Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas  berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang Pengolahan Data Dasar PPG.

Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada dosen


pengasuh dan seluruh teman-teman yang sudah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga isi dari makalah kami ini dapat
bermanfaat bagi seluruh orang yang membacanya.

Apabila ada kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan kami


mohon maaf. Saran dan kritik dari pembaca sekalian akan membantu
kami untuk memperbaiki makalah kami ini.

Ternate, Desember 2020

Kelompok 2

ii
DAFTA ISI

COVER....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................4
B. Manfaat..............................................................................6
C. Tujuan Umum.....................................................................6

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Data Dasar PPG..................................................7
B. Tujuan Data Dasar PPG.......................................................7
C. Manfaat Data Dasar PPG......................................................8
D. Sasaran Data Dasar PPG......................................................8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................11
B. Saran..................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan 2005-2025 menjelaskan bahwa gizi merupakan salah satu
indikator penilaian keberhasilan sebuah negara membangun kesehatan
dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
(Depkes RI, 2009). Sampai saat ini, permasalahan gizi yang menjadi
masalah utama di dunia adalah malnutrisi. Malnutrisi dapat
mempengaruhi tumbuh kembang anak dan meningkatkan kerentanan
anak terhadap penyakit (Katz dkk, 2006).
Sejarah munculnya pengumpulan data dasar dibidang gizi
awalnya adalah untuk mengatasi bncana kelaparan antara tahun
1960-1970an, diberbagai negara miskin dengan dinamika sosial politik
yang tidak stabil. Atas peristiwa yang terjadi, maka muncul ide untuk
melakukan pengumpulan data ketersediaan pangan dalam wilayah
rawan pangan. Informasi yang dikumpulkan pada saat itu hanya
terkait dengan informasi produksi dan ketersediaan pangan
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang akan makan.
Kebijakan pengumpulan data dasar gizi khususnya dibidang
pangan ditingkat dunia, dimulai dari hasil konferensi gizi sedunia di
roma tahun 1974. Resolusi V. 13, ditegaskan bahwa monitoring
pangan penduduk, khususnya kelompok rawan sangat penting
dilakukan secara periodik, dilakukan dengan metode survei cepat dan
mengidentifikasi berbagai faktor yang terkait dengan pola konsumsi
dan status gizi.
Menurut WHO (2010), sebanyak 103 juta balita di negara
berkembang mengalami underweight atau berat badan terlalu rendah.
Pada tahun 2012 menurut hasil UNICEF diperkirakan sebanyak 165

4
juta anak usia di bawah lima tahun di seluruh dunia mengalami
stunted. Tingkat prevalensi stunting tinggi di kalangan balita terdapat
di Afrika (36%) dan Asia (27%) dan sering belum diakui sebagai
masalah kesehatan masyarakat (WHO, 2012). Berdasarkan hasil
Riskesdas (2013), di Indonesia terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi
kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013. Prevalensi sangat
pendek turun sebesar 0,8%, tetapi prevalensi pendek naik sebesar
1,2%. Prevalensi sangat kurus turun sebesar 0,9% dan prevalensi
kurus turun sebesar 0,6%. Prevalensi sangat gemuk turun sebesar
2,1% dan prevalensi gemuk turun sebesar 0,3%.
Prevalensi gizi buruk-kurang mengalami peningkatan di Jawa
Tengah sebesar 3% dari tahun 2010 dan 2013, prevalensi pendek
(stunting) mengalami peningkatan sebesar 2%, sedangkan prevalensi
kurus mengalami penurunan sebesar 3% (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Boyolali, prevalensi gizi burukkurang sebesar 17,33%, prevalensi
sangat pendek-pendek 31,66%, dan prevalensi sangat kurus-kurus
2,27% pada tahun 2014. Gizi merupakan salah satu unit dalam sistem
informasi kesehatan, dimana informasi tentang status gizi balita
merupakan salah satu indikator penilaian derajat kesehatan
masyarakat serta diperlukan dalam hal menentukan kebijakan oleh
para pembuat keputusan. Para pembuat keputusan dan atau
perencana program tentunya memerlukan informasi yang tepat
tentang keadaan atau status gizi masyarakat khususnya balita.
Pengambilan keputusan di setiap jenjang menggunakan informasi yang
akurat dan evidence based guna menentukan kebijakan. Untuk itu
diperlukan sistem informasi yang baik (Azwar, 2004).

5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian pengumpulan data dasar
PPG.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan pengumpulan data dasar PPG.
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat pengumpulan data dasar
PPG.
4. Mahasiswa dapat mengetahui sasaran pengumpulan data dasar
PPG.

C. TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat memahami bagaimana cara pengumpulan data
dasar PPG.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Data Dasar PPG


Pengumpulan data dasar adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengumpulkan data dasar gizi, untuk kepentingan pengukuran
(assesment), evaluasi (evluation) dan memantau (monitoring)
keadaan gizi masyarakat. Pengumpulan data dasar juga menunjukan
sifat data yang dikumpulkan adalah informasi awal yang berhubungan
dengan indikator luas dan besaran masalah gizi dalam area tertentu.
Data dasar, juga sering disebut dengan “base line data”, adalah
informasi regal yang mendeskripsikan kondisi faktual terkait masalah
gizi. Kondisi faktual dapat diungkapkan hanya jika dilakukan
pengumpulan data dasar yang menganut kaidah ilmiyah. Hal ini
penting dipahami, bahwa pengumpulan data dasar bukan kegiatan
tanpa produr ilmiyah, melainkan kegiatan sistematik dan terrencana
untuk memotret secara keseluruhan.

B. Tujuan Data Dasar PPG


Tujuan pengumpulan data dasar dalam perencanaan program
gizi adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran (Assessment) status gizi masyarakat dan semua faktor
terkait yang berpengaruh. Pengukuran status gizi hanya fokus
pada cara pengukuran dan mengetahui status gizi,. Pengukuran
status gizi dapat dilakukan pada tingkat individu (antropometri,
klinik, biofisik dan biokimia), maupun masyarakat (statistik vital,
survei konsumsi).

7
2. Menilai (Evaluation) status gizi masyarakat dengan cara
membandingkan luas dan besaran masalah gizi dengan indikator
tertentu. Ini dapat dilakukan melalui pengumpulan data.
3. Memantau (Monitoring) ststua gizi masyarakat, adalah upaya
pengukuran dan penilaian status gizi masyarakat secara periodik
untuk mengetahui trend perubahan dan waktu ke waktu. Trend
perubahan berlu diketaahui untuk mengetahui efektifitas program
intervensi dan atau untuk mengetahui akselerasi prevelensi masala
gizi di masyarakat.

C. Manfaat Data Dasar PPG


Manfaat pengumpulan data dasar dalam perencanaan program
gizi adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran (Assessment), status gizi masyarakat memliki
manfaat untuk mampu mengidentifikasi status gizi individu
maupun masyarakat.
2. Menilai (Evaluation), status gizi masyarakat memiliki mafaat untuk
mencegah resiko masalah gizi baik pada tingkat individu maupun
masyarakat.
3. Memantau (Monitoring), status gizi masyarakat, memiliki manfaat
sebagai bahan perencanaan intervensi gizi berbasis fakta
(evedence based).

D. Sasaran Data Dasar PPG


Sasaran pengumpulan data dasar dalam perencanaan program gizi
adalah :
1. Bayi dan Balita
2. Anak Usia Sekolah
3. Anak Usia Remaja dan Dewasa

8
4. Usia Lanjut
5. Ibu hamil dan Menyusui
6. Petugas pelayanan gizi dan kesehatan masyarakat
Penentuan sasaran dalam pengumpulan data dasar adalah
berdasarkan besarnya resiko masalah gizi yang terjadi. Pada semua
siklus kehidupan, sehingga semua kelompok umur dapat dijadikan
dlam pengumpulan data.
Bayi dan balita adalah sasaran dan pengumpulan data dasar.
Alasannya adalah bahwa kelompok usia ini adalah kelompok yang
paling rawan masalah gizi kurang dan gizi buruk, termasuk masalah
pemberian makan anak ditahun pertama (ASI dan MP-ASI).
Anak usia sekolah juga merupakan sasaran pengumpulan data
dasar. Hal ini disebabkan luas dan besaran masalah anak pendek
(stunting) dan keamanan pangan (food savety). Rendahnya asupan
zat gizi dan dibarengi dengan penyajian makanan di kantin sekolah
yang tidak memperlihatkan standar prosduksi makanan yang baik.
Uisa remaja dan dewasa adalah usia yang juga beresiko terhadap
masalah gizi. Pada umumnya masalah anemia gizi besi dan defisiensi
gizi mikro lainnya banyak terjadi di usia ini. Pengumpulan data dasar
mnggunakan sasaran kelompok remaja dan dewasa, karena spectrum
masalah gizi pada kelompok ini adalah populasi yang paling banyak.
Usia lanjut, dalam perencanaan program gizi dimasukkan dalam
kelompok berisiko terhadap defisiensi gizi. Osteoporosis dan masalah
gizi yang berhubungan dengan penyakit degenerative masih masalah
serius pada kelompok ini.
Ibu hamil dan menyusui merupakan sasaran dalam pengumpulan
data, karena ibu hamil berhubungan dengan indikator kinerja
perbaikan gizi, khususnya distribusi tablet tambah darah, suplementasi

9
dan fortifikasi termasuk edukasi gizi selain posisinya sebagai ibu, juga
sebagai individu yang rawan masalah gizi.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sejarah munculnya pengumpulan data dasar dibidang gizi
awalnya adalah untuk mengatasi bncana kelaparan antara tahun
1960-1970an, diberbagai negara miskin dengan dinamika sosial
politik yang tidak stabil. Atas peristiwa yang terjadi, maka muncul
ide untuk melakukan pengumpulan data ketersediaan pangan
dalam wilayah rawan pangan. Informasi yang dikumpulkan pada
saat itu hanya terkait dengan informasi produksi dan ketersediaan
pangan dibandingkan dengan jumlah penduduk yang akan makan.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap bisa
membantu para pembaca mengetahui tentang bagaimana cara
pengumpulan data dasar PPG.

11
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifuddin.2004. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Chaer, Abdul.1993. Gramatika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Anyflip.com : Pengumpulan Data Dasar.


http//anyflip.com/tyfnm/cwlv/basic.

12

Anda mungkin juga menyukai