DOSEN PENGAMPU
Alasan Ilmiah
Gagal jantung merupakan suatu kondisi fisiologis ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh, gagal jantung terjadi karena perubahan fungsi sistolik dan diastolic
yang berubah. Pada kasus Hemogbolin pasien rendah yaitu 11,9 g/dl dan tekanan darah sistolik 90 mmHg dan
tekanan darah diastolic 80 mmHg. Gagal bukan merupakan suatu penyakit akan tetapi istilah ini merujuk pada
sindrom klinis yang ditandai oleh manifestasi kelebihan darah perfusi jaringan yang tidak adekuat, dan toleransi
aktivitas yang buruk. Pada kasus pasien mengatakan sesak napas dan bertambah saat melakukan aktivitas. Gagal
jantung dapat disebabkan dari faktor yang berasal dari jantung seperti penyakit atau faktor patologis instrinsik atau
dari faktor eksternal yang menyebabkan kebutuhan berlebih dari jantung. Berdasarkan kasus pasien memiliki
riwayat stroke dan hipertensi yang merupakan salah satu faktor eksternal yang menyebabkan peningkatan afterload.
LANJUTAN ALASAN ILMIAH...
Pasien mengalami masalah pada pola tidur yang dimana pada saat tidur dimalam hari pasien sering
terbangun karena sesak nafas kondisi pasien tersebut menunjukkan Paroxyismal nocturnal dyspnea (PND)
yang mencerminkan situasi sensasi kesulitan bernafas klien tiba tiba bangun dengan perasaan sesak nafas,
PND mencerminkan eksaserbasi/perburukan akut kongesti jantung. Hasil pemeriksaan fisik pada kasus
didapatkan bahwa terdapat edema pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat I kedalaman 3mm dengan
waktu kembali 3 detik tekanan hidrostatik kapiler mengatasi tekanan yang membanjiri protein plasma dan
pergeseran cairan keluar dari anyaman kapiler menuju ruangan interstitial dan menyebabkan pitting edema.
(Teori berdasarkan buku Joyce M. Black Jane Hokanson Hawks edisi 8 buku 3 KMB hal 106-112)
PENGKAJIAN YANG TIDAK LEGAKAP
1. Identitas : biasanya ada nama pasien, umur, agama, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, alamat,
tanggal masuk, yang mengirim, cara masuk RS, dan juga identitas penanggung jawab tidak ada.
2. Riwayat kesehatan keluarga tidak ada : Biasanya ada keluarga pasien yang menderita penyakit jantung,
hipertensi, DM.
3. Pola peran hubungan : Biasanya menggambarkan pekerjaan, status pekerjaan, hubungan dengan
keluarga dan kegiatan sosial lainnya.
4. Pola seksualitas/reproduksi : Biasanya pasien aktivitas seksualnya sedikit terganggu karena saat
melakukan aktifitas berlebih dapat menyebabkan kelelahan yang berujung sesak nafas.
LANJUT...
5. Pola Persepsi Diri / Konsep Diri : Biasanya pasien yang mengalami gagal jantung akan mengalami
ansietas, khawatir, takut, marah.
6. Pola keyakinan nilai : biasanya menggambarkan agama, pantangan agama, pengaruh agama dalam
kehidupan, permintaan kunjungan rohanian.
7. Pola Kognitif - Persepsi : Biasanya pasien mengungkapkan perasaannya akan kekhawatirannya terhadap
aktivitas kesehariannya setelah keluar dari rumah sakit.
PENGKAJIAN APA SAJA YANG DILENGKAPI UNTUK PENYAKIT
TERSEBUT?
1) Identitas
• Identitas Pasien
• Nama : Tn. A
• Umur : 62 Tahun
2) Riwayat Kesehatan
• Keluhan sesak nafas dirasakan sejak 3 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit, semakin
sesak saat beraktivitas, tubuh terasa lemah.
• Pasien mengatakan pernah di rawat di RS 11 yang lalu karena penyakit stroke. Klien memiliki
riwayat hipertensi sejak 13 tahun yang lalu
3) Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan
• Pasien mengatakan memiliki kebiasaan merokok sejak SMU, pasien mengatakan sering
mengkonsumsi gorengan dan makanan bersantan.
• Selama di rumah sakit pasien makan dengan diet DJ II 1800 kkal ML, 3x sehari berupa nasi lunak,
sayur dan lauk. Pasien hanya menghabiskan setengah dari porsi makan. Pasien mengatakan tidak
nafsu makan. Selama sakit pasien minum 6 gelas.
5) Pola Eliminasi
• Saat sakit pasien buang air kecil melalui kateter sebanyak 700 cc/hari, warna kecoklatan. Pasien
buang air besar 1x sehari warna kecoklatan, konsistensi agak keras.
6) Pola Aktivitas / Latihan
• Semakin sesak saat beraktivitas, nyeri pada dada sebelah kiri, durasi 20 menit, skala nyeri 5 an tubuh
terasa lemah.
• Selama di rumah sakit pasien tidur siang 1-2 jam/hari dan tidur malam hanya 4- 5 jam/ hari. Pasien
mengatakan tidur tidak nyenyak dan sering terbangun di malam hari karena sesak nafas.
• Terpasang infus pada ekstremitas atas kiri, akral dingin, kemerahan pada telapak tangan, CRT < 2
detik, edema pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat I kedalaman 3mm dengan waktu
kembali 3 detik, akral dingin.
9) Pemeriksaan Fisik
Suhu : 36,5 C
Nadi : 58 x/i
TD : 90/80 mmHg
RR : 25 x/i
• TB : 169 cm
Berat badan : 64 kg
Dada
a) Inspeksi : pemeriksaan paru-paru didapatkan simetris kiri kanan, fremitus kiri dan kanan sama
b) Palpasi : -
c) Perkusi : -
Ekstremitas : edema pada ekstremitas bawah, pitting edema derajat I kedalaman 3 mm dengan waktu
kembali 3 detik