Anda di halaman 1dari 27

ASKEP

HIPERTIROID
KELOMPOK 3 :
Lia lastari
Putri regina
Sarina
Muttiah Arafah
Siti Rahmayani
KASUS

Seorang perempuan usia 33 tahun dirawat di RS dengan diagnosa hipertiroid dan


mengeluh cepat lelah dan peningkatan rasa lapar tetapi berat badan turun. Pasien
mengatakan jantungnya sering berdebar-debar dan berat badannya telah turun 7
kg dalam sebulan. Hasil pengkajian didapatkan tangan tremor, berkeringat,
mukosa bibir kering, TB: 160 cm, BB: 45 kg sebelumnya 52 kg, TD 150/90
mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit, suhu 38,30C,
kadar T3: 31 ng/dL T4: 14 μg/dL. Pemeriksaan Laboratorium lainnya
menunjukkan RBC 3.86 x 106 (N: 4-6 x 106 ), HGB 11,91 g/dl (N: 13-17 g/dl),
HCT 34,71 % (N 40-54), Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya tachicardia,
hasil foto thorak menunjukkan adanya Cardiomegaly
A. PENGKAJIAN
a. Identitas klien Penanggung jawab
1. Nama : Ny. K 1.Nama : Tn. R
2. Umur : 33 Tahun 2.Umur : 35 Tahun
3.Jenis kelamin : Perempuan 3.Jenis kelamin : Laki-laki
4.Agama : Islam 4.Alamat : Jl. Mawar, RT. 06
5.Suku : Sunda 5.Agama : Islam
6.Alamat : Jl. Mawar,RT. 06 6.Suku : Sunda
7.Pendidikan : SMA 7.Pendidikan : SMA
8.Pekerjaan : Tidak bekerja 8.Pekerjaan : Pedagang
9.Status : Menikah 9.Hubungan dengan klien : Suami
10.No. Reg : 150483
Keluhan utama : Pasien mengatakan jantungnya sering berdebar-debar.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan cepat lelah dan merasa lemah,
peningkatan rasa lapar tapi berat badan menurun. Pasien mengatakan
jantung sering berdebar-debar, berat badannya telah menurun 7kg dalam sebulan
dan badan berasa panas.
Penyakit yang pernah dialami :Pasien mengatakan tidak pernah menggalami
riwayat penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan seperti jantung,hipertensi, dan DM.
Pemeriksaan Fisik a. Kepala
1.Kedaaan Umum : Lemah Bentuk simetris antara kanan dan kiri, bentuk
kepala lonjong tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
2.Kesadaran : komposmetis b. Mata
Simetris kanan dan kiri, mata normal.
3.Postur Tubuh : Kurus c. Hidung
Simetris, tidak ada secret, tidak ada lesi, tidak ada
4.Monitor Vital Sign :
benjolan.
a.Tekanan darah : 150/90 mmHg d. Leher
Tampak pembesaran kelenjar tiroid.
b.Nadi : 110x/menit e. Jantung
Jantung berdebar-debar.
c.RR : 26x/menit f. Abdomen
d.Suhu : 39C Perut datar simetris antara kanan dan kiri.
g. Genetalia
e.BB : 45kg (sebelumnya 52 kg) Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada iritasi, tidak
ada secret.
f.TB : 160 cm
POLA KESEHATAN
1. Pola Nutrisi
a. Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x sehari dengan porsi makan 1 piring
b. Saat sakit: Pasien mengatakan bahwa ia merasa cepat lapar tapi berat badan menurun 7kg sebulan
2. Pola eliminasi
BAB
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lembek,warna kuning
kecoklatan, bau khas feses dan tidak adanya darah.
b. Saat sakit : Pasien mengatakan BAB normal dengan konsistensi lembek, warna kuning kecoklatan, bau khas
feses dan tidak adanya darah
BAK
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK normal bisa 3 sampai 5 kali perhari. Jumlah urine kurang lebih 2000cc
perhari berwarna kuning jernih, berbau khas urine, dan mampu mengontrol BAK
b. Saat sakit: Pasien mengatakan BAK normal bisa 3 sampai 5 kali perhari. Jumlah urine kurang lebih 2000cc
perhari berwarna kuning jernih, berbau khas urine, dan mampu mengontrol BAK
3. Pola Istirahat dan Tidur
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur mulai jam 21.00 dan bangun pada pukul 05.00.
b. Saat sakit: Pasien mengatakan tidurnya tidak teratur, biasanya ia tidur pukul 22.00 dan terbangun
kembali setelah 2 jam yaitu pukul 00.00 karena pasien merasa sesak napas, pernapasan pasien tampak
capat dan juga pasien merasa gelisah.
4. Pola Personal Higiene
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan masih menstruasi normal selama 4 hari setiap 1 bulan sekali dan
memiliki 1orang anak perempuan, serta pasien masih memiliki suami
b. Saat sakit : Pasien mengatakan masih menstruasi normal selama 4 hari setiap 1 bulan sekali dan
memiliki 1orang anak perempuan, serta pasien masih memiliki suami
5. Pola aktivitas
a. Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit ia biasanya bisa mengerjakan tugas rumah seperti
menyapu, ngepel, masak, mencuci.
b. Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa beraktifitas seperti biasanya hanya berbaring
ditempat tidur saja.
Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil pemeriksaan EKG: adanya takikardi
2. Hasil pemeriksaan thorak: adanya
cardiomegaly
3. Lab Darah:
a. RBC : 3,86 x 106 (N: 4-6 x 106)
b. HGB : 11,91 g/dl (N: 13-17 g/dl)
c. HCT : 34,71% (N: 40-54%)
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1. DS : Hambatan upaya Pola napas tidak


 Pasien mengatakan sesak napas napas efektif
 Pasien mengatakan mudah lelah
DO :
 tampak pembesaran ditiroid
 Nadi : 110x/menit
 RR : 26x/menit
 Pola napas takipnea

2. DS : Perubahan irama Penurunan curah


 Pasien mengatakan jantungnya sering jantung jantung
berdebar-debar.
 Pasien mengatakan cepat lelah.
 Pasien mangatakan gelisah dan cemas.
DO :
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
 Nadi : 110x/menit
 RR : 26x/menit
 Hasil pemeriksaan EKG: adanya takikardi.
 Hasil pemeriksaan thorak: adanya
cardiomegaly
3. DS : Peningkatan Defisit nutrisi
 Pasien mengatakan bahwa ia merasa cepat lapar tapi kebutuhan
berat badan menurun 7kg sebulan
DO :
metabolisme
 Pasien tampak lemah.
 Mukosa bibir pasien tampak kering.
 Berat badan 45 kg sebelum sakit 52 kg(BB pasien
masuk dalam kategori kurus).
Lab Darah:
a. RBC : 3,86 x 106 (N: 4-6 x 106)
b. HGB : 11,91 g/dl (N: 13-17 g/dl)
c. HCT : 34,71% (N: 40-54%)
4. DS : Peningkatan laju Hipertermia
 Pasien mengatakan badan terasa panas. metabolisme
DO :
 Suhu :39C
 Nadi : 110x/menit
 RR : 26x/menit
 Pasien tampak berkeringat
 Hasil pemeriksaan EKG: adanya takikardi.

5. DS : Kelemahan Intoleransi aktivitas


 Pasien mengatakan cepat lelah
 Pasien mengatakan merasa lemah
DO :
 Pasien tampak lemah
 Tangan pasien tampak tremor
Lab Darah:
a. RBC : 3,86 x 106 (N: 4-6 x 106)
b. HGB : 11,91 g/dl (N: 13-17 g/dl)
c. HCT : 34,71% (N: 40-54 %)
6. DS : Peningkatan Gangguan pola tidur
 Pasien mengatakan tidurnya tidak teratur, metabolisme
biasanya ia tidur pukul 22.00 dan terbangun
kembali setelah 2 jam yaitu pukul 00.00 karena
pasien merasa sesak napasdan juga pasien
merasa gelisah.
DO :
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak sesak napas
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
DX 1 :Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola napas membaik, dengan kriteria
hasil :
- frekuensi napas membaik
- kedalaman napas membaik

Intervensi :
- monitor pola napas
- monitor bunyi napas
- posisikan semi-fowler atau fowler
- berikan minum hangat
- lakukan fisioterapi dada
- berikan oksigen, jika perlu
- kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
Implementasi :
- mengecek pola napas
- mengecek bunyi napas
- posisikan semi-fowler atau fowler
- memberikan minum hangat
-me lakukan fisioterapi dada
-memberikan oksigen, jika perlu
- kerja sama dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.

DX 2 :Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama


Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan curah jantung meningkat, dengan
kriteria hasil :
- takikardi menurun
- lelah menurun
tekanan darah membaik
Intervensi :
- identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
-monitor tekanan darah
-monitor EKG 12 sadapan
-monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
-posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bwah atau posisi nyaman
-berikan diet jantung yang sesuai
-anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
-anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
-kolaborasi pemberian anti aritmia, jika perlu

Implementasi :
- mengetahui tanda/gejala primer penurunan curah jantung
-mengecek tekanan darah
-mengecek EKG 12 sadapan
-mengecek aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
-posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
-memberikan diet jantung yang sesuai
DX 3: Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan status nutrisi membaik, dengan kriteria
hasil :
- berat badan membaik

Intervensi :
-identifikasi status nutrisi
-identifikasi makanan yang disukai
-identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
-monitor berat badan
-berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kostipasi
-berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
-kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan.
Implementasi :
mengecek status nutrisi
-mengidentifikasi makanan yang disukai
-mengecek kebutuhan kalori dan jenis nutrien
-mengecek berat badan
-memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah kostipasi
-memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
-bekerja sama dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan.
DX 4 :Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan termoregulasi membaik, dengan kriteria
hasil :
- takikardi menurun
- suhu tubuh membaik
Intervensi :
-identifikasi penyebab hipertermia
-monitor suhu tubuh
-monitor kadar elektrolit
-sediakan lingkungan yang dingin
-longgarkan atau lepaskan pakaian
-basahi dan kipasi permukaan tubuh
-anjurkan tirah baring
-kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Implementasi :
-mengecek penyebab hipertermia
-memantau suhu tubuh
-mengecek kadar elektrolit
-menyediakan lingkungan yang dingin
-melonggarkan atau lepaskan pakaian
-membasahi dan kipasi permukaan tubuh
-menganjurkan tirah baring
-bekerja sama dalam pemberian cairan dan elektrolit intravena,
DX 5 : Intolernsi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x34 jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat, dengan
kriteria hasil :
- keluhan lelah menurun
- perasaan lemah menurun
Intervensi :
identifikasi ganggungan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
-monitor kelelahan fisik dan emosional
-monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
-berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
-fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
-anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Implementasi :
-mengetahui faktor ganggungan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
-memantau kelelahan fisik dan emosional
-memantau lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
-memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
-memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
-menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
DX 6 :Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola tidur membaik, dengan kriteria
hasil :
- keluhan sulit tidur menurun
- keluhan sering terjaga menurun
- keluhan tidak puas tidur menurun
- keluhan pola tidur berubah menurun
Intervensi :
-identifikasi pola aktivitas dan tidur
-identifikasi faktor penganggu tidur
-tetapkan jadwal tidur rutin
-lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
-jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
-anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur.
Implementasi :
-mengetahui pola aktivitas dan tidur
-mengetahui faktor penganggu tidur
-menetapkan jadwal tidur rutin
-melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
-menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
-menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur.
NO.DIAGNOSA EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN

1. S:  
-pasien mengatakan masih sesak napas  
-pasien mengatakan masih mudah lelah
O:
-pembesaran di tiroid tampak masih ada
-nadi dan pernapasan masih belum normal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

2. S:  
- pasien mengatakan masih cepat lelah
-pasien mengatakan masih terasa gelisah dan cemas
O:
- TTV pasien masih belum normal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. S:  
-pasien mengatakan bahwa ia merasa cepat lapar, BB pasien masih belum normal.
O:
-pasien masih tampak lemah
-BB masih belum ideal
-RBC,HGB,HCT abnormal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

4. S;  
-pasien mengatakan badannya masih teraba panas
O:
-TTV masih belum normal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
5. S:  
-pasien mengatakan masih cepat lelah
-pasien mengatakan masih merasa lemah
O:
-pasien masih tampak lemah
-RBC,HGB,HCT abnormal
A : masalah belum teratasi
P ; intervensi dilanjutkan
6. S:  
- pasien mengatakan tidurnya sudah teratur
O:
- pasien masih tampak lemah
-pasien tidak tampak sesak napas lagi
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai