Anda di halaman 1dari 7

KASUS STROKE (ANA CHAIRUNNISA)

Ny. S 65 Tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena kelemahan anggota gerak
bagian kanan yang dirasakan kira-kira setengah jam yang lalu yaitu ketika bangun tidur jam 5
pagi. pasien tampak mengantuk, tidak merasakan nyeri kepala. tidak ada mual dan muntah. tidak
ada kejang. pasien sulit berkomunikasi. sebelumnya pasien belum pernah sakit seperti sekarang.
Hasil pengukuran antropometri diperoleh RL (Rentang Lengan) 159 cm dan LLA 28,5 cm.
riwayat kesehatan : Ny.S adalah penderita DM dan Hipertensi, keduanya tidak terkontrol kurang
lebih 10 tahun, jarang berolahraga, dengan pola makan yang tidak teratur. suami Ny. S seorang
perokok berat dengan konsumsi rokok 15-20 batang per hari.
pemeriksaan fisik : KU : Somnolen, GCS : E3M6V1 (AFASIA), tekanan darah : 160/100
mm/Hg, denyut nadi : 76x/menit, Regular Respirasi (RR) : 24x/menit, suhu tubuh : 36,5oC. hasil
laboratorium : Hb : 12,8 gr/dl, leukosit :7800/mm3, trombosit : 240.000 mm3, gula darah puasa :
140 mg/dl, LDL :170 mg/dl, Trigliserida : 190 mg/dl, asam urat : 5,2 mg/dl. pemeriksaan
penunjang lain : CT Scan kepala terdapat gambaran infark cerebri. diagnosis klinis : Hemiparesis
Dekstra, diagnosis etiologis : Stroke Non Hemoragic.
Anamnesa gizi : hasil Sebelum Masuk RS : E : 1725 K Kal , Protein : 51,8 gr, Lemak :
93,5 gr, KH 183 gr, Serat : 13,3 gr, Kolesterol 45,5 gr

Tugas :
1. Buat Asuhan Gizi Terstandarnya
2. Buat Menu Sehari

KASUS PENYAKIT GINJAL KRONIK PRE DIALISIS (MIMI)


Seorang pasien di rawat jalan wanita berumur 47 tahun dengan Diangnosis medis : Diabetes
Melitus dengan komplikasi penurunan fungsi ginjal.
Data Antropometri : TB 149 cm, BB 48 kg
Hasil pemeriksaanBiokimia : Hb = 7,4 g/dl ; ureum = 186 mg/dl ; kreatinin = 3,1 mg/dl ; GFR 25
ml/mt,kolesterol = 225 mg/dl ; TG = 182 mg/dl ; as.urat = 7,9 mg/dl ; guladarah N = 286 mg/dl,
PP = 350 mg/dl ; Na = 137 mEq/liter ; K = 5,1 mEq/liter
Klinis/fisik :tensi = 170/100mmHg, terdapat udema pada kaki.Sering merasa mudah lelah
terutama apabila jalan kaki sehingga lebih sering istirahat ditempat tidur atau nonton TV. Urin
output 24 jam 1250 ml
Riwayat makan : Polamakan 3 kali, setiap kali makanan utama (nasi 1 p, ikan goreng/ayam
goreng 1 p, tempe orek 1 p, tumis sayuran 1 p ), suka makan buah2an dan makanan diantara nya
camilan berupa kripik2 singkong, tempe/mendoan
Pasien mempunyai riwayat tidak ada alergi makanan. Obat yang digunakan: Asam folat, CaCo3.
Suplemen makanan seperti susu tidak pernah digunakan. Pasien seorang ibu rumah tangga dan
telah menderita DM sejak 10 tahun yang lalu. Data sosial ekonomi keluarga tidak kesulitan untuk
membeli makanan/cukup

Tugas :
3. Buat Asuhan Gizi Terstandarnya
4. Buat Menu Sehari

KASUS PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS (LENA)


Tn. M usia 49 tahun dengan diagnosis medis penyakit ginjal kronik stage V dan telah menjalani
hemodialisis rutin 5 jam dua kali/minggu selama dua tahun terakhir.
Data antropometri :
Berat badankering saat ini 48 kg tinggi badan 165 cm
Data laboratorium ureum 65 mg/dl, kreatinin 7,6 mg/dl, albumin 3,4 mg/dl, kalium 6 mEq/l.
LFG 6 ml/menit
Data Fisik/Klinis : Mengeluh tidak napsu makan, mual dan tidak ada muntah. Tekanan darah
140/100 mmHg. Tidak ada udema, berat kering sudah tercapai. Urine output 24 jam 500 ml
Data Riwayat Makan : Pola makan tiga kali, setiap kali makan dengan makanan utama Nasi 1
p, lauk hewani 1 p, nabati 1p, sayur 1 p, dan satu kali makanan selingan biskuit atau roti. Masih
suka mengkonsumsi kue-kue yang asin2 dan mengkonsumsi buah dalam jumlah yang banyak
(misalnya pepaya ½ buah/hari atau pisang). Tidak membatasi garam dan air minum. Pernah
mendapatkan edukasi gizi dan merasa kesulitan menjalankan dietnya karena kurangnya motivasi.
Hasil anamnesis Energi = 1500 Kkal, Protein = 56 gr
Riwayat personal : Pasien seorang guru dengan riwayat penyakit hipertensi. Riwayat
keluarga/orang tua hipertensi. Kadang2 menggunakan suplemen vit C bila flu akan tetapi tidak
rutin.

Tugas :
5. Buat Asuhan Gizi Terstandarnya
6. Buat Menu Sehari

KASUS STROKE (DESTA ANDRIYANI)


Tn S (60 tahun) masuk ke RS dengan keluhan nyeri pada dada, bibir merot,
dan bagian tubuh kanan tidak dapat digerakkan. Setelah diperiksa ternyata batas
jantung pasien melebar sehingga menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah di
jantung. Pasien tidak pernah merasa sakit dan masuk RS sebelumnya. Ketika masuk
di RS, pasien dirawat di ICU selama 6 hari sebelum akhirnya dipindah ke ruang rawat
inap biasa.
Tekanan darah pasien sebesar 125/76 mmHg. Pemeriksaan antropometri
pasien berupa BB 62 kg dan TB 160 cm. Selama 3 bulan terakhir pasien mengaku
celana semakin longgar. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hemoglobin 11,2
g/dl, hematokrit 32% dan natrium darah 127 mmol/L. Diagnosis medis mengatakan
bahwa pasien menderita stroke infark emboli dengan hemiparesis dekstra dan stemi
inferior. Riwayat hipertensi disangkal. Pasien mendapat Ringer laktat sebanyak 40 cc,
14 tpm tiap 24 jam. Terapi obat yang diberikan adalah simvastatin.
Pola makan pasien makan tidak teratur. Pasien bekerja sebagai juru masak di
asrama sekolah. Pasien mengasup makanan yang sama dengan menu yang dimasak di
asrama sekolah tersebut. Seminggu terakhir pasien kurang berselera makan.
Berdasarkan recall 24 jam terakhir sebelum masuk RS pasien mengkonsumsi nasi 2
centong nasi, timlo 2 porsi, segelas kopi manis, dan segelas teh manis. Pasien
memiliki kebiasaan makanan menyukai jagung rebus 1 bonggol sebulan sekali. Setiap
pagi, pasien minum teh manis 1 gelas dan ketika malam minum kopi manis 1 gelas.
Menu yang biasa dikonsumsi pasien sesuai menu asrama adalah telor 1 butir
ceplok/dadar/bacem 3x/minggu, ayam goreng 1 potong sedang 2x/minggu, daging
empal 1 potong sedang 2x/minggu, ikan bandeng presto goreng 1 potong sedang
2x/minggu, lele goreng 1 ekor sedang 3x/minggu, rolade ayam sayur 1 potong sedang
2x/minggu, tahu goreng 1 potong sedang 3x/minggu, tempe goreng 3/minggu. Pasien
biasa mengkonsumsi sayur hanya jika sedang suka menunya, seperti timlo, sop , sayur
bening, 1 mangkuk, 4x/minggu.
Pasien berniat untuk mengkonsumsi makanan dari RS. Walaupun kadang tidak
menyukai makanan yang diberikan dari RS, namun pasien juga tidak mengkonsumsi
makanan dari luar RS. Pasien memiliki pendidikan terakhir SD, dan saat ini tinggal
istri dan anak beserta menantu dan 1 cucu.

Tugas :
7. Buat Asuhan Gizi Terstandarnya
8. Buat Menu Sehari

KASUS NEFROTIK SYNDROME (GONG GOM)

An. NH berusia 3 tahun 8 bulan datang ke RS dengan keluhan perut bengkak sejak 1 minggu
yang lalu. Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 105 kali/menit, RR 24 kali/menit, suhu
36,60 C. Berat badan An NH 13 kg, TB 100 cm, LILA 19 cm, Lingkar kepala 30 cm. Hasil
laboratorium Hb. 13,6g/dL, leukosit 8 rb/mm3, MCV 77, MCH 26,2, MCHC 34,1 g/dL, RDW
13,1 %, albumin 1,6 g/dL, kolesterol 456 mg/dL. Natrium 135,3 mmol/l, kalium 3,43 mmol/l,
Cl 96,6 mmol/l, ekskresi protein urin (+) An NH makan 3 kali sehari dengan jajanan berupa
biscuit dan roti. An Nh memiliki kebiasaan minum susu formula dan minum teh manis.
Pasien hanya menyukai beberapa sayur spt wortel bayam kol, kemnbang kol, kentang dan
brokoli. Buah yang disukai An Nh yaitu pisang, melon, papaya dan salak. An NH suka eskrim
coklat dan jajan snack makanan ringan lebih dari 2 bungkus dlm sehari. Asupan sebelum masuk
RS Energi 710 kkal, P 37,1 g, L 14,2 g, Kh 108,8 g. Asupan selama di RS Energi 633 kkal, P
26,6 g, L 12,56 g, KH 103,03g. Diagnosis medis nefrotik syndrome

Tugas :
9. Buat Asuhan Gizi Terstandarnya
10. Buat Menu Sehari

KASUS NEFROTIK SYNDROME( NYIMAS SHANTI MAYA DEWI)


An AG usia 7 tahun, 3 bulan, putra pertama dari Tn. IB dan Ny. AA. Masuk ke rumah sakit
dengan keluhan bengkak seluruh badan. BAK sedikit tidak seperti biasanya. Satu bulan
sebelumnya An AG mengalami bengkak di kedua kelopak matanya, dan BAKnya mulai sedikit.
Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, bengkak semakin meluas di mata, kaki dan perut. Pada
tahun 2020 An AG pernah dirawat di rumah sakit karena sindrom nefrotik. Riwayat kehamilan
dan kelahiran an AG sebagai berikut : Cukup bulan, kontrol kandungan teratur, lahir spontan dan
sehat. Setelah lahir perkembangan An AG sesuai dengan usianya. Pada saat ini kondisinya
compas mentis, nadi 112/menit, respirasi 44 kali/menit, tekanan darah 130/90 mmHg dan suhu
tubuh 36.70C. Berat badan 36 kg, tinggi badan 125 cm. Berat badan kering 20 kg.

Hasil pemeriksaan laboratorium :

Hb : 10 gr/dl
Leukosit : 5500
Kolesterol : 479 mg/dl
Protein total : 2.4 g/dl
Albumin : 1.0 g/dl
Ureum : 31 mg/dl
Kreatinin : 1.09 mg/dl

Hasil pemeriksaan urin :

Warna : kuning, keruh


BJ : 1.005
pH : 5.5
Darah/Hb : +2
Protein : +3
Urobilinogen : +1
Semenjak mengalami bengkak nafsu makan an AG mulai menurun, dan hanya mau makan mi
instan dan bakso serta biscuit. Setiap kali makan hanya mampu menghabiskan setengah porsi
saja. Hasil anamnesa menunjukkan asupan energy sebesar 600 kalori, KH 65%, protein 15%, dan
lemak 20%.

Tugas :
11. Buat Asuhan Gizi Terstandarnya
12. Buat Menu Sehari

Anda mungkin juga menyukai