Anda di halaman 1dari 10

Kasus Pasien Dengan

Bronkiektasis
Pengkajian

Nama : Ny. A Alamat : Semarang


Umur : 59 Tahun Suku : Jawa
JK : perempuan Diagnosa : Bronkiektasis
Agama : Islam Masuk RS : -
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
 Keluhan Utama
Sesak nafas, batuk dengan dahak berwarna kekuningan, badan terasa
panas/demam dan nafsu makan menurun
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUPP dengan mengeluh sesak hilang timbul sejak 1
bulan yang lalu, batuk berdahak dengan dahak berwarna kekuningan sejak 1
minggu yng lalu dan nafsu makan menurun
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mendapatkan pengobatan TB sekitar 20 tahun yang lalu
 Riwayat Penyakit Keluarga
Terdapat anggota keluarga pasien yang menderita hipertensi
Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran : composmestis (GCS:15 (E: 4, V : 5, M : 6)
 Pernafasan : 24 x/menit
 Nadi : 78 x/menit
 Suhu : 36 C
 Tekanan darah : 110/80 MmHg BB : 56 TB : 154

 Paru :
inspeksi didapatkan simetris saat statis dan dinamis, perkusi sonor pada seluruh lapang paru,
didapatkan ronkhi dan mengi pada seluruh lapang paru
 Jantung :
Tampak iktus kordis, auskultasi didapatkan suara jantung 1 tunggal, suara jantung 2 tunggal,
denyut jantung regular dan tidak terdapat bising jantung
 Abdomen :
Inspeksi tidak terdapat distensi, auskultasi bising usus normal, perkusi didapatkan timpani dan
hepar tidak teraba pada palpasi abdomen
NUTRISI DAN CAIRAN
 BB : 56 TB : 154
 IMT : 23.62
 Makan : Klien hanya makan bubur 3x/hari 150 ml/ (satu kali makan)
 Minum : Klien minum sebanyak 4x/hari 200ml/ (satu kali minum)

ELIMINASI
 Urin : 750cc/ Hari
 Fases : klien BAB 1x/hari
Hasil Pemeriksaan Darah

 HB 14,7 g/dl Analisa gas darah

 Leukosit 18,270 /mm3  pH 7.40

 Trombosit 211.000 /mm3  pCO2 48.1

 GDS 82 mg/dl  pO2 88,9

 Na 131 mmol/L  HCO3 29,2

 K 3,3 mmol/L  SaO2 96.6 %

 Cl 90 mmol/L
Farmakoterapi

 Terapi oksigen 2 lpm nasal kanul

 Infus NaCl 0,9 % 1500 ml/24 jam

 Ceftazidim 3 x 1 gr

 Ambroxol syrup 3 x cth

 Inhalasi ventolin 4 x/hari


Diagnosa keperawatan
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi
 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
Rencana Tindakan :
 Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan serta catat penggunaan otot aksesori
R/ untuk mengevaluasi derajat distress pernafsan/ kronisnya suatu penyakit.
 Tingikan kepala tempat tidur dan Bantu untuk memilih posisi yang mudah untuk bernafas .Kaji /
awasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa
R/ Suplai oksigen dapat diperbaiki dengan posisi duduk tinggi dan latihan nafas untuk menurunkan
kolaps jalan nafas.
 Dorong untuk pengeluaran sputum/ penghisapan bila ada indikasi
R/ Sputum menganggu proses pertukaran gas serta penghisapan dilakukan bila batuk tidak efektif.
 Awasi tanda vital dan status jantung
R/ Perubahan tekanan darah menunjukkan efek hipoksia sistemik pada fungsi jantung
 Berikan oksigen tambahan dan pertahankan ventilasi mekanik dan Bantu intubasi
R/ Dapat memperbaiki atau mencegah terjadinya hipoksia dan kegagalan nafas serta tindakan untuk
penyelamatan hidup.
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi
yang tertahan
 Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas
 Monitor sputum (jumlah, warna)
 Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
R/ Derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat /tak
dimanisfestasikan adanya bunyi nafas.
 Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, Tinggi kepala tempat tidur dan duduk
pada sandaran tempat tidur
R/ Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan
mempergunakan gravitasi. Dan mempermudah untuk bernafas serta membantu
menurunkan kelemahan otot-otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada.
 Observasi karakteriktik batuk dan Bantu tindakan untuk efektifan upaya batuk
R/ Mengetahui keefktifan batuk
 Berikan obat sesuai indikasi
R/ Mempercepat proses penyembuhan.

Anda mungkin juga menyukai