Anda di halaman 1dari 37

PENYAKIT GINJAL KRONIS

dr. Eka Sari S. Sp.PD

Ghifari Sya’bani
20184010007
IDENTITAS
 Nama : Tn. MA
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Usia : 26 tahun
 Pekerjaan : Pramusaji
 Status : Menikah
 Alamat : Bandongan, Kab. Magelang
 Tanggal masuk RS : 3 Oktober 2018
ANAMNESIS
 Keluhan Utama
Sesak nafas memberat sejak 1 hari SMRS mulai pukul 04.00WIB
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang pada hari Rabu, 03/10/2018, pukul 05.00 WIB ke IGD RSUD
Tidar dengan keluhan sesak nafas yang memberat sejak hari Selasa,
02/10/2018, pukul 04.00 WIB. Pasien mengeluh sesak tidak menjalar ke
bagian tubuh lain dan semakin memberat jika beraktivitas. Pasien juga
mengeluh lemas, bengkak pada anggota gerak 2 hari SMRS, berat badan
meningkat, nafsu makan turun, mual, batuk kering, gatal-gatal, dan BAK tidak
lancar 7 hari SMRS namun BAK masih jernih kekuningan. Pasien menyangkal
adanya muntah, nyeri dada, demam, kejang, gelisah, keringat dingin, sulit BAB,
nyeri pinggang, mimisan, dan gusi berdarah.

Pasien tidak berobat kemanapun sebelum ke RSUD Tidar. Pasien mengatakan


bahwa dirinya jarang minum air putih.
PENYAKIT RPD RPK
Keluhan serupa (+) riwayat ranap 3x (-)
(Juli, 2017)
Hipertensi (+) (-)
Diabetes mellitus (-) (-)
Penyakit ginjal (+) (-)
Penyakit jantung (-) (-)
Anemia (-) (-)
RIWAYAT PERSONAL SOSIAL

Pasien seorang pramusaji di rumah makan padang, dengan lingkungan kerja yang baik. Pasien sudah
menikah dan memiliki satu orang anak. Pasien masih tinggal di rumah orang tuanya yang dekat
dengan kebun bambu dan kandang ternak. Pasien juga cukup dalam kecukupan gizinya. Pasien
merokok 2-3 batang/hari, tidak mengonsumsi alkohol, dan tidak sering mengonsumsi minuman
berenergi

RIWAYAT PENGOBATAN

Pasien sudah di diagnosis hipertensi dan sakit ginjal namun tidak melakukan pengobatan rutin dan
cuci darah
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Lemah
 Kesadaran : Compos mentis
 Vital sign
 Tekanan darah : 160/100 mmHg
 Nadi : 70 x/menit, reguler & kuat angkat
 Suhu : 37º C
 Frekuensi pernapasan : 28 x/menit
 Status gizi
 Berat badan : 55 kg
 Tinggi badan : 160 cm
 BMI : 21.48 kg/m²
PEMERIKSAAN FISIK
Leher
Kepala
JVP tidak meningkat, pembesaran kelenjar
Mata: conjungtiva anemis (+/+), sklera
tiroid (-), pembesaran limfonodi (-) disfagia
ikterik (-/-) mata cekung (-/-), edema
(-)
palpebra (-)
Hidung: sekret (-), epistaksis (-) Thoraks
Mulut: lidah kotor (-), luka di bibir (-), pucat Ins: Takipneu (+), Simetris (+), retraksi (-)
(+) Pal: Pengembangan paru & vocal fremitus dbn,
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), nyeri tekan (-)
hearing loss (-) Per: Sonor +/+, batas kanan jantung di linea
sternalis kiri, batas jantung kiri di SIC 6 linea

Abdomen midklavikularis kiri, batas hepar SIC 5 linea


midklavikula kanan dengan pekak 2 jari ke inferior
Ins: tidak ada sikatrik, jejas (-)
Aus:
Aus: bising usus (+) , peristaltik (+)
Pulmo : SDV +/+ meningkat , Rh -/-, Wh -/-
Per: Shifting dullness (+), undulasi (+),
Cor : S1 > S2 Reguler, bising (-), PM di ictus cordis
nyeri ketok ginjal (-/-)
Pal: supel (+), nyeri tekan (+), hepar dan Ekstremitas
lien tidak teraba Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat, perfusi
<2 detik, terlihat bekas luka kulit (+), edema
ekstremitas bawah (+), kekuatan otot 5/5/5/5
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN
 DIAGNOSIS IGD:
 CKD
 Anemia
 Susp. CHF
 Susp. Bronkopneumonia
 PENATALAKSANAAN IGD:
 Inf. NaCl 0,9%
 Rencana transfusi PRC
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN KETERANGAN
03/10/2018
PAKET DARAH LENGKAP
Hemoglobin 3.6 g/Dl 13.0 – 18.0 LL
JUMLAH SEL DARAH
Leukosit 15.6 10^3/ul 4.00 – 11.00 H
Eritrosit 1.3 10^6/uL 4.50 – 6.50 L
Hematokrit 10.8 % 40.0 – 54.0 LL
AT 486 10^3/ul 150 – 450 H
DIFF COUNT PERCENTAGE
Eosinofil 0 % 1–6 L
Basofil 0 % 0–1
Netrofil segmen 92 % 40 – 75 H
Limfosit 6 % 20 – 45 L
Monosit 2 % 2 – 10
CALCULATED
MCV 85.7 fL 76 – 96
MCH 28.6 Pg 27.5 – 32.0
MCHC 33.3 g/dL 30.0 – 35.0
GOLONGAN DARAH B
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KETERANGAN
RUJUKAN
03/10/2018
FUNGSI GINJAL
Ureum 283.6 mg/dL 16.6 – 48.5 H
Kreatinin 22.15 mg/dL 0.67 – 1.17 HH
CCT 3,42 LL
FOLLOW UP
03/10/2018
S Sesak nafas (+), batuk (-), mual (+), muntah (-), cegukan (+), gatal (+), BAK berkurang (+), BAB lancar, kaki bengkak (+),
lemas (+)
O TD: 160/100, HR: 70, RR: 28,T: 37
KU: lemah, CM
Kepala : conj.Anemis (+/+), bibir pucat (+), sklera ikterik (-/-)
Leher: deformitas (-), massa (-)
Thorax: simetris, sonor +/+, SDV +/+, Rh -/-,Wh -/-, batas jantung normal, S1>S2 regular, BJ (-)
Abdomen : scar (-), BU (+), timpani meningkat (+), distensi (+), nyeri tekan epigastrik dan umbilikus (+), shifting dullness
(+), undulasi (+), hepar dan lien tidak teraba
Ekstermitas : KO 5/5/5/5, edema ektremitas bawah (+)
Lab: Hb 3,6; leukosit 15,6; eritrosit 1,3; hematokrit 10,8; trombosit 486; netrofil 92; limfosit 6; ureum 283,6; kreatinin
22,15
A 1. CKD st. V
2. Anemia Gravis
3. Hipertensi
4. Sindrom Uremikum
P Inf. Asering 16 tpm Irbesartan 1 x 150 mg
Inj. Furosemid 2 A/8 jam Amlodipin 1 x 10 mg
Inj. Omeprazole 1 A/24 jam Diet RK, RP, dan RG
Trf. PRC 1 kolf/12 jam s/d Hb ≥ 10 Lengkapi laboratorium, cek USG abdomen, rontgen thorax
Aminoral 3 x 1 dan BNO
Anemolat 3 x 1 Motivasi HD
CaCO3 3 x 1 HD setelah Hb ≥ 7
BC -500 cc/24 jam
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN KETERANGAN
03/10/2018
KIMIA KLINIK
Paket Elektrolit
Natrium 127 mEq/L 136-146 L
Kalium 5.10 mEq/L 3.50 – 5.10
Klorida 108 mmol/L 98.0 – 106.0 H
Fungsi Hati
Protein Total 3.56 mg/dL 6.6 – 8.7 L
Albumin 1.74 g/dL 3.5 – 5.2 L
Globulin 1.82 mg/dL 2.30 – 3.50 L
SGOT 9.0 U/L < 40
SGPT 16.0 U/L < 41
SERO IMUNOLOGI
Anti HCV Negatif Negatif
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
HbsAg Negatif Negatif
FOLLOW UP
04/10/2018
S Sesak nafas (+), batuk (+), mual (-), muntah (-), cegukan (-), gatal (+) membaik, nyeri dada (+), BAK berkurang (+), BAB
lancar, kaki bengkak (+), lemas (+), tidak bisa tidur
O TD: 160/100, HR: 105, RR: 26,T: 36,5
KU: lemah, CM
Kepala : conj.Anemis (+/+), bibir pucat (+), sklera ikterik (-/-)
Leher: deformitas (-), massa (-)
Thorax: simetris, sonor +/+, SDV +/+, Rh -/-,Wh -/-, batas jantung normal, S1>S2 regular, BJ (-)
Abdomen : scar (-), BU (+), timpani (+), nyeri tekan epigastrik dan umbilikus (-), distensi (+), shifting dullness (+),
undulasi (+), hepar dan lien tidak teraba
Ekstermitas : KO 5/5/5/5, edema ektremitas atas & bawah (+)
Lab: Hb 3,6; leukosit 15,6; eritrosit 1,3; hematokrit 10,8; trombosit 486; netrofil 92; limfosit 6; ureum 283,6; kreatinin
22,15; natrium 127; klorida 108; protein total 3,56; albumin 1,74; globulin 1,82; anti HCV (-); anti HIV (-); HbsAg (-)
A 1. CKD st. V
2. Anemia Gravis
3. Hipertensi
4. Sindrom Uremikum
P Inf. Asering 16 tpm CaCO3 3 x 1
Inj. Furosemid 2 A/8 jam Irbesartan 1 x 150 mg
Inj. Omeprazole 1 A/24 jam Amlodipin 1 x 10 mg
Trf. PRC 1 kolf/12 jam s/d Hb ≥ 10 Diet RK, RP, dan RG
Aminoral 3 x 1 Motivasi HD
Anemolat 3 x 1 HD setelah Hb ≥ 7
BC -500 cc/24 jam
HASIL USG

Kesan:
• Efusi pleura bilateral, ascites
• Mengarah congestive hepatopaty
• Proses kronis renal bilateral
• Lien, vesica fellea, vesica urinaria
normal
HASIL RONTGEN DAN BNO

Kesan: cardiomegali dengan oedema Kesan: tak tampak batu opaq di


pulmonum proyeksi traktus urinarius
FOLLOW UP
05/10/2018
S Sesak nafas (+). batuk (+), mual (-), muntah (-), cegukan (-), gatal (+) berkurang dari kemarin, nyeri dada (+), BAK
berkurang (+), BAB lancar, tangan dan kaki bengkak (+), lemas (+) berkurang
O TD: 140/100, HR: 88, RR: 24,T: 36
KU: sedang, apatis
Kepala : conj.Anemis (+/+), bibir pucat (+), edema palpebra(+), sklera ikterik (-/-)
Leher: deformitas (-), massa (-)
Thorax: simetris, sonor +/+, SDV +/+, Rh -/-,Wh -/-, batas jantung normal, S1>S2 regular, BJ (-), cardiomegali (+)
Abdomen : scar (-), BU (+), timpani (+), nyeri tekan epigastrik dan umbilikus (-), distensi (+), shifting dullness (+),
undulasi (+), hepar dan lien tidak teraba
Ekstermitas : KO 5/5/5/5, edema ektremitas atas & bawah (+)
Lab: Hb 3,6; leukosit 15,6; eritrosit 1,3; hematokrit 10,8; trombosit 486; netrofil 92; limfosit 6; ureum 283,6; kreatinin
22,15; natrium 127; klorida 108; protein total 3,56; albumin 1,74; globulin 1,82; anti HCV (-); anti HIV (-); HbsAg (-)
USG: efusi bilateral, ascites, mengarah congestive hepatopathy
RontgenThorax: kardiomegali dengan oedema pulmo
BNO: tak tampak batu opaq di proyeksi traktus urinarius
A 1. CKD st. V 4. Sindrom Uremikum
2. Anemia Gravis 5. CHF cf III
3. Hipertensi 6. Efusi Pleura Bilateral
P Inf. Asering 16 tpm Irbesartan 1 x 150 mg
Inj. Furosemid 2 A/8 jam Amlodipin 1 x 10 mg
Inj. Omeprazole 1 A/24 jam Diet RK, RP, dan RG
Trf. PRC 1 kolf/12 jam Cek Hb post transfusi, cek urin lengkap
Aminoral 3 x 1 Motivasi HD, HD setelah Hb ≥ 7
Anemolat 3 x 1 BC -500 cc/24 jam
CaCO3 3 x 1 Konsul paru terkait efusi pleura bilateral
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN KETERANGAN

05/10/2018

PAKET DARAH LENGKAP

Hemoglobin 6.9 g/Dl 13.0 – 18.0 L

JUMLAH SEL DARAH

Leukosit 15.3 10^3/ul 4.00 – 11.00 H

Eritrosit 2.4 10^6/uL 4.50 – 6.50 L

Hematokrit 19.5 % 40.0 – 54.0 LL

AT 277 10^3/ul 150 – 450

DIFF COUNT PERCENTAGE

Eosinofil 7 % 1–6 H

Basofil 0 % 0–1

Netrofil segmen 82 % 40 – 75 H

Limfosit 6 % 20 – 45 L

Monosit 5 % 2 – 10

CALCULATED

MCV 85.7 fL 76 – 96

MCH 28.6 Pg 27.5 – 32.0

MCHC 35.4 g/dL 30.0 – 35.0 H


NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KETERANGAN
RUJUKAN
05/10/2018
URIN LENGKAP
MAKROSKOPIS
Warna Kuning Kuning Muda
Kekeruhan Agak Keruh Jernih
KIMIA URIN
Berat Jenis 1.010 1.010 – 1.025
pH/keasaman 5.0 6.0 – 7.0 L
Glukosa Urin 1+ Negatif Abnormal
Protein Urin 4+ Negatif Abnormal
Bilirubin Urin Negatif Negatif
Urobilinogen Normal Normal
Keton 1+ Negatif Abnormal
Nitrit Negatif Negatif
Leukosit Urin Negatif Negatif
Darah Urin 10 /uL Negatif H
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KETERANGAN
RUJUKAN
05/10/2018
MIKROSKOPIS
Leukosit 20 – 30 /lpb 2–4 Abnormal
Eritrosit 3–5 /lpb 0–1 Abnormal
Epitel 10 – 15 /lpk 1–3 Abnormal
Amorf (3+) Abnormal
Kristal
Ca. Oxalat (2+) Abnormal
Silinder Silinder Granula (+) Abnormal
Bakteri ++++ Abnormal
Lain-lain Negatif
FOLLOW UP
06/10/2018
S Sesak nafas (+). batuk (+), mual (-), muntah (-), cegukan (-), gatal (+) seperti kemarin, nyeri dada (+) bekurang, BAK berkurang (+), BAB
lancar, tangan dan kaki bengkak (+), lemas (+) berkurang
O TD: 100/100, HR: 82, RR: 24,T: 36,6
KU: sedang, CM
Kepala : conj. Anemis (+/+), bibir pucat (+), edema palpebra(+), sklera ikterik (-/-)
Leher: deformitas (-), massa (-)
Thorax: simetris, sonor +/+, SDV +/+, Rh +/+ minimal,Wh -/-, batas jantung normal, S1>S2 regular, BJ (-), cardiomegali (+)
Abdomen : scar (-), BU (+), timpani (+) menurun, nyeri tekan epigastrik dan umbilikus (-), distensi (+), shifting dullness (+), undulasi (+),
hepar dan lien tidak teraba
Ekstermitas : KO 5/5/5/5, edema ektremitas atas & bawah (+)
Lab: Hb 3,6  6,9; leukosit 15,6  15,3; eritrosit 1,3  2,4; hematokrit 10,8  19,5; trombosit 486  277; netrofil 92  82; limfosit 6;
ureum 283,6; kreatinin 22,15; natrium 127; klorida 108; protein total 3,56; albumin 1,74; globulin 1,82; anti HCV (-); anti HIV (-); HbsAg (-)
Urinalisa: pH 5,00; glukosa 1+; protein 4+; keton +1; darah urin 10; leukosit 20-30; eritrosit 3-5; epitel 10-15; kristal amorf 3+; kristal Ca
oksalat 2+; silinder granula (+); bakteri 4+
USG: efusi bilateral, ascites, mengarah congestive hepatopathy
Rontgen Thorax: kardiomegali dengan oedema pulmo
BNO: tak tampak batu opaq di proyeksi traktus urinarius
A 1. CKD st. V 4. CHF cf III
2. Anemia Gravis 5. Efusi Pleura Bilateral
3. Hipertensi 6. ISK
4. Sindrom Uremikum
P Inf. Asering 16 tpm CaCO3 3 x 1
Inj. Furosemid 2 A/8 jam Irbesartan 1 x 150 mg
Inj. Omeprazole 1 A/24 jam Amlodipin 1 x 10 mg
Trf. PRC 1 kolf/12 jam Diet RK, RP, dan RG
Aminoral 3 x 1 Motivasi HD, HD setelah Hb ≥ 7
Anemolat 3 x 1 BC -500 cc/24 jam
MASALAH YANG DIKAJI
 Apa definisi penyakit ginjal kronik?
 Bagaimana klasifikasi penyakit ginjal kronik?
 Apa saja etiologi penyakit ginjal kronik?
 Apa saja faktor resiko penyakit ginjal kronik?
 Bagaimana patofisiologi penyakit ginjal kronik?
 Bagaimana mendiagnosis penyakit ginjal kronik?
 Bagaimana penatalaksanaan penyakit ginjal kronik?
DEFINISI
Adanya kelainan struktural ATAU fungsional pada ginjal yang
berlangsung minimal 3 bulan dengan etiologi yang beragam
sehingga menyebabkan penurunan fungsi ginjal yang progresif
dan irreversibel.
KLASIFIKASI
Klasifikasi
Derajat Penjelasan LFG (ml/mn/1.73m²)
1 Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau ↑ ≥90
2 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan 60 – 89
3a Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ ringan-sedang 45 – 59
3b Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ sedang-berat 30 – 44
4 Kerusakan ginjal dengan LFG ↓ berat 15 – 29
5 Gagal ginjal < 15
ETIOLOGI
Glomerulonefritis
• Akibat infeksi (endokarditis bakterial, hepatitis C, hepatitis B, HIV) atau yang bersifat kronis

Diabetes Melitus
• Yang menyebabkan nefropati diabetik

Hipertensi

Uropati Obstruktif
• Batu saluran kemih, tumor, dan lain-lain

Lupus Eritomatosus Sistemik, Amiloidosis, dan Penyakit Ginjal Polikistik

Penggunaan Obat-obatan
• OAINS, antibiotik, siklosporin, takrolimus
FAKTOR RESIKO
TIDAK DAPAT DIMODIFIKASI DAPAT DIMODIFIKASI
Usia (> usia tua) Hipertensi
Jenis kelamin (laki-laki lebih cepat) Proteinuria
Ras (ras Afrika-Amerika lebih cepat) Albuminuria
Genetik Glikemia
Hilangnya massa ginjal Obesitas
Dislipidemia
Merokok
Kadar asam urat
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS
LFG 30%
LFG 60%
nokturia, badan lemah, mual, nafsu
pasien masih asimptomatis (ureum
makan kurang dan penurunan berat
kreatinin sudah meningkat)
badan

GAMBARAN KLINIS

LFG <30%
terlihat gejala uremia  anemia, LFG <15%
peningkatan tekanan darah, gangguan memerlukan terapi pengganti ginjal
metabolism fosfor dan kalsium, pruritus,
mual, muntah
DIAGNOSIS
Gangguan Keseimbangan Cairan
• Edema perifer, efusi pleura, hipertensi, peningkatan JVP, ascites

Gangguan Elektrolit dan Asam-Basa


• Tanda hiperkalemia, asidosis metabolik (nafas Kussmaul), hiperfosfatemia

Gangguan Gastrointestinal dan Nutrisi


• Metalic taste, mual, muntah, gastritis, ulkus peptikum, malnutrisi

Kelainan Kulit
• Kulit terlihat pucat, kering, pruritus, pigmentasi kulit, ekimosis
DIAGNOSIS
Gangguan Neuromuskular
• Kelemahan otot, fasikulasi, gangguan memori, ensefalopati
uremikum
Gangguan Metabolik Endokrin
• Dislipidemia, gangguan metabolisme glukosa, gangguan
hormon seks
Gangguan Hematologi
• Anemia (dapat mikrositik hipokromik atau normositik
normokromik), gangguan hemostasis
DIAGNOSIS GAMBARAN LABORATORIS
Penurunan Fungsi Ginjal Kelainan Biokimiawi Darah Kelainan Urinalisis

• Peningkatan ureum dan • Penurunan Hb • Proteinuria


kreatinin serum • Peningkatan kadar asam • Hematuria
• Penurunan LFG urat • Leukosuria
• Hiper/hipokalemia • Sedimen urin (eritrosit,
• Hiponetremia granuler kasar)
• Hipo/hiperkloremia
• Hiperfosfatemia
• Hipokalsemia
• Asidosis metabolik
• Profil lipid
PENATALAKSANAAN
RencanaTatalaksana Penyakit Ginjal Kronik Sesuai dengan Derajatnya
LFG
Derajat Rencana tatalaksana
(ml/mn/1,73m2)
1 >= 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,
evaluasi perburukan fungsi ginjal, memperkecil
resiko kardiovaskular
2 60 – 89 Menghambat perburukan fungsi ginjal,
3a, 3b 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15 – 29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 < 15 Terapi pengganti ginjal
PENATALAKSANAAN
Kontrol Tekanan Darah
• Target <130/80 mmHg (tanpa proteinuria)
• Target <125/75 (dengan proteinuria)
• Antihipertensi (ACE-I, ARB, CCB nondihidropiridin
Restriksi Asupan Protein
• PGK pre-dialisis  0,6-0,75 g/kgBB ideal/hari
• PGK hemodialisis  1,2 g/kgBB ideal/hari
• PGK dialisis peritoneal  1,2-1,3 g/kgBB ideal/hari
• Transplantasi ginjal  1,3 g/kgBB ideal/hari pada 6 minggu pertama paska transplantasi
dilanjut 0,8-1,0 g/kgBB ideal/hari
• Protein yang dipilih adalah protein hewani, minimal 50%

Kontrol Kadar Glukosa Darah


• Target HbA1C <7%
PENATALAKSANAAN
Restriksi Cairan
• PGK pre-dialisis  cairan tidak dibatasi dengan produksi urin yang normal
• PGK hemodialisis  500 mL/hari + produksi urin
• PGK dialisis peritoneal  1500-2000 mL/hari, lakukan pemantauan harian
• Transplantasi ginjal  fase akut dipertahankan euvolemik/sedikit hipervolemik
dengan IWL sebesar 30-60 mL/jam. Untuk pasien normovolemik dianjurkan
2000 mL/hari. Untuk pasien oliguria, asupan cairan harus seimbang dengan
produksi urin ditambah IWL 500-750 mL

Restriksi Garam
• PGK pre-dialisis  <5 g/hari
• PGK hemodialisis  5-6 g/hari
• PGK dialisis peritoneal  5-10 g/hari
• Transplantasi ginjal  <6-7 g/hari (dibatasi hanya pada fase akut)
PENATALAKSANAAN
Terapi Dislipidemia
• Target LDL < 100 mg/dL
• Menggunakan statin
• Diet rendah lemak jenuh (kolesterol < 300 mg/hari
Modifikasi Gaya Hidup
• BMI (20-22,9 kg/m²)
• Olahraga 30 menit, minimal 3 hari dalam seminggu
• Berhenti merokok
Edukasi
• Pasien mengerti tentang PGK, faktor progresivitas, pilihan modalitas terapi
pengganti ginjal
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
Anemia
• Menyingkirkan anemia defisiensi besi
• Terapi EPO apabila Hb ≤ 10 g/dL dan Ht ≤ 30% (target Hb 10-12 g/dL dan Ht >
30%
• Fase koreksi: 2000-4000 IU subkutan, 2-3 x/minggu, selama 4 minggu
• Apabila target belum tercapai, dosis EPO dinaikkan 50%
• Apabila Hb naik > 2,5 g/dL atau Ht > 8% dalam 4 minggu, dosis diturunkan 25%

Asidosis Metabolik
• Koreksi apabila konsentrasi HCO3 < 22 mmol/L
• Bikarbonat oral 3 x 2 tablet (325-2000 mg) setiap hari
Hiperfosfatemia
• Tergantung kadar Ca dan PO4
• Kalsium asetat atau kalsium karbonat 3-6 g/hari
• Lanthanum, sevelamer, magnesium
PERBANDINGAN TEORI VS KASUS
TEORI KASUS
• LFG 30%: mulai muncul keluhan : nokturia, • Peningkatan tekanan darah
badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan • Mual
penurunan berat badan • Lemas
• LFG <30%: terlihat gejala uremia  anemia, • Nafsu makan menurun
peningkatan tekanan darah, gangguan • Pruritus
metabolism fosfor dan kalsium, pruritus,
mual, muntah.
• Penurunan fungsi ginjal : peningkatan ureum • Hb 3,6 (L)
dan kreatinin serum, penurunan LFG • Ureum 283,6 (H)
• Kelainan biokimiawi darah: penurunan Hb, • Kreatinin 22,15 (H)
peningkatan kadar asam urat, • CCT 3,42 (L)
hiper/hypokalemia, hiponetremia, • Hematokrit 10,8 (L)
hipo/hiperkloremia, hiperfosfatemia, • Natrium 127 (L)
hipokalsemia, asidosis metabolik. • Klorida 108 (H)
• urin: proteinuria, leukosuria,sedimen • Proteinuria 4+
eritrosit, sedimen leukosit, sedimen granuler • Silinder granuler +
kasar • Leukosuria 20-30 (H)
• Sedimen eritrosit 3-5 (H)
TEORI KASUS

• Terapi spesifik terhadap penyakit Inf. Asering 16 tpm


Inj. Furosemid 2 A/8 jam
dasarnya Inj. Omeprazole 1 A/24 jam
• Pencegahan dan terapi terhadap kondisi Trf. PRC 1 kolf/12 jam
Aminoral 3 x 1
komorbid Anemolat 3 x 1
• Memperlambat pemburukan fungsi ginjal CaCO3 3 x 1
Irbesartan 1 x 150 mg
• Terapi pengganti ginjal: Dialisis atau Amlodipin 1 x 10 mg
• Transplantasi ginjal Diet RK, RP, dan RG
BC -500 cc/24 jam
Rencana HD

Kesimpulan: terdapat kesesuaian antara teori dengan kasus

Anda mungkin juga menyukai