HIPERTIROID
KELOMPOK 3 :
Lia lastari
Putri regina
Sarina
Muttiah Arafah
Siti Rahmayani
KASUS
Intervensi :
- monitor pola napas
- monitor bunyi napas
- posisikan semi-fowler atau fowler
- berikan minum hangat
- lakukan fisioterapi dada
- berikan oksigen, jika perlu
- kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
Implementasi :
- mengecek pola napas
- mengecek bunyi napas
- posisikan semi-fowler atau fowler
- memberikan minum hangat
-me lakukan fisioterapi dada
-memberikan oksigen, jika perlu
- kerja sama dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
Implementasi :
- mengetahui tanda/gejala primer penurunan curah jantung
-mengecek tekanan darah
-mengecek EKG 12 sadapan
-mengecek aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
-posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman
-memberikan diet jantung yang sesuai
DX 3: Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan status nutrisi membaik, dengan kriteria
hasil :
- berat badan membaik
Intervensi :
-identifikasi status nutrisi
-identifikasi makanan yang disukai
-identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
-monitor berat badan
-berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kostipasi
-berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
-kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan.
Implementasi :
mengecek status nutrisi
-mengidentifikasi makanan yang disukai
-mengecek kebutuhan kalori dan jenis nutrien
-mengecek berat badan
-memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah kostipasi
-memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
-bekerja sama dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan.
DX 4 :Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan termoregulasi membaik, dengan kriteria
hasil :
- takikardi menurun
- suhu tubuh membaik
Intervensi :
-identifikasi penyebab hipertermia
-monitor suhu tubuh
-monitor kadar elektrolit
-sediakan lingkungan yang dingin
-longgarkan atau lepaskan pakaian
-basahi dan kipasi permukaan tubuh
-anjurkan tirah baring
-kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Implementasi :
-mengecek penyebab hipertermia
-memantau suhu tubuh
-mengecek kadar elektrolit
-menyediakan lingkungan yang dingin
-melonggarkan atau lepaskan pakaian
-membasahi dan kipasi permukaan tubuh
-menganjurkan tirah baring
-bekerja sama dalam pemberian cairan dan elektrolit intravena,
DX 5 : Intolernsi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x34 jam diharapkan toleransi aktivitas meningkat, dengan
kriteria hasil :
- keluhan lelah menurun
- perasaan lemah menurun
Intervensi :
identifikasi ganggungan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
-monitor kelelahan fisik dan emosional
-monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
-berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
-fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
-anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Implementasi :
-mengetahui faktor ganggungan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
-memantau kelelahan fisik dan emosional
-memantau lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
-memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
-memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
-menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
DX 6 :Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan metabolisme
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pola tidur membaik, dengan kriteria
hasil :
- keluhan sulit tidur menurun
- keluhan sering terjaga menurun
- keluhan tidak puas tidur menurun
- keluhan pola tidur berubah menurun
Intervensi :
-identifikasi pola aktivitas dan tidur
-identifikasi faktor penganggu tidur
-tetapkan jadwal tidur rutin
-lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
-jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
-anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur.
Implementasi :
-mengetahui pola aktivitas dan tidur
-mengetahui faktor penganggu tidur
-menetapkan jadwal tidur rutin
-melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
-menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
-menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur.
NO.DIAGNOSA EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
1. S:
-pasien mengatakan masih sesak napas
-pasien mengatakan masih mudah lelah
O:
-pembesaran di tiroid tampak masih ada
-nadi dan pernapasan masih belum normal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
2. S:
- pasien mengatakan masih cepat lelah
-pasien mengatakan masih terasa gelisah dan cemas
O:
- TTV pasien masih belum normal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
3. S:
-pasien mengatakan bahwa ia merasa cepat lapar, BB pasien masih belum normal.
O:
-pasien masih tampak lemah
-BB masih belum ideal
-RBC,HGB,HCT abnormal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
4. S;
-pasien mengatakan badannya masih teraba panas
O:
-TTV masih belum normal
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
5. S:
-pasien mengatakan masih cepat lelah
-pasien mengatakan masih merasa lemah
O:
-pasien masih tampak lemah
-RBC,HGB,HCT abnormal
A : masalah belum teratasi
P ; intervensi dilanjutkan
6. S:
- pasien mengatakan tidurnya sudah teratur
O:
- pasien masih tampak lemah
-pasien tidak tampak sesak napas lagi
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Terima kasih