Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
“Kerusakan Mekanis Pada Bahan Pangan” ini. Akhir kata kami berharap
semoga makalah tentang “Kerusakan Mekanis Pada Bahan Pangan” ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Bahan pangan yang sudah ditumbuhi mikroba apabila
dikonsumsi akan menimbulkan dampak terganggunya kesehatan
manusia, menimbulkan penyakit, keracunan bahkan kematian,
karena banyak sekali jenis-jenis kerusakan pangan yang diakibatkan
oleh bakteri dan jamur. Jenis- jenis kerusakan bahan pangan ini
penting untuk diketahui agar lebih selektif dalam pemilihan bahan
pangan yang akan kita konsumsi. Sehingga penulis berinisiatif untuk
menyusun makalah yang berjudul “Kerusakan Mekanis Pada Bahan
Pangan”.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 Proses Kerusakan Mekanis Dan Dampaknya Terhadap Bahan
Pangan Serta Konsumen
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa proses terjadinya
kerusakan mekanis dapat disebabkan oleh benturan, atau gesekan
mekanis pada waktu panen, penyimpanan, pengangkutan maupun
persiapan sebelum pengolahan. Berikut beberapa contoh proses
kerusakan mekanis pada bahan pangan dan dampaknya terhadap bahan
pangan serta dampaknya jika dikonsumsi :
Kerusakan mekanis pada telur, yang disebabkan oleh ketidak hati-
hatian dalam proses pengemasan, pengangkutan maupun
penyimpanan sehingga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
mekanis pada telur. Misalnya telur mengalami retak atau pecah
sehingga dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme yang dapat
menghasilkan bau busuk terhadap telur dan dampaknya terhadap
yang mengkonsumsinya yaitu aroma dan rasanya yang pasti sudah
tidak enak.
Kerusakan mekanis pada buah tomat, biasanya terjadi karena
tekanan yang terjadi pada pengemasan yang berlebihan jadi
komoditi harus menahan beban yang cukup besar sehingga
menyebabkan memar pada buah tomat. Selain itu getaran yang
terjadi pada saat pendistribusian menimbulkan gesekan akibat
benturan antara buah satu dengan lainnya juga antara buah dan
kemasannya. Dampak kerusakan ini terhadap buah tomat yaitu
terjadinya peningkatan kecepatan respirasi buah yang akan
meningkat lebih cepat sehingga memicu peningkatan pada proses
pembusukan. Dan dampaknya bagi yang mengkonsumsi buah tomat
yang mengalami kerusakan mekanik yaitu tentunya terdapat pada
tekstur, aroma dan rasanya yang pastinya tidak akan terasa seperti
rasa tomat pada umumnya.
7
Kerusakan mekanis pada ikan, dapat terjadi karena kurang berhati-
hati dalam proses pasca panen (pengolahan) sehingga
menyebabkan luka pada permukaan ikan. Dampaknya jika
dikonsumsi yaitu aroma serta rasa yang sudah tidak enak
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada pembahasan diatas
maka kesimpulan yang dapat dipaparkan pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
Kerusakan mekanis disebabkan oleh adanya benturan-benturan
mekanis, misalnya benturan antara bahan, waktu dipanen dengan
alat, selama pengangutan (tertindih atau tertekan) maupun terjatuh
atau terbanting, sehingga mengalami cacat.
Terdapat dua jenis kerusakan mekanis, yaitu kerusakan yang terlihat
(visible injury or eksternal injury) dan kerusakan tidak terlihat
(invisible injury or internal injury)
Proses terjadinya kerusakan mekanis biasanya di sebabkan oleh
proses penanganan dan distribusi yang kurang berhati-hati.
Dampak dari kerusakan mekanis bagi bahan pangan yaitu
berkurangnya mutu atau kualitas pangan, dan dampaknya bagi
konsumen yaitu aroma dan rasa yang tidak enak jika dikonsumsi.
Pengaruh kerusakan mekanis terhadap nilai gizi bahan pangan
sangat sedikit, kecuali bahan pangan tersebut sudah terkontaminasi
dengan mikroorganisme atau mengalami perubahan kimiawi.
3.2 Saran
Setiap bahan pangan harus di perlakukan dengan baik untuk
mencegah terjadinya berbagai kerusakan-kerusakan yang dapat
merusak mutu maupun nilai gizinya. Setiap bahan pangan yang kita
olah dan konsumsi akan mempengaruhi kesehatan dan kualitas
hidup kita, tergantung bagaimana cara kita menyimpan dan
mengolahnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10