Anda di halaman 1dari 8

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Arum Sari
Umur : 32 tahun
Tanggal Lahir : 8 Februari 1984
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Bacang
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 13 Januari 2017
Suku :
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

II. ANAMNESIS
Pada pasien dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis dengan kakak pasien pada tanggal
13 Januari 2017 pada pukul 17.33 WIB.

Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Pasien merasa lemas, mual, muntah, sakit kepala, jantung berdebar-debar, bab cair,
penurunan berat badan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien seorang perempuan, berusia 32 tahun datang ke UGD RSUD Depati Hamzah dengan
keluhan demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, demam tinggi, naik turun, tidak
diukur menggunakan termometer. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah, muntah
dirasakan sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit, muntah makanan dan air, muntah lebih
dari 7x. pasien juga mengeluhkan sakit kepala. Buang air besar cair sejak 12 jam sebelum
mask rumah sakit, buang air besar lebih dari 5 kali. Buang air kecil tidak ada kelainan. Pasien
juga suka mengeluhkan dada terasa berdebar-debar. Pasien mengatakan terdapat benjolan di
leher namun pasien tidak tahu sejak kapan, benjolan semakin membesar. Penurunan berat
badan dirasakan namun pasien tidak tahu dari kapan penurunan berat badannya dan tidak
tahu turun berapa kilogram. Nafsu makan berkurang.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi tidak pernah kontrol. Namun pasien tidak tahu pasti sejak
kapan menderita hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat DM, asma, penyakit ginjal,
penyakit liver, maupun penyakit jantung.
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama. Tetapi ayah pasien memiliki
riwayat penyakit jantung.
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak mengkonsumsi alcohol dan tidak merokok.

III.PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit sedang, tampak lemah


Kesadaran : Compos mentis
Kesan gizi : Gizi baik

Tanda vital :

TD  150/100 mmHg
Nadi  141x/menit
Nafas  20x/menit
Suhu  38,7

Kepala : normosefali, rambut hitam kecoklatan, mudah dicabut, distribusi merata.


Mata : SI -/- CA -/-, eksoftalmus +
Telinga : terdapat serumen di liang telinga kanan dan kiri, hiperemis -/- , nyeri
tekan dan nyeri tarik -/-

Hidung : Deviasi septum (-), konka hiperemis -/- , sekret -/-, massa-/-, nafas
cuping hidung -/-
Mulut : Bibir tidak kering, tidak pucat, tidak sianosis. tonsil T1-T1, faring tidak
hiperemis
Leher : KGB tidak membesar
Tiroid : Tampak benjolan bilateral, simetris kanan-kiri, permukaan rata, nyeri
tekan negatif, konsistensi kenyal, ukuran sekitar 7 cm.

Thorax

Jantung

Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat

Palpasi: ictus cordis teraba pada ICS 5 linea midklavikularis kiri

Perkusi: batas kanan jantung : ICS III-V linea sternalis kanan


batas kiri jantung : ICS IV linea midklavikularis kiri
batas atas jatntung : ICS III linea parasternalis kiri.
Auskultasi: BJ I & II reguler, gallop (-), murmur (-)

Paru

Inspeksi: pergerakan napas simetris

Palpasi: vocal fremitus teraba sama kuat

Perkusi: sonor pada kedua hemithorax

Auskultasi: suara napas vesikular, Rh -/-, Wh -/-

Abdomen

Inspeksi: bentuk cekung, kulit sawo matang, venektasi (-), smiling umbilikus (-), efloresensi (-)
Auskultasi: bising usus (+), venous hum (-), arterial bruit (-)
Palpasi: supel, nyeri tekan epigastrium (+), turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba,
undulasi (-)
Perkusi: timpani pada seluruh abdomen, shifting dullness (-)

Ekstremitas : inspeksi: warna kulit sawo matang, ikterik (-), flapping tremor (-),
palmar eritema (-), deformitas (-), efloresensi (-), dan kuku normal

Akral hangat: + | +
+|+
Edema: - | -
-|-

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan lab darah


13/1/2017
Hb : 15
Leukosit : 18.600 (leukositosis)
Eritrosit : 4110.000/uL
Trombosit : 191.000
Ht : 42
MCV : 80
MCH : 27
MCHC : 32
RDW-CV : 14,5
GDS : 108
27/4/2013
GDS : 217 (hiperglikemia)
Natrium : 124 (hiponatremia)
Kalium : 5,2
Chlorida : 93

29/4/2013
Natrium : 120
Kalium : 4,6
Chlorida : 90

V. DIAGNOSIS KERJA

Tirotoksikosis et causa suspek Grave’s disease dengan DM dan hiponatremia

VI. DIAGNOSIS BANDING


- Gondok multinodular toksik
- Atrial fibrilasi
- Penyakit Basedow (iodine induce)
- Ca tiroid
- Tumor colli anterior

VII. PENATALAKSANAAN

1. Tatalaksana di UGD
 Infus RL 20 tetes/menit
 Injeksi Ranitidin 1 amp extra
 Injeksi Ondancetron 2 x 8 mg

Advice dr. Ariyanto, Sp. PD:

 Infus Asering banding D5 = 3 : 1


 Injeksi Ondancetron / 8jam
 Peroral PTU 3 x 200mg
 Peroral Propanolol 3 x 10mg
 Peroral Ibuprofen 3 x 400mg -> jika masih demam Infus PCT Fls
 Peroral Amlodipin 1 x 10mg

2. Tatalaksana lanjutan
Tanggal 29/04/2013
Infuse ringer laktat 16 tetes permenit
Propanolol 2x1
PTU 3x200 mg

Tanggal 30/04/2013
Terapi lanjutan
Glipizide

VIII. PROGNOSIS
 ad vitam : ad bonam
 ad sanationam : dubia ad bonam
 ad fungsionam : dubia ad bonam
Perjalanan penyakit
Pasien mulai merasakan dada mulai berdebar-debar sejak usia 13 tahun saat menginjak di
bangku SMP kelas 1. Pasien mengaku sudah berobat dengan hasil yang baik, lalu
benjolannya mengempis dan gejalanya mereda. Tapi pasien tidak ingat sakit apa dan obat apa
yang diminum. Namun, setelah obat yang dikonsumsi habis, pasien mengaku tidak berobat
lagi sehingga dadanya disrasakan mulai berdebar-debar kembali dan benjolan di leher
dirasakan kembali membesar. Pasien pun mengaku telah berobat ke poli jantung dan
dikonsulkan ke poli dalam. Pada tanggal 26 april, pasien pun akhirnya dirawat dengan
diagnosis Tirotoksikosis et causa suspek Grave’s disease dengan DM dan hiponatremia.
Setelah dirawat selama 6 hari di ruang rengasdengklok, gejala pasien seperti dada berdebar,
mual, muntah, keringat berlebih tidak dirasakan lagi. Dan pada tanggal 1 mei 2013, pasien
diperbolehkan kembali ke rumah dengan tetap melakukan rawat jalan pada poli dalam.

Anda mungkin juga menyukai