
2. HR 60-100 x/I
3. Gel P normal, setiap gel P diikuti gel QRS,T
4. Interval PR normal (0,12-0,2 s)
5. Gel QRS normal (0,06-0,12 s)
Irama yg tdk mempunyai kriteria diatas Aritmia/Disritmia
(Gangguan pembentukan impuls, penghantaran)
2. QRS rate/VR/QRS Compleks
Dpt dilakukan 3 cara :
1. 300
Jmlh KB R-R
2. 1500
Jmlh KK R-R
3. EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS
dalam 6 detik, dikali 10
(6 s = 30 KB)
Sinus Takikarid > 100 x/i
Sinud bradikardi<60 x/i
3. QRS Axis
Examples of QRS Axis

Axis in the normal range Axis in the left axis deviation (LAD) Axis in the right axis deviation
range: (RAD) range:
Lead aVF is the isoelectric lead.
The two perpendiculars to aVF are Lead aVR is the smallest and Lead aVR is closest to being
0 o and 180 o. isoelectric lead. isoelectric (slightly more positive
Lead I is positive (i.e., oriented to The two perpendiculars are -60 o and than negative)
the left). +120 o. The two perpendiculars are -60 o
Therefore, the axis has to be 0 o. Leads II and III are mostly negative and +120 o.
(i.e., moving away from the + left leg) Lead I is mostly negative; lead III
The axis, therefore, is -60 o. is mostly positive.
Therefore the axis is close to +120
o. Because aVR is slightly more
positive, the axis is slightly beyond
+120 o (i.e., closer to the positive
right arm for aVR
6.QRS Duration
Depolarisasi ventrikel
Normal : Lebar 0,06-0,12 s
Tinggi tergantung di Lead
Gel Q abnormal disebut Q patologis - infark
Nomenclature ECG
Gelombang P
Depolarisasi Atrium
R Diikuti kontraksi atrium
Sinus Ritme : + di II
Sinus Ritme : - di avR
N ; lebar < 0,12 dtk
N : tinggi < 0,3 mV
P T
U

Q
S
Depolarisasi
atrium
Nomenclature ECG
Gelombang QRS
Depolarisasi ventrikel
Diikuti kontraksi ventrikel
Lebar 0,06 - 0,12 dtk
Depolarisasi ventrikel
Tinggi tergantung lead
R Q patologis: tanda infark miokard
Transisisonal zone untuk gel. R

Q
S
Nomenclature ECG

Gelombang T
Repolarisasi ventrikel
Diikuti relaksasi ventrikel
+ di lead : I,II,V3-V6
- di lead avR

Repolarisasi ventrikel
Cara menilai ECG
Tentukan frekuensi ( heart rate ), caranya ;
300 dibagi kotak besar antara R-R
1500 dibagi kotak kecil antara R-R,
lead panjang 6 detik - jml gel QRS dikali 10.
Cara menilai ECG

1 kotak sedang : 300 x/mny


2 kotak sedang : 150 x/mnt
3 Kotak sedang : 100x/mnt
4 kotak sedang : 75x/mnt
5 kotak sedang : 60 x/mnt
Normal Sinus Rhythm

Rhythm : Regular
Rate : 60 100
P wave : Normal in configuration; precede each QRS
PR : Normal ( 0. 12 0.20 seconds )
QRS : Normal ( less than 0.12 seconds )

SINUS BRADYCARDIA
SINUS ARRYTMIA

SINUS TACHYCARDIA
Sinus arrhythmia
Atrial hipertrophy
Aktivasi atrial pada lead II
Gelombang P di Lead
II:
Amplitudo < 2,5
mm.
Lebarnya < 0,11
detik
Notched Duration <
0,045 detik
Paling baik dilihat pada V1
P Pulmonale
P Mitrale
LVH
LVH
LVH
RVH
RVH
RVH
Hubungan perubahan segmen ST
dg lokasi infark iskemia
Inferior : II, III, AVF
RV : V3R,V4R
Septal : V1-V2
Anterior : V3-V4
Lateral : V5-V6
Antero-septal : V1-V4
Extensive anterior : V1-V6, I, AVL
Posterior : V7-V9
ST depresi dan perubahan gelombang T

ST depresi dianggap bermakna bila > 1 mm di bawah garis dasar PT di titik J


Titik J didefinisikan sebagai akhir kompleks QRS dan permulaan segmen ST

Bentuk segmen ST :

up-sloping ( tidak spesifik )


horizontal ( lebih spesifik untuk iskemia )
down-sloping ( paling terpercaya untuk iskemia )

Perubahan gelombang T pada


iskemia kurang begitu spesifik

Gelombang T hiperakut
kadang2 merupakan satu-satunya
perubahan EKG yang terlihat
ST DEPRESSION

HORIZONTAL

DOWN
SLOOPING

UP SLOOPING
Anatomi Koroner dan EKG 12 sandapan ( LEAD )

Sandapan V1 dan V2 menghadap septal area ventrikel kiri

Sandapan V3 dan V4 menghadap dinding anterior ventrikel kiri

Sandapan V5 dan V6 ( ditambah I dan avL ) menghadap


dinding lateral ventrikel kiri

Sandapan II, III dan avF menghadap dinding inferior ventrikel kiri
Acute anteroseptal myocardial infarction.
Hyperacute T-wave changes are noted
45 th dengan sesak napas disertai keringat dingin, 6 jam sebelumnya nyeri dada
berlangsung selama > 1 jam , saat di EMG dada masih terasa nyeri.
50 th dengan dada berat > 10 mnt saat berbaring, dengan penjalaran ke leher .
Di EMG TD 180/110 mmHg ,dada masih terasa berat dan agak sesak.
Aritmia
Gangguan irama jantung berupa segala jenis
irama jantung selain IRAMA SINUS

Supraventrikular Ventrikular
QRS sempit seperti normal QRS lebar > 0,12 dt
(kecuali beberapa hal:
BBB, WPW,aberans)
Aritmia Supraventrikular

Premature beat Takikardi aritmia


/ ekstra sistolik

Atrial Flutter Supra Ventrikel Takikardi/


Atrial fibrilasi 150 - 250 x/mnt
Atrial Fibrilasi
ATRIAL FLUTTER

II

III

V1

V2

V6
30 th dengan keluhan sulit tidur, gelisah, dengan dada berdebar-debar cepat
hilang timbul
SVT
Aritmia Ventrikular

Premature beat Takikardi aritmia


/ ekstra sistolik

Ventrikel Takikardi Ventrikel Fibrilasi


N N
100-250 x/mnt > 350 x/mnt
50 th , apneu, pulsasi tak teraba.
Blok Jantung
terdapatnya keterlambatan maupun obstruksi
pada sistem konduksi listrik jantung

SA blok : sino atrial blok


AV blok : atrioventrikular blok
Interventrikel blok : Bundle Banch Block
Fasicular Block
AV Blok
1st AVB
PR interval: >200 mdet
2nd AVB
Tipe I (Wenckebach) : PR makin panjang sampai
terjadi p tanpa diikuti kompleks QRS.
Tipe II (Mobitz) : PR interval tetap tetapi terdapat gel p
tanpa diikuti kompleks QRS.
Total AVB
P dan QRS berjalan sendiri-sendiri.
1 st AV Block
2 nd AVB
TAVB
RBBB
LATIHAN
P pulmonal
OLD INFERIOR
Acute Anterolateral MI
49 th dengan nyeri dada kiri, menjalar ke lengan kiri, timbul setelah bangun
tidur > 15 menit.
Limb lead reversal

Anda mungkin juga menyukai