Anda di halaman 1dari 1

Filovirus terdiri dari marburg dan ebola virus.

Strukturnya berserabut, berlapis-lapis, ukuran


diameter negative-strand RNA sekitar 80nm dan panjangnya 800 sampai 14.000 nm.(lihat gambar
39-2). Glikoprotein dari virus ebola dapat menyebabkan cytotoxic pada sel endothelial vascular.
Reseptor virus ini tampak seperti protein Neimann-Pick C1. Tempat virus ini mereplikasi di
cytoplasma.

Filovirus dapat menyebabkan demam yang tinggi hingga berbahaya, edema, dan syok hipovolemik.
Virus ini menyebabkan necrosis pada sel parenkim dari hati, limpa, kelenjar getah bening dan paru-
paru.

Spesies virus ebola ditemukan pada 1976, didekat sungai ebola, yang menjadi wilayah bagian negara
demokrasi Kongo. Terdapat lima subspesies dari ebola virus. (1) Ebola virus atau Zaire ebolavirus, (2)
Sudan virus atau Sudan ebolavirus, (3) Tai Forest virus atau Tai Forest ebolavirus, (4) Bundibugyo
virus atau bundibugyo ebolavirus (5) Reston-virus atau Reston ebolavirus. Keempat subspesies yang
pertama dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Sedangkan yang kelima hanya dapat
menyebakan penyakit pada primata yang bukan manusia.

Penyakit ini dimulai dengan tanda tanda seperti terkena flu, dan sesudah beberapa hari kemudian,
mual, muntah, dan diare terjadi. Kemudian perdarahan dimulai, yang dapat menyebabkan kematian
sebanyak 90% dari penderita yang ditemukan dengan gejala yang timbul.

Virus ebola telah menjadi epidemik pada negara Demokratik kongo (dahulu zaire), Gabon, dan
Sudan. Wabah terbaru dan yang parah terjadi di Guinea, Sierra Leone, dan Liberia pada tahun 2014.
Di Guinea pada Juli 2014. Terdapat 460 suspek dan yang terkonfirmasi penyakit virus Ebola,
termasuk 339 kasus yang fatal. Pad januari 2015 terdapat 2920 kasus dan 1913 meninggal. Pada juli
tahun 2014 di Sierra Leone, terdapat 533 suspek kasus dan terkonfirmasi, 233 diantaranya
meninggal. jumlahnya meningkat sampai 10561 kasus dan 3216 meninggal pada januari 2015. Di
Liberia terdapat 329 suspek kasus dan terkonfirmasi Ebola dan 156 meninggal pada july 2014, dan
pada januari 2015 terdapat 8643 kasus dan 3700 meninggal. virus ini mempunyai kesamaan 97%
dengan Z ebolavirus. Mekanisme dari penularannya masih belum diketahui. Mungkin telah menjadi
endemis pada kelelawar dan monyet liar dan menyebar ke manusia lewat kontak darah atau sekret.

Delapan belas persen dari populasi yang padat penduduk di Afrika tengah mempunyai kekebalan
terhadap virus ini, yang menyebabkan infeksi subklinis pada proses antibodi tanpa menyebabkan
timbulnya gejala penyakit. Pada studi preklinis, kandidat untuk pembuatan vaksin telah ditemukan.
Vaksin berbasis gen telah di uji coba pada percobaan kepada manusia.

Ketika terjadi wabah. Adalah penting untuk mengkarantina pasien. Tenaga kesehatan perlu untuk
memakai proteksi diri yang lebih. Standar terapi untuk demam berdarah ebola adalah suportif
terapi, termasuk (1) menjaga cairan dan eletrolit pasien, (2) mengontrol kebutuhan oksigen dan
tekanan darah pasien, (3) mengobati infeksi sekunder. Ekperimen terapi yang bisa dilakukan adalah
antibodi monoclonal, hyperimun serum, nucloside analog (BCX4430), recombinant human activated
protein c, dan Interferon.

Anda mungkin juga menyukai