Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Kariyono Hidi
2. Yufita Tri Reski Efendi
3. Yuyun Muhlis
4. Siti Rahmatia Hijrah
5. Yulianti Kasim
6. Sitti Sammi Saban
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ………………………………………………..………................... i
KATA PENGANTAR …………………………………………………..…. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………..…….. iii
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. LATAR BELAKANG ……………………………………….……..…. 1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………. 2
BAB II : PEMBAHASAN …………………………………..………..… 3
A. PENGERTIAN POLITIK 3
DUMPING……………………………….................................
B. TUJUAN POLITIK DUMPING.....……………………………….. 5
C. JENIS-JENIS POLITIK DUMPING............................... 5
………………………………..
D. KRITERIA NEGARA MENGANUT POLITIK 6
DUMPING...............................………………………………..
E. DUMPING DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL........ 6
F. DUMPING DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL........ 7
BAB III PENUTUP ………………………………………………………… 9
A. KESIMPULAN ………..……………………………………...…….. 9
B. SARAN ………………………………………………………........... 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Seiring dengan penyatuan ekonomi antar negara itu terjadi
ketergantungan dan integrasi ekonomi nasional kedalam ekonomi
global dan menciptakan mekanisme pasar yang memiliki persaingan
yang tinggi. Tindakan persaingan antara pelaku usaha tidak jarang
mendorong dilakukannya persaingan curang, baik dalam bentuk harga
maupun bukan harga (price or nor price). Dalam bentuk harga
misalnya terjadi diskriminasi harga (price discrimination) yang dikenal
dengan istilah dumping.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan politik dumping?
2. Apa tujuan politik dumping?
3. Apa saja jenis dari politik dumping?
4. Bagaimana kriteria negara yang menggunakan politik
dumping?
5. Bagaimanakah pengaruh Anti-Dumping dalam perdagangan
Internasional ?
6. Bagaimanakah cara mengatasi politik dumping?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar
negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih
inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.
2. terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam
negeri tidak dapat membeli barang dari luar negeri.
b. Politik dumping hanya dapat diterapkan jika syarat-syarat berikut
dipenuhi :
1. Permintaan terhadap barang hasil produksi dalam negeri kurang
elastis dibandingkan dengan luar negeri yang keadaan pasarnya
persaingan ini sempurna atau kekuatan monopoli dalam negeri
lebih besar dibandingkan dengan luar negeri.
2. Konsumen di dalam negeri tidak akan mungkin membeli barang
hasil produksi dalam negeri di luar negeri.
3. Kebijakan-kebijakan perdagangan internasional (proteksi, politik
dagang bebas, dan politik dumping) melalui tariff, kuota, premi
dan subsidi.
c. Ada tiga tujuan politik dumping:
1. untuk menguasai pangsa pasar luar negeri,
2. mencapai target pemasaran, dan
3. cuci gudang.
Cuci gudang ini dikarenakan lebih baik menjual barang
dengan harga murah daripada menimbun barang dan tidak
menghasilkan uang. Negara pertama yang mengenalkan
dumping ini adalah Jepang. Akan tetapi, Jepang bukanlah satu-
satunya Negara yang menggunakan politik dumping ini. Ada
Cina, Singapura, dan lain-lain.
d. Terdapat 5 tipe dumping dari tujuannya:
1. Market Expansion Dumping
4
Perusahaan pengekspor bisa meraih untung dengan
menetapkan “mark-up” yang lebih rendah di pasar import
karena menghadapi elastisitas permintaan yang lebih besar
selamaharga yang ditawarkan rendah.
2. Cycling Dumping
Motivasi dumping jenis ini muncul dari adanya biaya
marginal yang luar biasa rendah atau tidak jelas, kemungkinan
biaya produksi yang menyertai kondisi dari kelebihan kapasitas
produksi yang terpisah dari pembuatan produk terkait.
3. State Trading Dumping
Latar belakang dan motivasinya mungkin sama dengan
kategori dumping lainnya, tapi yang menonjol adalah akuisisi.
4. Strategic Dumping
Strategi yang dilakukan negara pengekspor yang
merugikan perusahaan di negara pengimpor melalui strategis
keseluruhan, baik dengan cara pemotongan harga ekspor
maupun dengan pembatasan masuknya produk yang sama ke
pasar negara pengekspor.
5. Predatory Dumping
Istilah predatory dumping dipakai pada ekspor dengan
harga rendah dengan tujuan mendepak pesaing dari pasar,
dalam rangka memperoleh kekuatan monopoli di pasar negara
pengimpor. Akibat terburuk dari dumping jenis ini adalah
matinya perusahan-perusahaan yang memproduksi barang
sejenis.
5
3. cuci gudang. Cuci gudang ini dikarenakan lebih baik menjual
barang dengan harga murah dari pada menimbun barang dan
tidak menghasilkan uang.
C. Jenis – jenis Politik Dumping
6
diatur dalam pasal 2 paragraf 2.1 yaitu for the purpose of the
agreement, a product is to be concidered of being dumped i.e
introcduced into the commerce of another country a less in than is
normal value. Terjemahan bebas dari arti tersebut adalah untuk
persetujuan ini, suatu produk dianggap sebagai dumping misalnya
dijual dalam perdagangan negara lain di bawah dari nilai normalnya.
Pengertian dumping dalam kamus ekonomi diartikan sebagai praktek
dagang yang dilakukan ekportir dengan menjual komoditi di pasaran
Internasional dengan harga kurang dari nilai wajar atau lebih rendah
dari pada harga barang tersebut di negerinya sndiri dari pada di jual ke
negara lain pada umumnya praktek ini dinilai tidak adil karena merusak
pasaran dan merugikan negara pesaing di negara pengimpor.
Jadi secara singkat dumping dapat dikatakan barang yang
diimport dengan tingkat harga eksport yang lebih rendah dari nilai
normalnya di negara pengeksport. Suatu negara dapat dikatakan
dumping apabila nyata-nyata melakukan :
1. Adanya produk import yang dijual dengan harga dumping.
2. Timbulnya kerugian atau ancaman kerugian.
3. Adanya hubungan secara langsung antar kerugian yang timbul
dengan produk yang dijual dengan harga dumping.
Ketiga persyaratan tersebut harus terpenuhi agar penyelidikan
dumping dapat ditindaklanjuti, sekalipun demikian tidak ada yang salah
terhadap dumping apabila terbukti bahwa hanya dumping satu-
satunya bukti, maksudnya meskipun telah menjadi produk import
dengan harga dumping apabila tidak menimbulkan kerugian pada
produk-produk sejenis di negara pengimport tindakan dumping tidak
dapat dikenakan terhadap barang dengan harga dumping tersebut.
Bahkan sebaliknya konsumen diuntungkan karna dapat memilih
produk-produk alternatif lainnya dengan harga relatif lebih murah.
7
F. Cara mengatasi politik dumping
8
Masuk Anti-dumping dan Bea Masuk Imbalan secara
bersamaan, maka harus dikenakan salah satu yang tertinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
Politik dumping merupakan salah satu jenis kebijakan dari
pelaksanaan perdagangan internasional. Negara yang menggunakan
dan mengenalkan politik dumping adalah Jepang. Tidak banyak negara
yang menggunakan kebijakan politik dumping, karena kebijakan ini
memiliki banyak tidak disenangi oleh banyak negara karena dapat
merugikan negara yang menjadi sasarannya. Politik dumping
merupakan masalah global yang sampai sekarang ini masih
membudaya di kalangan pengindustrian dunia, Penjualan dengan
harga lebih murah di negara lain dari pada di negara sendiri adalah ciri
yang paling menonjol pada politik dumping. Berbagai peraturan telah
di buat oleh negara-negara di dunia untuk meminimalisir maraknya
politik dumping, berbagai cara dan upayapun dilakukan untuk mencari
efek jera dan menumbuhkan kesadaran kepada oknum-oknum
tersebut bahwa politik dumping merupakan politik yang sangat
merugikan, baik merugikan secara finansial maupun merugikan
kedaulatan suatu produk dalam negeri.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
Huala Adolf dan An-An Chandrawulan. 1994. “ Masalah-Masalah Hukum
dalam Perdagangan internacional”. Rajawali Prees, Manajemen,
Yakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
John H Jackson and William J. Davey, “ Legal Problems of Economics
International”. Cases, Materials and Tax (2nd Edition).
Johnny Ibrahim. 2007. “Hukum Persaingan Usaha: Filosofi, Teori dan
Implikasi Penerapannya di Indonesia”. Bayumedia, Malang.
11