Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
modul kesehatan tentang Praktik Donor Apheresis untuk kalangan mahasiswi
Tehknologi Donor Darah.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan modul yang berjudul "
Praktik Donor Apheresis” Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan modul ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah modul ini.
Penulis menyadari bahwa modul ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca yang budiman sangat
dibutuhkan untuk penyempurnaan modul ini kedepannya. Terima kasih.
Penulis
Apheresis adalah penerapan teknologi medis berupa proses pengambilan salah satu komponen
darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin apheresis. Pada prosedur donor apheresis, komponen darah
yang diambil hanyalah komponen yang diperlukan, misalnya platelet atau trombosit (thrombocyte). Adapun
komponen darah lainnya dikembalikan lagi kedalam tubuh donor saat itu juga. Dengan demikian, para pendonor
apheresis dapat melakukan donor lebih banyak dari donor biasa yaitu maksimal 24 kali per tahun (interval donor
Donor darah memiliki segudang manfaat baik bagi pendonornya maupun pasien yang akan menerima
darah. Tak hanya Wholeblood-Donor yang sudah kita kenal, Apheresis-Donor juga memiliki banyak manfaat.
Seperti yang kita tahu, dalam donor apheresis, hanya komponen darah tertentu yang diambil seperti trombosit
(platelat) atau plasma darah. Trombosit adalah komponen darah yang berfungsi dalam proses pembekuan
darah. Komponen darah lainnya akan dikembalikan ke dalam tubuh pendonor. Maka tidak heran jika proses donor
apheresis memakan waktu cukup lama. Meski begitu, manfaat donor apheresis begitu banyak
Dengan melakukan donor apheresis, keselahan pendonor akan lebih terkontrol karena pendonor
memiliki kesempatan untuk cek darah rutin setiap dua minggu sekali . Dengan demikian, pendonor dapat
memonitor kesehatannya seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, eritrosit sampai Hepatitis B dan C.
Apheresis adalah penerapan teknologi medis berupa proses pengambilan salah satu
komponen darah dari pendonor melalui suatu alat atau mesin apheresis.
Adapun komponen darah lainnya dikembalikan lagi kedalam tubuh donor saat itu juga.
Dengan demikian, para pendonor apheresis dapat melakukan donor lebih banyak dari
donor biasa yaitu maksimal 24 kali per tahun (interval donor minimal 2 minggu sekali).
TROMBAFERESIS
Eritraferesis yaitu proses apheresis untuk mengambil sel darah merah. Jumlah eritrosit
akan pulih dalam 4-8 minggu.
Hal ini paling sering dilakukan dengan menggunakan metode sedimentasi sentrifugal.
Proses ini digunakan untuk penyakit sel darah merah seperti krisis sel sabit atau
malaria berat.
Komplikasi dari prosedur ini adalah sulitnya pengumpulan dan umur simpan pendek
(24 jam pada 20 sampai 24 ° C). Karena lapisan "lapisan kerbau" berada tepat di atas
lapisan RBC, HES, agen sedimen, digunakan untuk meningkatkan hasil sambil
meminimalkan koleksi RBC.
Kontrol kualitas menuntut konsentrat yang dihasilkan menjadi 1,0 × 1010 granulosit
pada 75% unit yang diuji dan produk tersebut diiradiasi untuk menghindari penyakit
cangkok versus host (melumpuhkan limfosit). Iradiasi tidak mempengaruhi fungsi PMN.
Karena biasanya ada sejumlah kecil sel darah merah yang dikumpulkan, kompatibilitas
ABO harus digunakan bila memungkinkan
Dari 100% calon pendonor hanya 5% yang berhasil menjadi pendonor Apheresis. Akses vena yg kurang
memadai, rasa takut akan jarum, keengganan membuang waktu selama hampir 2 jam dan alasan tidak
mendapat izin dari kantor merupakan faktor2 diluar tak terpenuhinya persyaratan medis
Dengan melakukan donor apheresis, kesehatan pendonor akan lebih terkontrol karena
pendonor memiliki kesempatan untuk cek darah rutin setiap dua minggu sekali. Setiap kali
akan melakukan donor, para pendonor akan memeriksakan kesehatannya secara gratis,
minimal tekanan darah, nadi, suhu tubuh, berat badan, dan hemoglobin. Jika setelah darah
diperiksa di laboratorium dan diketahui pendonor menderita penyakit hepatitis B, hepatitis C,
atau HIV/AIDS, PMI akan mengirimkan surat pemberitahuan. Pendonor juga dapat memonitor
kesehatannya seperti hemoglobin, leukosit, trombosit, eritrosit, sampai hepatitis B dan C.
Sekali mendonorkan darah, dapat menolong/menyelamatkan 3-6 orang pasien yang berbeda.
Donor darah membuat sang pendonor mengetahui golongan darah dan rhesusnya tanpa
dipungut biaya.
Orang yang aktif donor darah jarang terkena penyakit ringan maupun berat.
Pendonor yang secara teratur mendonorkan darah akan menurunkan resiko terkena penyakit
jantung sebesar 30%. Selain itu donor darah teratur juga mencegah stroke.
Seperti halnya donor biasa, donor apheresis juga dapat menyehatkan tubuh karena
pengambilan trombosit dapat mengontrol zat-zat yang ada di dalam tubuh. Zat yang tak
terkontrol tentu tidak baik bagi kesehatan tubuh. Kemudian, donor darah apheresis juga lebih
aman dari risiko infeksi bakteri karena berasal dari pendonor tunggal.
Satu kantong donor apheresis sebanding dengan 7 – 10 kantong donor biasa yang berisi
trombosit. Hal tersebut cukup efisien dalam memenuhi kebutuhan darah pasien. Apalagi,
mayoritas pasien penerima donor apheresis adalah pasien “khusus”. Pasien khusus disini
Tidak hanya penderita kanker, donor apheresis ini juga sangat dibutuhkan
untuk orang-orang yang sedang menderita penyakit leukemia, demam berdarah,
pasien cangkok stem cell, dan juga pasien yang terganggu sistem pembekuan
darahnya karena sering mendapatkan pengobatan dengan radiasi/kemoterapi.
Satu kantong trombosit dari apheresis setara dengan 10 kantong WB. Tentu
saja, jika dibandingkan dengan trombosit dari 10 kantong WB, 1 kantong trombosit
dari apheresis akan lebih unggul/berkualitas. Sebab, trombosit yang masuk ke
tubuh pasien hanya berasal dari satu pendonor. Sedangkan bila trombosit dari WB,
satu pasien akan menerima trombosit dari 10 pendonor yang berbeda. Selain itu,
harga satu kantong berisi 400 ml trombosit dari apheresis lebih murah jika
dibandingkan dengan harga 10 kantong WB.