Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN.A DI RUMAH


SAKIT

DOSEN PENGAMPU

NS. LENNY SASTRA, S.KEP.,MS


KASUS 3
Tn. A 62 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk
rumah sakit, semakin sesak saat beraktivitas. Nyeri pada dada sebelah kiri, durasi 20 menit, skala nyeri 5
dan tubuh terasa lemah. Pasien mengatakan pernah di rawat di RS 11 tahun yang lalu karena penyakit
stroke. Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 13 tahun yang lalu. Pasien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien. Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, DM, asma. Pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok
sejak SMU. Pasien mengatakan sering mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan. Selama di rumah
sakit pasien makan dengan diet DJ II 1800 kkal ML, 3x sehari berupa nasi lunak, sayur dan lauk. Pasien
hanya menghabiskan setengah dari porsi makan. Pasien mengatakan tidak nafsu makan.
Selama sakit pasien minum 6 gelas. Saat sakit pasien buang air kecil melalui kateter sebanyak 700 cc/hari,
warna kecoklatan. Pasien buang air besar 1x sehari warna kecoklatan, konsistensi agak keras. Selama di
rumah sakit pasien tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam hanya 4- 5 jam/ hari. Pasien mengatakan tidur
tidak nyenyak dan sering terbangun di malam hari karena sesak nafas .TD : 90/80 mmHg, N : 58X/menit,
R : 25 X/menit dan S: 36, 5 C.
LANJUTAN KASUS...
Pemeriksaan paru- paru didapatkan simetris kiri kanan, fremitus kiri dan kanan sama, terdengar sonor dan
bronkovesikuler. Pemeriksaan jantung didapatkan iktus tidak terlihat, iktus teraba di RIC V, batas jantung 1
jari di bawah RICVI dan regular, tidak ada bunyi tambahan. Terpasang infus pada ekstremitas atas kiri, akral
dingin, kemerahan pada telapak tangan, CRT < 2 detik, edema pada ekstremitas bawah, pitting edema
derajat I kedalaman 3mm dengan waktu kembali 3 detik, akral dingin. TB : 169 cm dan BB : 64 kg. Hasil
pemeriksaan kimia klinik : Hemoglobin 11,9 g/dl, Leukosit : 16.360/mm3, Trombosit 90.000/mm3,
Hematokrit 36%, Ph 7,43, PCO2 30 mmHg, PO2 : 140mmHg, HCO3-19,9 mmol/L, GDS:156 mg/dl
(N:<200). Berdasarkan hasil rontgen thorax pasien mengalami kardiomegali.
ANALISIS KASUS

Penyakit yang terdapat pada kasus : Gagal Jantung

Alasan Ilmiah

Gagal jantung merupakan suatu kondisi fisiologis ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh, gagal jantung terjadi karena perubahan fungsi sistolik dan diastolic
yang berubah. Pada kasus Hemogbolin pasien rendah yaitu 11,9 g/dl dan tekanan darah sistolik 90 mmHg dan
tekanan darah diastolic 80 mmHg. Gagal bukan merupakan suatu penyakit akan tetapi istilah ini merujuk pada
sindrom klinis yang ditandai oleh manifestasi kelebihan darah perfusi jaringan yang tidak adekuat, dan toleransi
aktivitas yang buruk. Pada kasus pasien mengatakan sesak napas dan bertambah saat melakukan aktivitas. Gagal
jantung dapat disebabkan dari faktor yang berasal dari jantung seperti penyakit atau faktor patologis instrinsik atau
dari faktor eksternal yang menyebabkan kebutuhan berlebih dari jantung. Berdasarkan kasus pasien memiliki
riwayat stroke dan hipertensi yang merupakan salah satu faktor eksternal yang menyebabkan peningkatan afterload.
LANJUTAN ALASAN ILMIAH...
Pasien mengalami masalah pada pola tidur yang dimana pada saat tidur dimalam hari pasien sering
terbangun karena sesak nafas kondisi pasien tersebut menunjukkan Paroxyismal nocturnal dyspnea (PND)
yang mencerminkan situasi sensasi kesulitan bernafas klien tiba tiba bangun dengan perasaan sesak nafas,
PND mencerminkan eksaserbasi/perburukan akut kongesti jantung. Hasil pemeriksaan fisik pada kasus
didapatkan bahwa terdapat edema pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat I kedalaman 3mm dengan
waktu kembali 3 detik tekanan hidrostatik kapiler mengatasi tekanan yang membanjiri protein plasma dan
pergeseran cairan keluar dari anyaman kapiler menuju ruangan interstitial dan menyebabkan pitting edema.
(Teori berdasarkan buku Joyce M. Black Jane Hokanson Hawks edisi 8 buku 3 KMB hal 106-112)
PENGKAJIAN YANG TIDAK LEGAKAP
1. Identitas : biasanya ada nama pasien, umur, agama, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, alamat,
tanggal masuk, yang mengirim, cara masuk RS, dan juga identitas penanggung jawab tidak ada.

2. Riwayat kesehatan keluarga tidak ada : Biasanya ada keluarga pasien yang menderita penyakit jantung,
hipertensi, DM.

3. Pola peran hubungan : Biasanya menggambarkan pekerjaan, status pekerjaan, hubungan dengan
keluarga dan kegiatan sosial lainnya.

4. Pola seksualitas/reproduksi : Biasanya pasien aktivitas seksualnya sedikit terganggu karena saat
melakukan aktifitas berlebih dapat menyebabkan kelelahan yang berujung sesak nafas.
LANJUT...

5. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri : Biasanya pasien yang mengalami gagal jantung akan mengalami
ansietas, khawatir, takut, marah.

6. Pola keyakinan nilai : biasanya menggambarkan agama, pantangan agama, pengaruh agama dalam
kehidupan, permintaan kunjungan rohanian.

7. Pola Kognitif - Persepsi : Biasanya pasien mengungkapkan perasaannya akan kekhawatirannya terhadap
aktivitas kesehariannya setelah keluar dari rumah sakit.
PENGKAJIAN APA SAJA YANG DILENGKAPI UNTUK PENYAKIT
TERSEBUT?

1) Identitas

• Identitas Pasien

• Nama : Tn. A

• Umur : 62 Tahun

2) Riwayat Kesehatan

(a) Riwayat Penyakit saat ini

• Keluhan sesak nafas dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, semakin
sesak saat beraktivitas, tubuh terasa lemah.

(b) Riwayat penyakit dahulu

• Pasien mengatakan pernah di rawat di RS 11 yang lalu karena penyakit stroke. Klien memiliki
riwayat hipertensi sejak 13 tahun yang lalu
3) Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

• Pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak SMU, pasien mengatakan sering
mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan.

4) Pola Nutrisi / Metabolisme

• Selama di rumah sakit pasien makan dengan diet DJ II 1800 kkal ML, 3x sehari berupa nasi lunak,
sayur dan lauk. Pasien hanya menghabiskan setengah dari porsi makan. Pasien mengatakan tidak
nafsu makan. Selama sakit pasien minum 6 gelas.

5) Pola Eliminasi

• Saat sakit pasien buang air kecil melalui kateter sebanyak 700 cc/hari, warna kecoklatan. Pasien
buang air besar 1x sehari warna kecoklatan, konsistensi agak keras.
6) Pola Aktivitas / Latihan

• Semakin sesak saat beraktivitas, nyeri pada dada sebelah kiri, durasi 20 menit, skala nyeri 5 an tubuh
terasa lemah.

7) Pola Istirahat Tidur

• Selama di rumah sakit pasien tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam hanya 4- 5 jam/ hari. Pasien
mengatakan tidur tidak nyenyak dan sering terbangun di malam hari karena sesak nafas.

8) Pola Koping – Toleransi Stres

• Terpasang infus pada ekstremitas atas kiri, akral dingin, kemerahan pada telapak tangan, CRT < 2
detik, edema pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat I kedalaman 3mm dengan waktu
kembali 3 detik, akral dingin.
9) Pemeriksaan Fisik

 Tanda-tanda Vital (sahu, Nadi, Tekanan Darah dan RR).

Suhu : 36,5 C

Nadi : 58 x/i

TD : 90/80 mmHg

RR : 25 x/i

• TB : 169 cm

 Berat badan : 64 kg

 Dada

a) Inspeksi : pemeriksaan paru-paru didapatkan simetris kiri kanan, fremitus kiri dan kanan sama

b) Palpasi : -

c) Perkusi : terdengar sonor

d) Aukultasi : bunyi bronkovesikuler


 Jantung

a) Inspeksi : didapatkan iktus tidak terlihat

b) Palpasi : iktus teraba di RIC V, batas jantung 1 jari di bawah RICVI

c) Perkusi : -

d) Auskultasi : regular, tidak ada bunyi tambahan

 Ekstremitas : edema pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat I kedalaman 3 mm dengan waktu
kembali 3 detik

 Integumen : Pemeriksaan dilakukan dengan inspeksi dan palpasi

a) Inspeksi : kemerahan pada telapak tangan

b) Palpasi : akral teraba dingin

10) Pemeriksaan Penunjang

• Berdasarkan hasil rontgen thorax pasien mengalami kardiomegali.


Analisa Data
thank you

Anda mungkin juga menyukai