Anda di halaman 1dari 7

Soal Kasus Dietetik

Buatlah rancangan terapi gizi (PAGT), hitung kebutuhan subjek, serta buatkan menu makanan
sehari pada kasus-kasus di bawah ini:

1. Tn. AR, umur 47 tahun, TB 168 cm, BB 79 kg. Mengeluh sejak 1 bulan terakhir sering
merasa nyeri di daerah dada sebelah kiri terutama pada saat beraktivitas. Rasa nyeri di
dada bias hilang setelah sekitar 15 menit beristirahat. Sebelum sakit ia seorang perokok
berat. Satu hari minum kopi 3-4 cangkir dan kadang-kadang minum alkohol. Suka
makanan jenis goreng-gorengan dan fast food. Diagnosa dokter, Tn. AR menderita
hipertensi. Ia bekerja sebagai manajer suatu perusahaan, berkeluarga dengan satu isteri
dan 3 orang anak. Tn. A berobat dan menjalani rawat inap di rumah sakit. Pemeriksaan
klinis: suhu tubuh 370 C dan tekanan darah 160/100 mmHg. Pemeriksaan lab: Hb 15
g/dl, Kolesterol darah 160 mg/dl dan trigliserida 150 mg/dl. Hasil recall konsumsi sehari
2700 kkal; P: 30 g; L:35 g ;KH: 135 g. Analisis kasus tersebut dan rencanakan pelayanan
gizinya.

2. Tn. T.K, sopir angkot, umur 57 tahun dirujuk ke Poliklinik Gizi dengan diagnosa DM
disertai Hipertensi. Data antropometri: TB 161 cm, BB 66 kg. Keluhan yang
dikemukakan bahwa sejak 3 minggu lalu sering merasa haus, sering kencing terutama
dimalam hari, rasa lemas, pusing, dan BB menurun secara drastis (BB sebelum sakit 75
kg). Hasil pemeriksaan klinis: suhu tubuh 36oC dan TD 180/100 mmHg. Hasil
pemeriksaan laboratorium: GDP: 260 mg/dL dan GDS 340 mg/dL, kolesterol 200
mg/dL. Riwayat gizi: sebelum sakit Tn. T.K punya kebiasaan makan 3 kali sehari, tapi
jarang makan di rumah. Porsi makan nasi dan lauk cukup banyak tiap kali makan.
Senang gorengan dan tidak senang makan sayuran. Hasil recall 24 jam: E: 2900 kkal; P:
35 g; L: 47 g; KH: 150 g. Analisis kasus tersebut dan rencanakan pelayanan gizinya.

3. Ny. LH umur 39 th dengan TB = 155 cm dan BB = 65 kg ingin menurunkan berat badan


untuk mengontrol hipertensi. Riwayat makanan menggambarkan bahwa Ny. S makan 3
kali sehari, makanan seperti cake, pie , kue kering, atau ice cream, sebagai bagian dari
makan siang dan makan malam. Selama makan pagi, Ny. LH sering makan jajanan
seperti donat atau pastry. pada malam hari dia suka makan coklat dan keripik sambil
nonton televisi bersama keluarga. Ny. LH menyatakan tidak memiliki cukup waktu
untuk berolahraga secara reguler. Hasil pemeriksaan laboratoriumnya yaitu Hb: 13 g/dl,
GDS 167 mg/dl, kolesterol 125 mg/dl, TD 140/100 mmHg, nadi: 75 kali/menit. Riwayat
sakit Ny. LH dulu sempat menderita bengkak di sekitar tungkai, namun sembuh setelah
mengkonsumsi obat antihipertensi. Hasil recall: E: 1900 kkal; P: 30 g; L: 45 g; KH: 155
g.

4. Ny. KJ, ibu rumah tangga, umur 44 tahun, menjalani perawatan di ruang kelas III bagian
penyakit dalam RSU Prof. Dr. Aloe Saboe Gorontalo. Pasien tersebut didiagnosa Gout
artritis + hipertensi. Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan rasa sakit dan nyeri pada
pangkal ibu jari kaki terutama pada malam hari, sering merasa pusing. Gejala dirasakan
sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Antropometri: TB 157 cm, BB 69 kg. Hasil
pemeriksaan fisik: bagian yang sakit terlihat bengkak dan kemerahan, ditemukan tofi
pada beberapa persendian jari kaki dan tangan. Hasil pemeriksaan klinis: suhu tubuh
37,5 oC dan tekanan darah 160/95 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium : kadar asam
urat darah 11 mg/dL dan GDP 110 mg/dL. Anamnesa gizi: sebelum dirawat punya
kebiasaan makan 3 kali sehari, suka makan coto dan bakso. Recall 24 jam asupan
sebelum sakit : total energi 2400 kalori; P:30 g; L:35 g; KH: 190 g. Analisis kasus
tersebut dan rencanakan pelayanan gizi untuk pasien tersebut.

5. Bapak G berusia 69 tahun. Ia memiliki riwayat hipertensi dengan anemia ringan dan
mengeluhkan BB yang mendadak naik serta pembengkakan pada kedua kakinya. BB
sebelum ia mengalami pembengkakan adalah 70 kg dan TB 180 cm. Pada pemeriksaan
antropometri yang sekarang ini ditemukan BB 80 kg. Hasil pemeriksaan lab: Ureum 86
mg/dl; Kreatinin 17 mg/dl; Kolesterol total 200 mg/dl; HDL 45 mg/dl; LDL 120 mg/dl;
GDP 110 mg/dl; GD2PP 140 mg/dl; Hb 10 mg/dl; Albumin 3 mg/dl. Riwayat makan
dahulu, kurang konsumsi buah dan sayur, lebih senang konsumsi makanan instan seperti
ikan kaleng, daging kornet, keju, dan jeroan. Saat ini beliau sedang dirawat di RSU
dengan tekanan darah mencapai 170/90 mmHg, suhu tubuh 37oC, nafas: 70 kali/menit.
Hitunglah kebutuhan gizi pasien tersebut dan rencana terapi jika diketahu hasil recall: E:
1433 kkal; P: 47 g; L: 45 g; KH: 210 g.

6. Tn. PP, pegawai kantoran umur 52 tahun dirujuk ke Poliklinik Gizi dengan diagnosa
Dislipidemia disertai Hipertensi. Data antropometri: TB 168 cm, BB 77 kg. Keluhan
yang dialami sulit tidur, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, dan nyeri di daerah
kepala bagian belakang. Hasil pemeriksaan klinis: suhu tubuh 37 oC dan tekanan darah
160/100 mmHg. Hasil pemeriksaan laboratorium/Biokimia : GDP 120 mg/dL dan GDS
200 mg/dL; kolesterol 220 mg/dL; TG 200 mg/dl; LDL 140 mg/dl; HDL 30 mg/dl.
Riwayat gizi: sebelum sakit Tn. PP punya kebiasaan makan 3 kali sehari, tiap sekali
sepekan mengkonsumsi gulai kambing dan bebek panggang, di rumah pada jam santai
Tn. PP senang mengkonsumsi keripik kentang kemasan. Hasil recall 24 jam: E: 2400
kkal; P: 35 g; L: 45 g; KH: 175 g. Memiliki kebiasaan merokok dan konsumsi kopi
hitam. Analisis kasus tersebut dan rencanakan pelayanan gizinya.

7. Tn. A, umur 46 tahun, TB 168 cm, BB 78 kg. Mengeluh sejak 1 bulan terakhir sering
merasa nyeri di daerah dada sebelah kiri terutama pada saat beraktivitas. Rasa nyeri di
dada biasa hilang setelah sekitar 15 menit beristirahat. Sebelum sakit ia seorang perokok
berat. Sehari konsumsi kopi 3-4 cangkir dan kadang-kadang minum alkohol. Suka
makanan jenis goreng-gorengan dan fast food. Sejak 2 tahun lalu ia diketahui menderita
hipertensi. Ia bekerja sebagai manajer suatu perusahaan, berkeluarga dengan satu istri
dan 3 orang anak. Tn. A berobat dan menjalani rawat inap di rumah sakit. Diagnosa
dokter, yang bersangkutan menderita PJK pada stadium Angina pectoris disertai
hipertensi. Pemeriksaan klinis: suhu tubuh 370 C dan tekanan darah 160/100 mmHg.
Pemeriksaan lab: Hb 16 gr/dl, Kolesterol darah 270 mg/dl; trigliserida 150 mg/dl; LDL
148 mg/dl. Hasil recall konsumsi sehari 2608 kkal dengan KH 200 g; Protein 35 g;
lemak 40 g.

8. Ny. Br, umur 35 tahun mengeluh sejak 2 minggu terakhir sering batuk disertai sesak
nafas terutama ketika sedang tidur-tiduran, badan terasa lemah dan kelelahan meningkat
ketika beraktivitas, perut terasa penuh. Nafsu makan menurun sejak beberapa bulan yang
lalu. Ia sekarang dirawat di salah satu rumah sakit pemerintah kelas III dengan diagnosa
Decompensasi Cordis (DC). Sebelum dirawat ia bekerja sebagai pelayan toko pada
sebuah supermarket. Anamnesa diet: Sebelum sakit Ny. Br punya kebiasaan makan
sehari 2 kali makanan utama dan kadang-kadang ada makanan selingan berupa makanan
ringan kemasan (tidak teratur). Orang tua Ny. Br meninggal dengan penyakit DM
komplikasi jantung. Ia sudah berkeluarga dan punya 1 orang anak laki-laki. Data
antropometri: TB 160 cm dan BB 50 kg, BB saat ini mencapat 53 kg. Hasil pemeriksaan
fisik: oedem pada tangan dan tungkai bawah. Hasil pemeriksaan laboratorium : Hb 12
g/dl, GDP: 126 mg/dl, Kolesterol 200 mg/dl, LDL 130 mg/dl, TG 144 mg/dl.
Pemeriksaan klinis : suhu tubuh 370 C dan tekanan darah 140/90 mmHg. Analisis kasus
tersebut dan rencanakan pelayanan gizinya. Hasil reacll: E: 1433 kkal; P: 47 g; L: 45 g;
KH: 210 g.

9. Tn K, 35 tahun, BB 55 kg, TB 160 cm, dirawat di RSU. Z dengan keluhan nyeri dada,
batuk, dan sesak. KU baik, hasil pemeriksaan fisik, TD 130/80 mmHg, nadi 96x/mnt, P:
24x/menit, S: 36.7oC. Hasil pemeriksaan laboratorium kolesterol total 190 mg/dl, GDP
120 mg/dl, LDL 130 mg/dl, HDL 14 mg/dl. Diagnosa dokter adalah PJK karena
ditemukan penyumbatan partial pada arteri koroner kanan yang menyebabkan infark
myocard akut. Nafsu makan baik setelah batuk dan sesak reda (pada hari ke 10 di RS),
pola makan 3-4 kali makanan utama dan 2 kali selingan. Makanan RS dihabiskan
ditambah makanan dari luar RS berupa bubur, telur, ayam, roti, dan buah. Dari keluarga
membatasi makanan berlemak berupa gorengan atau makanan bersantan. Hasil recall 24
jam sebelum intervensi: E 1970 kkal, P: 37 g, L: 30 g, KH = 210 g. Ada riwayat penyakit
jantung dari keluarga yaitu dari nenek, garis keturunan ayah.

10. Bapak KL, Umur 56 tahun, TB 161 cm, BB 67 Kg, sering merasa pusing, dada terasa
sakit, hasil pemeriksaan lab Trigliserida 200 mg/dl, total kholesterol 320 mg/dl, HDL 85
mg/dl, LDL 90 mg/dl, GDP 110 mg/dl, Ureum 40 mg/dl, kreatinin 1,2 mg/dl, uric acid 5
mg/dl, pemeriksaan fisik/klinis KU: lemah, Nadi 100x/mnt, suhu tubuh 37 0 C, TD
120/90 mmHg. adanya penyempitan pada pembuluh arteri koronaria, sehingga dokter
mengdiagnosa pasien menderita aterosklerosis yang apabila tidak ditangani dengan baik
akan mengarah pada gagal jantung. Berdasarkan hasil anamnesa pasien adalah pegawai
negeri sipil yang sudah berkeluarga dengan 2 anak yang sekolah dengan rata-rata
penghasilan perbulan Rp. 2.000.000. Pasien biasa merokok + 2 bungkus dalam sehari,
orang tua pasien meninggal akibat penyakit jantung, pasien senang ke rumah makan dan
makan yang berlemak pasien makan nasi 3x sehari dan snack biskuit (creakers) setiap
sore, telur, dan daging hampir setiap hari tetapi kadang makan sayuran dan buah. Hasil
recall E: 2478 kkal, P: 35 gr, lemak: 30 gr, KH: 210 gr.

11. Tn. L umur 50 thn, TB 170 cm, BB 52 kg. Keluhan umum, mudah lelah, dyspneu, bila
tidur sering batuk-batuk, hasil pemeriksaan fisik/klinis ludah berwarna coklat, suhu
tubuh 370 C, TD 190/100 mmHg, KU: lemah, Nadi 88x/mnt, hasil laboratorium: SGOT
25 U/L, SGPT 30 U/L, TG 180 mg/dl, Total kolesterol 300 mg/dl, HDL 80 mg/dl, LDL
100 mg/dl, GDP 100 mg/dl. Tn. L adalah seorang manajer di bank swasta dengan 2 anak
yang sedang kuliah dengan rata rata penghasilan / bulan Rp. 5.000.000. Kebiasaan
makan dahulu, makan 3 kali sehari, namun sering mengkonsumsi gorengan 3 kali sehari
sebagai selingan. Hasil recall E: 2357 kkal, P: 30 gr, lemak: 27 gr, KH: 180 gr. Dalam
keluarga tidak ada yang sakit jantung.

12. Seorang IRT bernama Ny. M umur 48 thn, TB 151 cm, BB 63 kg dirawat diruang
interna RSU. X. Keluhan umum dada terasa berdebar-debar, pucat, lemah, 3 bulan yang
lalu pernah masuk RS akibat infark jantung. Diagnosa dokter ibu tersebut menderita PJK
dan dislipidemia. Hasil pemeriksaan laboratorium SGOT 25 U/L, SGPT 30 U/L, TG 200
mg/dl. Total kolesterol 310 mg/dl, HDL 100 mg/dl, LDL 80 mg/dl, GDP 100 mg/dl,
ureum 40 mg/dl, kreatinin 1,1 mg/dl, uric acid 4 mg/dl. Pemeriksaan fisik/klinis KU
cukup, Nadi 100 x/mnt, Suhu Tubuh 380C, TD 180/100 mmHg. Pasien adalah isteri dari
seorang PKL dengan 1 orang anak, rata-rata penghasilan perbulan Rp. 750.000. Riwayat
makan dahulu jaang mengkonsumsi buah dan sayur, lebih sering konsumsi makanan
instan seperti mie instan dan ikan kaleng 5 kali sepekan. Hasil recall energy 2700 kkal
protein 37 gr, lemak 32 gr, KH 200 gr.
13. Ibu AM seorang Ibu Rumah Tangga berumur 54 tahun, memiliki BB 77 kg dan TB 155
cm. Sudah sepekan ibu AM tidak melakukan pekerjaan rumah lantaran mengeluh sakit
pinggang, pusing, dan mudah lelah. Setelah melakukan pemeriksaan diperoleh hasil
laboratorium sebagai berikut: Hb 12 g/dl; Kolesterol total 202 mg/dl; Trigliserida 144
mg/dl; GDP 140 mg/dl; LDL/HDL masing-masing 148 mg/dl dan 64 mg/dl. TD 120/80
mmHg; nadi 81 kali/menit; suhu:38oC. Sebelumnya ibu AM memang jarang
berolahraga, riwayat makan 3 kali sehari, namun konsumsi snack dan kue lebih sering.
Hasil Recall 3 hari lalu E=2023 kkal; P=30 g; L=46 g; KH=215 g.

14. Ibu S berumur 45 tahun bekerja sebagai pegawai kantoran di sebuah perusahaan jasa.
Kerja 6 hari sepekan, tidak memiliki waktu berolahraga. Kebiasaan makannya lebih
banyak makan di luar rumah karena tuntutan pekerjaan, makan berat 2 kali sehari. Hasil
recall E=2018 kkal; P=24 g; L=51,6 g; KH=220,9 g. Lebih sering konsumsi gorengan
dan teh manis. Belakangan ibu S mengeluh pusing, dan sakit dibelakang tengkuk.
Setelah melakukan pemeriksaan laboratorium diperoleh hasil TG 197 mg/dL; LDL 197
mg/dl; Kolesterol total 239 mg/dl; GDP 119 mg/dl; TD 130/90 mmHg; Hb 13 g/dl. BB
Ibu S adalah 62 kg dan TB 150 cm.

15. Tn. Zn saat ini sedang dirawat di rumah sakit dengan keluhan bengkak di bagian tungkai,
pusing sampai sulit berdiri tanpa tumpuan, BB 80 kg; TB 176 cm; umur 50 tahun; TD
120/80 mmHg; GDP 250 mg/dl; kolesterol total 239 mg/dl; TG 138 mg/dl; LDL/HDL
139 mg/dl dan 51 mg/dl. KU: rendah, lemah; Suhu: 37 oC; Nadi 65 kali/menit. Tn. Zn
memiliki riwayat diabetes dan dislipidemia dari orang tuanya. Nafsu makan kurang,
dialami sejak mulai sakit, hanya sanggup menghabiskan 3-4 sdm nasi dengan sayur
bening. Hasil recall E: P=12 g; L=20 g; KH= 150 g. Tn. Zn juga memiliki riwayat
merokok 3 tahun terakhir. Tn. Z adalah seorang pegawai kantoran dengan gaji ±Rp.
3.000.000,-.

16. Ny. F baru saja keluar rumah sakit setelah menginap selama 3 hari. Di rumah Ny. F pun
diminta istirahat sehingga mobilitasnya hanya di sekitar kamar dan ruang makan. Ny. F
berumur 56 tahun sebelumnya memiliki BB 52 kg, namun sekarang turun menjadi 49 kg,
TB 157 cm. Hasil laboratorium menunjukkan nilai kolesterol total 267 mg/dl; LDL 145
mg/dl; HDL 30 mg/dl; TG 200 mg/dl; SGOT 25/U/L; SGPT 30 U/L; TD 190/100
mmHg; KU: lemah; nadi 88 kali/menit. Saat ini Ny.F mengaku sulit makan karena
mengalami mual tiap kali melihat makanan. Hasil recall selama di rumah sakit E=1176
kkal; P=20 g; L= 30 g; KH=190 g.

17. Tn. NN adalah seorang buruh bangunan berpenghasilan ±Rp. 1.500.000,-/bulan.


Mengeluh mengalami keram pada kaki dan betis serta pusing. Setelah melakukan
pemeriksaan diperoleh GDP 187 mg/dl; kolesterol total 218 mg/dl; TG 200 mg/dl; LDL;
135 mg/dl; HDL 62 mg/dl. Pemeriksaan Hb juga menunjukkan nilai 11 g/dl. Tn. NN
yang berumur 56 tahun, memiliki BB 54 kg; TB 158 cm; Tn. NN jarang berolahraga
namun frekuensi naik dan turun tangganya mencapai 6 kali dalam sehari. Riwayat
makan Tn. NN 3 kali sehari makan besar, jarang konsumsi sayuran dan buah. Hasil
recall E= 2456 kkal; P=35 g; L=40 g; KH=210 g, sering konsumsi kopi dan merokok.

18. Ny. P saat ini berumur 48 tahun memiliki BB 71 kg dan TB 150 cm. 2 tahun lalu ia
didiagnosa mengalami dyslipidemia dan obesitas. Pemeriksaan laboratoriumnya sepekan
lalu adalah kolesterol total 243 mg/dl; LDL 158 mg/dl; HDL 33 mg/dl; TG 163 mg/dl;
dan GDP 187 mg/dl. TD 130/90 mmHg, nadi 80 kali/menit. Saat ini dia berusaha
menurunkan berat badannya dengan melakukan beberapa bentuk olahraga, Ny.P juga
mulai mengurangi konsumsi jeroan, gorengan, dan kue mentega. Riwayat makan dahulu
3-4 kali makan besar, hampir tiap hari konsumsi kuning telur, dan selingan 3 kali sehari
berupa gorengan atau kue manis. Hasil recall Ny.P E=2400 kkal; P=86 g; L=77 g;
KH=316 g.

Anda mungkin juga menyukai