HIPERTIROID
Disusun oleh:
MOHAMAD RAFLI
NPM: 18.156.01.11.087
Kelas: 2C Keperawatan
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MEDISTRA INDONESIA
DEFINISI
Hipertiroidisme (hipersekresi hormon tiroid) adalah
peningkatan produksi dan sekresi hormon tiroid oleh
kelenjar tiroid. (Marry:2009).
ETIOLOGI
• Sistem kardiovaskuler
• Meningkatkan heart rate, stroke volume, kardiak oputput, peningkatan kebutuhan oksigen
otot jantung, peningkatan vaskuler perifer resisten, tekanan darah sistole dan diastole
meningkat 10-15mmhg, palpitasi, disritmia, kemungkinan gagal jantung, edema.
• Sistem pernafasan
• Pernafasan cepat, bernafas pendek, penurunan kapasitas paru.
• Sistem perkemihan
• Retensi cairan, menurunnya otot urine.
• Sistem gastrointestinal
• Meningkatnya peristaltik usus, peningkatan nafsu makan,
penurunan berat badan, diare, peningkatan penggunaan cadangan
adifose dan protein, penurunan serum lipid, peningkatan sekresi
gastrointestinal, hiponatremia, muntah, dan keram abdomen.
• Sistem muskuloskeletal
• Keseimbangan protein negatif, kelemahan otot, kelelahan,
• Sistem integumen
• Berkeringat yang berlebihan, kulit lembab, merah, hangat, tidak toleransi panas,
kedaan rambut lurus, lembut, halus dan mungkin terjadi kerontokan rambut.
• Sistem endokrin
• Sistem endokrin biasanya terjadi pembesaran kelenjar tiroid.
• Sistem saraf
• gugup, gelisah, emosi tidak stabil; seperti kecemasan, curiga, tegang dan emosional.
• Sistem reproduksi
• Amenorahea, anovulasi, mens tidak teratur, menurunya libido, impoten.
• Eksoftalmus
• Eksoftalmus yaitu keadaan dimana bolamata menonjol kedepan seperti mau keluar.
KOMPLIKASI
• Menurut Tarwoto,dkk (2012)
• Eksoftalmus, keadaan dimana bola mata pasien menonjol benjol
keluar, hal ini disebabkan karena penumpukkan cairan pada rongga
orbita bagian belakang bola mata. Biasanya terjadi pasien dengan
penyakit graves.
• Penyakit Jantung, terutama kardioditis dan gagal jantung.
• Stromatiroid (tirotoksikosis), pada periode akut pasien mengalami
demam tinggi, takikardia berat, derilium, dehidrasi, dan iritabilitas
ekstrim. Keadaan ini merupakan keadaan emergency sehingga
penganganan lebih khusus. Faktor presipitasi yang berhubungan dengan
tiroksikosis adalah hipertiroidisme yang tidak terdiagnosis dan tidak
tertangani, infeksi, ablasitiroid, pembedahan, trauma, miokardiak
infark, overdosis obat. Penanganan pasien dengan stromatiroid adalah
dengan menghambat produksi hormon tiroid, menghambat konfersi T4
menjadi T3 dan menghambat efek hormon terhadap jaringan tubuh.
Obat-obatan yang diberikan untuk menghambat kerja hormon tersebut
diantaranya sodium ioded intravena, glococorticoid, dexamethasone,
dan propylthiouracil oral. Beta-blockers diberikan untuk menurunkan
efek stimulasi saraf simpatik dan takikardia.
PENATALAKSANAAN
• Keluhan utama
• Ny. A usia 30 tahun datang ke RSUD Kota Bekasi bersama suaminya
dengan keluhan palpitasi.
•
• Keadaan sakit saat ini
• Pasien mengatakan mengalami malaise, nausea, klien bertanya
mengenai kondisinya
KELUHAN DAN RIWAYAT
• Nutrisi
• Keadaan sebelum sakit pasien mengatakan nafsu makan
sedang. Selain itu pasien mengatakan minum air 6-8
gelas/hari dan sejak sakit pasien mengatakan nafsu makan
bertambah dan minum juga sering. Pasien mengatakan berat
badan turun sejak 1 bulan yang lalu dari 57 kg menjadi 46 kg.
•
KEBUTUHAN DASAR
• Tidur
• Keadaan sebelum sakit pasien mengatakan tidur 7-8 jam
sehari, dan tidak pernah mengalami gangguan tidur dan sejak
sakit pasien mengatakan tidak dapat tidur seperti biasa hanya
tidur 5-6 jam karena merasa kurang nyaman
•
KEBUTUHAN DASAR
• Eliminasi
• Keadaan sebelum sakit pasien mengatakan BAB lancer
1x/hari dengan konsisten padat. BAK 7-8x/hari berwarna
kuning dan sejak sakit pasien mengatakan BAB 2-3 kali
sehari konsentrasi encer. BAK normal 7-8x/ hari berwarna
kuning.
•
PEMSIK
3 S:
Pasien mengatakan sudah tidak terlalu cemas
O:
Pasien tampak membaik
Pasien terlihat nyaman
Pasien tampak tidak gelisah dan tidak cemas
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
TERIMA KASIH