DISUSUN OLEH :
KELAS KEPERAWATAN A
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. Visi
2. Misi
Sakit.
kesehatan masyarakat.
Budaya organisasi ini menyangkut tentang sikap dan perilaku yang harus
diamalkan oleh pegawai di Rumah Sakit Berkah Samata. Setiap pegawai harus
organisasi tersebut adalah senyum, sapa, dan salam. Berikut penjelasan dari
maternitas III.
Indikator:
Ada SPO pelayanan keperawatan di unit rawat jalan maternal dan neonatal,
pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ) dengan alat dopler, penyuluhan ibu
hamil, senam hamil, persiapan pasien yang akan dilakukan pemeriksaan Paps
Smear.
1) Ada SPO tata kelola pelayanan keperawatan di unit rawat inap di rumah
sakit
2) Ada pedoman pelayanan keperawatan kasus-kasus tertentu.
d. Pelayanan Intensif
Indikator:
3) Ada bukti bahwa perawat melakukan stabilisasi pada pasien yang akan
dipindahkan.
lain menyusun dan mengembangkan tata kelola pasien pasien yang pulang,
meninggal atau pasien yang akan melakukan kunjungan ulang dan kunjungan
4) Adanya kriteria pasien rawat jalan dan sistem registrasi rawat jalan.
5) Adanya kriteria pasien rawat inap dan sistem registrasi rawat inap.
6) Adanya manajemen pasien bila tidak tersedia tempat tidur atau ruang
rawat.
mata (sight saving) yang menjadi prioritas untuk dikaji dan dilakukan tindakan
4) Adanya kriteria pasien yang masuk ke ruang gawat darurat mata (mata
hemodinamik stabil tanpa harus dirawat di rumah sakit dan bukan merupakan
pasien selama dirawat dan semua informasi terkait harus dikaji dan diprioritaskan
pasien.
pulang dan dilanjutkan di rumah sesuai kebutuhan pasien dan kontrak yang
f. Pemindahan pasien
pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau
masalah kesehatan di luar masalah kesehatan mata secara vertikal (dari unit yang
lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya). Indikator:
2) Adanya kriteria pasien yang pindah rawat dan dirujuk karena penyakit
keselamatan pasien.
kebijakan dan aturan yang berlaku di rumah sakit. Ruang lingkup akses
pelayanan keperawatan ortopedi meliputi: poli klinik rawat jalan, unit gawat
darurat, rawat inap pra operasi dan pasca operasi, kamar operasi, HCU, ICU, dan
rehabilitasi.
Ruang lingkup pasien kasus gawat darurat yaitu pasien dengan masalah
inap. Kasus tersebut dapat langsung dikaji dan ditindaklanjuti oleh perawat.
c. Rawat Inap
inap.
5) Adanya bukti perawat ortopedi yang bertanggung jawab terhadap pasien
d. Pelayanan Intensif
komplikasi.
2) Rawat Inap High Care Unit (HCU) Ruang lingkup keperawatan HCU
sebelum operasi, selama dan setelah operasi cito dan elektif. Indikator:
kamar operasi.
3) Adanya bukti kriteria pasien yang sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat
inap.
operasi.
5) Adanya bukti perawat yang merawat pasien ortopedi di kamar operasi
7) Manajemen pasien rencana rawat inap bila tidak tersedia tempat, ruangan
dan fasilitas.
g. Perawatan Berkesinambungan
pelayanan minimal
2) Terdapat perawat yang kompeten dan bertanggung jawab pada semua fase
medik.
keperawatan. Indikator:
i. Pemindahan Pasien
Ketentuan mengenai prosedur dan panduan dalam pemindahan pasien ke
masuk sampai pulang dikelola sesuai peraturan rumah sakit. Indikator: Ada
4) Ada kriteria pasien menjalani terapi pengganti ginjal yang bersifat cito/
segera.
7) Ada manajemen transfer antar rumah sakit pasien bila tidak tersedia ruang
rawat.
seperti pasien kolik ginjal, pasien cidera ginjal akut (AKI), pasien gagal
ginjal dengan uremia atau azotemia, hiperkalemia, edema paru, dan atau
3) Ada bukti bahwa pasien dengan gangguan ginjal akut atau kronik dengan
awal minimal meliputi kadar ureum, kreatinin, dan Kalium jumlah urin
gangguan ginjal.
gangguan ginjal.
keluarga.
8) Ada bukti perawat memberikan informasi yang tepat pada pasien dan
lainnya yang dikaji dan diprioritaskan berdasarkan kondisi kesehatan pasien pada
2) Ada bukti bahwa pelayanan keperawatan pada pasien ginjal terfokus pada
e. Pelayanan Intensif
intensif.
keperawatan intensif.
pulang dan dilanjutkan di rumah sesuai kebutuhan pasien dan kontrak yang
berkesinambungan.
tentang sarana dan prasarana rumah sakit, dan jenis layanan yang ada
admisi.
5) Terdapat batasan area terhadap pasien yang memerlukan observasi
Indikator:
pasien selama dirawat dan semua informasi terkait harus dikaji dan diprioritaskan
jenis layanan.
Radioaktif/RIRA).
kesehatan lain dalam prosedur dan proses yang diperlukan guna memberikan
resume pulang (discharge planning), pasien meninggal, rujukan dan tindak lanjut
misalnya cuti/ijin.
proses transfer.
transportasi.
vidio islami.
c. Rumah sakit mejamin adanya upaya untuk menjaga aurat pasien, sesuai
d. Rumah sakit menjamin upaya pelayanan anestesi dan bedah sesuai Syariah.
syar`iyah.
Syariah
permintaan khusus
pelayanan. Ada 13 poin terkait pelayanan yang dijadikan acuan untuk pelayanan
baiknya. Salah satu contoh hak yang berasal dari Rumah sakit yaitu
Islami. Bukan hanya Rumah Sakit saja yang memiliki hak dan kewajiban,
semua pihak yang didalam ruang lingkup RS pun memiliki hak dan
Praktik Klinis (PPK), clinical pathway dan atau standar pelayanan yang
dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
wajib diperoleh setiap warga negara secara minimal. Misalnya pada jenis
pasien, tidak ada pasien yang diharuskan membayar uang muka, dan
jenis pelayanan yang lainnya seperti Rawat Jalan, Rawat Inap, Bedah
tanpa memandang ras, suku, dan agama. Dalam hal ini Rumah Sakit harus
transparan dan berkualitas. Sikap amanah, santun, dan ramah adalah tiga
hak dan kewajiban dengan baik dan benar tanpa harus pasien tersebut
tidak diminta. Hal ini akan melahirkan pelayanan yang transparan dan
berkulitas.
satu aspek keadilan dalam perhitungan biaya kepada pasien yaitu dengan
dirumah sakit. Kegunaan dari rekam medis ada beberapa aspek contohnya
segala hal yang berkaitan serta biaya yang dibebenkan akan dihitung
dengan seadil-adilnya tanpa membedakan mana yang miskin dan yang
kaya.
penyembuhan penyakit tak hanya dapat dilakukan oleh tim medis, namun
lebih dari itu, terapi spiritual juga diperlukan untuk proses penyembuhan
dan prosedur yang berlaku di Rumah Sakit. Dalam Rumah Sakit ada
beberapa peraturan dan prosedur yang tidak dapat diabaikan oleh seorang
pasien, contohnya saja peraturan tidak boleh merokok pada ruang Rumah
Sakit pasien dan penanggung jawab juga harus mengikuti produr tersebut.
sesuai dengan ajaran agama Islam. Jika semua orang yang ada di rumah
sakit baik itu pasien, penanggung jawab pasien memiliki akhlak karimah
hati yang keras akan segera lembut, dan banyak orang yang akan terbantu
dengan mudah. Sehingga didalam ruang lingkup rumah sakit sangat
ketenangan.
karna akan berdampak pada kerugian rumah sakit itu sendiri. Misalnya
reputasi dan kualitas rumah sakit itu sendiri sehingga akan lebih baik hal-
hal yang bertentangan dengan syariah dijauhi atau tidak dilakukan untuk
kebaikan bersama.
10. Rumah Sakit wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah. Sama seperti
syariah pun wajib memiliki DPS (Dewan Pengawas Syariah). Fungsi dari
DSN. Peran DPS ini sangat penting karna mengawasi jalannya Rumah
muncul pada akhir abad 20 dan awal abad 21, oleh karenanya
12. Rumah Sakit wajib memiliki panduan terkait tatacara ibadah yang wajib
dilakukan pasien muslim (antara lain terkait ketentuan tata cara bersuci
dan shalat bagi yang sakit). Terkait panduan pelaksanaan ibadah adalah
dengan mengingat waktu sholat, menyediakan tempat tidur yang akan jadi
gaduh, dll. Bila pasien tidak mampu menjalankan ibadah, maka rumah
13. Rumah Sakit wajib memiliki panduan terkait standar kebersihan Rumah
aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair,
rumah sakit, penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit, dan
penyehatan air.
perawat, agar tetap kompeten dalam pengetahuan, sikap dan kerja sesuai kode
etik. Dalam melakukan pelayanan terhadap pasien, maka perawat harus sesuai
sebaga makhluk rasional dan bebas untuk tidak mengelak serta membeerikan
tindakan yang sudah di lakukan perawat pada masa lalu atau tindakan yang
akan berakibat di masa yang akan datang. Misalnya bila perawat dengan
berdampak pada masa depan pasien. Pasien tidak akan punya keturunan
3 yaitu:
masyarakat)
klinnik, atau masyarakat. Meskipun tidak dalam rangkah tugas atau tidak
tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki peran dan
fungsi yang sudah di sepakati. Perawar audah berjanji dengan sumpah perawat
hadapan Tuhan.
pelaksanaan praktik keperawatan, dimana inti dari falsafah tersebut adalah hak
masyarakat.
rumah sakit, ketika pelayanan yang diberikan baik maka akan mempengaruhi
Islam Sultan Agung Semarang berpedoman kepada Islam maka pasien yang
menjalankan rawat inap di rumah sakit tersebut merasa nyaman karena tidak
hanya di rawat secara jasmani akan tetapi di rawat juga secara rohani yang
membuat pasien merasa mendapatkan pelayanan 2 sekaligus yaitu luar dan
dalam.
memberi pelayanan yang ramah, sopan santun dan amanah pada pasien,
kesehatan meminta izin terlebih dahulu, mengajak pasien untuk membaca doa
begitu juga dari makanan dan minuman yang diberikan pada pasien harus
berasal dari bahan makanan halal, bebas dari najis dan bersih dan bahan
makanan tersebut memiliki label halal dari MUI. Selanjutnya dari segi
batasan bagi penunggu pasien yang sedang sakit harus sesuai dengan jenis
memberikan mandatory training atau edukasi bagi pasien dan keluarga pasien
terkait maqashidu syariah yaitu antara lain (mengingatkan waktu sholat fardlu
bagi pasien dan keluarga pasien, mengajarkan tata cara thaharah atau bersuci),
pemakaian hijab bagi ibu yang sedang menyusui, ceramah agama setiap
selesai sholat dluhur untuk mendoakan pasien yang sedang sakit supaya lekas
sekelilingnya.
mencakup:
a. Menerapkan konsep, teori, dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan
pelayanan kesehatan atau salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan
mutu pelayanan rumah sakit. Salah satu faktor yang mendukung keyakinan
adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit pelayanan kesehatan rumah sakit,
dimana tenaga kesehatan selama 24 jam harus berada di sisi pasien adalah
kinerja perawat dan harus didasari kemampuan yang tinggi sehingga kinerja
menurut Astuti et al. (2018) merupakan hasil kerja secara kualitas dan
adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam
pelayanan kesehatan yang diberikan terhadap pasien, baik yang sakit maupun
sehat.
Sementara menurut Suwarto et al. (2019) kinerja perawat adalah
tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan sasaran organisasi. Penilaian
baik, efektif, efesien dan produktif sesuai dengan tujuan (Zainal, 2015).
perawat yang mempunyai kinerja tinggi. Salah satu metode dalam menilai
(Oxyandi, 2018).
meliputi:
observasi, pemeriksaan fisik. Sumber data adalah pasien, keluarga atau orang
atau gejala. Bekerja sama dengan pasien dan petugas kesehatan lain untuk
Kriteria pada perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan
evaluasi hasil dari intervensi secara komprehensif, tepat waktu dan terus-
baru dengan teman sejawat, bekerja sama dengan pasien keluarga untuk
a. Pengkajian terdiri dari mencatat data yang dikaji sesuai dengan pedoman
rencana tindakan mengacu pada tujuan dengan kalimat perintah, terinci dan
e. Evaluasi, pada tahap ini mengacu pada tujuan dan hasil evaluasi kemudian
dicatat.
Asuhan keperawatan yang diberikan perawat tidak bisa lepas dari aspek
Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhan pun
semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam
segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali
Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan
al., 2018).
memberikan kebutuhan pada pasien secara holistik, holistik tidak hanya berfokus
pada fisik saja tetapi spiritual sudah menjadi bagian integral yang penting untuk
pemenuhan keluhan fisik saja tetapi pemenuhan kebutuhan spiritual pasien harus
atau keagamaan yang sama dengan pasien (Nuridah & Yodang, 2020).
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan,
dan amal. Pemenuhan kebutuhan spiritual pasien merupakan bagian dari peran
dan fungsi perawat dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu,
a. Pengkajian
perawat dapat membentuk hubungan yang baik dengan pasien atau dengan orang
meliputi:
b. Diagnosa Keperawatan
orang lain, seni, musik, alam, atau kekuatan yang lebih besar dari dirinya.
terasing.
bacaan agama.
c. Perencanaan
dengan cara yang lebih efektif untuk mengatasi situasi yang sedang dialami,
dinamik dengan Maha Pencipta ketika sedang menghadapi peristiwa yang kurang
d. Implementasi
dasar, kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan akan komitmen
bebas dari rasa bersalah dan dosa, kebutuhan akan penerimaan diri dan harga
diri, kebutuhan akan rasa aman terjamin dan keselamatan terhadap harapan masa
depan, kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang makin tinggi
sebagai pribadi yang utuh, kebutuhan akan terpeliharanya interaksi dengan alam
dan sesama manusia, serta kebutuhan akan kehidupan bermasyarakat yang penuh
e. Evaluasi
dengan tenang, mengekspresikan rasa damai berhubungan dengan Tuhan dan arti
tanpa rasa bersalah, juga menunjukkan hubungan yang hangat dan terbuka
Tidak
No Uraian Dilaksanakan
Dilaksanakan
I Pengkajian
Anamnesa
Observasi
Pemeriksaan fisik
sekarang
II Diagnosa Keperawatan
Analisis data
Interpretasi data
Identifikasi masalah klien
Penetapan diagnose
Masalah diprioritaskan
Ada tujuan
Rencana tindakan
IV Implementasi
Melakukan tindakan
Ada HE
V Evaluasi
SOAP
JUMLAH NILAI
Samata, …………………………2021
Yang Dinilai Penilai
(……………………………………)
(……………………………………)
Nama :
Bulan Penilaian :
Petunjuk Penilaian
3. Cara Penilaian :
NILAI
No Unsur Penilaian Indikator Penilaian
Y T
kali dinas
Rencana Harian
kronologis
konsisten
selama sebulan
aktivitas manajerial
konsisten
misi ruangan
profesionalisme praktek
keperawatan
operasional
Pengarahan
dilakukan oleh PP
diruangan
hari ini
tindak lanjut
baik
kelompok
mengembangkan diri
pengambilan keputusan
pekerjaannya
0 (pujian)
tugas
ditentukan
mengatasi masalah
dilaksanakan
disupervisi
6 Supervisor mengidentifikasi
reinforcement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek
staf
dilaksanakan
1 Supervisor memberikan
keseluruhan staf
PENGENDALIAN
Kepuasan pasien
keluarga
tenaga kesehatan
pulang/ meninggal
dilakukan
kinerja
d. Survey Masalah 1 Ada format survey masalah pasien
baru dicatat
pasien
Dijadwalkan
dilakukan
selama ronde
keperawatan
II Compensatory reward
sesuai jadwal
penilaian kinerja
Staf baru
MPKP
pelatihan)
sesuai kinerja
disampaikan
3 Menyampaikan kasus
5 Menjawab pertanyaan
dilakukan
7 Menyimpulkan hasil
lanjut
9 Menutup kegiatan
lain
telah dilaksanakan
5 Memastikan pendokumentasian
asuhan kepetrawatan dilakukan
Jumlah Nilai
INTERPRETASI
0 – 50 % : kurang
51 – 70 % : cukup
71 – 90 % : baik
Samata, ....................2021
a. Menerapkan konsep, teori dan prinsip dalam keilmuan yang terkait dengan
b. Penyantun dijelaskan dalam Q.s Al-A'raf ayat 56 dan Al Baqarah ayat 263
g. Patuh pada peraturan dijelaskan dalam riwayat Buchari, Muslim dan Abu
daud
h. Bersih dijelaskan dalam Q.s At-Taubah ayat 108, Al-Muddattsir ayat 4 dan
i. Menyimpan rahasia dijelaskan dalam Q.s An-Nisa ayat 148, An-Nur ayat 19
dan hadits riwayat Ibnu Majjah, Abu Daud, Muslim, Abu Hurairah
ayat 27, An Nisa ayat 58, Al Isra' ayat 36 dan Hadits tentang niat &
bertanggungjawab
a. Ruangan
Di dalam buku the Grand tradition of Islamic Architecture, menjelaskan
bahwa pembuatan ruangan yang islam adalah yang berlandaskan Quran dan
Hadist Rasulullah SAW. Ruangan arsitektur tersebut harus sesuai dengan nilai-
nilai syariah ialah berlandaskkan tauhid dan risalah. Bangunan didirikan tidak
dengan mengotori atau merusak alam, binatang dan tumbuhan. Oleh karena itu,
hiasan dan ornamen interior dalam arsitektur Islam banyak menggunakan motif
menerapkan konsep surga di Bumi. Dalam QS 2:82 dan 55:46-47, Allah SWT
konsep taman sehingga landsekap menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
bangunan.
b. Tempat Ibadah
yang tidak mengacu pada tata cara mazhab Syafi’i dibolehkan selama dalam
rumah sakit syariah wajib menyediakan sarana ibadah yang layak, Rumah sakit
syariah juga berkewajiban mengawasi peribadatan yang menyimpang dari aturan
c. Dapur Halal
Untuk menjadi rumah sakit berbasis syariah bermutu tinggi, rumah sakit
sertifikat halal pada bagian Instalasi gizi dari Lembaga Pengkajian Pangan Obat-
Sistem Jaminan Halal (SJH) HAS 23000 serta sertifikasi halal untuk Instalasi
Gizi bagi Rumah Sakit berkonsep syariah menjadikan pasien aman dan nyaman
ketika mengonsumsi makanan di rumah sakit. Bagi rumah sakit yang berkonsep
syariah, maka wajib menjamin kehalalan, higienitas dan unsur thayyib (baik)-
d. Kamar Mandi
membelakangi atau menghadap kiblat saat buang air. Untuk itu posisi kamar
kamar mandi juga sebaiknya tidak berhadapan dengan dapur, agar tidak
e. Laundry
laundry syariah memiliki proses yang lebih lama, sebab mengusung
dibersihakan terlebih dahulu barulah dicuci dan dibilas 3X, bilasan terakahir
adalah bagian thaharah, yakni pembilasan dnegan air mengalir agar najis dan
penting dalam langkah pencucian laundry syariah ini ada pada proses thaharah
yakni membilas pakaian dengan air mengalir, sesuai yang diajarkan oleh syariat
Thaharah menurut arti bahasa yaitu suci dan lepas dari kotoran, dan
menurut istilah syara’ ialah menghilangkan halangan yaitu berupa hadast atau
najis. Hadas dihilangkan dengan cara mandi atau berwudhu, sedangkan najis
harus dihilangkan dan dibersihkan dari tiga hal : badan, pakaian dan lantai tempat
shalat, sehingga mutlak bahwa badan, pakaian dan tempat shalat harus suci saat
digunakan untuk beribadah shalat. Dalam Al-Qur’an surat Al Mudatsir (74) : 1-4
ٰۡيََٓأيُّ َها ۡٱل ُم َّدثِّ ُر قُمۡ فََأن ِذ ۡر َو َربَّكَ فَ َكبِّ ۡر َوثِيَابَكَ فَطَ ِّهر
Terjemahannya :
“1. Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. bangunlah, lalu berilah
bersihkanlah”
pakaian, dan lingkungan dari segala najis, kotoran, sampah dan lainnya. Di
samping itu juga berarti perintah memelihara kesucian dan kehormatan pribadi
Standar 100%
akhir hidupnya
Standar 100%
Kriteria Eksklusi :
kateter
Standar 100%
kelamin pasien
Standar 100%
inap
menyusui
sedang menyusui
Standar 100%
kateter
Standar 100%
Pasien
fiqih pasien
Standar 100%
sesuai penyakitnya
keagamaan
Standar 100%
Operasi
dipakaikan hijab
Standar 100%
sholat
Standar 100%
a) Pendampingan
hadir secara fisik tetapi tidak focus pada pasien; presensi parsial (partial
prescense) yaitu ketika perawat hadir secara fisik dan mulai berusaha fokus
pada pasien; presensi penuh (Full prescense) yaitu ketika perawat hadir
disamping pasien baik secara fisik, mental, maupun emosional, dan secara
prescense) yaitu ketika perawat hadir disamping pasien baik secara fisik,
Berdo’a atau mendo’akan adalah hal rutin yang dilakukan oleh umat
yang maha tinggi yaitu Tuhan. Pasien yang sembuh dari sakit pada hakikatnya
yang menyembuhkan itu bukan dokter, perawat, obat atau peralatan modern,
akan tetapi yang menentukan kesembuhan itu adalah Allah, dan Allah telah
implementasi yang bernilai religius bagi setiap umat Islam. Tujuannya adalah
untuk mendekatkan diri kepada sang Khaliq atau pencipta. Sebagai bentuk
dan usaha mendekatkan diri, Dzikir memberikan rasa damai bagi seorang
diucapkan baik secara nyaring maupun dalam bentuk ucapan dalam hati.
Bacaan dzikir yang paling utama adalah kalimat “Laa Ilaaha Illallaah”,
b) Berdoa
ibadah, karena Allah SWT meminta secara langsung kepada hamba-Nya agar
individu untuk bersatu dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Berdoa memberi
kepada Yang Maha Kuasa dalam cara yang lebih formal (Potter & Perry,
2005).
menghinakan diri, juga disertai dengan pengharapan yang begitu besar kepada
الدعاء هو العبادة
Artinya:
“Doa itu merupakan ibadah.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi, hadits ini
no. 3407)
pasti akan mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala. Tentu saja selama doa yang
dipanjatkannya itu sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw dan isi doa tidak
Subhanallah, begitu besar rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-
c) Dituntun
membacakan ayat suci Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah SWT.
yang diturunkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad Saw. yang menjadi
agar berpegang teguh pada Al-Qur’an untuk selamat di dunia dan akhirat.
Salah satu manfaat membaca Al-Qur’an adalah sebagai penyejuk hati bagi
siapa saja yang membacanya, mampu memotivasi diri dan pemberi semangat,
d) Shalat
melahirkan rasa takut kepada Allah dan bisa membangkitkan kesadaran yang
dalam pada setiap jiwa terhadap kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Sholat
dalam Islam adalah salah satu wujud dari doa hamba kepada Allah, yang
kesalahan dan terus berusaha untuk menaati perintah Tuhan dan tidak
ampunan atas segala perbuatan yang telah dilakukan dan keringanan atas
Asuhan keperawatan yang diberikan perawat tidak bisa lepas dari aspek
seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan tuhan pun semakin
dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal,
a) Pengkajian spiritual
baik antara perawat dengan pasien. Oleh karena itu, pengkajian sebaiknya
dilakukan setelah perawat dapat membentuk hubungan yang baik dengan pasien
kekuatan dan harapan, praktik agama dan ritual, serta hubungan antara
membaca kitab suci atau buku keagamaan, ada tidaknya keluhan pasien
sulit tidur akibat bermimpi buruk atau berbagai gangguang tidur lainya,
terhadap agama.
mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang yang dihubungkan dengan diri,
orang lain, seni, musik, alam, atau kekuatan yang lebih besar dari dirinya
terasing.
bacaan agama.
harapan.
cemas, deprivasi atau kurang dalam sosiokultural, kematian dan sekarat, nyeri,
c) Perencanaan spiritual
menggunakan sumber dari dalam dirinya dengan cara yang lebih efektif untuk
penuh harapan, dan memberikan sumber spiritual atau cara lain yang relevan.
d) Implementasi spiritual
kepercayaan dasar, kebutuhan akan makna dan tujuan hidup, kebutuhan akan
kebutuhan akan bebas dari rasa bersalah dan dosa, kebutuhan akan penerimaan
diri dan harga diri, kebutuhan akan rasa aman terjamin dan keselamatan terhadap
harapan masa depan, kebutuhan akan dicapainya derajat dan martabat yang
makin tinggi sebagai pribadi yang utuh, kebutuhan akan terpeliharanya interaksi
ketidakberdayaan
diperlukan
lainnya
e) Evaluasi spiritual
2008).
pemerintah pada manajemen rumah sakit, karena telah memenuhi standar yang
akreditasi rumah sakit telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimulai dengan
pelayanan dan pada tahun 2002 menjadi 16 (enam belas) pelayanan, sehingga
akreditasi yang telah diikuti. Kemudian pada tahun 2012, dalam rangka
perlu dilakukan perubahan standar dan sistim akreditasi yang mengaju kepada
pelayanan berfokus pada pasien adalah hak pasien dan keluarga, rumah sakit
(Kemenkes, 2011).
Standar akreditasi yang dipergunakan mulai 1 Januari 2018 adalah
berikut:
5. Pelayanan Geriatri
prinsip syari’ah, serta memberikan pedoman bagi Pemilik dan Pengelola rumah
berikut:
4. Fasilitas dan kebijakan yang adekuat untuk menjamin pasien dan staf
diselenggarakan
Hal ini berarti bahwa RS syari’ah harus menurut agama (khifdz ad-diin),
memelihara akal (khifdz al-aql), dan memelihara harta (khifdz al-mal). Dalam
Syariah terdiri dari 5 Bab dengan 50 Standar dan 161 elemen penilaian yang
2 Hifz Al – Nafs 6 17
3 Hifz Al – Aql 6 18
4 Hifz Al Nasl 2 7
5 Hifz Al – Maal 4 11
masing bab dibagi kedalam 2 (dua) kelompok yaitu kelompok Standar yang
mengatur pada aspek manejemen dan kelompok standar yang mengatur pada
aspek pelayanan rumah sakit syari’ah. Masyhudi (2016) Standar Syariah dalam
BERBASIS SYARIAH
waktu, tempat, bentuk dan kegunaan psikologi. Keberadaan pelayanan pada rumah
sakit sangatlah penting, jika tidak ada pelayanan rumah sakit tidak akan berjalan.
kesehatan bagi masyarakat yang sedang sakit. Pelayanan pada rumah sakit harus
dilakukan dengan baik supaya konsumen atau pasien akan merasa puas dan
Pelayanan pada rumah sakit syariah tidak hanya sekedar untuk memberikan
hasil yang baik berupa kesembuhan pasien dan kepuasan pasien saja, namun
sakit, ketika pelayanan yang diberikan baik maka akan mempengaruhi tingkat
pasien yang menjalankan rawat inap di rumah sakit merasa nyaman karena tidak
hanya di rawat secara jasmani akan tetapi di rawat juga secara rohani yang
membuat pasien merasa mendapatkan pelayanan 2 sekaligus yaitu luar dan dalam
dasar yang holistik. Asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat tidak bisa
terlepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral dan interaksi perawat
klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan
Hamid, 2009).
merupakan hal yang penting yang perlu dilakukan. Perawat harus berupaya
spiritual dan prakteknya yang dapat disediakan di rumah sakit, membantu untuk
mempengaruhi kehidupan setiap individu (Mardiani, 2018; Potter & Perry, 2005).
Sebagai pedoman dalam penerapannya di keperawatan, Majelis Upaya
standar pelayanan minimal yang harus dilakukan rumah sakit Islam. Ruang
penjagaan hijab pasien, penjagaan ikhtilat pasien serta kewajiban rumah sakit
3. Pasien dan penanggung jawab pasien wajib mematuhi semua peraturan dan
4. Rumah sakit, pasien dan penanggung jawab pasien wajib mewujudkan akhlak
karimah.
5. Rumah sakit wajib menghindarkan diri dari perbuatan maksiat, risywah,
7. Rumah sakit wajib memiliki panduan terkait tatacara ibadah yang wajib
dilakukan pasien muslim (antara lain terkait ketentuan tata cara bersuci dan
8. Rumah sakit wajib memiliki panduan terkait standar kebersihan rumah sakit
(Nikmah, 2019).
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia MUI (2016) maka pelayanan
jiwa (hifzh al-nafs), penjagaan akal (hifzh al-‘aql), penjagaan keturunan (hifzh al-
nasl), sementara untuk penjagaan harta (hifzh almaal) lebih kepada pelayanan
tujuan akhir (maqashid) dan nilai-nilai mulia syari’at, serta aturan masyarakat dan
Secara bahasa, maqashid syari’ah terdiri dari dua kata, yakni maqashid dan
syari’ah. Maqashid adalah bentuk jama’ dari maqsud yang berarti kesengajaan
atau tujuan. Syari’ah secara bahasa berarti jalan menuju sumber air. Jalan menuju
sumber air ini dapat pula dikatakan sebagai jalan ke arah sumber pokok
kehidupan. Adapun secara istilah, maqashid syari’ah berarti tujuan Allah dan
sertifikat halal dari MUI untuk air minum dan sertifikat halal dari MUI untuk
muamalah, tercantum pada indikator mutu utama rumah sakit/unit dan adanya
Perlunya standar syariah manajemen dan pendidikan pasien dan keluarga yang
kebijakan kompetensi staf dalam hal fikih orang sakit, ada perpustakaan mini
sebagai sumber informasi, kebijakan penyelesaian konflik/complain (tehnik
dan investasi dengan lembaga keuangan syariah, bukti penghapusan pasien yang
tidak mampu dan kebijakan billing system (deteksi bila terjadi salah penghitungan)
Berikut ini adalah tabel pengelompokan standar rumah sakit syariah yang
prosedur operasional
penerimaan, bimbingan,
mendapatkan data
kegamaan pasien.
terhadap pelayanan
tahap terminal.
kehalalan, higenitas,
unsur ikhtilath.
pelayanan
penatalaksanaan ruqyah
syar’iyah.
Rumah sakit
mengupayakan
formularium dalam
mengandung unsur
pasien.
Rumah sakit
memberikan bimbingan
pasien.
Rumah sakit
Standar Syariah Pelayanan dan
memberikan pelayanan
Bimbingan Kerohanian (SSPBK)
pendampingan pasien
yang mempunyai
permintaan khusus.
Rumah sakit
memberikan pelayanan
proses penyembuhan
penyakit.
Rumah sakit
memberikan pelayanan
Rumah sakit
memberikan pelayanan
penyembuhan nyeri
Penjagaan Standar Syariah Pelayanan dan
secara syariah.
Jiwa Bimbingan Kerohanian (SSPBK)
Regulasi pengolaan
(Hifzh al-
sampah sisa jaringan
nafs)
tubuh manusia secara
syariah.
syariah.
Rumah sakit
staf.
Rumah sakit
menyediakan
perpustakaan yang
Penyelesaian, keluhan,
memberikan pelayanan
Penjagaan Standar Syariah Pelayanan Pasien kesehatan ibu dan bayi
Keturunan (SSPP) secara syariah.
(Hifzh al- Rumah sakit
nasl) memberikan pelayanan
reproduksi Islami.
management),
pembiayaan, dan
dengan lembaga
keuangan syariah.
Penjagaan Standar Syariah Manajemen Akutansi
Rumah sakit memiliki
Harta dan Keuangan (SSMMAK)
kebijakan dan
(Hifzh al-
mekanisme pengelolaan
mal)
pasien yang tidak mampu
membayar.
standar standar
operasional untuk
mengetahui salah
pengitungan billing.
sakit, ketika pelayanan yang diberikan baik maka akan mempengaruhi tingkat
Samata berpedoman kepada Islam maka pasien yang menjalankan rawat inap di
rumah sakit tersebut merasa nyaman karena tidak hanya di rawat secara jasmani
akan tetapi di rawat juga secara rohani yang membuat pasien merasa
mendapatkan pelayanan 2 sekaligus yaitu luar dan dalam (Sari, Abdurrouf &
Rismawati, 2018).
Menurut MUKISI (2016), setiap rumah sakit syariah menaati standar minimal
pelayanan rumah sakit syariah dan indikator mutu wajib syariah. Berikut ini
adalah indikator pelayanan keperawatan minimal yang ada di rumah sakit Berkah
Samata:
Sebagai petugas kesehatan dalam hal ini sebagai seorang perawat harus
pemberian obat dan tindakan medis yang dilakukan. Dengan mengucapkan lafadz
Basmalah pada setiap pemberian obat dan tindakan adalah ikhtiar dan tawakkal
dari perawat rumah sakit Berkah Samata dan pasien beserta keluarga bahwa
Basmalah sebelum pemberian obat dan tindakan medis yang dilakukan bersifat
wajib.
pasien atau kain) yang menutup aurat pasien seluruh tubuh kecuai muka dan
telapak tangan. Hijab disediakan oleh rumah sakit dan dipakaikan oleh perawat
pada pasien muslimah saat pertama kali datang dengan diberikan edukasi tentang
berhijab. Dengan ini tergambarlah pelayanan yang islami, dengan adanya edukasi
tentang pemakaian hijab kepada pasien muslimah yang belum mengenakan hijab
bimbingan shalat bagi pasien dan talqin. Dengan ini SDI yang dimiliki oleh
rumah sakit harus memahami fiqih bagi orang sakit, sehingga dapat memberikan
bimbingan ibadah sesuai penyakitnya. Pemberian kajian ini biasa dilakukan setiap
hari jumat, dimana seluruh perawat akan mengikuti kajian fiqih agar lebih
Apabila adanya penyakit, atau adanya rasa nyeri (piretik) mengenai seseorang,
maka secara tidak langsung semangat spiritual dapat mendorong dirinya kearah
pasien selama berjalannya proses penyakit. Sebagai contoh, seorang pasien tidak
mampu dalam merawat dirinya dan sangat tergantung pada bantuan orang lain
yang menurun dapat meningkat sejalan dengan pribadinya untuk mencari tahu
tentang apa yang sedang dialami dirinya, yang bisa sajamembuat pribadinya
merasa sendiri dan menjadi terisolasi dari siapapun (Gultom, Siagian & Sitorus,
dalam pemberian pendidikan bagi pasien dan keluarga yaitu Rumah sakit Berkah
Samata memberikan edukasi atau pendidikan pada keluarga pasien terkait proses
penyembuhan pasien dengan cara disediakan buku bacaan doa dan beberapa
poster bacaan doa bagi orang yang sakit yang ditempelkan di dinding rumah sakit.
Selain itu, penyediaan dan pemberian sarana edukasi islam berupa leaflet atau
buku kerohanian kepada pasien muslim. Dengan ini rumah sakit memberikan
edukasi kepada pasien, keluarga dan pengunjung pasien yang datang ke rumah
sakit yang sesuai dengan jenis kelaminnya. EKG atau Elektrokardiogram adalah
alat pengukur grafik yang mencatat aktivitas elekrik jantung. Pemasangan EKG
sesuai gender adalah upaya rumah sakit menjaga aurat dan menjaga
Pakaian ibu menyusui adalah pakain khusus yang diperuntukan kepada ibu yang
sedang menyusui untuk menjaga aurat pasien dengan menutup bagian dada ibu
Rumah sakit menyediakan pakaian berupa baju dan kerudung bagi pasien
pasien yang menjalani operasi mulai sejak persiapan sampai keluar dari kamar
operasi. Gunanya agar menjaga aurat pasien yang akan menjalani operasi.
waktu sholat, sehingga tidak perlu menjama` shalat kecuali dalam keadaan
emergency.
Demikian adalah standar pelayanan minimal rumah sakit syariah yang ada di
rumah sakit Berkah Samata. Selain standar pelayanan mnimal berikut ini adalah
indikator mutu wajib syariah yang ada di rumah sakit Berkah Samata:
spritual dengan cara melakukan pendampingan ketika ada pasien yang dalam
kondisi koma atau tidak sadarkan diri untuk dibimbing dalam melakukan sholat
dengan cara membisikan, tidak hanya untuk pasien yang sedang koma namun
pasien yang dalam keadaan yang penyakitnya cukup serius seperti kanker stadium
Seorang perawat harus bisa melakukan pemenuhan yang ekstra kepada pasien
yang akan melakukan operasi, kepada pasien kritis atau pun yang menjelang ajal.
Maka dari itu perlu keterkaitan antara spiritual dengan upaya pelayanan kesehatan,
karena perlu diketahui bahwa kebutuhan dasar manusia yang diterapkan oleh
seorang perawat bukan kepada faktor biologis saja, namun perlu melihat faktor
proses penyembuhan pasien (Gultom, Siagian & Sitorus, 2020; Asmadi, 2010).
Talqin untuk pasien sakaratul maut adalah upaya pendampingan pada pasien
agar dapat meninggal dengan mengucapkan kalimat “laa ilaha ilallah” diakhir
hidupnya. Tujuan dari pengukuran indikator ini adalah agar semua pasien muslim
di rumah sakit Berkah Samata pada saat sakaratul maut dipastikan terdampingi
kebijakan rumah sakit. Ketika seorang muslim menghadapi sakaratul maut salah
kepada pasien dan keluarganya dalam bentuk pemberian motivasi agar tabah dan
sabar dalam menghadapi cobaan, dengan memberikan tuntunan do’a, cara bersuci,
shalat, dan amalan ibadah lainya yang dilakukan dalam keadaan sakit (Aryanto,
bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit, sebagai upaya
memberikan ketenangan dan kesejukan hati dengan dorongan dan motivasi untuk
Islam secara umum adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu
berdasarkan ajaran Islam agar individu mampu hidup selaras dengan ketentuan dan
Sedangkan pengertian perawatan rohani Islam adalah salah satu bentuk pelayanan
yang diberikan kepada pasien untuk menuntun pasien agar mendapatkan
mahluk Allah Swt, serta membimbing bagaimana cara beribadah ketika sakit,
berdzikir untuk mengurangi rasa cemas akibat penyakit agar dapat mencapai
4. Rumah sakit wajib memiliki panduan terkait tata cara ibadah yang wajib
dilakukan pasien muslim (antara lain terkait ketentuan tata cara bersuci dan
pelayan yang diberikan kepada pasien mengenai fikih pasien, seperti mengajarkan
sholat bagi pasien, mengajarkan bagaimana melakukan tayamum bagi pasien yang
tidak boleh terkena air, membimbing dan mendampingi pasien ketika sakaratul
maut dengan dibacakan talqin, mengajarkan cara menggunakan hijab bagi pasien
wanita, dan membimbing doa sebelum pasien melakukan operasi. Program ini
dilakukan secara bergantian bagi dan diwajibkan, karena program ini penting
selain dari pada kebutuhan lainnya pasien, dengan cara melengkapi kebutuhan
spiritual pasien, walaupun secara disadari spiritual antara perawat dan pasien
bahwa ada hubungan pelayanan spiritual yang diberikan oleh perawat dengan
kepuasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa Kota Banda Aceh (P-
value = 0,000) di mana pelayanan spiritual yang diberikan oleh perawat ditinjau
bantuan bimbingan shlat jika diperlukan. Tujuan dari indikator agar pasien muslim
privasi pasien utamanya yang berkaitan dengan aurat pasien dan kenyamanan
7. Rumah sakit wajib memiliki panduan terkait standar kebersihan rumah sakit
prosedur cuci tangan bagi semua staf Rumah Sakit Berkah Samata, untuk
memperlancar pelaksanaan ini setiap ruang rawat inap menyediakan tempat dan
sabun untuk mencuci tangan. Selain itu rumah sakit melakukan standar kebersihan
dengan cara pengelolaan sampah sisa jaringan tubuh manusia seperti darah kotor,
8. Laundry Syariah
pakain atau kain antara yang infeksius dan nonifeksius. Pemisahaan ini berguna
agar tidak bercampurnya pakain yang suci dengan pakain yang terkena najis. Jika
pakain yang tidak terkena najis dicampur dengan pakain yang terkena najis
mengakibatkan pakaian mejadi najis semua. Selain pemisahan pakain pasien yang
terkena najis dan yang tidak terkena najis penggunakan sabun yang dipakai untuk
mencuci sudah mendapatkan sertifikan halal oleh LPPOM MUI, jadi terjamin
kehalalannya. Dan yang pasti bahan yang dipakai lebih lembut dari bahan kain
lainnya.
B. Pelayanan Obat dan Makanan Halal pada Rumah Sakit Berkah Samata
dan syubhat terkandung nilai spiritual serta mencerminkan keluhuran budi pekerti
dan akhlak seseorang. Oleh karenanya, syariah Islam menaruh perhatian yang
sangat tinggi dalam menentukan makanan mimunan itu halal, haram, atau
Menurut Syariat Islam, Landasan hukum produk halal sesuai Syariat Islam
Terjemahnya: “Wahai manusia Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik
Selain surah di atas landasan hukum produk halal juga terdapat dalam QS. Al-
Baqarah: 172 artinya, Wahai orang orang yang beriman makanlah dari rezeki yang
baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu
hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi dan (daging) hewan
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh Allalh Maha
Pengampun.
yang beriman untuk memakan makan yang halal dan mengharamkan bangkai,
darah, daging babi, daging hewan yang disembelih tidak menyebut nama Allah,
kecuali jika terpaksa dan tidak melampaui batas. Untuk menentukan produk
makanan dan minuman yang beredar dimasyarakat itu halal harus ada logo
Sertifikat halal adalah fatwa MUI secara tertulis menyatakan kehalalan suatu
produk sesuai dengan syariat Islam. Pemberian sertifikat halal pada pangan, obat-
obatan dan kosmetika untuk melindungi konsumen muslim terhadap produk yang
tidak halal. Sertifikat halal merupakan hak konsumen muslim yang harus
usaha, setiap pemilik calon usaha makanan, minuman, kosmetik serta obat-obatan
dinas kesehatan maupun dokumen yang terkait dengan persyaratan sertifikasi halal
(Janah, 2020).
Makanan dan minuman yang bersih suci mengikuti panduan halal di Malaysia
memenuhi beberapa ciri, yakni (1) Produk tidak terdiri atas bahagian atau benda
hewan yang larang oleh syarian memakannya atau tidak disembelih mengiktu
hukum syarak; (2) Produk mengandung najis sesuai sebagaimna ditetapkan pada
ketentuan hukum syara seperti minyak babi, lemak bangkai atau jenis khamr atau
arak; (3) Pada proses produksi alat yang digunakan bebas dari najis; (4) Produk
tidak bercampur dengan benda yang haram selama proses seperti penyediaan, atau
penyimpanannya; (5) Pekerja-pekerja diperusahaan mestilah sehat, bersih, dan
telah dibasuh dan suci. Cara membasuh adalah dengan air bersih dan mengalir; (7)
menerapkan etik kebersihan dan tidak mengandung ramuan yang tidak halal
dan minuman, kosmetik, dan barang gunaan pada poin satu menyebutkan bahwa;
gunaan halal yang mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
Salah satu kelebihan rumah sakit syariah adalah menjamin semua obat-obatan
yang ada di rumah sakit adalah obat-obat yang halal. Dijaminnya obat-obatan yang
ada di dalam rumah sakit sayriah dengan sertifikat halal yang diberikan LPPOM
Majelis Ulama Indonesia karena produk halal sudah jadi bagian yang tidak
harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam fatwa yaitu sebagai berikut:
kosmetika dan barang gunaan halal yang telah mendapat sertifikast halal dari
2. Apabila obat yang digunakan belum mendapat sertifikat halal dari MUI, maka
tindakan medis atau persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga
Semua obat yang kami berikan pada pasien dan disediakan oleh rumah sakit
ini bebas dari bahan haram, karena rumah sakit juga memiliki daftar obat dengan
kandungan dari bahan haram. Kemasan pembungkus obat di rumah sakit ini juga
digunakan oleh kami (perawat atau dokter dan atau tenaga medis lainnya), namun
harus melalui proses informed consent yaitu meminta izin terlebih dahulu pada
pasien dan keluarganya bahwa pengobatan harus menggunakan obat-obatan yang
obat dengan baca doa terlebih dahulu supaya dengan meminum obat tersebut Allah
memberi kesembuhan pada pasien, selain itu staf juga memberikan arahan kepada
pasien apabila obat yang dikonsumsi kurang cocok atau kurang memberikan hasil
sertifikasi rumah sakit syariah, dalam standar pelayanan obat yaitu rumah sakit
Akan tetapi penggunaan obat yang mengandung unsur yang diharamkan dapat
digunakan karena termasuk kondisi darurat, dan sebelum diberikan kepada pasien,
pasien harus diberitahu jika obat yang akan diberikan mengandung unsur yang
diharamkan. Sehingga pasien dapat memilih menggunakan obat tersebut atau tidak
MUI. Hal ini dapat dibuktikan bahwa staf bagian pelaksanaan gizi rumah sakit
selalu memastikan bahan makanan dan minuman dibeli dalam keadaan bersih,
suci, masih segar dan memiliki sertifikat halal dan berlabel halal MUI.
Untuk produk makanan dan minuman yang dibeli dalam bentuk kemasan
memastikan bahwa produk tersebut terdapat logo halal yang sudah dipastikan oleh
MUI.
Berikut ini produk makanan dan minuman yang mendapat penghargaan halal
35.Wardah
36.Total
memastikan dapur dalam keadaan bersih dan terhindar dari najis, setiap staf
pelaksana gizi bagian pengelolaan yang ada di dapur harus menggunakan plastik
makanan yang basah dan bahan makanan yang kering supaya tetap terjaga
kebersihannya dan terhindar dari najis. Setiap makanan atau minuman yang keluar
dari dapur rumah sakit untuk diberikan kepada pasien dibungkus dengan plastik
“wrap” untuk menjaga kebersihan dan kesucian makanan dan minuman tersebut.
oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAK) yang berada di bawah naungan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dasar pembuatan SAK Syariah ini bersumber
pada Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 282-283. Ayat tersebut menjabarkan prinsip
kebenaran.
dananya. Untuk itu pada rumah sakit syariah pengelolaan dana rumah sakit telah
2. Rumah sakit wajib mengelola portofolio dana dan jenis-jenis asset lainnya
3. Rumah sakit tidak boleh mengembangkan dana pada kegiatan usaha dan atau
4. Rumah skait wajib memiliki panduan pengelolaan dana zakat, infaq, sedekah,
dan wakaf.
Konsep syariah yang diterapkan dalam pengelolaan dana rumah sakit yang
1. Rumah sakit wajib menggunakan jasa lembaga keuangan syariah seperti bank,
dengan bekerja sama dengan lembaga perbankan syariah, yang bisa dilihat dari
cara rumah sakit memberikan upah pada karyawannya melalui bank BNI Syariah
2. Mengelola portofolio dana dan jenis-jenis aset lainnya sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah
keuangan syariah dan akuntansi syariahnya sesuai kaidah syariah, mulai dari cara
pembiayaan rumah sakit. Selain itu rumah sakit telah menyusun rencana anggaran
keuangannya pada waktu yang akan datang berdasarkan kaidah syariah, untuk
Untuk melakukan pemasaran atau promosi dengan cara bekerja sama dengan
tidak boleh menggunakan cara suap untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diperbolehkan.
3. Rumah sakit tidak boleh mengembangkan dana pada kegiatan usaha atau
Untuk melakukan pemasaran atau promosi dengan cara bekerja sama dengan
tidak boleh menggunakan cara suap untuk menghindari terjadinya hal-hal yang
tidak diperbolehkan.
4. Rumah sakit wajib memiliki panduan pengelolaan dana zakat, infaq, sedekah
dan waqaf
berasal dari upah karyawan. Selanjutnya zakat tersebut akan dibayarkan kepada
lembaga zakat resmi yang telah bekerjasama dengan rumah sakit. Jika terdapat
pasien yang kurang mampu membayar pengobatannya, rumah sakit ini telah
menyediakan dana untuk membantu pasien yang kurang mampu, dana tersebut
bisa berasal dari upah karyawan yang disalurkan oleh rumah sakit.
Rumah Sakit Berkah Samata. UPZ sendiri berfungsi mengelola dana zakat, infak,
dan sedekah yang diberikan oleh Dokter, perawat, pegawai, pasien dan keluarga
pasien.
BAB III
Menurut Kotler dalam Hafid (2016), pelayanan adalah setiap kegiatan yang
ditawarkan oleh satu pihak kepihak lainnya, biasanya tidak berwujud dan tidak
pelayanan jasa untuk tidak berwujud dan tidak memberikan kepemilikan kepada
atau pelayanan kesehatan ibu dan anak secara khusus. Pelayanan kesehatan
merujuk pada upaya yang dilakukan sendiri atau secara kebersamaan dalam suatu
yang luas.
ditemukan ketika dibutuhkan oleh pasien, serta pelayanan tersebut ada ketika
dibutuhkan pasien.
2) Dapat diterima dan wajar yaitu di mana pelayananyang diberikan tidak
3) Mudah dicapai, pelayanan yang baik adalah pelayanan yang mudah untuk
dicapai (accesible) terutama dari sudut lokasi mudah dijangkau oleh pasien,
4) Mudah dijangkau yaitu terutama dari segi biaya pelayanan sesuai dengan
dan di sisi lain tata cara pelaksanaannya sesuai dengan aturan kode etik serta
Rumah sakit dengan pelayanan berbasis syariah adalah rumah sakit yang
keturunan dan menjaga harta. Sebab maqashid syariah adalah jalur pedoman
bahwa segala sesuatu yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan prinsip
ayat18 bahwa:
Artinya: Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan)
dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa
nafsu orang-orang yang tidak mengetahui (Q.S Jaatsiyah (45): 18), (Departemen
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa dalam setiap perjalanan kehidupan termasuk
dalam pelaksanaan proses pengelolaan rumah sakit harus berdasarkan kepada syariah
Rumah sakit yang berbasis pada prinsip syariah maka perhatian pokoknya
dengan cara terpadu guna memperoleh hasil yang optimal, yaitu mampu
asuhan medis dan asuhan keperawatan yang dibumbui dengan kaidah-kaidah syariah.
Di mana praktik pelayanan kesehatan pada rumah sakit tersebut merupakan sebagian
disebutkan semua orang yang memiliki sesuatu maka dia rabb / pemiliknya.
dinisbahkan kepada Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Sesungguhnya
bentuk jamak dari “khuluq” yang menurut bahasa berarti budi pekerti,
yang dikemukakan oleh para ahli yang dikutip oleh Supadie, Didiek Ahmad
atau sifat seseorang, yaitu keadaan jiwa yang terlatih, sehingga pada jiwa
perilaku dengan mudah dan sopan, tanpa diatur atau dibuat-buat telebih
dahulu. Kemudian yang termasuk bagian dari akhlak yang pantas untuk
sebagainya.
penginderaan atas fakta-fakta yang ada. Sifat realistis ini diantaranya dapat
darurat. Para ahli fiqh terkadang mengubah fatwa sesuai dengan perubahan
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus: tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. (QS. ArRum (30) :30) (Departemen Agama Republik
Dari pengertian di atas, seharusnya rukun islam dapat dipahami sebagai rukun
yang berkaitan erat dengan fitrah manusia. Satu-satunya rukun Islam yang sesuai
dengan fitrah insaniyyah adalah pengakuan eksistensi Allah Swt., sementara itu,
berbagai perintah ritual seperti shalat, zakat, puasa dan haji bertentangan dengan
fitrah manusia. Syariat Islam diperuntukkan bagi manusia dengan syariat Insaniyah,
sejalan dengan eksistensinya tanpa membedakan ras, status, dan warna kulit tanah air.
Karakter akhlaqiyah, waqi’yah (luwes dan tidak kaku) dan insaniyah, kesemuanya
adalah variabel yang harus diterapkan pada pelayanan jasa sehingga rumah sakit yang
orientasi pelayanannya, sekalipun dalam pengelolaan rumah sakit ada gaps pada cara
penerapan dan proses pengembangannya (Sunawi, 2012). Adapun pelayanan-
pelayanan yang berbasis syariah yang dapat diterapkan pada rumah sakit Islam, yaitu:
Islam memberikan kebebasan bagi para ahli medis dalam hal pengobatan dari
harmonis antara ilmu dan agama. Di mana islam memberikan tempat kepada
Syauqi, 1996):
tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang tidak ahli atau bukan skill
dibidangnya.
mana ada penyakit dalam waktu yang sangat lama tidak ditemukan obat
hal ini Islam memberikan kebebasan agar para ahli medis melakukan
dalam Islam usaha yang dibarengi dengan kerja keras (ikhtiar) serta
dalam hal ini akan menemukan suatu solusi yang diluar dugaan manusia.
mana para dokter harus betul-betul ahli dan memiliki skill dibidangnya.
Itulah alasan mengapa setiap kali Rasulullah melihat para ahli kesehtan
dengan tetili dan cermat. Sebab dalam hal ini sangat dilarang mengakali
f) Sifat caring. Menurut watson dalam Hikmah Pratiwi Hafid, caring adalah
Dalam hal pengobatan dan perawatan harus dilakukan dengan berpedoman pada
tuntutan syariah. Seperti dalam memberi makan, minum, obat baik peroral maupun
Islam tidak hanya memperhatikan aspek materi saja dan juga tidak hanya
Akhlak dan adat istiadat yang mulia bagi suatu bangsa juga dipengaruhi
oleh ragam makanan dan cara perolehannya. Maka dari itu, makanan bagi
kaum muslimin juga menjadi perhatian utama dalam Islam sejak abad 14
gizi selalu menjadi pembahsan yang umum yang disebut dengan “Ath’imah
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukuli, yang
jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas kecuali yang sempat kamu
Dari potongan surah al-maidah ayat 3, perhatian utama Islam adalah pada
makanan yang dianjurkan dan makanan yang dilarang oeh Allah Swt,. Di mana pada
ayat tersebut ada beberapa makanan yang diharamkan Allah lantaran kandungan
berdampak pada kesehatan. Dalam pandangan Islam, perihal gizi bukan hanya dari
segi pengharaman makanan yang beresiko bagi kesehtan seperti darah, bangkai, dan
daging babi. Namun Islam juga meitikberatkan pada kualitas yang tampak pada
makanan misalnya daging binatang darat dan daging binatang laut serta segalanya
yang dihasilkan alam seperti buah-buahan, biji-bijian, dan juga susu bahkan
haram, namun perhatian islam juga menyangkut norma-norma makan, meliputi waktu
makan dan etika atau adab ketika makan, faktanya seseorang yang tidak
memperhatikan norma makan dengan baik maka akan berakibat pada terserang
penyakit, begitu pula jika waktu makannya tidak teratur, atau terlalu banyak tidur
serta bergerak passive setelah makan juga akan beresiko terserang penyakit.
Pelayanan rumah sakit dengan berbasis syariah, perhatiannya juga mencakup mutu
pelayanan terhadap pemberian makanan yang sesuai dengan kondisi pasien dan
makanan tidak berlebihan serta disandingkan dengan perintah agama yaitu etika
ketika makan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan seorang pasien. Adapun
digunakan pada hal lain seperti istinja’. Tujuannya agar tangan kiri tidak
d) Menutup tempat makanan dan minuman dengan rapat agar bakteri dan
lingkungan -
sebelum shalat, namun juga perlunya mandi pada waktu-waktu tertentu. Seperti
yang kita ketahui bahwa penyakit dengan mudah menular dari orang sakit kepda
orang sehat, atau transfer ketika mengambil makan, atau bahkan setelah keluar
dari tempat kotor (WC). Sebagian terjadi melalui kontak fisik, dengan melihat
positif bagi pasien dalam keadaan perawatan inap maupun pasien rawat jalan
yang sekedar berobat di rumah sakit. Kemudian kebersihan kamar mandi (WC)
juga isu yang sering diperhatikan tidak hanya dirumah sakit namun juga
ditempat lainnya, karena salah satu penentu bersih tidaknya suatu tempat dapat
dinilai dari kebersihan kamar mandinya, begitu pula dirumah sakit di mana
Endang, 2016).
menetapkan besaran tarif yang dapat menjamin total pendapatan yang lebih
besar dari total pengeluran. Jika tarif yang ditetapkan rendah, maka total
pendapatannya (income) juga ikut rendah, jika seandainya juga lebih rendah
dari total pengeluran (expenses), maka akan timbulnya kesulitan keuangan.
Sehingga dalam pelayanan kesehatan rumah sakit tarif juga ikut berperan
(Abbsurrouf, 2017). Dengan demikina besaran dana yang digunakan oleh semua
penerima jasa pelayana (pasien) memiliki hubungan positif yang sejalan dengan
suatu kegiatan usaha, namun tidak seluruhnya hukum dunia usaha berlaku
dalam pelayanan kesehatan ini. Sekalipun begitu suatu kegiatan usaha harus
kaum yang mampu maupun kurang mampu. Sehingga salah satu bagian dari
pertemuan antar jama’ah mulai dari anak-anak sampai kepada orang tua, baik
laki-laki maupun perempuan. Baik bangunan fisik mesjid maupun umat islam
shalat, mengaji, dakwah dan lain-lain yang sekira dapat dilakukan dimesjid oleh
muslim yang berada di rumah sakit khususnya yang berbasis syariah, di mana
pelayanan fasilitas tersebut juga disediakan bagi orang yang berkunjung serta
keluarganya agar merasa aman dan nyaman untuk sekedar istirahat. Selain itu,
adanya pelayanan parkir yang tertib serta dapat dipercaya para penjaga parkir
maka juga akan memberikan rasa aman yang dapat meningkatkan kepuasan
pasien dan keluarganya, serta adanya akses berbelanja dengan mudah, seperti
dengan rapi pada setiap koridor dan ruangan di rumah sakit, stiker dapat berupa
larangan merokok dan lainlain serta stiker Islami seperti sisialisasi untuk
bagi pasien atau keluarga pasien.hal tersebut dapat berupa dakwah kesehatan
Islami kepada pasien-pasien yang berada di rumah sakit dan bertujuan untuk
Saat ini keberadaan Rumah Sakit berstandar syariah masih sangat minim.
Namun, kebutuhan akan rumah sakit berlabel syariah sangat tinggi. Hal ini
mengingat seluruh cakupan pelayanan mulai dari yang kecil hingga yang terbesar
Melihat.
c. Surah Syu’ara (26): 80, artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah yang
menyembuhkan aku”
d. Surah Al-Isra (17): 82, artinya: "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an
e. Surah Ali Imran (3): 159, artinya: "Maka disebabkan rahmat dari
kepada (Dia) Yang Maha mengetahui yang ghaib dan yang riyata.
Kemudian Dia akan mengkhabarkan apa-apa yang telah kalian
kerjakan.
a. Hadis Nabi riwayat Muslim dari Nu'man bin Basyir (DSNMUI, 2016),
bagian menderita sakit, maka bagian lain akan turut merasakan susah
b. Hadis Nabi saw. riwayat Ibnu Majah dari 'Ubadah bin al-Shamit r.a.,
riwayat Ahmad dari lbnu 'Abbas r.a., riwayat Malik dari bapaknya
Yahya al-Mazini r.a., dan riwayat al-Hakim dan al- Daruquthni dari Abu
merugikannya). "
c. Hadis Nabi saw. riwayat Ibn Hibban dari bapaknya Ja'far bin Amr r.a.,
riwayat al-Tirmidzi dan al-Baihaqi dari Anas bin Malik r.a. "Seseorang
Ibn Majah, Ahmad, Ibn Hibban, al-Hakim, al-Baihaqi, al- Humaidi, al-
Thabrani, lbn Abi Syaibah, al-Bazzar, lbn Abi 'Asim, al-Diya' al-
tersebut) diketahui oleh orang yang tahu, dan tidak diketahui oleh
orang yang tidak tahu '. " Dalam redaksi yang lain disebutkan ·bahwa
apakah yang satu penyakit itu?" Beliau menjawab: "Tua renta". dalam
al-'lraqi, Muhammad Tbn Ishaq Ibn Mandah, dan Taj al- Din al-Subki:
Dari Jabir, bahwa Nabi saw. bersabda: "Bagi setiap penyakit ada
obatnya. Apabila suatu obat cocok untuk suatu penyakit, maka orang itu
f. Hadis riwayat Imam Ahmad, lbn Majah, dan al-Tirmidzi: Dari Abu
serta pelindung yang kami pakai, Apakah ha/ itu dapat bmenolak
3. Kaidah Fiqih
"
darurat. "
sebaik-baiknya.
pasien.
pasien..
11. Rumah Sakit wajib mengikuti dan merujuk fatwa Majelis Ulama
thibbiyah).
12. Rumah Sakit wajib memiliki panduan terkait tatacara ibadah yang
(DSN-MUI, 2016);
informed consent.
(DSN-MUI, 2016);
prinsip-prinsip syariah.
1. ASPEK UMUM
4 3 2 1 (bobot x skor )
1. Komunikasi
a.etika bertelepon 2
b.komunikasi verbal/lisan 2
c.komunikasi tertulis 2
Sub jumlah
2. Sikap kerja
a.ketelitian 6
b.kerja sama 6
d.tanggung jawab 5
e.kemampuan bekerja 5
dibawah tekanan
f.kemampuan 4
penyelesaian masalah
g. kemandirian 4
h. mempunyai dedikasi 4
i.loyalitas terdahap 4
organisasi / pekerjaan
j. berintegritas 4
Sub jumlah
3. Kedisiplinan
a.kepatuhan memakai 3
seragam
b.kepatuhan memakai 3
d.kepatuhan memakai 3
APD
e.kepatuhan melakukan 3
pulang kerja
f.kepatuhan terhadap 3
Sub jumlah
4 3 2 1 (bobot x skor )
A. PELAKSAAA TUGAS
1. PERENCANAAN
a. Menyiapkan alat-alat 5
b. Melaksanakan 5
menetapkan diagnosa
keperawatan di area
kerjanya
c. Membuat 5
perencanaan asuhan
keperawatan yang
relevan dengan
diagnosa keperawatan
yang ditetapkan
1. IMPLEMENTASI
1.memberikan perawatan 8
dengan pendekatan
proses keperawatan.
a. melakukan pengkajian
keperawatan
b. menetapkan rencana
tindakan keperawatan
c. melaksanakan tindakan
keperawatan
d. mengevaluasi tindakan
diberikan
e. mendokumentasikan
asuhan keperawatan
2.melaksanakan tindakan 8
jawab
a. tindakan invasif
tertentu
b. pemberian obat
c. pemeriksaan
laboratorium dan
tindakan penunjang
lainnya
hermodialisa
2. Mempersiapkan 8
menghadapi tindakan
perawatan dan
pengobatan secara
diagnostik
3. Membantu kepala 8
ruangan dalam
ketatalaksanaa
ruangan secara
admiistrasi
1) Meyiapkan data
atau meinggal
formal
3) rujukan
5. memberikan dukungan 8
6.memberika peyuluhan 8
dan keluarga
3 MONITORING –
EVALUASI
BAB IV
A. Kesimpulan
Rumah sakit syariah adalah rumah sakit yang seluru aktifitasnya berdasarkan
pada maqashid al-syariah al-islamiah. Rumah sakit syariah mengacu pada standar
akreditasi dari komite akreditasi rumah sakit yang kemudian ditambahkan unsur-
unsur syariah didalamnya. Rumah sakit berbasis syariah memiliki visi misi serta
budaya organisasi yang memiliki nilai-nilai islami. Adapun sarana dan prasaranan
pelayanan keperawatan di rumah sakit yaitu pelayanan keperawatan ibu dan anak,
kesehatan di rumah sakit syariah harus mempunyai sifat-sifat seperti tulus ikhlas
krena allah, penyantu, ramah, sabar, tenang, tegas, bersih, menyimpan rahasia dan
dapat dipercaya.
Samata antara lain, menbaca basmalah saat pemberian obat dan tindakan, hijab
untk pasien, mandatory training untuk fiqih pasien, adanya edukasi islami,
pemasangan ekg sesuai gender, pemakaian hijab ibu menyusui, pemakaian hijab di
kamar oprasi, penjadwalan oprasi efektif tidak terbentur waktu sholat. Selian itu,
ada juga indikator mutu wajib syariah yang ada di rumah sakit berkah samata
antara lain, rumah sakit wajib memberikan pelayanan dan konsultasi spiritual
keagamaan yang sesuai kebutuhan pasien, pasien sakaratul maut terdampingi
dengan talqin, bimbingan dan perawatan rohani islam, rumah sakit wajibmemiliki
panduan tentang tata cara ibadah, mengingatkan waktu sholat dan laundry syariah.
Pelayanan kesehatan merujuk pada upaya yang dilakukan sendiri atau secara
penyakit. Rumah sakit dengan pelayanan berbasis syariah adalah rumah sakit yang
yaitu menjaga agama, menjaga hidup, menjaga akal, menjaga keturunan dan
menjaga harta. Sebab maqashid syariah adalah alur pedoman tentang segala
islam yaitu :
BAB V
1. Dalam standar pelayanan gawat darurat, sarana dan prasarana yang
B. Layanan Radiologi
menit
Jawaban: B
kompeten
Jawaban: A
3. Seorang pasien yang hamil 13 minggu datang ke UGD RS Berkah
Samata dengan kondisi pucat dan dipapah oleh keluarganya. Dari hasil
tersebut adalah….
menit.
intermediate
Jawaban: C
adalah….
ayat 263
Jawaban: D
A. Berdzikir
B. Berdoa
C. Menuntun
D. Istigfar
Jawaban: B
Jawaban: D
A. Analisis data
B. Interpretasi data
C. Anamnesa
Jawaban: C
dengan memfasilitasi?
Jawaban : C
pasien.
Jawaban : A
tentang?
Jawaban : B
Jawaban : A
buku bacaan doa dan beberapa poster bacaan doa bagi orang
A. Ikhtiar medis
B. Iktiar Spiritual
C. A dan B benar
D. A dan B salah
Jawaban : C
A. Q.S Al Lail
B. Q.S Al fatihah
C. Q.S Jaatsiyah
D. Q.S Yasin
Jawaban: C
cara menutup aurat Ibu D yang tidak perlu dilepas. Tindakan yang
B. Akal
C. Jiwa
D. Keturunan
Jawaban: A
Jawaban: C
yang berbasis….
18. Apa bunyi arti dari surah syu’ara yang menjadi pedoman
kerugian.
dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
Jawaban: A
19. Di Rumah Sakit Berkah Samata terdapat pasien yang berinisial Tn. G
hal baik kesehatan, harta, umur, dll harus diserahkan kepada Allah
swt. Kita hanya perlu sabar, berdoa dan tawakkal setelah melakukan
A. Akhlaqiyyah
B. Waqi’iyyah
C. Rabbaniyah
D. Insaniyyah
Jawaban : C
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
Jawaban: D
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
Ali, M. (2016) ‘Konsep Makanan Halal dalam Tinjauan Syariah dan Tanggung Jawab
Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., Wagner, C.M. (2013) Nursing
interventionsclassification-nic/
Fanjari, A., & Syauqi, A. (1996). Nilai Kesehatan dalam Syari’at Islam. Jakarta:
Bumi Aksara.
Hamid, A.Y.S. (2008) Buku Ajar Aspek Spiritual dalam Keperawatan. Jakarta:
Hawari, D. (2002). Dimensi Religi dalam Praktik Psikiatri dan Psikologis. Jakarta:
publikInformasiPublik_LAKIP_2011.pdf
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. (2018). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Edisi 1.
Kozier, B., Erb, G., Berman, Snyder, S. (2010). Buku Ajar Fundamental
Laksana, & Fajar. (2012). Manajemen Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Syariah dan Indikator Mutu Wajib
10.33088/jmk.v10i1.316.
(Berdasar Pengalaman RSI Sultan RSI Sultan RSI Sultan RSI Sultan Agung
Diakses
dari http://www.mukisi.com/download/item/download/44_c0bc6ec8e5b7db7d
a17cb604a2bcb43b -
Masyhudi AM. (2016). Pengalaman MUKISI dalam penerapan Rumah Sakit
mukisi-dalam-penerapan-rumah-sakit-syariah
Republik Indonesia.
1(1), 683-690.
Surakarta.
Syafrida (2020) ‘Sertifikat Halal Pada Produk Makanan Dan Minuman Memberi
Keperawatan Spiritual pada Pasien Rawat Inap RS Islam Ibnu Sina Padang.
Zulkifly, Ahmad Hafiz. (2014). IIUM Teaching Hospital: the way forward?. The