Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

L DENGAN CA PARU

Oleh :

AMYLYA HSANAH

18613219

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A.    PENGKAJIAN
1.      Biodata :
Pasien
Nama                                       : Tn. A
Umur                                       : 50 th
Agama                                     : Islam
Pendidikan                              : Sarjana
Pekerjaan                                 : PNS
Status Pernikahan                   : Menikah
Alamat                                    : Btn. Taborong Permai
Tanggal Masuk RS                  : 05 November 2015
Diagnosa Medis                      : Ca. Paru

2.      Keluhan utama :
Sesak napas dan nyeri dada
3.      Riwayat Kesehatan :
a.       Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal 5 November 2015 akibat mengalami penyakit
Ca. Paru. Klien datang ke RS Pelamonia diantar oleh keluarganya melalui IGD, pada
tanggal 5 November 2015, dengan keluhan sesak napas, nyeri dada, batuk, tidak
nafsu makan, penurunan berat badan, dan cepat letih.
b.      Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan, hanya
saja tidak terlalu suka sayuran. + 1 tahun yang lalu klien pernah terkena
penyakit bronkitis sampai diopname. Klien pernah mengalami kecelakaan motor
namun tidak fatal. Keluarga klien mengatakan bahwa klien hampir setiap hari
mengkonsumsi daging, jarang makan sayur, dan klien mempunyai riwayat peminum /
alkohol dan merokok, klien biasa merokok kurang lebih 1 bungkus rokok perharinya,
klien mulai merokok sejak umur 18 tahun.
c.       Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien menjelaskan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
keturunan yang umumnya menyerang, seperti DM, Asma, Hipertensi.
4.      Basic Promoting physiology of Health
1.        Aktifitas dan latihan
Pekerjaan Tn. A yaitu seorang PNS dan waktu luangnya diisi dengan beristirahat di
rumah sambil merokok dan berkumpul bersama keluarga. Klien jarang berolahraga.
Saat sakit, klien hanya bisa berbaring di tempat tidur, aktifitas terbatas, dan klien
dibantu oleh keluarganya.
2.        Tidur dan istirahat
Sebelum sakit lama tidur klien 7-8 jam/hari, hanya dipergunakan untuk tidur malam
karena klien jarang sekali tidur siang dan tidak ada gangguan dalam tidur. Saat sakit
lama tidur klien hanya 5 jam dengan tidur siang selama 1 jam. Klien kadang-kadang
kesulitan tidur di rumah sakit karena sesak dan nyeri dada yang dialami klien saat
bernapas, klien tampak lemah, gelisah dan terlihat pucat.
3.        Kenyamanan dan nyeri
Klien merasakan nyeri pada dada dalam 2 bulan belakangan ini. Nyeri akan lebih
terasa menyakitkan jika beraktifitas dan akan berkurang saat klien beristirahat.
4.        Nutrisi
Sebelum sakit, frekuensi makan Tn. A tidak teratur dikarenakan kesibukan jam kerja
yang mengakibatkan sering telat makan. Berat badan klien 66 kg. Berat badan
dalam 1 bulan terakhir turun drastis menjadi 55 kg. Jenis makanan yang paling sering
dikonsumsi klien yaitu daging  dan makanan cepat saji (sate & gulai). Klien tidak
suka sayuran, dan tidak memiliki pantangan terhadap makanan apapun. Saat sakit,
klien hanya mengkonsumsi nasi lembek, sayuran hijau, buah tapi jarang habis karena
klien mual, tidak nafsu makan, & klien tidak makan yang pedas & berminyak..
5.        Cairan, elektrolit, dan asam basa
Sebelum sakit frekuensi minum klien 7-8 gelas/hari. Saat sakit, frekuensi minum
klien + 2-3 gelas/hari. Turgor kulit tidak elastis. Klien mendapat support IV Line
jenis RL 20 tetes/menit
6.        Oksigenasi
Klien mengalami sesak, nyeri dada saat bernafas, klien batuk, klien merokok kurang
lebih 1 bungkus per harinya.
7.        Eliminasi fekal/bowel
Frekuensi BAB klien sebelum sakit 1x sehari di pagi hari. Feses berwani kuning,
konsistensi padat, berbau khas, warna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan.
Saat sakit, klien kesulitan BAB, mengalami sembelit, baru 1x selama dirawat di RS,
feses berwarna kehitaman, konsistensi keras.
8.        Eliminasi urin
Frekuensi BAK klien 5x sehari. Klien mengalami perubahan pola berkemih. Klien
tidak menggunakan kateter, kebutuhan pemenuhan ADL dengan bantuan keluarga.
9.        Sensori, persepsi, dan kognitif
Klien tidak memiliki gangguan dan riwayat penyakit yang menyangkut sensori,
persepsi, dan kognitif
5.      Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a.       Keadaan Umum
Kesadaran klien composmentis, Vital Sign TD 130/90 mmHg, Nadi 112x/menit,
Respirasi 36x/menit, Suhu 390 C
b.      Aktivitas/ istirahat
Gejala : Ketidakmampuan melakukan aktifitas kebiasaan secara rutin, sesak nafas
karna melakukan aktifitas.
Tanda: Pasien lesu
c.       Sirkulasi
Gejala : Terdapat sindrom vena kava superior (cubbing finger), terjadi aritmia,
Takikardi, Jari tabuh.
d.      Integritas Ego
Gejala : perasaan takut, menolak kondisi yang berat atau potensial keganasan
Tanda : kegelisahan, insomnia, pertanyaan yang diulang – ulang
e.       Eliminasi
Gejala : di area yang hilang timbul (ketidakseimbangan hormonal karsinoma sel
kecil), peningkatan sekresi jumlah urin.
f.       Makanan / Cairan
Gejala : Penurunan berat badan, nafsu makan buruk, penurunan masukan makanan,
kesulitan menelan, haus atau peningkatan masukan cairan.
Tanda : kurus, kerempeng atau penampilan kurang bobot, edema wajah atau leher,
dada, punggung ( obstruksi vena kava), edema wajah atau periordital
( ketikaseimbangan hormonal, kalsinoma sel kecil )
g.      Nyeri
Gejala : Nyeri dada(tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu pada tahap
lanjut) dimana dapat atau tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi, nyeri bahu
atau tangan( khususnya pada sel besar atau adenokalsioma), nyeri tulang atau sendi:
erosi kapilago sekunder terhadap peningkatan hormone pertumbuhan ( sel besar atau
adenokarsinoma), nyeri abdomen hilang timbul.
h.      Pernafasan
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan produksi sputum,
napas pendek, pekerja yang terpajan polutan, debu industry, serak, paralisis pita
suara, riwayat merokok
Tanda : Dipsnea, meningkat dengan kerja, peningkatan fremitus taktil(menunjukan
konsuladisasi), krekels atau mengik pada inspirasi/ekspirasi(gangguan aliran udara),
krekels atau mengik menetap, penyimpanan trakeal (area yang mengalami lesi),
hemoptisis
i.        Keamanan
Tanda : Demam mungkin ada(sel besar atau adenokarsinoma), kemerahan, kulit
pucat(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
j.        Seksualitas
Tanda : Dinekomastia(perubahan horman neopplastik, karsinoma sel besar),
Amenorea/Impoten(ketidakseimbangan hormonal, karsinoma sel kecil)
k.      Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Faktor resiko keluarga:kanker atau khususnya paru, tuberculosis,kegagalan
untuk membaik.
Pertimbangan Rencana Pemulangan: DRG menunjukkan rerata lama dirawat: 11hari,
bantu transportasi, pengobatan, tindakan, perawatan diri pemeliharaan rumah
Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Massa pada mediastinum Ketidakefektifan
-          Klien pola nafas
mengungkapkan sesak Menekan rongga paru
saat ber-nafas dan dada
terasa berat. Penurunan ekspansi paru

DO : Pengembangan paru
-          Keadaan umum terbatas
agak lemah.
-          Suara nafas Klien sesak
menghilang pada dada
anterior.
-          Pada perkusi dada
terdengar redup.
-          Respirasi 36
x/mnt, cepat dan dangkal.
2. DS : Obstruksi jalan nafas oleh Gangguan
-          Pasien mengelu sekresi dan spasme pertukaran gas
sesak dan nyeri saat bronkus
bernafas
DO : Kerusakan alveoli
-          Gelisah,
-          Nilai GDA tidak Bronkiektasis/Aktelektasi
normal, s
-          Perubahan TTV
3. S: -Mengeluh sakit Intrapulmoner Metastatik Gangguan Rasa
disertai rasa    nyeri yang nyaman (Nyeri)
menetap
O: -  Pasien tampak Adanya Invasi kanker ke
gelisah pleura, atau dinding dada.
-    Wajahya terlihat pucat
-    Tanda vital : TD:
130/90 mmHg, Nadi :
120 x / m, Suhu : 39 , RR:
36 x/m.
4. DS : Sesak Psikologis Perubahan nutrisi
-          Mengatakan nafsu kurang dari
makan menurun dan Mual kebutuhan
terasa mual
DO: Anoreksia
-          Penurunan berat
badan,(BB sebelumnya
66kg,setelah masuk RS
BB 55Kg)
-          Lemas,
-          Porsi  makan tidak
habis,makan hanya 2 - 4
sendok

B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.        Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
2.        Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan gangguan aliran udara ke
alveoli  atau ke bagian utama paru, perubahan membran alveoli
3.        Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) yang berhubungan dengan invasi kanker ke
pleura, atau dinding dada.
4.        Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan Anoreksia

C.    INTERVENSI KEPERAWATAN
Tgl No TUJUAN & KH INTERVENSI RASIONAL
dx
1. Setelah di 1.  Kaji frekuensi, 1.  Untuk mengetahui
lakukan tindakan kedalaman pernafasan frekuensi & kedalan
keperawatan 1x24 dan ekspansi dada. pernafasan karena
jam di harapkan kedalamam pernafasan
pola nafas klien bervariasi tergantung
efektif dengan derajat gagal nafas.
KH: 2.  Auskultasi bunyi 2.  Perubahan bunyi
-   Klien nafas, dan catat adanya nafas menunjukan
mengungkapkan bunyi nafas tambahan. obstruksi sekunder
sesak berkurang/ 3.  Observasi pola batuk 3.  Kongesti alveolar
tidak sesak. dan karakter secret mengakibatkan batuk
-   Respirasi kering/iritatif
dalam batas 4.  Berikan pada klien 4.  Posisi membantu
normal. posisi semi fowler. memaksimalkan
-   Tidak ekspansi paru dan
menggunakan menurunkan upaya
otot bantu pernafasan
pernafasan 5.  Kolaborasi dalam 5.  Memaksimalkan
pemberian oksigen pernafasan dan
tambahan. menurunkan kerja nafas.
6.  Berikan humidifikasi 6.  Memberikan
tambahan. kelembaban pada
membran mukosa dan
membantu pengenceran
secret

2. Setelah dilakukan 1.   Kaji frekluensi dan 1.   Berguna dalam


tindakan kedalaman pernafasan. evaluasi derajat distress
keperawatan 2x24 pernafasan dan
diharapkan pasien kronisnya
menunjukkan prosespenyakit.
perbaikan 2.   Auskultasi paru 2.   Area yang tak
ventilasi dan untuk penurunan bunyi terventilasi dapat
oksigenasi nafas dan adanya bunyi diidentifikasikan  dengan
jaringan yang tambahan tak adanya bunyi nafas.
adekuat 3.   Menunjukan
danPertukaran 3.   Observasi ferfusi  hipoksemia sistemik.
gas daerah akral dan
efektif.dengan  sianosis ( daun telinga,
KH: bibir, lidah dan
-  Tidak bingung membran lidah ) 4.   Jalan nafas
dan gelisah 4.   Lakukan tindakan lengket/kolaps
-  TTV normal untuk memperbaiki menurunkan jumlah
-  Tidak sesak jalan nafas. alveoli yang berfungsi
-  Nilai GDA Secara negatif
normal mempengaruhi
pertukaran gas.
5.   Meningkatkan
5.   Tinggikan ekspansi dada maksimal,
kepala/tempat tidur membuat mudah
sesuai dengan bernafas meningkatkan
kebutuhan. kenyamanan.
6.    Takikardia, disritmia
dan perubahan tekanan
6.   Kaji TTV darah dapat
menunjukkan efek
hipoksemia sistemik
pada fungsi jantung
7.    PaCO2 biasanya
meningkat, dan PaO2
menurun sehingga
7.   Monitor GDA hipoksia terjadi derajat
lebih besar/kecil.
8.    Dapat
memperbaiki/mencegah
buruknya hipoksia.
8.   Berikan o2 tambahan
sesuai dengan indikasi
hasil GDA.
3 Seteh di lakukan 1.    Tanyakan pasien 1.    Membantu dalam
tindakan tentang nyeri, Tentukan evaluasi gejala nyeri
keperawatan karaktersitik nyeri kanker yang dapat
selama 1x24 jam melibatkan visera, saraf
Nyeri   hilang/ atau jaringan tulang
berkurang dengan 2.    Buat skala nyeri 0- 2.    Penggunaan skala
KH: 10 rentang intensitasnya rentang membantu
-     TTV normal pasien dalam
-     Klien nampak mengkaji tingkat nyeri
rileks. 3.    Observasi tanda- 3.    Untuk mengetahui
-     Klien dapat tanda vital Penurunan tekanan darah
tidur. : peningkatan nadi dan
-     Klien dapat pernafasan
berpartisi dalam 4.    Kaji  pernyataan 4.    Ketidaksesuaian
aktivitas. verbal dan non verbal antara verbal dan non
nyeri pasien. verbal
menunjukan.derajat
nyeri
5.    Evaluasi 5.    Memberikan obat
keefektifan pemberian berdasarkan aturan.
obat
6.    Berikan tindakan 6.    Meningkatkan
kenyamanan, ubah relaksasi dan pengalihan
posisi, dll. perhatian..
7.    Berikan lingkungan 7.    Penurunan stress,
tenang. menghemat energy
8.    Kolaborasi: 8.    Mempertahankan
Berikan analgesik rutin kadar obat, menghindari
s/d indikasi. puncak periode nyeri
4. Setelah di 1.    Catat ststus nutrisi 1.   Berguna dalam
lakukan tindakan pasien pada mengidentifikasi derajat
keperawatan penerimaan, catat kurang nutrisi dan
sselama 2x 24 turgor kulit, berat badan menentukan pilihan
jamNutrisi klien dan derajat kekurangan intervensi
terpenuhi. berat badan
Dengan KH: 2.    Berikan penjelasan 2.   Meningkatkan
-     Berat badan tentang pentingnya pengetahuan dan
bertambah dan. makanan yang adekuat kepatuhan untuk
-     Menunjukan dan bergizi menjalankan program
perubahan pola diet sesuai atura
makan. 3.    Pastikan pola diet 3.   Pertimbangan
pasien yang keinginan individu dapat
disukai/tidak disukai memperbaiki masukan
diet.
4.    Awasi 4.   Mengukur kefektifan
pemasukan/pengeluaran nutrisi dan dukungan
dan berat badan secara cairan.
periodic
5.    Dorong klien untuk5.   Peningkatan
makan diet TKTP pemenuhan kebutuhan
dan kebutuhan
pertahanan tubuh
6.    Pertahankan 6.   Akumulasi partikel
higiene mulut makanan di mulut
menambah rasa
ketidaknyamanan pada
mulut dan menurunkan
nafsu makan
7.    Kolaborasi dengan 7.   Meninkatkan
Ahli gizi dalam kemampuan asupan
pemberian makanan sesuai dengan
kemampuan klien

BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      Kanker  paru (Ca  Paru) merupakan  penyebab  kematian  utama  akibat  kanker
pada  pria  dan  wanita.
Kanker  paru  ini  meningkat  dengan  angka  yang  lebih  besar pada wanita
dibandingkan pada pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai
penyebab  paling  umum  kematian  akibat  kanker  pada  wanita.
2.      Kanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan,
terutama asap rokok.
3.      Asap rokok merupakan penyebab utama terjadinya Ca. paru.
4.      Ada banyak gejala yang dari penyakit ini, gejala paling umum yang ditemui
pada penderita kanker paru adalah Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat,
dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak, napas sesak dan pendek-pendek,
sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas, kehilangan selara
makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
5.      Kemoterapi, pembedahan dan radioterapi merupakan tindakan yang dapat
dilakukan sebagai bentuk pengendalian dari Ca. Paru

B.     Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
Wabillah Taufik Walhidayah
Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Pengkajian Primer
A (Airway)
Jalan nafas klien paten, tidak ada sumbatan/penumpukan secret dijalan nafas,tidak
ada bunyi nafas tambahan.
B (Breathing)
Pola nafas klien cepat dan dangkal, RR :32x/menit, irama reguler, tidak ada
penggunaan otot bantu pernafasan, suara nafas ronchi diparu kanan dan vasekuler di
paru kiri.
C (Circulation)
Nadi periver teraba lemah, nadi karotis teraba kuat, akral dingin TD : 120/80 mmHg
dan Nadi: 88x/menit, suhu :36.6.
D (Disability)
Status mental klien baik, klien tidak gelisah, klien mampu di ajak komunikasi.
Tingkat kesadaran Composmetis .
E (Exposure)
Terdapat edema pada tangan dan kaki klien.
Pengkajian sekunder
Klien dan keluarga mengatakan tidak ada alergi terhadap obat-obatan ataupun
makanan, makanan yang dimakan klien terahir adalah nasi sayur dan minum teh
manis.\
DAFTAR PUSTAKA
Somantri Irman. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta. Penerbit Salemba Medika.
Danusantoso Halim. 2013. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran
Sudoyo Aru, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta
Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta. Penerbit Salemba Medika.
Tim CancerHelps. 2010. Stop Kanker “KANKER BUKAN LAGI VONIS MATI”
Panduan Deteksi Dini dan Pengobatan Menyeluruh Berbagai Jenis Kanker. Jakarta.
Penerbit AgroMedia Pustaka.
Suryo Joko. 2010. HERBAL”Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan”.
Yogyakarta. Penerbit B First(PT Bentang Pustaka)
Kusuma Hardhi. 2015. APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN BERDASARKAN
DIAGNOSA MEDIS & NANDA, NIC-NOC. Jogjakarta. Penerbit Mediaction.

Anda mungkin juga menyukai