A. Identitas Pasien
Nama : Tn. S RM : 00.83.01.xx
Umur : 58 tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SLTP
Alamat : Padang
Diagnosa Medis Utama : Stemi Inferior Posterior Onset 3 Jam Post PPCI
Tanggal Masuk RS : 26 November 2021
Tanggal Pengkajian : 30 November 2021
B. Riwayat Kesehatan
Pasien masuk RS dengan keluhan nyeri dada mendadak saat makan
malam sekitar jam 20.00 WIB sebelum masuk rumah sakit dan semakin
memberat sebelum mrs, nyeri dada kiri bagian bawah/ulu hati, sifat seperti rasa
terbakar dan panas, lama 5-10 menit, menjalar ke dada bagian tengah,
punggung dan seluruh perut, disertai keringat dingin. Pasien lansung dibawa ke
rumah sakit (IGD) RST dr. Reksodiwiryo dan langsung di rujuk ke RSUP Dr.
M. Djamil. Di RSUP M.Djamil Padang, pasien di pindah ke ruangan CVCU
dan dirawat sejak tanggal 08 Oktober 2021.
Pasien telah dilakukan tindakan PPCI tanpa stent pada 11 Oktober 2021
dan kondisi post PPCI jam 11.40 wib : pasien mengatakan masih terasa sesak
napas, nyeri dada bagian bawah (ulu hati) masih terasa, ekstremitas terasa
kebas, dan nyeri pada daerah penusukan.
Hasil pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum pasien sedang, tingkat
kesadaran kompos mentis, suara dan bicara jelas. Hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital, TD; 109/65 mmHg, suhu tubuh 36,7ºC, pernapasan 28 X/menit,
nadi; 84 x/mnt, didapatkan rhonchi basal kiri/kanan minimal, BJ 1 & 2 murni
dbn. tampak pucat, akral teraba hangat dan perifer kaki/tangan teraba dingin,
konjuktiva anemis.
Pasien mengatakan bahwa sekitar 7 tahun yang lalu klien menderita
penyakit hipertensi, perokok berat dan memiliki riwayat kolesterol tinggi.
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang menderita penyakit
yang sama dengan dirinya.
Pemeriksaan EKG :
STEMI Inferior posteror
Terapi Medik :
Citicolin 1 amp
Omepazole 1 vial
Transamin 1 amp
D. Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1. DS : Spasme jalan nafas Bersihan jalan nafas
Pasien mengatakan tidak efektif
nafas masih terasa
sesak
DO :
Pasien tampak sesak
Ronkhi basal kanan-
kiri
TD; 109/65 mmHg
Suhu tubuh 36,7ºC
Pernapasan 28
X/menit
Nadi; 84 x/mnt
2. DS : Agen pencidera Nyeri akut
Pasien mengatakan fisiologis
nyeri dada masih (iskemik/penyumbata
terasa n pembuluh darah
Pasien juga jantung)
mengatakan nyeri
pada bekas area
penusukan (tindakan
ppci)
DO :
Skala nyeri 4
Durasi nyeri hilang
timbul 5-10 menit
Di daerah dada dan
area penusukan
Pasien sesekali
tampak meringis
Nursing Care Plan
Diagnosa Nama/
Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Keperawatan Paraf
11.30 Bersihan jalan nafas - Melakukan monitor pola nafas S/ :
tidak efektif - Melakuka monitor bunyi nafas Pasien mengatakan nafas masih terasa sesak
berhubungan dengan - Melakuka monitor adanya sputum
spasme jalan nafas - Memberikan posisi semifowler pada O/ :
pasien untuk mempertahankan - Pasien tampak sesak
kepatenan jalan nafas - Pasien sesekali tampak batuk
- Memberikan oksigen 4L/menit - Pengeluaran sputum (-)
- Memantau frekuensi, irama, kedalaman - Ronkhi basal kanan-kiri
dan upaya napas - TD; 109/65 mmHg
- Melakukan monitor saturasi oksigen - Suhu tubuh 36,7ºC
- Memantau nilai analisa gas darah - Pernapasan 28 X/menit
- Mendokumentasikan hasil pemantauan - Nadi; 84 x/mnt
- Mengajarkan batuk efektif
A/ :
Bersihan jalan nafas tidak efektif belum
teratasi
P/ :
Intervensi dilanjutkan
11.30 Nyeri Akut - Melakukan pengkajian nyeri berupa S/ :
berhubungan dengan lokasi, karakteritik, durasi, frekuensi, - Pasien mengatakan nyeri dada masih
agen pencidera kualitas dan intensitas nyeri terasa
fisiologis - Melakukan pengkajian skala nyeri - Pasien juga mengatakan nyeri pada area
(iskemik/penyumbatan - Melakukan pengkajian adanya nyeri non tindakan ppci juga masih terasa
pembuluh darah verbal - Skala nyeri 4
jantung) - Mengidentifikasi faktor yang O/ :
memperberat atau meringankan nyeri - Skala nyeri 4
- Memberikan teknik nonfarmakologi - Durasi nyeri hilang timbul 5-10 menit
untuk mengurangi rasa nyeri - Di daerah dada dan area penusukan
- Menjelaskan penyebab, pemicu dan - Pasien sesekali tampak meringis
periode nyeri - Pasien tampak melindungi area yang nyeri
- Menganjurkan menggunakan analgetik A/ :
secara tepat Nyeri akut belum terasi
- Mengajarkan teknik relaksasi tarik nafas P/ :
dalam untuk mengurangi rasa nyeri Intervensi dilanjutkan
- Kolaborasi pemberian analgetik