Skenario:
Ny. AR adalah wanita usia 56 tahun mondok di rumah sakit swasta dengan diagnosis
medis CKD st V on HD rutin. Ny. AR mengeluh 1 BSMRS kaki bengkak dan tidak bisa
jalan. Selain itu, pasien mengeluh mual, muntah, tidak mau makan. Pasien sudah
menjalani HD rutin 2x/minggu selama 5 bulan. Kenaikan BB diantara HD (3 hari) 5 kg.
Diketahui BB pre HD 55 kg, TB 150 cm, dan LILA 25,5 cm. Pemeriksaan biokimia, GDS
250 mg/dl; Hb 6,6 g/dL; uric acid 4,5 mg/dL; Na 132 mmol/L; K 3,1 mmol/L; albumin
1,65 g/dL; BUN 19,3 mg/dL; creatinin 3,02 mg/dL; pospor 7,5 mg/dL. Hasil pemeriksaan
fisik klinis menunjukkan tekanan darah 145/90 mmHg, respirasi 22 kali/menit, nadi 116
kali/menit, suhu afebris, UOP rata-rata per hari 200 mL. Asupan energi 360 kcal; protein
14gram; lemak 16 gram; dan karbohidrat 40 gram, minum 5 gelas (1000 cc) sehari. Pasien
memiliki riwayat penyakit dahulu hipertensi dan diabetes mellitus. Terapi obat yang
diberikan berupa glibenklamid, lasix, valsartan, dan CaCO3.
Tn. NH 52 tahun, dirawat di RS sejak 2 hari yang lalu dengan diagnosis medis CKD st V on
CAPD. Pasien mengeluh sejak 1 minggu yang lalu kaki bengkak makin besar dan BAK
hanya 10 cc/24 jam.
Tn. D, 37 tahun, diagnosis medis CKD, CHF, HT. 2 HSMRS pasien mengeluh sakit
pinggang, dada berdebar kencang, dan sesak nafas. Riwayat hipertensi sejak lima tahun yang
lalu. Pasien mengalami nyeri ulu hati dan anoreksia. Penurunan BB sebanyak 2 kg dalam
seminggu tanpa disengaja.
Menurut keterangan istrinya, asupan makan pasien turun drastis sejak sebulan yang
lalu, yaitu pasien hanya mampu menghabiskan ¼ dari porsi makannya. Berdasarkan hasil
recall 24 jam dari diet RS, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat hanya 20%.
Lingkar lengan atas pasien adalah 24 cm dan tinggi lutut 60 cm. Hasil laboratorium pada
H+1 masuk RS: WBC 10,6 10e3/UL; Lym 18,0%; RBC 2,85 10e6/UL; Hb 6,97 g/dL; HCT
21,6%; MCV 75,9 fL; MCH 24,5 pg; MCHC 32,3 g/dL; Glu 120 mg/dL; SGOT 12,1 U/L;
SGPT 11,3 U/L; Urea 63,42 mg/dL; Cre 8,59 mg/dL; Na 136 mmol/L; K 6,9 mmol/L; TP
5,49 g/dL; Alb 2,85 g/dL. Pemeriksaan TD 200/130 mmHg; nadi 86x/menit, resp 30x/menit,
suhu 36 C. Pasien dalam kondisi sadar, tampak lemas, pucat, dan mata sayu. Hasil
pemeriksaan penunjang: USG (CKD grade 4 Renbilateral, Effusi pleura, Ascites minima) dan
urinalisa (Warna : Kuning muda, jernih pH : 6, Berat jenis : 1,015, Protein : +3, Leukosit : 3-
5, Eritrosit : 3-5). Terapi obat yang diberikan: Inj. Lasix lamp, Valsartan, Amlodipin, Inj.
Ranitidin, Clonidine, Fasix, Radin.