Anda di halaman 1dari 17

KASUS

Seorang perempuan usia 33 tahun dirawat di RS dengan diagnosa hipertiroid dan mengeluh cepat
lelah dan peningkatan rasa lapar tetapi berat badan turun. Pasien mengatakan jantungnya sering
berdebar-debar dan berat badannya telah turun 7 kg dalam sebulan. Hasil pengkajian didapatkan
tangan tremor, berkeringat, mukosa bibir kering, mata tampak menonjol, TB: 160 cm, BB: 45 kg
sebelumnya 52 kg, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi nafas 26 x/menit,
suhu 38,30C, kadar T3: 31 ng/dL T4: 14 μg/dL. Pemeriksaan Laboratorium lainnya
menunjukkan RBC 3.86 x 106 (N: 4-6 x 106 ), HGB 11,91 g/dl (N: 13-17 g/dl), HCT 34,71 %
(N 40-54 %), Total Cholesterol 253 mg/dl (N <200 mg/dl), LDL 144 mg/dl (N <130 mg/dl).
Pemeriksaan EKG menunjukkan adanya tachicardia, hasil foto thorak menunjukkan adanya
Cardiomegaly
A. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
1. Nama : Ny. K
2. Umur : 33 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku : Sunda
6. Alamat : Jl. Mawar,RT. 06
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Tidak bekerja
9. Status : Menikah
10. No. Reg : 150483

Penanggung jawab

1. Nama : Tn. R
2. Umur : 35 Tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Jl. Mawar, RT. 06
5. Agama : Islam
6. Suku : Sunda
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Pedagang
9. Hubungan dengan klien : Suami

Keluhan utama : Pasien mengatakan jantungnya sering berdebar-debar.


Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengatakan cepat lelah dan merasa lemah,
peningkatan rasa lapar tapi berat badan menurun. Pasien
mengatakan jantung sering berdebar-debar, berat badannya
telah menurun 7kg dalam sebulan dan badan berasa panas.
Penyakit yang pernah dialami :Pasien mengatakan tidak pernah menggalami riwayat
penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat
penyakit keturunan seperti jantung,hipertensi, dan DM.
DENOGRAM

=perempuan

=laki=laki

=pasien
=satu rumah

Pemeriksaan Fisik

1. Kedaaan Umum : Lemah


2. Kesadaran : komposmetis
3. Postur Tubuh : Kurus
4. Monitor Vital Sign :
a. Tekanan darah : 150/90 mmHg
b. Nadi : 110x/menit
c. RR : 26x/menit
d. Suhu : 39C
e. BB : 45kg (sebelumnya 52 kg)
f. TB : 160 cm

Head to toe

a. Kepala

Bentuk simetris antara kanan dan kiri, bentuk kepala lonjong tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan.

b. Mata
Mata nampak menonjol, simetris kanan dan kiri, mata normal.

c. Hidung

Simetris, tidak ada secret, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.

d. Leher

Tampak pembesaran kelenjar tiroid.

e. Jantung

Jantung berdebar-debar.

f. Abdomen

Perut datar simetris antara kanan dan kiri.

g. Genetalia
Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada iritasi, tidak ada secret.

POLA KESEHATAN

1. Pola Nutrisi

a. Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit biasa makan 3x sehari dengan porsi
makan 1 piring
b. Saat sakit: Pasien mengatakan bahwa ia merasa cepat lapar tapi berat badan menurun 7kg
sebulan

2. Pola eliminasi

BAB

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek,warna kuning kecoklatan, bau khas feses dan tidak adanya darah.
b. Saat sakit : Pasien mengatakan BAB normal dengan konsistensi lembek, warna kuning
kecoklatan, bau khas feses dan tidak adanya darah

BAK

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAK normal bisa 3 sampai 5 kali perhari. Jumlah
urine kurang lebih 2000cc perhari berwarna kuning jernih, berbau khas urine, dan mampu
mengontrol BAK
b. Saat sakit: Pasien mengatakan BAK normal bisa 3 sampai 5 kali perhari. Jumlah urine
kurang lebih 2000cc perhari berwarna kuning jernih, berbau khas urine, dan mampu
mengontrol BAK

3. Pola Istirahat dan Tidur

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur mulai jam 21.00 dan bangun pada
pukul 05.00.
b. Saat sakit: Pasien mengatakan tidurnya tidak teratur, biasanya ia tidur pukul 22.00 dan
terbangun kembali setelah 2 jam yaitu pukul 00.00 karena pasien merasa sesak napas,
pernapasan pasien tampak capat dan juga pasien merasa gelisah.

4. Pola Personal Higiene

a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan masih menstruasi normal selama 4 hari setiap 1 bulan
sekali dan memiliki 1orang anak perempuan, serta pasien masih memiliki suami
b. Saat sakit : Pasien mengatakan masih menstruasi normal selama 4 hari setiap 1 bulan
sekali dan memiliki 1orang anak perempuan, serta pasien masih memiliki suami

5. Pola aktivitas

a. Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit ia biasanya bisa mengerjakan tugas
rumah seperti menyapu, ngepel, masak, mencuci.
b. Saat sakit : Pasien mengatakan saat sakit tidak bisa beraktifitas seperti biasanya hanya
berbaring ditempat tidur saja.

Pemeriksaan Penunjang

1. Hasil pemeriksaan EKG: adanya takikardi


2. Hasil pemeriksaan thorak: adanya cardiomegaly
3. Lab Darah:
a. RBC : 3,86 x 106 (N: 4-6 x 106)
b. HGB : 11,91 g/dl (N: 13-17 g/dl)
c. HCT : 34,71% (N: 40-54%)
ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
1. DS : Pola napas tidak
 Pasien mengatakan sesak napas efektif
 Pasien mengatakan mudah lelah

DO :
 Nadi : 110x/menit
 RR : 26x/menit
 Pola napas takipnea

2. DS : Perubahan irama Penurunan curah


 Pasien mengatakan jantungnya jantung jantung
sering berdebar-debar.
 Pasien mengatakan cepat lelah.
 Pasien mangatakan gelisah dan
cemas.
DO :
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
 Nadi : 110x/menit
 RR : 26x/menit
 Hasil pemeriksaan EKG: adanya
takikardi.
 Hasil pemeriksaan thorak: adanya
cardiomegaly
3. DS : Peningkatan Defisit nutrisi
 Pasien mengatakan bahwa ia kebutuhan
merasa cepat lapar tapi berat metabolisme
badan menurun 7kg sebulan
DO :
 Pasien tampak lemah.
 Mukosa bibir pasien tampak
kering.
 Berat badan 45 kg sebelum sakit
52 kg(BB pasien masuk dalam
kategori kurus).
4. DS : Peningkatan laju Hipertermia
 Pasien mengatakan badan terasa metabolisme
panas.
DO :
 Suhu :39C
 Nadi : 110x/menit
 RR : 26x/menit
 Pasien tampak berkeringat
 Hasil pemeriksaan EKG: adanya
takikardi.
5. DS : kelemahan Intoleransi aktivitas
 Pasien mengatakan cepat lelah
 Pasien mengatakan merasa lemah
DO :
 Pasien tampak lemah
 Tangan pasien tampak tremor
6. DS : Peningkatan Gangguan pola tidur
 Pasien mengatakan tidurnya tidak metabolisme
teratur, biasanya ia tidur pukul
22.00 dan terbangun kembali
setelah 2 jam yaitu pukul 00.00
karena pasien merasa sesak
napasdan juga pasien merasa
gelisah.
DO :
 Pasien tampak lemah
 Pasien tampak sesak napas
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan .... dibuktikan dengan pasien mengatakan sesak
nafas, pasien mengatakan mudah lelah, nadi 110x/menit, RR 26x/menit, pola nafas takipnea.

2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung dibuktikan dengan
pasien mengatakan jantungnya sering berdebar-debar, pasien mengatakan cepat lelah, pasien
mengatakan gelisah dan cemas, tekanan darah : 150/90 mmHg, nadi 110x/menit, RR : 26x/menit,
hasil pemeriksaan EKG : adanya takikardi, hasil pemeriksaan thorak : adanya cardiomegaly.

3. Defisit nutrisi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme dibuktikan dengan pasien
mengatakan bahwa ia merasa cepat lapar tapi berat badan menurun 7kg sebulan, pasien tampak
lemah, mukosa bibir pasien tampak kering, berat badan 45kg sebelum sakit 52kg ( BB pasien
masuk dalam kategori kurus).

4. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme dibuktikan dengan pasien


mengatakan badan terasa panas, suhu 39 C, nadi 110x/menit, pasien tampak berkeringat, hasil
EKG adanya takikardi

5. Intolernsi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan pasien mengatakan


cepat lelah, pasien mengatakan merasa lemah, pasien tapak lemah, tangan pasien tampak tremor

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan metabolisme dibuktikan dengan pasien
mengatakan tidurnya tidak teratur, biasanya ia tidur pukul 22.00 dan terbangun kembali setelah
2 jam yaitu pukul 00.00 karena pasien merasa sesak napas dan juga pasien merasa gelisah, pasien
tampak lemah, pasien tampak sesak napas, tekanan darah 150/90 mmHg.
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI PARAF


1. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan .... dibuktikan tindakan asuhan - monitor pola napas
dengan pasien mengatakan sesak keperawatan selama - monitor bunyi napas
nafas, pasien mengatakan mudah 3x24 jam diharapkan Terapeutik
lelah, nadi 110x/menit, RR pola napas membaik, - posisikan semi-fowler atau
26x/menit, pola nafas takipnea dengan kriteria hasil : fowler
- frekuensi napas - berikan minum hangat
membaik - lakukan fisioterapi dada
- kedalaman napas - berikan oksigen, jika perlu
membaik Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan Observasi
berhubungan dengan perubahan tindakan asuhan - identifikasi tanda/gejala primer
irama jantung dibuktikan dengan keperawatan selama penurunan curah jantung
pasien mengatakan jantungnya 3x24 jam diharapkan -monitor tekanan darah
sering berdebar-debar, pasien curah jantung -monitor EKG 12 sadapan
mengatakan cepat lelah, pasien meningkat, dengan -monitor aritmia (kelainan irama
mengatakan gelisah dan cemas, kriteria hasil : dan frekuensi)
tekanan darah : 150/90 mmHg, nadi - takikardi menurun Terapeutik
110x/menit, RR : 26x/menit, hasil - lelah menurun -posisikan pasien semi-fowler
pemeriksaan EKG : adanya - tekanan darah atau fowler dengan kaki ke
takikardi, hasil pemeriksaan membaik bwah atau posisi nyaman
thorak : adanya cardiomegaly. -berikan diet jantung yang
sesuai
Edukasi
-anjurkan beraktivitas fisik
sesuai toleransi
-anjurkan beraktivitas fisik
secara bertahap
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian anti
aritmia, jika perlu
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan Setelah dilakukan Observasi
peningkatan laju metabolisme tindakan asuhan -identifikasi status nutrisi
dibuktikan dengan pasien keperawatan selama -identifikasi makanan yang
mengatakan bahwa ia merasa cepat 3x24 jam diharapkan disukai
lapar tapi berat badan menurun 7kg status nutrisi membaik, -identifikasi kebutuhan kalori
sebulan, pasien tampak lemah, dengan kriteria hasil : dan jenis nutrien
mukosa bibir pasien tampak kering, - berat badan membaik -monitor berat badan
berat badan 45kg sebelum sakit Terapeutik
52kg ( BB pasien masuk dalam -berikan makanan tinggi serat
kategori kurus). untuk mencegah kostipasi
-berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
Kolaborasi
-kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan.
4. Hipertermia berhubungan dengan Setelah dilakukan Observasi
peningkatan laju metabolisme tindakan asuhan -identifikasi penyebab
dibuktikan dengan pasien keperawatan selama hipertermia
mengatakan badan terasa panas, 3x24 jam diharapkan -monitor suhu tubuh
suhu 39 C, nadi 110x/menit, termoregulasi membaik, -monitor kadar elektrolit
pasien tampak berkeringat, hasil dengan kriteria hasil : Terapeutik
EKG adanya takikardi - takikardi menurun -sediakan lingkungan yang
- suhu tubuh membaik dingin
-longgarkan atau lepaskan
pakaian
-basahi dan kipasi permukaan
tubuh
Edukasi
-anjurkan tirah baring
Kolaborasi
-kolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena, jika
perlu
5. Intolernsi aktivitas berhubungan Setelah dilakukan Observasi
dengan kelemahan dibuktikan tindakan asuhan -identifikasi ganggungan fungsi
dengan pasien mengatakan cepat keperawatan selama tubuh yang mengakibatkan
lelah, pasien mengatakan merasa 3x34 jam diharapkan kelelahan
lemah, pasien tapak lemah, tangan toleransi aktivitas -monitor kelelahan fisik dan
pasien tampak tremor meningkat, dengan emosional
kriteria hasil : -monitor lokasi dan
- keluhan lelah menurun ketidaknyamanan selama
- perasaan lemah melakukan aktivitas
menurun Terapeutik
-berikan aktivitas distraksi yang
menenangkan
-fasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
-anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap

6. Gangguan pola tidur berhubungan Setelah dilakukan Observasi


dengan peningkatan metabolisme tindakan asuhan -identifikasi pola aktivitas dan
dibuktikan dengan pasien keperawatan selama tidur
mengatakan tidurnya tidak teratur, 3x24 jam diharapkan -identifikasi faktor penganggu
biasanya ia tidur pukul 22.00 dan pola tidur membaik, tidur
terbangun kembali setelah 2 jam dengan kriteria hasil : Terapeuti
yaitu pukul 00.00 karena pasien - keluhan sulit tidur -tetapkan jadwal tidur rutin
merasa sesak napas dan juga pasien menurun -lakukan prosedur untuk
merasa gelisah, pasien tampak - keluhan sering terjaga meningkatkan kenyamanan
lemah, pasien tampak sesak napas, menurun Edukasi
tekanan darah 150/90 mmHg - keluhan tidak puas -jelaskan pentingnya tidur cukup
tidur menurun selama sakit
- keluhan pola tidur -anjurkan menepati kebiasaan
berubah menurun waktu tidur.
IMPLEMENTASI

NO HARI/TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI PARAF


1. Observasi
- mengecek pola napas
- mengecek bunyi napas
Terapeutik
- posisikan semi-fowler atau fowler
- memberikan minum hangat
-me lakukan fisioterapi dada
-memberikan oksigen, jika perlu
Kolaborasi
- kerja sama dalam pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.
2. Observasi
- mengetahui tanda/gejala primer penurunan curah jantung
-mengecek tekanan darah
-mengecek EKG 12 sadapan
-mengecek aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
Terapeutik
-posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
-memberikan diet jantung yang sesuai
Edukasi
-menganjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
-menganjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Kolaborasi
-bekerja sama dalam pemberian anti aritmia, jika perlu
3. Observasi
-mengecek status nutrisi
-mengidentifikasi makanan yang disukai
-mengecek kebutuhan kalori dan jenis nutrien
-mengecek berat badan
Terapeutik
-memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah kostipasi
-memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Kolaborasi
-bekerja sama dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan.
4. Observasi
-mengecek penyebab hipertermia
-memantau suhu tubuh
-mengecek kadar elektrolit
Terapeutik
-menyediakan lingkungan yang dingin
-melonggarkan atau lepaskan pakaian
-membasahi dan kipasi permukaan tubuh
Edukasi
-menganjurkan tirah baring
Kolaborasi
-bekerja sama dalam pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
5. Observasi
-mengetahui faktor ganggungan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
-memantau kelelahan fisik dan emosional
-memantau lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
Terapeutik
-memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
-memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
Edukasi
-menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Observasi
-mengetahui pola aktivitas dan tidur
-mengetahui faktor penganggu tidur
Terapeuti
-menetapkan jadwal tidur rutin
-melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
Edukasi
-menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
-menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur.
EVALUASI

NO.DIAGNOSA EVALUASI PARAF


KEPERAWATAN
1. S:-

Anda mungkin juga menyukai