Anda di halaman 1dari 20

MODUL

PRAKTIK DONOR APHERESIS

PRODI TEKHNOLOGI TRANSFUSI DARAH


MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
modul kesehatan tentang Praktik Donor Apheresis untuk kalangan mahasiswi
Tehknologi Donor Darah.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan modul yang berjudul "
Praktik Donor Apheresis” Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan modul ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah modul ini.

Penulis menyadari bahwa modul ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan modul ini kedepannya. Terima kasih.

Surabaya, Juli 2017

Penulis

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 2


DAFTAR ISI
Latar Belakang ………………………………………………………………............................ 3

Tujuan Pembelajaran …………………………………………………………....................... 3

A. Pengertian Donor Apheresis....................…………………………………............ 5


B. Jenis Donor Apheresis.............……………………………………........................... 7
- Trombaferesis ............................................................................................. 7
- Eritraferesis ................................................................................................. 8
- Leukaferesis ................................................................................................ 9
- Plasmaferesis .............................................................................................. 10
C. Syarat Donor Apheresis......................................................……….................... 12
D. Manfaat Donor Apheresis................................................................................. 13
E. Kelebihan Apheresis dibanding Whole Blood............................................. 17
Daftar Pustaka

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 3


PENDAHULUAN

Apheresis adalah penerapan teknologi medis berupa proses pengambilan salah satu komponen

darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin apheresis. Pada prosedur donor apheresis, komponen darah

yang diambil hanyalah komponen yang diperlukan, misalnya platelet atau trombosit (thrombocyte). Adapun

komponen darah lainnya dikembalikan lagi kedalam tubuh donor saat itu juga. Dengan demikian, para pendonor

apheresis dapat melakukan donor lebih banyak dari donor biasa yaitu maksimal 24 kali per tahun (interval donor

minimal 2 minggu sekali).

Donor darah memiliki segudang manfaat baik bagi pendonornya maupun pasien yang akan menerima

darah. Tak hanya Wholeblood-Donor yang sudah kita kenal, Apheresis-Donor juga memiliki banyak manfaat.

Seperti yang kita tahu, dalam donor apheresis, hanya komponen darah tertentu yang diambil seperti trombosit

(platelat) atau plasma darah. Trombosit adalah komponen darah yang berfungsi dalam proses pembekuan

darah. Komponen darah lainnya akan dikembalikan ke dalam tubuh pendonor. Maka tidak heran jika proses donor

apheresis memakan waktu cukup lama. Meski begitu, manfaat donor apheresis begitu banyak

Dengan melakukan donor apheresis, keselahan pendonor akan lebih terkontrol karena pendonor

memiliki kesempatan untuk cek darah rutin setiap dua minggu sekali . Dengan demikian, pendonor dapat

memonitor kesehatannya seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, eritrosit sampai Hepatitis B dan C.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 4


PENGERTIAN DONOR APHERESIS

Apheresis adalah penerapan teknologi medis berupa proses pengambilan salah satu
komponen darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin apheresis.

Pada prosedur donor apheresis, komponen darah yang


diambil hanyalah komponen yang diperlukan, misalnya
platelet atau trombosit (thrombocyte)

Adapun komponen darah lainnya dikembalikan lagi kedalam tubuh donor saat itu juga.
Dengan demikian, para pendonor apheresis dapat melakukan donor lebih banyak dari
donor biasa yaitu maksimal 24 kali per tahun (interval donor minimal 2 minggu sekali).

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 5


Daya tahan trombosit apheresis berbeda dengan whole blood. Trombosit apheresis
hanya bertahan selama 5 hari, tidak seperti WB yang bisa bertahan selama 3 bulan.
Sehingga proses pendonoran baru akan dilakukan saat ada permintaan. Dan tentu saja,
permintaan donor apheresis bisa datang kapanpun tanpa bisa diprediksi. Sehingga para
pendonor apheresis harus sadar dan ikhlas untuk selalu menjaga kesehatannya dan
stand by setiap saat diperlukan
untuk donor apheresis

Apheresis digunakan untuk mengumpulkan komponen darah donor (seperti trombosit


atau plasma) serta untuk pengobatan kondisi medis tertentu di mana bagian dari darah
yang mengandung unsur penyakit dapat dihilangkan.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 6


JENIS DONOR APHERESIS

TROMBAFERESIS

Proses Apheresis Untuk Mengambil Trombosit. Trombosit adalah


komponen darah yang berfungsi dalam proses pembekuan darah. Setelah
melakukan donor platelet apheresis, maka jumlah trombosit akan pulih kembali
100% dalam waktu 2 x 24 jam.

Plateletpheresis adalah kumpulan trombosit oleh apheresis saat mengembalikan


sel darah merah, sel darah putih, dan komponen plasma. Hasil biasanya setara
dengan enam dan sepuluh konsentrat platelet acak. Kontrol kualitas menuntut
platelet dari apheresis sama dengan atau lebih besar dari 3,0 × 1011 dan memiliki
pH yang sama dengan atau lebih besar dari 6,2 pada 90% produk yang diuji dan
harus digunakan dalam lima hari.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 7


ERITRAFERESIS

Eritraferesis yaitu proses apheresis untuk mengambil sel darah merah. Jumlah eritrosit
akan pulih dalam 4-8 minggu.

Hal ini paling sering dilakukan dengan menggunakan metode sedimentasi sentrifugal.
Proses ini digunakan untuk penyakit sel darah merah seperti krisis sel sabit atau
malaria berat.

Prosedur pengumpulan sel darah merah otomatis untuk menyumbangkan eritrosit


disebut sebagai 'Double Reds' atau 'Double Red Cell Apheresis.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 8


LEUKAFERESIS

Leukaferesis yaitu proses apheresis untuk mengambil sel darah putih.


Leukopheresis adalah penghilangan PMN, basofil, eosinofil untuk transfusi ke pasien
yang PMNnya tidak efektif atau terapi tradisional telah gagal. Ada data yang terbatas
untuk menyarankan manfaat infus granulosit.

Komplikasi dari prosedur ini adalah sulitnya pengumpulan dan umur simpan pendek
(24 jam pada 20 sampai 24 ° C). Karena lapisan "lapisan kerbau" berada tepat di atas
lapisan RBC, HES, agen sedimen, digunakan untuk meningkatkan hasil sambil
meminimalkan koleksi RBC.

Kontrol kualitas menuntut konsentrat yang dihasilkan menjadi 1,0 × 1010 granulosit
pada 75% unit yang diuji dan produk tersebut diiradiasi untuk menghindari penyakit
cangkok versus host (melumpuhkan limfosit). Iradiasi tidak mempengaruhi fungsi PMN.
Karena biasanya ada sejumlah kecil sel darah merah yang dikumpulkan, kompatibilitas
ABO harus digunakan bila memungkinkan

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 9


PLASMAFERESIS

Plasmaferesis yaitu proses apheresis untuk mengambil plasma. Plasmapheresis


berguna dalam mengumpulkan FFP (fresh frozen plasma) dari kelompok ABO tertentu.
Penggunaan komersial selain FFP untuk prosedur ini mencakup produk imunoglobulin,
turunan plasma, dan kumpulan antibodi WBC dan RBC langka.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 10


MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 11
SYARAT DONOR APHERESIS

1. Sehat jasmani rohani


2. Usia > 17 tahun
3. Tidak minum aspirin/produk yang mengandung aspirin selama 48 jam sebelum
donor
4. Pembuluh vena di lengan menonjol (hanya disarankan)
5. Hati yang ikhlas dan bersedia dihubungi kapanpun saat darahnya dibutuhkan,
baik hari kerja maupun hari libur.
6. Karena proses donor apheresis yang cukup lama, sekitar 90 – 150 menit,
disarankan pendonor pernah melakukan donor WB.
7. Berat Badan Pria minimal 60 kg dan wanita minimal 55 kg.
8. Kadar Hb 13-17 gr/%.
9. Tekanan darah sistole antara 110-150 mmHg dan diastole 70-90mmHg.
10. jumlah trombositnya di minimal 150 ribu/mm3, maksimal 400 ribu/mm3
11. Tidak dalam pengobatan jantung, darah tinggi, kolesterol
12. Tidak dalam pengobatan flu, demam, dll
13. Interval donor minimal 2 minggu sekali. Namun khusus untuk eritraferesis,
minimal 8 minggu sekali dan untuk plasmaferesis, minimal 1 minggu sekali.

Dari 100% calon pendonor hanya 5% yang berhasil menjadi pendonor Apheresis. Akses vena yg kurang
memadai, rasa takut akan jarum, keengganan membuang waktu selama hampir 2 jam dan alasan tidak
mendapat izin dari kantor merupakan faktor2 diluar tak terpenuhinya persyaratan medis

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 12


MANFAAT DONOR APHERESIS

 Dengan melakukan donor apheresis, kesehatan pendonor akan lebih terkontrol karena
pendonor memiliki kesempatan untuk cek darah rutin setiap dua minggu sekali. Setiap kali
akan melakukan donor, para pendonor akan memeriksakan kesehatannya secara gratis,
minimal tekanan darah, nadi, suhu tubuh, berat badan, dan hemoglobin. Jika setelah darah
diperiksa di laboratorium dan diketahui pendonor menderita penyakit hepatitis B, hepatitis C,
atau HIV/AIDS, PMI akan mengirimkan surat pemberitahuan. Pendonor juga dapat memonitor
kesehatannya seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, eritrosit, sampai hepatitis B dan C.
 Sekali mendonorkan darah, dapat menolong/menyelamatkan 3-6 orang pasien yang berbeda.
 Donor darah membuat sang pendonor mengetahui golongan darah dan rhesusnya tanpa
dipungut biaya.
 Orang yang aktif donor darah jarang terkena penyakit ringan maupun berat.
 Pendonor yang secara teratur mendonorkan darah akan menurunkan resiko terkena penyakit
jantung sebesar 30%. Selain itu donor darah teratur juga mencegah stroke.
 Seperti halnya donor biasa, donor apheresis juga dapat menyehatkan tubuh karena
pengambilan trombosit dapat mengontrol zat-zat yang ada di dalam tubuh. Zat yang tak
terkontrol tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kemudian, donor darah apheresis juga lebih
aman dari risiko infeksi bakteri karena berasal dari pendonor tunggal.
 Satu kantong donor apheresis sebanding dengan 7 – 10 kantong donor biasa yang berisi
trombosit. Hal tersebut cukup efisien dalam memenuhi kebutuhan darah pasien. Apalagi,
mayoritas pasien penerima donor apheresis adalah pasien “khusus”. Pasien khusus disini

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 13


adalah mereka yang memiliki gangguan sistem pembekuan darah (mungkin) karena sering
kemoterapi kanker dan kelainan darah lainnya. Berbeda dengan Wholeblood donor yang
umumnya untuk pasien yang mengalami pendarahan dan kecelakaan.
 Pendonor dapat menyelamatkan dua pasien sekaligus karena rentang waktu donornya yang
pendek, tidak seperti donor biasa yang memiliki tenggat waktu minimal tiga bulan. Apalagi,
trombosit akan pulih dalam 2 x 24 jam yang artinya potensial untuk melakukan donor dengan
rentang waktu yang pendek.
 Ketika pendonor sadar untuk melakukan donor apheresis, maka pendonor membantu pasien
penerima untuk lebih meningkatkan jumlah trombositnya karena kelebihan zat dari pendonor
tersebut malah menguntungkan bagi pasien. Pada umumnya, pasien yang butuh trombosit
juga memerlukan banyak zat nutrisi.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 14


PRODESUR APHERESIS DONOR

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 15


MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 16
KELEBIHAN APHERESIS DIBANDING WHOLE BLOOD

WHOLE BLOOD diperlukan untuk pasien pendarahan masal yang memerlukan


transfusi darah, seperti pasien kecelakaan, pasien yang menjalani operasi, dll.
Sedangkan apheresis untuk penanganan kanker, terutama anak-anak. Saat seorang anak
terkena kanker dan sel kankernya mengganas, maka trombosit anak tersebut akan
turun drastis dalam waktu yang cepat. Sehingga donor darah apheresis akan sangat
diperlukan untuk menaikkan kadar trombosit dalam darahnya.

Tidak hanya penderita kanker, donor apheresis ini juga sangat dibutuhkan
untuk orang-orang yang sedang menderita penyakit leukemia, demam berdarah,
pasien cangkok stem cell, dan juga pasien yang terganggu sistem pembekuan
darahnya karena sering mendapatkan pengobatan dengan radiasi/kemoterapi.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 17


Platelets mempromosikan darah dan memberi pasien leukemia dan kanker lainnya kesempatan untuk hidup.
Platelets juga dibutuhkan pasien yang menjalani operasi jantung terbuka, serta pasien transplantasi dan
trauma

Satu kantong trombosit dari apheresis setara dengan 10 kantong WB. Tentu
saja, jika dibandingkan dengan trombosit dari 10 kantong WB, 1 kantong trombosit
dari apheresis akan lebih unggul/berkualitas. Sebab, trombosit yang masuk ke
tubuh pasien hanya berasal dari satu pendonor. Sedangkan bila trombosit dari WB,
satu pasien akan menerima trombosit dari 10 pendonor yang berbeda. Selain itu,
harga satu kantong berisi 400 ml trombosit dari apheresis lebih murah jika
dibandingkan dengan harga 10 kantong WB.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 18


Donor apheresis bisa dilakukan setiap 2 minggu. Berbeda dengan WB yang memerlukan jeda waktu
kurang lebih 3 bulan untuk bisa melakukan donor kembali. Hal ini disebabkan, trombosit dan komponen plasma
dapat diganti tubuh lebih cepat daripada sel darah merah. Trombosit dan plasma akan kembali ke tingkat normal
dalam waktu beberapa jam setelah donor dilakukan. Sedangkan sel darah merah membutuhkan waktu dua minggu
atau lebih untuk sepenuhnya kembali normal.

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 19


DAFTAR PUSTAKA

Gabriel, Dr.J.F. 2005. Fisika Kedokteran. EGC. Jakarta.


Nomi, Toshitaka. 2009. Membaca Karaktek Melalui Golongan Darah. Gramedia: Jakarta
Syarifudin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. EGC. Jakarta.
Pearce, Evelyn. 2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Depkes.2001. Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah

MODUL| PRAKTIK DONOR APHERESIS 20

Anda mungkin juga menyukai