Pemicu 1

Louis.T/405120173
Komponen Sistem Imun

Sistem Imun

Non-
Spesifik/adaptive
spesifik/innate
 Komponen Sistem Imun

Sistem Imun

Non-
Spesifik/adaptive
spesifik/innate

• Sudah tersedia (sejak lahir) • Didapat

• Tidak spesifik • Spesifik
• Bekerja secara langsung • Harus diinduksi, baru bekerja
 Komponen Sistem Imun

Sistem Imun

Non-
Spesifik/adaptive
spesifik/innate

Barrier Protein Sel Efektor Limfosit B Limfosit T

• Suatu agen yang dapat menginfeksi pejamu,
yang terdiri dari asam nukleat dan protein
yang melindungi bahan genetik (kapsid).
http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/virus

• Struktur
Nukleokapsel
Struktur virus :
1. capsid / nukleokapsel = u/ melindungi bahan genetik virus
terhadap nuklease asal penjamu. Kapsid terdiri atas sub unit
protein yang dijadikan bentuk sederhana yang khas yaitu
heliks dan isometrik / berbentuk kerucut (kecuali pox virus)
• Envelop : membran yang mengandung lipid, yang
mengelilingi partikel virus. Pada envelope terdapat
glycoprotein. Yang berasal dari sitoplasma atau membran
nukleus host. Fungsi : proteksi terhadap protease;
selubung kapsid
• Capsomer : morfologi unit yang terlihat pada mikroskop
elektron, capsomer terikat satu sama lain dengan ikatan
kovalen membentuk kapsid (unit molekuler protein yang
membentuk kapsomer disebut unit struktural)
• Nucleocapsid :kompleks protein- asam nukleat, yang
membentuk viral genom (terdiri dari capsit + genom)
• Genom/ core : inti, bahan genetik, terdiri dari Asam
nukleat sebagai DNA /RNA
 Virus DNA

Poxviridae Iridoviridae Herpesviridae

Adenoviridae
Papovaviridae Parvoviridae
 Virus RNA

Paramyxoviridae Orthomyxoviridae Coronaviridae Retroviridae

Arenaviridae

Reoviridae Picornaviridae Rhabdoviridae Togaviridae Orbivirus

Bunyaviridae
http://www.nlv.ch
 Kelas virus Agen viral Manifestasi klinis
Virus respiratori Parainfluenza Faringitis dan koriza
Rinovirus Tonsilitis dan inflamasi virus
SARS Demam dan mialgia
RSV
Aksantem anak Parotitis Eksantem
Rubela dan rubeola Makula seperti ruam
Eritema infeksiosum
Cacar air
poksvirus Virus cacar variola Lesi papulovesikular
Enterovirus Virus polio Meningitis
Koksaki Eksantem dan miokarditis
Hepatitis Hepatitis A-E Difungsi hati, karsinoma
Hepatoselular
Virus Herpes HSV-1, HSV-2, CMV, EBV, Lepuh, sariawan
varisela zoster Mononukleosis
Limfoma
 Kelas virus Agen viral Manifestasi klinis
Papovirus Virus papiloma manusia Lesi kutan atau mukosa
Retrovirus HIV-1 dan HIV-2 AIDS, leukemia
HTLV
Arbovirus Virus Dengue Demam berdarah
Virus yellow fever Ensefalitis dan meningitis
Japanese encephalitis
Virus West Nile
Prion Prion Ensefalopati bentuk spon
Agen viral baru Ebola Demam berdarah
Hantavirus Gangguan paru
Rabdovirus Rabies Infeksi SSP akut
Lyssavirus
Respon imun terhadap virus
 Respon imun terhadap protein virus melibatkan
sel T & sel B serta komponen sel non spesifik.

1. Imunitas non spesifik humoral dan selular pada

virus.
- Perinsip : mencegah infeksi
- Efektor yang berperan adalah IFN 1 (mencegah
replikasi virus dalam sel terinfeksi dan
lingkungan sekitar) & sel NK (mengenal sel
terinfeksi dengan cara mengenal sel yang
tidak mengekspresikan MHC I).
http://www.nature.com/nri/journal/v8/n4/images/nri2276-f1.jpg
2. Imunitas spesifik
a. Humoral (Ab bekerja saat virus ekstrasel/non infektif).
Sel B : Antigen virus yg menginduksi antibodi,
dapat menetralkan virus, mencegah virus
menempel pada sel & masuk ke sel pejamu.
Sel T helper (Th) juga membantu sel plasmA
memproduksi antibodi dengan Th2 (MHC II).
b. Seluler (Sel T)
Virus yang berhasil masuk sel tidak lagi rentan
terhadap antibodi sehingga respon utama sekarang
adalah sel T sitotoksik (Tc/CD8+) yg dapat
menghancurkan sel terinfeksi karena terjadi
pelepasan perforin, granzim, dan granulisin. (MHC I)
Pengaktifan Tc juga dibantu oleh Th1 (MHC II).
www.intechopen.com
Cara virus menginfeksi pejamu
http://www.niaid.nih.gov
Diagnosis infeksi virus
Cara diagnosis (Imunologi dasar FKUI)
1. Antibodi mikrobial (ELISA)
Cara : menemukan antibodi terhadap virus,
kemampuan menghasilkan antibodi diukur
melalui esai ELISA/Enzyme Linked
Immunosorbent Assay.
2. Pemeriksaan in vitro
Sel b dapat dihitung dengan flow cytometry
(CD19, CD20, CD22).
Sel T juga dapat dihitung dengan flow cytometry
(CD23,2,5,7,4,dan 8).
www.abcam.com
Penggunaan antivirus
• Dua golongan besar antivirus yaitu:
1. Antinonretrovirus
- Antivirus untuk herpes
- Antivirus untuk influenza
- Antivirus untuk HBV & HCV
2. Antiretrovirus
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NRTI)
- Nucleotide reverse transcriptase inhibitor
(NtRTI)
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor
(NNRTI)
- Protease Inhibitor
- Viral entry inhibitor
 Antivirus untuk herpes (HSV & VZV)
1. Asiklovir

Harus mengalami 3 langkah fosforilasi untuk aktif dengan bantuan trimidin kinase
(virus HSV / VZV), sehingga hanya aktif di sel terinfeksi dengan tujuan
menghambat sintesis DNA virus dengan cara berkompetisi dg 2-deoksiguanosin
(DNA polimerase virus).
www.medicinescomplete.com
• Resistensi : Karena mutasi trimidin kinase atau
DNA Polimerase.
• Indikasi
- Oral : Herpes genital & labialis (HSV),
varicella & herpes zooster (VZV).
- IV : Herpes simplex encephalitis,
neonatal HSV, HSV/VZV serius, VZV
pada ps immunocompromized
- Topikal : Lesi kulit, infeksi HSV primer
• Efek Samping (jarang)
- Oral : mual, diare, dan sakit kepala
- IV : Disfungsi renal, toksisitas neurologik
- Topikal : Iritasi mukosa & rasa terbakar
2. Valacyclovir (cara kerja dan resistensi = asiklovir)
• Definisi : merupakan ester L-valil dari asiklovir dan
hanya terdapat secara oral. Setelah ditelan,
akan dimetabol menjadi asiklovir.
• Indikasi: Herpes genitalis, orolabial, herpes
zooster (nyeri>pendek).
• Efek samping
- Mual, muntah, rash
- Dosis berlebih : konfusi, halusinasi, kejang
- Ps AIDS dosis yang tinggi menyebabkan GI
intolerance, TTP, & HUS.
3. Penicyclovir
• Definisi: memiliki struktur kimia mirip
glancyclovir, mekanisme kerja sama dengan
aciclovir tapi bukan sebagai DNA-chain
terminator obligat
• Resistensi : sama dengan aciclovir
• Indikasi : Herpes labialis rekuren (topikal
1% cream).
• Efek samping : Reaksi lokal/setempat (jarang)
4. Famciclovir
• Definisi : Merupakan prodrug (obat yang harus
dimetabolisme untuk aktif) penciclovir.
• Resistensi : sama dengan penciclovir & aciclovir.
• Indikasi : HSV 1&2, VZV, EBV, dan HBV
• Cara kerja: Butuh timidin kinase untuk aktif →
hambat sint. DNA tapi tidak
menyebabkan chain termination.
• Efek samping
- sakit kepala, diare, dan mual
5. Docosanol
• Definisi : menghambat fusi membran plasma &
amplop HSV sehingga virus tdk dapat masuk dan
bereplikasi
• Indikasi : Herpes oralabial (topikal cream 10%)
• Mulai terapi 12 jam stlh gejala awal, 5x/hari

6. Trifluridine
• Cara kerja: hambat sint. DNA HSV 1&2, vaccinia, dan
bbrp adenovirus.
• Indikasi : HSV keratitis (solution/obat tetes mata 1%)
 Antivirus untuk CMV
• Infeksi CMV terjadi pada organ
immunocompromised & karena terjadi infeksi
laten.
• Terjadi penyakit: retinitis, colitis, esofagilitis, SSP,
pneumonitis
• Obat :
- Ganciclovir
- Valaganciclovir
- Foscarnet
- Cidofovir
1. Ganciclovir
• Definisi: berbeda dg aciclovir dimana ada
penambahan gugus hidroksimetil pada posisi
3’ rantai samping asikliknya.
• Cara kerja: ganciclovir diubah menjadi
ganciclovir monofosfat dengan enzim
fosfotransferase(dikode oleh gen UL97 saat
infeksi CMV) akhirnya terbentuk ganciclovir
trifosfat yang merupakan produk lebih baik
drpd aciclovir untuk penyakit CMV. Karena
waktu paruh ganciclovir 12 jam sedangkan
aciclovir 1-2 jam.
• Resistensi : mutasi fosfotransferase oleh gen
UL97 atau karena mutasi gen UL54.
• Indikasi :
- IV : Renitis(+foscarnet), CMV colitis&esofagitis,
pnemonitis CMV (+Ig anti CMV)
- PO : Cegah end-organ CMV desease pada AIDS
• Efek samping :
- IV : mielosupresi
- mual, diare, demam, rash, sakit kepala,
insomnia, neuropati perifer.
2. Valaganciclovir
• Definisi: merupakan ester L-valine dari gansiklovir
• Indikasi : Infeksi CMV (per oral)
• Efek samping : Interaksi & resistensi = ganciclovir.

3. Foscarnet
• Definisi : merupakan analog organik dari
pirofosfat anorganik.
• Cara kerja: Hambat DNA polimerase, RNA
polimerase & HIV reverse transcriptase.
• Indikasi :
IV, PO : CMV renitis, colitis, esofagitis, dan
acyclovir resistant HSV & infeksi VZV
• Resistensi : mutasi DNA polimerase & HIV-1
reverse transcriptase
• Efek samping:
- kerusakan ginjal - penile ulceration
- hipo/hiper kalsium - mual, muntah
- hipo/hiperphosphatemia - anemia
- hipokalemia - SSP tixicity
- hipo magnesemia - gg kromosom
• 4. Cidofovir
• Cara kerja : sebagai inhibitor atau substrat DNA
polimerase vi
• Indikasi
- IV : CMV renitis (+probenecid)
• Efek samping
- Nefrotoksik
- Proteinuria, azotemia, asidosis metabolik,
fanconi’s syndr
- Uveitis, ocular hypotony, neutropenia
- GI intolerance, demam, rash(o.k. probenecid)
 Senyawa Mekanisme Kerja Spektrum Antivirus
Yg telah disetujui1 Kemungkinan2
Asiklovir Dimetabolisme  Herpes simpleks, Epstein-Barr, herpes B
asiklovir trifosfat  varicella-zozter, (herpes simiac)
menghambat DNA sitomegalovirus
polimerase virus

Valasiklovir Sama dgn asiklovir Herpes simpleks,

varicella-zozter,
sitomegalovirus

Gansiklovir Dimetabolisme  Sitomegalovirus Herpes simpleks,

gansiklovir trifosfat  varicella-zozter,
menghambat DNA Epstein-Barr, human
polimerase virus herpesvirus 8, herpes
B

Pensiklovir Dimetabolisme  Herpes simpleks

pensiklovir trifosfat 
menghambat DNA
polimerase virus
 Senyawa Mekanisme Kerja Spektrum Antivirus
Yg telah disetujui1 Kemungkinan2
Famsiklovir Sama dgn pensiklovir Herpes simpleks,
varicella-zozter
Foskamet Menghambat DNA Sitomegalovirus, Human herpesvirus 8,
polimerase virus & herpes simpleks, & HIV-1
reverse transcriptase varicella-zozter yg
pd tempat ikatan resisten terhadap
pirofosfat asiklovir
Ribavirin Mengganggu mRNA Demam Lassa, Parainfluenza,
virus hantavirus, influenza A & B, cacar
Respiratory Synctytial air, hantavirus
Virus (RSV), hepatitis
C (pd kasus kronik dlm
kombinasi dgn IFN-α)
Lamivudin Hambatan DNA Hepatitis B (kronik),
polimerase & reverse HIV-1
transcriptase virus
Amantadin Hambatan kanal ion Influenza A
protein M2 &
modulasi pH intrasel
 Senyawa Mekanisme Kerja Spektrum Antivirus
Yg telah disetujui1 Kemungkinan2
Rimantadin Hambatan kanal ion Influenza A
protein M2 &
modulasi pH intrasel
IFN-α Induksi enzim seluler Hepatitis B & C, Hepatitis D
yg mengganggu human herpesvirus 8,
sintesis protein virus papillomavirus

NRTI Menghentikan HIV (& retrovirus lain)

perpanjangan rantai
DNA virus, dgn cara
bergabung pd ujung 3’
rantai DNA virus

NNRTI Menghambat HIV-1 HIV-1

reverse transcriptase
melalui interaksi dgn
allosteric pocket site

1 Efikasi & keamanan telah tercatat pd studi klinis terkontrol

2 Efikasi tercatat dlm data klinis tanpa kontrol / pd studi in vitro
 Antiretroviral
• NRTI (Nucleotide/Nucleoside Reverse
Transcriptase Inhibitor)
• NNRTI (Non-nucleoside Reverse Transcriptase
Inhibitor)
• Protease inhibitor (PI)
• Fusion inhibitor
• CCR-5 receptor antagonist
• Integrase inhibitor
 NRTI
• Kompetitif inhibitor reverse transkriptase HIV-
1
• Bergabung dengan rantai DNA VI yang sedang
terbentuk  terjadi teminasi rantai
• Perlu aktivasi dengan fosforilasi oleh enzim
menjadi trifosfat
• HIV-1 dan 2
• Cth: Didanosine, Abacavir, Zidovudine, dll
 NNRTI
• Blokade RNA & DNA-dependent DNA
polymerase dengan mengikatkan diri pada
HIV-1 reverse transcriptase
• Tidak membutuhkan fosforilasi untuk aktivasi
• Aktivitas dengan HIV-2 kurang
• Cth: Delavirdine, Efavirens, Etravirine, dll
 Protease Inhibitor (PI)
• Menghambat kerja protease  produksi
partikel VI yang imature & non-infection
• Tidak perlu diaktivasi
• Aktif untuk HIV-1 dan 2
• Cth : Amprenavir, Fosamprenavir, Lopiravir, dll
 Fusion Inhibitor
• Menghambat masuknya vi ke dalam sel
• Metabolisme proteolitic hydrolisis
• Tidak intik HIV-2
• Cth: Enfluravirtide
 CCR-5 Receptor Antagonist
• Terikat secara selektif dan spesifik pada CCR-5
 hambat masuknya vi
• Terjadi resistensi secara mutasi
• Interaksi obat : substrat CYP
• Cth: Maraviroc
 Integrase Inhibitor
• Mengikat integrase (merupakan enzim vi yang
penting untuk replikasi)  hambat integrasi
DNA vi ke kromosom host
• Metabolisme glukuronidasi
• Cth: Raltegravir
Pencegahan infeksi virus
(imunoprofilaksis)
 Imunisasi (vaksinasi)
• Adalah prosedur untuk meningkatkan derajat
imunitas, memberikan imunitas protektif dengan
menginduksi respons memori terhadap
patogen/toksin tertentu dengan menggunakan
preparat antigen nonvirulen/nontoksin.
 alamiah
Pasif
buatan
Imunisasi
alamiah
Aktif
buatan
 Imunisasi Pasif
1. Alamiah
- Imunitas maternal melalui plasenta
- Imunitas maternal melalui kolostrum
2. Buatan
- Imun serum globulin nonspesifik
- Imun serum globulin spesifik
 Imunisasi Aktif
• Untuk mendapatkan proteksi dapat diberikan
vaksin hidup/dilemahkan atau yang dimatikan.
• Syarat : vaksin yang baik harus mudah
diperoleh, murah, stabil dalam cuaca ekstrim,
dan nonpatogenik. Efeknya harus tahan lama
dan mudah direaktivasi dengan suntikan
booster antigen. Baik sel B maupun sel T
diaktifkan oleh imunisasi.
Vaksin virus:
• Rubela
• Influenza
• Campak
• Polio
• Hepatitis B
• Hepatitis A
• Varisela
• Retro
• Rabies
• Papiloma