PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
rendah protein. Untuk menambah asupan protein pada tubuh maka harus
dikembangkan jajanan yang mempunyai zat gizi protein yang tinggi dengan
tambahan daging ikan tuna. Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan
protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna merupakan komoditas
perikanan yang paling unggul dan dominan di Pulau Ternate, Hiri, Maitara,
mengembangkan beberapa hasil olahan dari ikan tuna salah satunya adalah
pengembangan produk stik dari daging ikan tuna. Stik ikan merupakan salah
satu makanan ringan berupa irisan tipis yang berbentuk pipih memanjang
berbahan dasar tepung terigu, telur, garam dan air yang digoreng dan
mempunyai rasa yang gurih dan bertekstur renyah. Penambahan bahan ikan
dalam produk stik dimaksudkan untuk menambah mutu olahan ikan dalam
pembagian, pembentukan, dan pencetakan dari bahan baku tepung dan pati
untuk pangan dengan penambahan bahan makanan lain serta bahan tambahan
lain yang diizinkan dengan atau tanpa melalui proses penggorengan.
Kandungan gizi dari makanan ringan atau cemilan tersebut masih perlu
membuat produk yang dapat memberikan nilai gizi lebih dengan harga murah
salah satunya adalah produk cemilan stik dari daging ikan tuna (Fitri, 2016).
Ikan tuna mengandung protein tinggi. Protein ikan tuna kaya akan omega-3
yang baik untuk pertumbuhan anak- anak. Dalam 100 g ikan tuna
sejumlah L-asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein dalam
makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa sehingga
daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan
dengan sumber protein hewani. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
protein dalam makanan maka indeks glikemiknya semakin rendah. Salah satu
meningkatkan glukosa darah. Hal ini dapat terjadi karena sekresi insulin yang
dipicu oleh adanya protein relatif lebih lemah jika dibandingkan dengan
Oleh karena itu protein merupakan makronutrien yang memiliki efek rasa
kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan karbohidrat dan lemak
(Probosari, 2019).
menjadi suatu produk yang bernilai gizi tinggi terutama pada kandungan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui mutu organoleptik dan kandungan protein pada stik ikan tuna.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Institusi
penelitian berikutnya.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
3. Bagi Peneliti
Ikan tuna adalah salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia
udang dan ikan dasar. Ikan tuna memiliki harga yang relatif lebih mahal
dari daging ikan tuna segar dan menyebar ke negara-negara Eropa dan
Tuna albakora adalah jenis ikan tuna yang biasa ditemukan dalam
putih karena daging tuna putih karena memiliki daging berwarna putih
(kadang dengan sedikit merah muda) dengan tekstur yang lembut. Tuna
albakora ini kaya akan nutrisi termasuk minyak omega-3 yang baik
Ikan tuna sirip kuning dapat ditemukan di perairan laut tropis dan
subtropis di seluruh dunia. Negara pemasok utama tuna jenis ini adalah
Indonesia, Filipina, Thailand, meksiko, Venezuela, ekuador, kolombia,
Spanyol, dan Italia. Untuk pasar utamanya sendiri adalah jepang, eropa
selatan, dan amerika serikat. Ikan tuna sirip kuning dapat dengan mudah
dikenali dari sirip dubur dan punggung kedua mereka yang berbentuk
meter dan berat 200 kg. umumnya ikan tuna ini dijual dalam bentuk
tuna kalengan, utuh segar, fillet segar, dan lain-lain (Dikdik, 2019).
Ikan tuna sirip biru atlantik yang berukuran sedang dan besar
sana semua spesies tuna sirip biru sangat dihargai untuk dijadikan sushi
Ikan tuna mata besar memiliki ciri yang mirip dengan tuna sirip
kuning yang sulit dibedakan. Ciri utama spesies tuna ini adalah
memiliki sepasang mata yang besar dan sirip dada yang panjang yang
biasanya melwati sirip dubur. Daging tuna mata besar memiliki tekstur
yang lembut dan bukan sumber utama tuna kalengan (Dikdik, 2019).
berkisar antara 22,6 - 26,2 g/100 g daging dan lemak yang rendah berkisar
antara 0,2 - 2,7 g/100 g daging, mineral kalsium, fosfor, besi dan sodium,
ikan tuna yang dapat dimakan berkisar antara 50% - 60%.Kadar protein
daging putih tuna lebih tinggi daripada daging merahnya. Berbanding terbalik
dengan kadar lemaknya yang daging putih tuna lebih rendah dari daging
merahnya. Ikan ini memiliki nilai jual tinggi dan banyak kandungan zat gizi
(Rahajeng, 2012).
Air 68,1 %
Protein 20,9%
Vitamin A 25 IU/g
1. Definisi Stik
sering kita jumpai di pasaran misalnya stik kentang, keju, tempe, ubi, dan
dijadikan stik. Stik ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang renyah dan
rasa khas ikan. Stik merupakan salah satu makanan ringan atau jenis kue
kering dengan bahan dasar tepung terigu, tepung tapioka, atau tepung
sagu, lemak, telur serta air, yang berbentuk irisan tipis, pipih panjang dan
cara penyelesaiannya dengan cara digoreng, mempunyai rasa gurih seta
khas kue, tekstur kering dan renyah, serta rasa yang gurih. Warna stik
gelap, maka warna stik yang dihasilkan sesuai dengan kriteria stik yaitu
2. Aspek Penilaian
a. Rasa
adanya bagian zat tersebut yang larut dalam air atau minyak atau
lemak dan bersentuhan atau kontak dengan indera pencicipan (lidah
b. Warna
kadang sangat menentukan suatu bahan yang dinilai bergizi, enak dan
warna yang seharusnya maka konsumen tidak akan tertarik. selain itu
(Madbardo, 2010).
c. Aroma
d. Tekstur
Beberapa faktor dari makanan, antara lain halus dan tidak, keras
atau lembut, cair atau padat, kering atau lembab, empuk atau tidak.
Tingkat tipis dan halus serta bentuk makanan dapat dirasakan lewat
1. Uji Hedonik
Uji hedonik atau uji kesukaan merupakan salah satu jenis uji
suka, sangat suka, agak suka, netral, agak tidak suka, sangat tidak suka,
Adanya skala hedonik ini secara tidak langsung uji dapat digunakan untuk
2. Panelis
Panelis tidak terlatih atau untrained panel adalah panelis yang dipakai
1. Definisi Protein
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang penting bagi
berbagai bentuk kehidupan, salah satunya adalah enzim yang dibuat dari
yaitu asam amino yang dibawa ke dalam sel untuk kemudian digunakan
(Hardinsyah, 2016).
Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada
telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein utama. Ikan tuna
adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang
(Mandiri, 2017).
penetapan nitrogen total pada asam amino, protein dan senyawa yang
jumlah sampel dan pereaksi yang sedikit dan waktu analisa yang pendek.
Metode ini kurang akurat bila diperlukan pada senyawa yang mengandung
(Ihsan, 2011).
BAB III
KERANGKA KONSEP
protein. Untuk itu, diperlukan penambahan zat gizi yang kaya akan protein.
Salah satu bahan makanan tinggi protein yaitu ikan tuna. Ikan tuna
merupakan bahan pangan lokal yang ada di Maluku Utara. Produk olahan
ikan tuna di Maluku Utara khususnya Ternate biasanya hanya dibuat olahan
seperti ikan asap dan abon ikan. Karena jumlah ikan tuna yang melimpah dan
jenis olahan yang belum bervariasi maka ikan tuna dapat dijadikan sebagai
olahan pangan lokal menjadi stik ikan tuna. Ikan tuna dipilih karena
sebagai konsep variabel yang akan diteliti yang secara sistematik yang
Aroma
Kandungan
Protein Stik Ikan
Tuna Rasa
Tekstur
Keterangan :
= Variabel Indenpenden
= Variabel Dependen
Stik ikan tuna dalam penelitian ini adalah pembuatan stik dari
ikan tuna dengan bahan dasar daging ikan tuna 300 g, tepung terigu 500
g, tepung tapioka 2500 g, santan kelapa cair 175 ml, mentega 125 g, telur
2. Uji Organoleptik
penelis terhadap mutu organoleptik stik ikan tuna, dalam hal ini aroma,
2) Sangat suka =8
3) Suka =7
4) Agak suka =6
5) Netral =5
7) Tidak suka =3
3. Uji Protein
Uji protein menggunakan metode Kjeldhal di UPT. Laboratorium
Dasar Dan Terpadu Universitas Khairun Ternate.
BAB IV
METODE PENELITIAN
pada stik ikan tuna yang dilaksanakan di UPT. Laboratorium Dasar Dan
biasanya.
1. Populasi
Populasi dari penelitian uji organoleptik adalah ikan tuna sirip kuning yang
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah produk stik ikan tuna. Untuk uji
a. Alat
b. Bahan
E. Prosedur Kerja
a. Pisahkan bagian tulang, kepala, ekor, serta isi perut ikan tuna
b. Cuci daging ikan tuna dengan air bersih lalu taburkan garam dan
e. Masukkan daging ikan tuna yang telah diblender ke dalam adonan stik.
f. Aduk adonan yang sudah tercampur semua hingga tercampur rata, Buat
dahulu.
h. Setelah warna stik berubah keemasan angkat dan tiriskan. Stik ikan tuna
sebanyak 30 orang.
Menurut Ihsan (2011), uji protein stik ikan tuna dengan metode Kjeldhal
Kjeldahl.
b. Ditimbang 7,5 g Kalisum Sulfat dan 0,35 g Raksa (II) Oksida dan 15,l
0,1% b/v (dalam etanol 95%) sebanyak 5 tetes, ujung pipa destilator
kurang 75 ml. Sisa larutan Asam Klorida 0,1 N yang tidak bereaksi
titik akhir tirasi tercapai jika terjadi perubahan warna larutan dari merah
jadi kuning.
F. Sumber Data
dan sekunder. Data primer berupa data yang diperoleh langsung atau diambil
langsung oleh peneliti dan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber yang telah ada, (Sugiyono, 2016). Data primer dalam
penelitian ini terkait mutu organoleptik yang meliputi rasa, warna, aroma dan
tekstur. Data sekunder berupa data tinjauan teori tentang stik ikan tuna.
H. Instrumen Penelitian
1. Instrumen
checklist yang berisi penilaian tentang rasa, aroma, warna dan teksur
2. Panelis
(organoleptik) yang terdiri dari warna, rasa, aroma, dan tekstur. Pengolahan
data hasil kandungan protein stik ikan tuna dengan mengguakan metode
kjeldahl.