Anda di halaman 1dari 34

HEMOGLOBINOPATI

Arifi

1
Hemoglobin
• Hemoglobin (Hb) dijumpai di sel darah
merah (sdm)
• Berfungsi mengangkut O2 ke jaringan dan
CO2 dari jaringan ke paru
• Hemoglobin terdiri dari :
– Heme : persenyawaan kompleks yg terdiri dari
4 buah gugusan pirol dgn Fe ditengahnya
– Globin terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida
yg berbeda
2
Struktur hemoglobin

3
Hemoglobin
• Pada keadaan tereduksi (ferro)  Hb dpt
mengangkut O2 dan CO2
• Dlm keadaan besi teroksidasi (ferri) Hb tdk dpt
mengikat oksigen, tapi dapat mengikat anion
• Setiap hem terikat pada rantai polipeptida pada
asam amino (aa) tertentu, contoh :
– Aa histidin ke-58 dan 87 untuk rantai α
– Aa histidin ke-67 dan 92 untuk rantai β

4
Jenis hemoglobin
1. Masa fetal dini : masa 8 mgg pertama embrio
 Hb embrionik : Hb Portland (Z2γ2), Hb
Gower I (Z2ε2), Hb Gower II (α2ε2)
2. Masa fetal akhir (masa 12 mgg sd lahir)  HbF
(α2γ2) dominan (70%)
3. Masa neonatus sampai dgn usia peralihan 3-6
bulan sama dgn Hb dewasa normal :
 HbA (α2β2) : 96-98%
 HbA2 (α2δ2) : 1,5 – 3,5%
 HbF (α2γ2) : 0,5 – 0,8%

5
Hemoglobin
Pembentukan rantai Hb diatur oleh :
• Kromosom 16 : α, Z
• Kromosom 11 : β, δ,γ, ε

6
Kromosom 11

Kromosom 16

7
8
Copyright ©1997 BMJ Publishing Group Ltd.
Hemoglobinopati
• kelainan pada sintesis hemoglobin atau variasi
struktur hemoglobin yang menyebabkan
fungsi eritrosit menjadi tidak normal dan
berumur pendek

9
Kelainan ini dibagi menjadi 2 kelompok :
1. Hemoglobinopati (Hb-pati) struktural
(kualitatif) : substitusi satu atau lebih asam
amino (aa) pd salah satu rantai peptida
hemoglobin. Contoh : HbC, HbE, HbS, dll 
HB VARIAN. Hb pati struktural yang penting
merupakan varian dari rantai beta
2. Hb-pati kuantitatif : gangguan kecepatan atau
tidak adanya pembentukan satu atau lebih
rantai globin sehingga mengurangi sintesis Hb
normal. Contoh : THALASSEMIA

10
11
Hb varian
• Hb varian : Hb abnormal  substitusi
asam amino pada posisi tertentu dari
rantai α, β, δ,γ dari hemoglobin normal
• Dinamai berdasarkan :
– Abjad : Hb C, D, E, H, I, J, atau
– Nama kota tempat ditemukannya : Hb Koln,
Hb Wien, Hb Hiroshima, Hb Malaysia, Hb
Toronto, Hb Oxford, dll

12
I. THALASSEMIA

13
2. HB varian

14
Hb Varian
• Frekuensi Hb abnormal bervariasi tergantung
lokasi tempat tinggal dan ras
• 4 macam bentuk tersering : HbS, HbC, HbD,
dan HbE
• HbS  di Afrika, prevalensi 40-50%
• HbE  Asia Tenggara  > 50% populasi
Thailand Timur

15
1. HbE
• Terbanyak dijumpai di Asia Tenggara
• HbE : perubahan rantai β  aa glutamin
no.28 diganti oleh lisin  α2β226glu-Lys
• Bentuk homozigot : anemia ringan sampai
sedang, mikrositik hipokromik, MCV 60 – 70 fl
• Bentuk heterozigot : sering asimtomatik
• Px elektroforesis : HbE tinggi, HbF normal (<
5%)

16
• Bentuk heterozigot ganda dgn
thalassemia : HbE-thalassemia 
gambaran klinis dan hematologi yg mirip
dgn βo thalassemia

17
Gambaran kelinis
Homozigot
• Anemia ringan atau tidak adanya anemia
• Kadar Hb 9,6-13,2 g/dL. MCV 66-74 fL

Heterozigor
Tidak ada anemia
Kadar hb 11,3-14,3 g/dL
MCV 78-89 fL
Elliott Vichinsky, Hemoglobin E syndrome, American Society of Hematology,
2007 18
2. Hb S
Dapat bersifat heterozigot, homozigot, atau
heterozigot ganda dgn hb-pati lainnya

19
Spektrum klinis Hb S
Gambaran klinis Hb elektroforesis
Sickle cell trait Asimtomatik HbS (rasio S/A=40/60
Sickle cell anemia Krisis vasooklusif, batu Hb 7-10 g/dl, HbS (rasio
empedu, priapismus, S/A=100/0), HbF 2-25%
ulkus kaki
S/βo-thalassemia Krisis vasooklusif, Hb 7-10 g/dl, MCV 60-
nekrosis tulang aseptik 80 fl, HbS (rasio
S/A=100/0), HbF 1-10%
S/β+-thalassemia Vasooklusif dan nekrosis Hb 10-14 g/dl, MCV 70-
tulang jarang 80 fl, HbS (rasio
S/A=60/40

Hemoglobin S/C Vasooklusif jarang, nekrosis Hb 10-14 g/dl, MCV 80-100


tulang jarang, hematuria fl, Hb S (rasio S/A =50/0),
Hb C 50%

20
3. Penyakit Sel Sabit (Sickle cell
disease)
o Spektrum klinis lebih luas, tidak hanya anemia
o Bentuk homozigot HbS (α2β2s)
o Banyak dijumpai : Afrika Barat, orang kulit
hitam Amerika (8%)
o Gejala : mulai umur 6 bln, saat HbF berkurang
o Resisten terhadap malaria

21
SITUATION in Africa
The highest prevalence of sickle-cell trait is in parts of
Africa & among people with origins in equatorial Africa, the Mediterranean basin
and Saudi Arabia. In Africa, the highest prevalence of sickle-cell trait occurs
between latitudes 15° North and 20° South

22
23
Patogenesis
• Molekul HbS terjadi  mutasi 1 kodon gen β
 alanin (A) diganti timin (T)  terbentuk aa
asam glutamat menggantikan valin pd rantai
β
• HbS pd tekanan O2 rendah bersifat tidak
larut  mengalami presipitasi (sickling) 
perubahan bentuk eritrosit seperti bulan
sabit

Lanzkowsky P, Lipton JM, Fish JD. 2016. Lanzkowsky’s Manual


Of Pediatric Hematology And Oncology. Sixth ed. Elseiver
24
Patofisiologi
Perubahan eritrosit menjadi bentuk bulan sabit
mengakibatkan :
 Sel sabit disekuestrasi di limpa  anemia
hemolitik
 Sel sabit sulit melalui kapiler  penyumbatan
pembuluh darah (vasooklusi)

25
Gejala klinis
Gejala klinis dimulai pada umur 6 bulan
Timbul akibat :
1. Anemia
2. Vasooklusi :
 nyeri sendi, nyeri tulang, nyeri abdomen karena infark
limpa, ulkus kaki di sekitar maleolus (75% kasus),
hematuria akibat infark ginjal
 Infark limpa : mudah terinfeksi  pneumokokus,
hemofilus, salmonella
 Splenomegali pd anak  dewasa mengecil krn infark
berulang

26
Gejala klinis
o Krisis anemia sel sabit dipicu : infeksi, asidosis,
dehidrasi, tekanan O2 rendah (di pesawat
terbang), latihan fisik berat, operasi
o Krisis berupa :
1. Painfull vaso-occlusive crisis : tulang (femur,
bahu, vertebra, infark tulang jari  sindrom
hand-food
2. Visceral sequestration crisis : menimbulkan
acute sickle chest syndrome  sesak napas,
tekanan oksigen menurun, nyeri dada

Lanzkowsky P, Lipton JM, Fish JD. 2016. Lanzkowsky’s Manual Of Pediatric Hematology And Oncology. Sixth ed. Elseiver
27
3. Aplastic crisis : dipicu infeksi parvovirus 
pansitopenia, retikulositopenia
4. Hemolytic crisis : Hb tiba2 menurun, disertai
retikulositosis dan nyeri

28
The term sickle-cell disease is preferred because it is more
comprehensive than sickle-cell anaemia.
29
Perbedaan manifestasi klinis thalassemia dan
penyakit sel sabit

30
Pemeriksaan laboratorium

• Anemia sedang : Hb 6-9 g/dl


• Apusan darah tepi : sel sabit, sel target, Howell-
Jolly bodies
• Tanda hemolisis : hiperbilirubinemia indirek,
retikulositosis
• Hb elektroforesis : HbS 25-40%, HbA 0, HbF 5-
15%

31
Sickle Cells

32
Tatalaksana
 Asam folat 5 mg/hari
 Makanan bergizi, cukup minum
 Krisis : rehidrasi dgn infus NaCl 0,9%, atasi
infeksi, analgetik jika perlu
 Transplantasi sumsum tulang
 Pencegahan krisis :
1. Transfusi teratur : menderita krisis berulang 
mengurangi sintesis HbS
2. Hidroksiurea 15-20 mg/kg  meningkatkan HbF
dan mengurangi sickling

33
TERIM KASIH

34

Anda mungkin juga menyukai