Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH 

ANALISIS JURNAL TENTANG PENATALAKSANAAN


OSTEOMILITIS KRONIS

Diampu oleh Prof. Dr. dr. Suharyo Hadisaputro, Sp.PD- KPTI

   

Disusun Oleh :

Dita Nafira Hidayat

NIM.P1337420820012

MAGISTER TERAPAN KEPERAWATAN

 PROGRAM PASCASARJANA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Analisis Jurnal tentang Intervensi Keperawatan pada Osteomielitis
Kronis” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari prof. Dr. dr. Suharyo Hadisaputro, Sp.PD-KPTI pada mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah I. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dalam memahami konsep keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien Osteomielitis Kronis bagi pembaca dan juga bagi
penulis. 

Kami mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang artikel,


maupun jurnal nya kami gunakan sebagai literatur dalam pembuatan makalah ini.
kami juga menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. 

Semarang, 28 Maret 2021

Penyusun 
BAB I 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 

Osteomielitis adalah keadaan infeksi yang terjadi pada tulang dan sumsum
tulang yang dapat terjadi pada tulang rahang akibat infeksi kronis. Kondisi ini
memberikan banyak penyulit baik kepada dokter maupun pasien. Meski terapi
antibiotika dilaporkan memberikan hasil yang memuaskan pada banyak kasus
infeksi, tidak demikian pada kasus infeksi tulang dan sendi . Osteomielitis
kronis timbul jika terdapat respon pertahanan tubuh sehingga menghasilkan
jaringan granulasi yang akan menjadi jaringan parut padat sebagai usaha
pertahanan dan mengisolasi daerah infeksi. Daerah nekrotik yang terisolasi
berfungsi sebagai penampungan bakteri dimana sulit untuk antibiotik mencapai
daerah tersebut (Simanjuntak et al., 2016)
Beberapa penelitian memaparkan data osteomielitis pasca–trauma
sebanyak 47% apabila di rata-ratakan. Sekitar 85% kasus osteomielitis tipe
hematogenoust terjadi pada usia kurang dari 17 tahun, kondisi tersebut
berkontribusi sekitar 20% total kasus yang ada.(Adidharma et al., 2019)
Pada masa sekarang, insidensi osteomyelitis telah menurun karena telah
meluas dan tersedianya agen antimikroba dan perawatan kesehatan gigi yang
lebih baik. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, kurangnya kesadaran
mengenai kesehatan gigi dan mulut, malnutrisi, dan berkembangnya strain
mikroorganime yang resisten terhadap beberapa antibiotik dapat dikaitkan
dengan kasus osteomyelitis rahang. Selain faktor virulensi mikroorganisme,
kondisi sistemik yang mempengaruhi daya tahan tubuh dan kondisi yang
merubah vaskularisasi tulang rahang sangat berperan dalam onset dan
keparahan osteomyelitis

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan bagaimana
penatalaksanaan pada pasien Osteomielitis Kronis?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tabel Metode Pico


PICOS framework Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi

Population Studi yang berfokus pada Pasien Studi yang tidak


Osteomielitis kronis mengulas tentang
pasien Osteomielitis
kronis

Interventions Pencegahan dan pengontrolan serta Studi yang tidak


pemberian intervensi pada pasien membahas mengenai
Osteomielitis kronis pemberian intervensi
pengontrolan
Osteomielitis kronis

Comparison Tidak ada comparison -

Outcomes Studi yang menjelaskan tidak Tidak menjelaskan


terjadinya Osteomielitis kronis atau intevensi yang dapat
intervensi penanganan serta mengurangi kejadian
perawatan Osteomielitis kronis Osteomielitis kronis
B. Tabel Analisis Jurnal Berdasarkan Kriteria inklusi menggunakan metode PICO

No Peneliti/ Judul Sampel Intervensi Hasil

1 Management Of Second Pasien dengan Reseksi segmental dari area kasus di mana osteomielitis kronis dari
Metacarpal Chronic diagnosis fokus osteomielitis melalui pendekatan metakarpal kedua diobati dengan teknik
Osteomyelitis By Induced osteomielitis, jalur dorsal dengan eksisi jaringan yang membran terinduksi, dimana Tahap pertama
Membrane Technique fistula, dan perluasan direformasi sambil Reseksi segmental dari area osteomielitis
inflamasi ke jaringan mempertahankan tendon ekstensor melalui pendekatan dorsal dengan eksisi
(Tabib & Haddad, 2018)
lunak jari telunjuk. Metakarpal kedua jaringan yang direformasi sambil
distabilkan dengan fiksator mempertahankan tendon ekstensor jari
eksternal mini. Terapi antibiotic telunjuk. Metakarpal kedua distabilkan
dan Teknik selaput induks dengan fiksator eksternal mini. Terapi
antibiotic dan Teknik selaput induks.
Meskipun sederhana dan dapat diakses,
prosedur ini harus sesuai dengan prosedur
teknis yang dirinci oleh Masquele

2 Gambaran Tata Laksana Desain yang Terapi antibiotik, antipiretik serta Hasil dari analisis rekam medis didapatkan
Terapi Pasien digunakan yakni tindakan operatif (66,7%) sebagian besar kasus ditemukan pada laki-laki
Osteomielitis Di Rsup deskriptif merupakan tatalaksana yang sering (66,7%), sedangkan lebih sedikit pada
Sanglah April 2015 - retrospektif. dilakukan. perempuan (33,3%). Onset terbanyak yang
Oktober 2016 : Sebuah Populasi yang ditemukan yakni osteomielitis kronis (53,3%)
Studi Deskriptif digunakan adalah dengan sebaran organisme terbanyak yakni
semua pasien dengan Staphylococcus aureus (50%) dan 4 pasien
(Adidharma et al., 2019)
osteomielitis osteomielitis (26,7%) memiliki riwayat pasca
menggunakan operatif dengan lokasi terbanyak yang
metode random terpapar yaitu pada cruris (26,7%) sedangkan
sampling tata laksana yang umum dilakukan yakni
adanya kombinasi antara antibiotik, antipiretik
serta tindakan operatif (66,7%). Diperlukan
pemahaman yang baik terkait apa itu
osteomielitis, faktor risiko serta gejala yang
dapat terjadi bagi masyarakat umum

3 Penatalaksanaan Pasien Osteomielitis Tatalaksana utama penanganan Hasil penelitian menunjukkan penanganan
Osteomielitis Kronis kronis osteomielitis adalah deteksi dini, osteomielitis adalah deteksi dini. Identifikasi
Disertai Fistula Ekstraoral Identifikasi organisme mikro organisme mikro penyebab yang terpenting
penyebab osteomyelitis, terapi adalah pemilihan antibiotik yang tepat,dimana
Pada Mandibula antibiotik yang tepat, dan tindakan Sequstrectomy adalah tindakan bedah yang
sequstrectomy serta fistulektomy dilakukan pada kasus osteomielitis kronis
(Rasul & Prasetiawaty,
dalam anastesi umum untuk menghilangkan tulang yang nekrosis
2020)
dan meningkatkan vaskularisasi di daerah
infeksi sehingga memungkinkan penetrasi
antibiotik yang adekuat.

4 Osteomyelitis Kronis Pasien Osteomielitis Pemberian kortikosteroid dan Pada Bell’s pal- sy pasien ini dilakukan terapi
Mandibula Pasca Ekstraksi kronis fisioterapi untuk melatih motorik yaitu pemberian kortikosteroid dan fisioterapi
Gigi Disertai Bell’s Palsy otot mimik. Perawatan yang untuk melatih motorik otot mimik. Perawatan
dilakukan secara komprehensif dan yang dilakukan secara komprehensif dan
(Rochmah, 2019)
kontinyu kontinyu pada pada pasien ini menghasilkan
penyembuhan yang sempurna dalam waktu
tiga bulan. Sekitar 80-90% pasien dengan
Bell’s palsy sembuh total dalam 6 bulan
BAB III
KESIMPULAN

Osteomielitis yakni suatu kondisi peradangan pada tulang yang melibatkan


beberapa organisme. Organisme yang dapat terlibat adalah mikobakteri dan
bakteri pyogenic. Osteomielitis didefinisikan sebagai inflamasi pada sumsum
tulang. Pada hamper semua kasus, infeksi telah meluas dan melibatkan tulang
kortikal dan periosteum.

Perkembangan antibiotik yang semakin banyak maka jumlah osteomyelitis


rahang semakin berkurang. Tetapi penggunaan antibiotik yang kurang sesuai, oral
hygiene yang buruk, kurang gizi menyebabkan kejadian osteomyelitis masih
belum bisa diberantas dengan baik

Terapi antibiotik yang adekuat dimulai selama tahap awal infeksi untuk
kasus osteomyelitis dan tindakan pembedahan dari penyebab osteomyelitis akan
memberikan hasil yang baik sehingga tidak berkembang ketahap kronis. Pada
kasus osteomielitis kronis, pembedahan merupakan penatalaksanaan yang paling
utama.
DAFTAR PUSTAKA

Adidharma, A. G. B., Asmara, A. G. Y., & Dusak, W. S. (2019).


GAMBARAN TATA LAKSANA TERAPI PASIEN
OSTEOMIELITIS DI RSUP SANGLAH APRIL 2015 -
OKTOBER 2016 : SEBUAH STUDI DESKRIPTIF. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Rasul, M. I., & Prasetiawaty, E. (2020). Management of chronic


osteomyelitis with extra oral fistula in the mandible
Penatalaksanaan osteomielitis kronis disertai fistula ekstraoral pada
mandibula. Makassar Dental Journal, 9(1), 35–38.

Rochmah, Y. S. (2019). Osteomyelitis Kronis Mandibula Pasca


Ekstraksi Gigi Disertai Bell’S Palsy. ODONTO : Dental Journal, 6,
52. https://doi.org/10.30659/odj.6.0.52-55

Simanjuntak, H. F., Sylvyana, M., & Fathurachman. (2016).


Osteomyelitis kronis supuratif mandibula sebagai komplikasi
sekunder impaksi gigi molar tiga. Mkgk, 2(1), 13–18.

Tabib, W., & Haddad, H. (2018). Management of second metacarpal


chronic osteomyelitis by induced membrane technique. Case
Reports in Plastic Surgery and Hand Surgery, 5(1), 49–53.
https://doi.org/10.1080/23320885.2018.1489250

Anda mungkin juga menyukai