Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

SEPSIS

OLEH :
Siti Nurkhasanah
(2130282085)

CI AKADEMIK CI KLINIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS SEPSIS

Konsep Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan melalui anamnesis untuk mendapatkan data, yang
perlu dikaji adalah status sosial-ekonomi, riwayat perawatan antenatal,
adanya/tidaknya ketuban pecah dini, partus lama atau sangat cepat (partus
presipatutus). Riwayat persalinan di kamar bersalin, ruang operasi, atau
tempat lain. Ada atau tidaknya riwayat penyakit seksual (sifilis, herpes
klamidia, gonorea, dan lain-lain). Apakah selama kehamilan dan saat
persalinan pernah menderita penyakit infeksi (mis. Toksoplasmosis, rubeola
toksemia gravidarum, dan amnionitis).
Pada pemeriksaan fisik data yang akan ditemukan meliputi letargi
(khususnya setelah 24 jam pertama), tidak mau minum atau refleks
menghisap lemah, regurgitasi, peka rangsang, pucat, hipotoni dan
hiporefleksi, gerakan putar mata, berat badan berkurang melebihi penurunan
berat badan fisiologis, hipotermi, tampak ikterus. Data lain yang mungkin
ditemukan adalah hipertermia, pernapasan mendengkur, bradipnea, atau
apnea, kulit lembab, pucat, pengisian kembali perifer lambat, hipotensi,
dehidrasi, sianosis. Gejala traktur gastrointestinal meliputi muntah, distensi
abdomen atau diare. Pada kulit terdapat ruam, petekie, pustule dengan lesi
atau herpes.
Pemeriksaan laboratorium yang diperlukan adalah kadar gula darah
serum, bilirubin, protein aktif-C, imunoglobulin IgM, hasil kultur cairan
serebrospinal, darah, pus dari lesi, feses, dan urine. Juga dilakukan analisis
cairan serebrospinal dan pemeriksaan darah tepi dan jumlah leukosit
(Asrining et al., 2003).

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang dapat ditegakkan oleh penulis adalah (Modifikasi SDKI 2016
dan NANDA 2016) yaitu :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menelan
makanan
3. Risiko termogulasi tidak efektif ditandai dengan subkutan tidak memadai

C. Rencana Asuhan Keperawatan


No SDKI SLKI SIKI
Pola nafas tidak Setelah dilakukan Manajemen Jalan
intervensi selama… Napas
efektif
pola nafas membaik, O :
berhubungan dengan criteria hasil: - Monitor pola nafas
- Ventilasi semenit - Monitor bunyi nafas
dengan penurunan
meningkat tambahan
energi - Kapasitas vital - Monitor sputum
meningkat T:
- Diameter thoraks - Pertahankan
anterior-posterior kepatenan jalan nafas
meningkat - Posisikan semi fowler
- Tekanan ekspirasi atau fowler
meningkat - Berikan minum
- Tekanan inspirasi hangat
meningkat - Lakukan fisioterapi
- Dispnea menurun dada
- Penggunaan otot - Lakukan penghisapan
bantu nafas lendir kurang dari 15
menurun detik
- Pemenjangan fase - Lakukan
ekspirasi menurun hiperoksigenasi
- Ortopnea menurun sebelum penghisapan
- Pernafasan pursed- endotrakeal
tip menurun - Keluarkan sumbatan
- Pernafasan cuping bendanpadat dengan
hidung menurun forsep McGill
- Frekuensi nafas E:
membaik - Anjurkan asupan
- Kedalaman nafas cairan 2000 ml/hari
membaik - Anjurkan teknik batuk
- Ekskursi dada efektif
membaik K:
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik

Defisit nutrisi Setelah dilakukan Manajemen nutrisi


berhubungan tindakan keperawatan O:
dengan 3 x 24 jam - identifikasi area
ketidakmampuan keadekuatan asupan lingkungan yang
untuk menelan nutrisi untuk berpotensi
makanan memenuhi kebutuhan menyebabkan cedera
metabolism membaik - identifikasi obat
dengan kriteria hasil: yang berpotensi
- Porsi makanan menyebabkan cidera
yang T:
dihabiskan - diskusikan alat bantu
meningkat mobilitas yang sesuai
- Kekuatan otot - diskusikan mengenai
mengunyah latihan dan terapi
meningkat fisik yang diperlukan
- Kekuatan otot - diskusikan bersama
menelan anggota keluarga
meningkat yang dpaat
- Perasaan cepat mendampingi pasien
kenyang - tingkatkan prekuensi
menurun observasi dan
- Berat badan pengawasan pasien
membaik E:
- Frekuensi - jelaskan alasan
makan intervensi
membaik pencegahan jatuh ke
- Nafsu makan pasien dan keuarga
membaik
- Bising usus
membaik
Termogulasi tidak Setelah dilakukan Regulasi Temperatur
efektif ditandai tindakan keperawatan O :
dengan proses selama 3 x 24 jam - monitor suhu bayi
penyakit (mis, termoregulasi sampai stabil
infeksi) membaik dengan - monitor suhu tubuh
kriteria hasil : anak setiap 2 jam,
- menggigil jika perlu
menurun - monitor tekanan
- kulit merah darah, frekuensi
menurun pernafasan dan nadi
- kejang menurun - monitor warna dan
- pucat menurun suhu kulit
- takikardi - monitor dan catat
menurun tanda dan gejala
- takipnea menurun hipotermia atau
- bradikardi hipertermia
menurun T:
- suhu tubuh - pasang alat
membaik pemantau suhu
- suhu kulit kontinu, jika perlu
membaik - tingkatkan asupan
- pengisian kapiler cairan dan nutrisi
membaik yang adekuat
- gunakan topi bayi
untuk mencegah
kehilangan panas
pada bayi baru lahir
- tempatkan bayi baru
kahir di bawah
radiant warmer
- pertahankan
kelembabab
incubator 50% atau
lebih untuk
mengurangi
kehilangan panas
karena proses
evaporasi
- atur suhu incubator
sesuai kebutuhan
- sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien
E:
- jelaskan cara
pencegahan heat
exhaustion dan heat
stroke
- jelaskan cara
pencegahan
hipotermi karena
terpapr udara dingin
- demonstrasikan
teknik perawatan
metode kanguru
(PMK) untuk bayi
BBLR
K:
- kolaborasi dalam
pemberian
antipiretik, jika
perlu
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Sepsis dan syok septik. Dalam: Soedarmo S, Gama
H, Hadinegoro S, Satari H. Buku ajar infeksi & pediatri tropis. Jakarta:
Badan Penerbit IDAI. 2005; 358-362
John Mersch, MD, FAAP : Neonatal Sepsis ( Sepsis Neonatorum). Page was last
modified June 20th, 2009. Page available at
http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=98247
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Definisi dan Indikator
Diagnosis. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Definisi dan Tindakan
Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume I.Alih bahasa
Agus Sutarna dkk. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai