Anda di halaman 1dari 7

KASUS BEDAH

1. Tn. N berusia 40 tahun dengan BB 45 kg dan TB 160 cm masuk RS


dengan keluhan terdapat benjolan pada perut sebelah kanan dan
keras, BAB sering mengeluarkan darah dan lendir, BAK sulit. Benjolan
diperut kanan dirasakan sejak 4 bulan yang lalu dan belum pernah
berobat. Pasien di diagnosis medis menderita Adeno Carcinoma
Sigmoid.
Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis K U cukup, kesadaraan compos
mentis, GCS: 456, tekanan darah 120/80 Hg, Resp. Rate 20x/menit,
nadi 90x/menit, suhu 36,7°C, dan abdomen distended, Bu (+) N.
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Hb 8,4 g/dl, leukosit
10,300 / mm, LED 20 mm/jam, trombosit 595.000/mm³, MCV 74,5
mm³, MCH 27 Lpg, MCHC 32 gr/dl.
Kebiasaan makan pasien dengan frekuensi 3x sehari, tidak mempunyai
alergi makanan, makanan pokok nasi dengan jumlah 5-7 sdm/1x
makan, jarang mengkonsumsi lauk hewani dan sayuran, pasien juga
mengkonsumsi lauk nabati setiap hari, tidak suka minum susu dan
biasa merokok. Berdasarkan hasil recall (E 970 kkal, 45%), (P 25 gr,
37%), (L 20 gr, 33,3%), dan (KH 156 gr, 45,8%).
Pasien bekerja sebagai buruh tani, istrinnya bekerja sebagi buruh
pabrik, mempunyai 3 orang anak, pendidikan pasien tamat SD. Pasien
belum pernah mendapatkan informasi tentang makanan sehat.
Fasilitas masuk RS dengan menggunakan JAMKESDA.

2. Tn D, berusia 67 tahun di rawat di RS dengan diagnosis media post


Exp Laparatomy ec, peritonitis generalisata ec. Perforasi gaster. Saat
ini pasien dirawat di ruang 28 setelah satu hari yang lalu menjalani
operasi. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh hasil sebagai berikut:
pasien dalam keadaan sadar, TD 130/80 mmHg, nadi 84 denyut/menit,
pernapasan 20 kali/menit, bising usus positif. Data laboratorium Hb
13,9 g/dl, natrium 133 mmol/L, Kalium 4,03 mmol/L. Pasien memiliki
kebiasaan makan 2x sehari dan mempunyai riwayat alergi telur, ayam,
dan ikan laut. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi 1
piring tiap kali makan, lauk nabati (tempe dan tahu 1 potong tiap kali
makan), lauk hewani (jeroan hampit setiap hari karena pasien sangat
suka), sayuran (pasien sangat suka sayur sawi) pasien sering
mengkonsumsi dan menyukai makanan bersantan serta gorengan,
buah yang disukai pisang (jarang mengkonsumsi buah). Pasien
mengaku belum mendapatkan edukasi gizi sebelumnya.
Setelah operasi pasien mendapatkan makanan cair jernih dengan
kandungan energi 400 kkal, karbohidrat 100 gr dan pasien mampu
mengkonsumsinya meskipun nafsu makan pasien menurun dan perut
terasa sebah. Pasien memiliki riwayat hipertensi 15 tahun yang lalu,
pasien seorang penjual es dengan pendidikan terakhir SMP. Pasien
beragama islam, tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya.

3. Ny. S berusia 58 tahun memiliki BB 48 Kg dan TB 156 Cm dirawat di


rumah sakit karena menderita kista ovarium yang direncanakan untuk
dilakukan operasi. Ny S memiliki riwayat penyakit dahulu terdapat
keputihan sedikit, tidak berbau dan tidak gatal serta berwarna jernih.
Keseharian Ny S yaitu menjaga warung kecil di rumahnya. Ny S jarang
berolahraga dan memiliki TD 110/70 mmHg. Data biokimia Hb 10,5
g/dl, SGOT 31 U/L, SGPT 32 U/L, Gula darah <200 mg/dl. Hasil recall
24 jam di RS terdapat: Energi :1320 kkal, protein : 48 gr, karbohidrat:
55 gr, lemak: 40 gr.

4. Tn. P usia 58 tahun dirawat diruang bedah umum 3 hari SMRS


mengeluh nyeri pinggang kiri skala 5 (skala dari 0-5) yang menjalar ke
perut bagian depan seperti diremas-remas dan tidak merubah posisi.
Tn. P mempunyai riwayat hipertensi. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan bahwa TD 140/110 mmHg, nadi 90x/menit, RR
20x/menit, suhu 36,5℃ . Hasil pemeriksaan darah: Hb 15,7 g/dl, Ht
47%, leukosit 15.400 mm3, ureum 66 mg/dl. Hasil BNO:
Nephrolithiasis, hasil USG: hidronephrosis bilateral dengan
Nephrolithiasi kiri Tn. P direncanakan untuk hemodialisis.

5. Tn.R umur 40 tahun, seorang dosen, MRS dngan keluhan 1 bulan


terakhir badan terasa lemas, terlihat pucat, perut kanan merongkol,
teraba ada massa dan terasa seperti bergerak, selama 3 bulan terakhir
selalu diare berupa cairan, tidak berampas, dan BB dirasakan menurun
TB=167 cm, BB=50 kg. Hasil laboratorium: Hb=9,89 g/dl,
leukosit=12.500/ml, GDP=117 mg/dl, albumin=2,2 g/dl. Kebiasaan
makan 3x/hari, jarang mengkonsumsi sayuran (1x/hr) dan buah
(1x/mg)) dengan rata-rata asupan E=1612,5 kal (64,5% AKG), P=40,5
g (73,6% AKG), L=35,5 g, KH=276 g. Diagnosa medis tumor polipoid
colon asceden dengan komplikasi fistula enterokutan, Anemia HM dan
hipoalbuminea. Terapi medis: antibiotika, analgesic, transfuse dan
tindakan operasi.

6. Ibu A seorang pedagang, berumur 49 tahun, BB= 70 kg, TB= 160 cm,
pendidikan SLTA, masuk rumah sakit karena merasakan nyeri hebat
dan kaku pada perut bagian kanan atas, muntah disertai dengan diare
berbusa. Badan panas dan meriang. Rasa sakit dirasakan sejak 4 hari
lalu yang hilang timbul dan mencapai puncaknya saat MRS. Sehari
setelah dirawat, rasa sakit sedikit berkurang, merasakan nyeri tapi
tidak sehebat saat masuk rumah sakit.
Hasil pemeriksaan fisik dan klinis pada saat masuk rumah sakit suhu
tubuh 38oC, nadi 88 x/mnt, tensi 120/80 mmHg. Palpasi ditemukan
hepatomegali dan splenomegali, kuning sekitar sklera mata, diare
berbuih dengan warna agak kehijauan
Hasil pemeriksaan laboratorium : Bilirubin total 4.1 mg/dl (tinggi),
Bilirubin direk 2.0 mg/dl (tinggi), AST = 67 U/l (tinggi), ALT = 84 U/l
(tinggi). Leukosit 12.000/ml, Alkali Fosfatase 400 U/I, Hb = 11, 8
mg/dl. USG ditemukan adanya batu dalam kandung empedu. Diagnosis
sementara adalah batu empedu (kolelithiasis) dan akan dilakukan
pengangkatan kantung empedu.
Hasil anamnesa riwayat gizi, pasien punya riwayat kegemukan, suka
makanan yang berlemak seperti jeroan, hati, kulit ayam, kerupuk usus,
suka mengemil gorengan. Frekuensi makan utama 3-4 x sehari,
makanan selingan 2-3 kali/hari. Hasil anamnesa terhadap asupan
makanan di rumah di atas 100% kebutuhan. Pasien tidak pernah
berolahraga, walaupun pedagang tetapi hanya duduk sebagai kasir.

7. Seorang wanita berumur 30 tahun dirawat di Wings International


(RSUP) dengan kondisi lemah. Keluhan yang dirasakan pasien adalah
sering mules, sakit perut, perut kembung, sehingga menyebabkan
nafsu makan turun. Mengalami perdarahan rektum. Hasil pemeriksaan
klinis menunjukkan kepucatan anemia (Hb 9 mmHg). Pemeriksaan
endoskopi saluran cerna bawah menunjukkan ada peradangan tukak
dan erosi pada rektum. Diagnosis medis : kanker kolon dan harus
menjalani operasi.
Hasil pemeriksaan biokimia Hb 9,1 gr/dl (anemi); hematokrit 27%
(rendah); lekosit 8200/mm3 (normal); trombosit 342.000/mm3
(normal); albumin 2.4 g/dl (rendah). Data klinis pasien : tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 80x/mnt, pernafasan 20x/menit.
Hasil anamnesa gizi yang dilakukan ahli gizi ruangan diperoleh data
Data antropometri : Berat badan : 45 Kg, Tinggi badan : 156 cm, Pola
makan : 3 x makan dan 2 kali selingan tapi jumlah yang dikonsumsi
sangat sedikit, karena setiap makan merasakan perutnya mules,
apalagi kalau minum susu. Sebelum dirawat makanan yang dimakan
hanya berupa bubur.Hasil recall :
Pagi : bubur ayam ½ mangkok
snack : roti tawar 1 lembar + 1sdm madu
siang : bubur + telor rebus
snack : bubur sumsum tanpa santan 4 sdm
malam : bubur ayam ½ mangkok + teh manis panas

8. Tn. AS berusia 38 tahun. Riwayat penyakit yaitu tahun 2010 pasien


melakukan operasi batu ginjal, tahun 2013 batu muncul lagi dan
opname di Rumah Sakit dengan diagnosis medis CKD/GGK, advice HD
1x/minggu. Selama rutin HD pasien juga menjalani pengobatan
alternatif sehingga batu bisa hancur. Selama HD tekanan darah terus
meningkat. Pasien sudah melakukan HD rutin 2x/ ]minggu selama 4
tahun. BB setelah HD=52,5 kg, TB=167 cm.
Hasil pemeriksaan biokimia setelah HD yaitu Hb=8,6 g/dl, albumin=3,1
g/dl, ureum=49, kreatinin=6,02. Tekanan darah 173/96 mmHg, suhu
37,50C, nadi 69x/mnt, RR 24x/mnt. Frekuensi BAK 2-3 kali/hari, sering
merasa haus, dan sering kesemutan. Sebelum HD mengalami oedema
pada kaki dan tangan. Setelah HD, oedema berkurang.
Dietary history pasien 1 bulan terakhir yaitu : Makanan Pokok : Nasi 3-
4x/hari 2 centong, Lauk Hewani : Ikan nila, ayam 50 g, telur ayam 1
butir , Lauk Nabati: Kadang tempe dan tahu setiap hari, Sayur: Bayam,
kangkung, wortel, kol, kentang, buah : Jeruk, 2-3x/mggu 100 g,
rambutan 1x/minggu 30 g, snack : Donat, ketela goreng, minuman :
Air putih >1 liter sehari.
Hasil recall diet RS yaitu : E=2000.3 kkal, P=46.3 gram, L=69.4 gram,
KH=288.6 gram, Na=176,27 mg, K=1125,425 gram, cairan=1500 ml.
Pasien merasa sangat sulit mengendalikan konsumsi cairan, padahal
sudah mengetahui bahwa jika konsumsi terlalu banyak akan
menyebabkan penumpukan cairan.
9. Ny R usia 38 tahun, 8 bulan SMRS pasien mengalami BAB berdarah,
bentuk feses kecil-kecil hitam seperti pensil, BB turun 3 kg dalam 1
bulan. Bulan maret berobat ke RS dan didiagnosis tumor rektum. Hasil
kolonoskopi: adeno kanker rektum dan pada bulan april dilakukan
pengangkatan kanker dan dilakukan ileostomi. Setelah 3 bulan pasien
direncanakan bedah tutup ileostomi, tetapi pada bulan juni pasien
dirawat di RS dengan diagnosa thypoid dan perlu pemulihan, sehingga
pembedahan baru dilakukan bulan september.
Asupan Ny R sebelum MRS adalah : E: 2500 Kkal, P: 80 g, L:65 g,
KH:400 gr. Selera makan baik dan pola makan 3x sehari dengan 2x
makanan selingan. Ny R suka sayuran, makanan pedas, bersantan dan
mempunyai alergi terhadap ikan laut. Berdasarkan data antropometri:
TB = 163 cm, BB saat MRS = 55 kg, BB sebelum sakit = 60 kg, BB pra
bedah = 53 kg, BB 7 hari pasca bedah tutup ileostomi = 56 kg.
Berdasarkan data pemeriksaan fisik : TD = 120/90 mmHg, suhu = 38
℃ , nadi = 74x/menit, pernapasan =14x/menit. Data laboratorium : HB
= 14,1 g/dl, Ht =40,6 g/dl, eritrosit= 4,91 juta/Ul, trombosit 332
ribu/ml, albumin = 3 g/dl, SGOT = 14 U/L, SGPT = 16 U/L.
10. Ny T berusia 71 tahun didiagnosis Ca Mammae Sinistra (Pre Op)
pasien masuk RS dengan keluhan nyeri pada perut, nyeri di mammae
kiri sudah 2 bulan yang lalu, ada benjolan sebesar telur ayam jumlah
1 membesar progressive + keras, riwayat penyakit sekarang yaitu Ca
Mammae Sinistra. Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada
keluarga, riwayat penyakit dahulu adalah hipertensi tidak memiliki
alergi terhadap makanan. Aktivitas fisik Ny T mengurus rumah
tangga dan membantu dagang sembako. Ny T memiliki BB 70,3 Kg,
TB = 162 Cm, LiLA= 31 cm, data biokimia : GDA = 131 mg/dl, HCT
= 36,6%, pemeriksaan fisik: Hb= 13,9 gr/dl, HT= 43,3%, ureum=
22,6 mg/dl, kreatinin = 0,76 mg/dl, GDS= 142 mg/dl, SGOT= 28,9
U/L. Pemeriksaan fisik: TD= 140/80 mmHg, suhu= 36℃ , nadi=
80x/menit.
Hasil anamnesis pola makan 3x sehari, nasi 2 centong tiap kali
makan, suka ngemil dan gorengan setiap hari, lauk hewani= ikan
tawar, ayam (3x/minggu), tidak suka daging kambing, lauk nabati:
tahu, tempe setiap kali makan paling sering diolah dengan digoreng,
sayur: sawi, kubis, gambas dan terong diolah dengan santan, tumis.
Buah setiap hari: apel, jeruk,pir 1 buah/hari. Minum susu anlen
2x/hari, jarang minum teh dan kopi, minum air putih >6 gelas/hari.
Memiliki pantangan makan: bayam, emping kangkung, ikan laut,
jeroan, sering kali menggunakan penyedap rasa disetiap masakan
sejak muda, hasil recall: Energi= 1515 kkal, P= 68,11 gr, L= 39,50
gr, KH= 226,11 g.

11.

Anda mungkin juga menyukai