Oleh:
Ade Novira
70900121015
CI LAHAN CI INTITUSI
( ) ( )
PRIMARY SURVEY
Jenis kelamin: : L
Nama Pasien : Nn S Umur : 17 tahun No. RM : 71387
Nama Keluarga : Nn S
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswa
Telp/Hp : 081354379837
Luaran
Masalah/Diagnosa Keperawatan Intervensi
Pengkajian Keperawatan Keperawatan dan Kriteria Keperawatan
(SDKI) Hasil (SLKI)
(SIKI)
A. Airway Bersihan jalan nafas Manajemen Jalan Tujuan: Setelah dilakukan
- Tidak bebas : Terdapat tidak efektif Napas intervensi selama 3x24 jam,
Observasi diharapkan bersihan jalan
Sputum, pasien terasang ETT
- Monitor bunyi napas meningkat dengan
- Suara napas: Kriteria hasil:
napas
Normal/Vesikuler a. Produksi sputum
Terapeutik
Lain-lain: Pasien tampak menurun
- Posisikan semi
tidak mampu batuk b. Frekue
fowler atau
Sianosis (+/-) ; - nsi napas membaik
supinasi
RR : 26 x/menit - Lakukan
HR : 124 x/menit pengisapan lendir
kurang dari 15
detik
Ada Masalah (Ya) - Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
pengisapan
endotrakeal
- Berikan oksigen,
jika perlu
Sianosis (-/-)
Warna Kulit: putih
Diaforesis (-/-)
Kesadaran: Tersedasi
RR 26x/menit
HR : 124x/menit
SPO2 : 90%
6. TD 130/82 mmHg
7. Kelembaban kulit :
√ Lembab Kering
Warna Kulit ; putih
8. Turgor:
√Normal Kurang
Lain-lain
Suara Jantung (S3/S4) ; tidak
ada suara jantung tambahan
Ejection Fraction (EP) :sulit
dikaji
AIUEO
A (Alkohol) : tidak ada
I (Insulin) : tidak ada
U (Uremia) : tidak ada
E (Epilepsi) : tidak ada
O (Over dosis) : tidak ada
Pengkajian B1-B6
B1 (Breathing)
Bentuk dada: Normochest
RR : 26 x/menit
Pola Nafas : Takipnea
Terpasang OPA (-):tidak
NPA (+/-): tidak
Endotracheal Tube (+/-): iya
Penggunaan Otot Bantu Nafas (+/-): tidak
Pernafasan cuping hidung (+/-): tidak
Penggunaan Alat Bantu Pernafasan: Ventilator
Mode: SIM V
BB: 50 KG
VT: 400 ml
PEEP : 5 cmH2O
FiO2: 80%
Saturasi : 95 %
Suara Nafas: Normal/Vesikuler
Suara nafas tambahan : Tidak ada
Wheezing (+/-): -
Stridor (+/-): -
Gargling (+/-): -
Masalah : Gangguan Ventilasi Spontan
B2 (Circulation)
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
CRT : <3 detik
Sianosis (+/-): tidak
Konjunctiva: anemis
Masalah : Perfusi Perifer Tidak Efektif
B3 (Neurologi)
Tingkat Kesadaran : Tersedasi
GCS : Tersedasi
Refleks Kornea (+/-): ada/ada
Refleks Cahaya (+/-): ada/ada
Reflek Pupil (+/-): ada/ada
Ukuran Pupil (anisokor) ukuran (2.0 / 2.5 )
Refleks Motorik (bisep +/+ trisep +/+ patella +/+ ): sulit dikaji
Refleks Nervus Kranialis (Jabarkan 12 Nervus Kranialis dengan singkat): sulit dikaji
Pasien tampak gelisah
B4 (Bladder)
Edema Vagina/Scrotum (+/-): tidak ada
Produksi Urine: 2090 cc/ 24 jam
Warna Urine: kuning pekat
Bau Urine: amonia
Sedimen Urine (+/-): - darah (+/-): -
Distensi Uretra (+/-): -
Terpasang kateter Urine (+/-): iya Jenis: silicon
Balance Cairan/24 Jam (Silahkan dilampirkan perhitungan BC) :
Input:
Fentanyl 30 mg/jam/IV-SP
Cefotaxime 1gr/8 jam/IV
Norepinefrin 0,05 mg/jam/IV-SP
Midazolam 3 mg/jam
Natrium Chlorida 0,9% /8 jam
Metoclopramide 8 mg/8 jam
Omeprazole 8 mg/jam/SP
Propofol 50 mg/jam/SP
Clear fluid 20/jam
Input : 3114
Outpute
Urine : 2090
Residu lambung : 200 cc
IWL ; 15X50X 24 / 24 Jam = 750
Perhitungan BC: 3114-(200+750+2090) = +74 cc
Masalah : Tidak ada
B5 (Bowel)
Terpasang NGT (+/-): iya ukuran: 18 Fr, terpasang sejak tanggal 17 Agustus 2022
Kebutuhan Cairan: 2100cc/24 J
Retriksi Cairan (+/-): tidak
Residu lambung sebanyak ±200 cc/24 jam
Bentuk Abdomen (simetris/asimetris): simetris
Distensi Abdomen (+/-): iya
Asites (+/-):-
Mual (+/-):-
Muntah (+/-):-
Peristaltik Usus; 10 x/menit
Masalah :
B6 (Bone)
Warna Kulit: putih
Decubitus (+/-): tidak
Pergerakan Ekstremitas (aktif/pasif): pasif
Kekuatan Otot ; sulit dikaji
Lesi (+/-): tidak
Fraktur (+/-): tidak ada
Dekubitus (+/-): tidak ada
Luka terbuka (+/-): tidak ada
Luka Post Operasi (+/-): Pasien post op cranioctomy removal hematoma hari ke 6
Ukuran :
Area :
Keterangan Gambar :
Pengkajian Rasa Aman dan Nyaman
Apakah ada rasa nyeri? Di bagian mana ? jelaskan secara rinci: PQRST;
Skala nyeri 4 BPS
Pengkajian Nyeri Behavioral Pain Scale (BPS) pada pasien dengan ventilator
Kategori Penilaian Skor
Ekspresi wajah Tenang/rileks 1
Sebagian diperketat (misalnya 2
penurunan alis
Sepertinya diperketat seperti 3
penutupan kelopak mata
Meringis 4
Anggota badan sebelah atas Tidak ada pergerakan 1
Sebagian ditekuk 2
Sepertinya ditekuk dengan 3
fleksi jari-jari
Retraksi pernapasan 4
Kepatuhan dengan ventilasi Pergerakan yang dapat 1
ditoleransi
Batuk dengan pergerakan 2
Melawan ventilator 3
Tidak dapat mengontrol 4
ventilasi
TANDA VITAL
TD : 130/80 mmHg
HR : 124 x/menit
RR : 26 x/menit
SUHU : 35.50c
Pemeriksaan Laboratorium
KIMIA DARAH
Glukosa
72 140 mg/dl
GDS
Fungsi Ginjal 17
Ureum 10-50 mg/dl
0.60 L 9< 1.3);P (<1.1) mg/dl
Kreatinin
ANALISA DATA
Kesadaram menurun
Risiko infeksi
RENCANA INTERVENSI
7. Risiko infeksi dibuktikan dengan efek Tujuan: Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi Pencegahan Infeksi
prosedur nvasive, ketidakadekuatan intervensi selama 3x24 jam, Observasi Observasi
pertahanan tubuh sekunder diharapkan Tingkat infeksi - Monitor tanda dan gejala - Untuk mengetahui tanda dan
Faktor Risiko: menurun dengan Kriteria infeksi lokal dan sistemik gejala terjadinya infeksi
- Pasien post op cranioctomy hasil: Terapeutik
removal hematoma hari ke 6 a. Kebersihan badan Terapeutik - Mengurangi kontaminasi
- Pasien terpasang Central Vein meningkat - Batasi jumlah pengunjung bakteri
Catheter CVC 18 Agustus 2022
- Pasien terpasang kateter urine sejak - Untuk mengurangi
tanggal 17 Agustus 2022 - Cuci tangan sebelum dan kontaminasi silang
Pasien terpasang NGT sejak sesudah kontak dengan
tanggal 17 Agustu 2022 pasien dan lingkungan pasien
- Mengurangi risiko infeksi
- Pertahankan teknik aseptik pasca-prosedur dan untuk
pada pasien berisiko tinggi meminimalkan paparan dari
penyedia layanan kesehatan
untuk mikroorganisme yang
berpotensi menular
Kolaborasi Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian - Kolaborasi pemberian
antibiotic, jika perlu antibiotic, jika perlu
IMPLEMENTAS DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tanggal/Jam Hasil Asessment Pasien dan Pemberi Pelayanan Instruksi Ppa Paraf & Nama
Senin, 22 Agustus Diagnosa 1 - Pengisapan lendir pada daerah
2022 S: Tidak dapat dikaji oral menggunakan teknik
13.30.00 WITA O: bersih
- Tidak ada suara napas tambahan
- Pengisapan lendir pada daerah
- Frekuensi pernapasan 25 x/menit ETT menggunakan teknik Ade Novira
- Terdapat sekret steril
- Pasien tidak mampu batuk
A: Masalah Bersihan jalan napas tidak efektif
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor bunyi napas
- Posisikan semi fowler atau supinasi
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal
Terapeutik
- Atur interval pemantauan respirasi
Posisikan semi fowler
Diagnosa 3
S: Tidak dapat dikaji Balance cairan sangat penting
O: untuk mengetahui bahwa apakah
Takikardi, gelisah, pupil anisokor , 2.0/2.5 pasien kelebihan atau
Intake: 599 kekurangan cairan.
Outpute: 1.068 Ade Novira
Balance cairan: 599 –1068=-479
Diagnosa 4
S: Tidak dapat dikaji
O:
Takikardi, gelisah, pupil anisokor , 2.0/2.5
Hb :7,9
CRT >3 DETIK
Ektremtas atas kiri dan kanan tampak bengkak Ade Novira
Pasien masih gelisah
A: Masalah Perfusi Perifer Tidak Efektif
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer
- Monitor panas, kemerahan, dan bengkak pada ekstermitas
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- Lakukan pencegahan infeksi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian produk darah
Diagnosa 5
S: Tidak dapat dikaji
O:
- Klien dalam keadaan tidak mampu merawat dirinya
- Nilai GCS: 4 (semicoma)
- Terdapat sekret pada mulut dan ETT
A: Masalah Defisit perawatan diri
P: Intervensi dilanjutkan Ade Novira
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, makan
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis.suasana hangat,
rileks, privasi)
- Siapkan keperluan pribadi
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Diagnosa 6 Nutrisi ada 2 macam, yaitu
S: Tidak dapat dikaji nutrisi enteral dan parenteral.
O: Nutrisi enteral secara fisiologis
- Pasien tampak terpasang NGT lebih bagus karena langsung
- Residu lambung100 cc masuk ke saluran cerna. Namun
- Kebutuhan nutrisi parenteral 2000 cc/24 jam, Jenis: KA itu dikembalikan lagi pada Ade Novira
EN3 B kondisi pasien
A: Masalah Risiko deficit nutrisi
P: Intervensi dilanjutkan
- Pemberian nutrisi parenteral berupa KA EN 3 B 2.000
ml/24jam
Diagnosa 7 Biasakan cuci tangan 6 langkah
S: Tidak dapat dikaji pada 5 five moment Ade Novira
O:
- Tamak luka operasi kepala bagian kiri
- Ukuran luka 15 cm
- Terpasang kateter urine
- Tidak ada tanda infeksi
- Suhu 36,6
- Luka jahitan pasien tampak bersih
- Perawat melakukan cuci tangan sesuai 5 momen
A: Masalah Risiko infeksi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
- Kolaborasi pemberian antibiotic berupa Cefotaxime
Hari/Tanggal/Jam Hasil Asessment Pasien dan Pemberi Pelayanan Instruksi Ppa Paraf & Nama
Selasa, 23 Agustus Diagnosa 1 - Pengisapan lendir pada daerah
2022 S: Tidak dapat dikaji oral menggunakan teknik
13.30.00 WITA O: bersih
- Tidak ada suara napas tambahan
- Pengisapan lendir pada daerah
- Frekuensi pernapasan 22 x/menit ETT menggunakan teknik Ade Novira
- Terdapat sekret steril
- Pasien tidak mampu batuk
A: Masalah Bersihan jalan napas tidak efektif
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor bunyi napas
- Posisikan semi fowler atau supinasi
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal
Diagnosa 4
S: Tidak dapat dikaji
O:
Takikardi, gelisah
Hb :7,9
CRT >3 DETIK
Ektremtas atas kiri dan kanan tampak bengkak Ade Novira
Pasien masih gelisah
A: Masalah Perfusi Perifer Tidak Efektif
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer
- Monitor panas, kemerahan, dan bengkak pada ekstermitas
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- Lakukan pencegahan infeksi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian produk darah
Diagnosa 5
S: Tidak dapat dikaji
O:
- Klien dalam keadaan tidak mampu merawat dirinya
- Nilai GCS: 7
- Sekret pada mulut dan ETT berkurang
- Pasien tampak bersih
- Lingkungan pasien seprei selimut tampak bersih Ade Novira
A: Masalah Defisit perawatan diri
P: Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, makan
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis.suasana hangat,
rileks, privasi)
- Siapkan keperluan pribadi
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Diagnosa 6 Nutrisi ada 2 macam, yaitu
S: Tidak dapat dikaji nutrisi enteral dan parenteral.
O: Nutrisi enteral secara fisiologis
- Pasien tampak terpasang NGT lebih bagus karena langsung
- Kebutuhan nutrisi parenteral 2000 cc/24 jam, Jenis: KA masuk ke saluran cerna. Namun
EN3 B itu dikembalikan lagi pada Ade Novira
A: Masalah Risiko deficit nutrisi kondisi pasien
P: Intervensi dilanjutkan
- Pemberian nutrisi parenteral berupa KA EN 3 B 2.000
ml/24jam
Diagnosa 7 Biasakan cuci tangan 6 langkah
S: Tidak dapat dikaji pada 5 five moment Ade Novira
O:
- Tampak luka operasi kepala bagian kiri
- Ukuran luka 15 cm
- Terpasang kateter urine
- Tidak ada tanda infeksi
- Suhu 36,4
- Luka jahitan pasien tampak bersih
- Perawat melakukan cuci tangan sesuai 5 momen
A: Masalah Risiko infeksi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
- Kolaborasi pemberian antibiotic berupa Cefotaxime
Hari/Tanggal/Jam Hasil Asessment Pasien dan Pemberi Pelayanan Instruksi Ppa Paraf & Nama
Rabu, 24 Agustus Diagnosa 1 - Pengisapan lendir pada daerah
2022 S: Tidak dapat dikaji oral menggunakan teknik
13.30.00 WITA O: bersih
- Tidak ada suara napas tambahan
- Pengisapan lendir pada daerah
- Frekuensi pernapasan 24 x/menit ETT menggunakan teknik Ade Novira
- Terdapat sekret steril
- Pasien tidak mampu batuk
A: Masalah Bersihan jalan napas tidak efektif
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor bunyi napas
- Posisikan semi fowler atau supinasi
- Lakukan pengisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan hiperoksigenasi sebelum pengisapan endotrakeal
Diagnosa 4
S: Tidak dapat dikaji
O:
Takikardi, gelisah
Hb :7,9
CRT >3 DETIK
Ektremtas atas kiri dan kanan tampak bengkak Ade Novira
Pasien masih gelisah
A: Masalah Perfusi Perifer Tidak Efektif
Observasi
- Periksa sirkulasi perifer
- Monitor panas, kemerahan, dan bengkak pada ekstermitas
Terapeutik
- Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
- Lakukan pencegahan infeksi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian produk darah
Diagnosa 5
S: Tidak dapat dikaji
O:
- Klien dalam keadaan tidak mampu merawat dirinya
- Nilai GCS: 7
- Sekret pada mulut dan ETT berkurang
- Pasien tampak bersih
- Lingkungan pasien seprei selimut tampak bersih Ade Novira
A: Masalah Defisit perawatan diri
P: Intervensi dilanjutkan
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, makan
- Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis.suasana hangat,
rileks, privasi)
- Siapkan keperluan pribadi
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan
perawatan diri
- Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Diagnosa 6 Nutrisi ada 2 macam, yaitu
S: Tidak dapat dikaji nutrisi enteral dan parenteral.
O: Nutrisi enteral secara fisiologis
- Pasien tampak terpasang NGT lebih bagus karena langsung
- Kebutuhan nutrisi parenteral 2000 cc/24 jam, Jenis: KA masuk ke saluran cerna. Namun
EN3 B itu dikembalikan lagi pada Ade Novira
A: Masalah Risiko deficit nutrisi kondisi pasien
P: Intervensi dilanjutkan
- Pemberian nutrisi parenteral berupa KA EN 3 B 2.000
ml/24jam
Diagnosa 7 Biasakan cuci tangan 6 langkah
S: Tidak dapat dikaji pada 5 five moment Ade Novira
O:
- Tampak luka operasi kepala bagian kiri
- Ukuran luka 15 cm
- Terpasang kateter urine
- Tidak ada tanda infeksi
- Suhu 36,4
- Luka jahitan pasien tampak bersih
- Perawat melakukan cuci tangan sesuai 5 momen
A: Masalah Risiko infeksi
P: Pertahankan intervensi
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
- Kolaborasi pemberian antibiotic berupa Cefotaxime