1. Kasus DM
A. Ny B mempunyai 2 orang anak yang saat ini sedang kuliah (mahasiswa).
Suami Ny B seorang pensiunan PNS pemerintah daerah. Ny B merasakan
gatal-gatal sekitar leher terutama jika sedang berkeringat. Ia juga sering
kencing di malam hari 4-5 kali, sering merasa haus dan lapar. Tetapi badan
terasa lemah dan penglihatan kurang jelas. Ny B mengakui sering makan di
luar rumah seperti makanan siap saji atau mencoba makanan atau jajanan
baru dengan teman-temannya. Kebiasaan makan Ny B dengan porsi besar
setiap kali makan, 3 kali sehari untuk makanan utama, snack 2 kali sehari.
Konsumsi sayur setiap hari, tetapi buah hanya 3 kali/minggu. Setiap pagi
minum 1 gelas teh manis. Hasil recall 1x24 jam, diketahui asupan Energi
2050 kkal, protein : 60 g; lemak 50 g dan kabohidrat 300 g. Menurut
pengakuannya, orang tua Ny B (ibunya) juga menderita DM tipe 2. Umur 55
tahun, pekerjaan guru PNS, TB 154 cm, BB 60 kg. Susunlah asuhan gizi
terstandar dan perencanaan konseling untuk pasien tersebut!
B. Seorang pria berusia 54 tahun masuk RS dengan diagnosa medis DM tipe 2
post keton asidosis disease, CAP dd/tuberculosis paru, pankreatitis akut dan
ileus obstruktif partial perbaikan. Pasien dirawat di ruang rawat inap lantai I
gedung A. Pasien memiliki riwayat operasi batu ginjal 2 tahun yang lalu.
Riwayat DM baru diketahui saat pasien masuk RS. BB perkiraan 53 kg, TB
161 cm, LILA 25 cm. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 11,7 gr/dl, albumin
2,69 gr/dl, GDS 294 mg/dl, Na 136 mEq/L, K 3,2 mEq/L. Hasil pemeriksaan
klinis diketahui pada abdomen tegang dan nyeri tekan, mual (+). Hasil foto
abdomen dengan diagnosa suspect ileus obstruktif partial (fase awal). Hasil
anamnesa diketahui bahwa 1 bulan sebelum masuk RS pasien makan 3x
sehari dan selingan 1-2x sehari. Pasien suka mengkonsumsi kopi instant 2x
sehari. Setelah 10 hari sebelum masuk RS nafsu makan pasien menurun dan
lebih banyak mengkonsumsi jus buah, minum fanta, pepsi, dll. Pasien tidak
memiliki makanan pantangan/alergi. Hasil food recall diketahui bahwa asupan
pasien sebelum masuk RS E = 2007 kcal, P = 65 gr, L = 43 gr, KH = 256 gr.
Susunlah asuhan gizi terstandar dan perencanaan konseling untuk pasien
tersebut!
2. Kasus GOUT
A. SK seorang ibu rumah tangga, berusia 60 tahun dengan BB 72 kg, TB 152
cm. Saat ini di rawat di RS dengan keluhan nyeri pada sendi kaki dan tangan,
memerah dan bengkak. Hasil anamnesa diketahui bahwa beliau penyuka
makanan yang manis-manis, seperti cake, coklat, es buah. Selain itu, beliau
juga menyukai cemilan berupa kacang dan emping. Hasil pemeriksaan fisik
dan lab. : TD 130/90 mmHg, GD puasa 195 mg%, GD sewaktu 298 mg%, Hb
12 mg%, uric acid 8,6 mg%. Hasil pengkajian data diketahui ibu tersebut tidak
makan teratur, kadang-kadang hanya ngemil saja berupa keripik singkong,
kentang atau emping beserta teh manis dingin. Hasil food recall diketahui
asupan zat sehari-hari E = 1850 Kkal, KH = 415 gr, P = 78 gr, L = 74 gr,
purin 665 mg. Susunlah asuhan gizi terstandar dan perencanaan konseling
untuk pasien tersebut!