Anda di halaman 1dari 4

SINDROMA NEFROTIK 1

An.“E”, jenis kelamin Perempuan, usia 14 tahun, Agama Islam, di Diagnosa Nefrotik Syndrom dan dirawat di ruang Poli Anak
RSUD M.Yunus. MRS dengan keluhan bengkak di bagian wajah sejak ± 3 bulan yang lalu, sering mual-mual dan kurang nafsu
makan, makan 1-2x sehari, BAB 1x/hari. BB = 39 kg, TB = 110 cm. RR 18x/mnt, nadi 100x/mnt, TD 100/60 mmHg, urine
700ml/hr, kolesterol 220mg/dl, proteinuria 4 gr/L, albumin 2 g/dl, Hb 9 gr/dl.

SINDROMA NEFROTIK 2
An AR berusia 2 tahun, laki-laki, dibawa ke rumah sakit pada tanggal 21 Mei 2013 dengan keluhan bengkak pada wajah sejak
2 minggu sebelum masuk rumah sakit. An AR tidak memiliki riwayat alergi makanan, obat ataupun udara. Saat ini hasil
observasi pada anak yaitu bengkak pada seluruh wajah, kaki dan perut sedikit membuncit. Anak mengeluhkan tidak selera
makan. Anak AR menyukai daging ayam dan buah-buahan khususnya jeruk. Ibu anak mengatakan bahwa anak sudah
mengkonsumsi ASI, susu formula, dan bubur serta makanan biasa lainnya. Anak biasanya buang air kecil 3-4 kali/hari dan
buang air besar 1 kali dalam sehari. Anak memiliki selera makan yang baik sebelum dirawat di rumah sakit. Anak biasanya
makan menggunakan sendok dan piring. Selama dirawat nafsu makan anak sangat menurun dimana anak hanya
menghabiskan 3 sendok makanan dari apa yang disediakan oleh gizi rumah sakit. kesadaran = CM, TD 130/100 mmHg, nadi
88x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,5 C. BB 13 kg dan setelah diberikan lasix menjadi 12 kg, LLA 17 cm. protein dalam
urin : 3+, bilirubin trace: ada darah dalam urin 2+, eritrosit, bernilai 10-15. Eosinofil 4, Netrofil 41, Limfosit 51. Protein Total
4.30, Albumin 2.10, Globulin 2.20.

SINDROMA NEFROTIK 3
Seorang anak laki-laki 3,5 tahun datang ke RSUD setjonegoro wonosobo diantar keluarga pada tanggal 21 juli 2009 dengan
keluhan tubuh bengkak mulai dari wajah sampai kaki sejak 3 hari sebelum masuk RS, tidak demam, tidak sesak nafas, filek
(+), penyakit kulit (-). BAK sedikit + 1/8 gelas belimbing, warna kuning kecoklatan pekat, tidak nyeri saat BAK. Pasien pernah
dirawat di RS dengan keluhan serupa , bengkak di wajah dan seluruh tubuh pada umur 2 tahun. Pasien tampak rewel, udem
seluruh tubuh, kesadara CM, suhu 37,5ºC, nadi 120x/menit, RR 28x/menit, TD 130/90 mmHg. BB 15 kg (setelah dikurangi
20%), TB 116 cm, LIKA 50 cm, pemeriksaan lab leukosit AL 13,63 x 103/ul (5-19x103/ul), Hb 11,4 gram/dl, Ht 37,39 %,
kolesterol total 266 mg%, albumin 2,98 gr%, kalium 4,1 mEq/I, natrium 136 mEq/I, klorida 110 mEq/I pemeriksaan urin warna
kuning jernih, Ph 7, protein +3 pada anak ini diberikan prednison 30 mg setiap hari selama 4 minggu.

SINDROMA NEFROTIK 4
An “MR” Diagnosa medik: Sindrom Nefrotik, Umur : 5 thn, 9 bln : Laki-laki . Agama : Islam
Suku : Makassar, Keluhan Utama : Bengkak pada seluruh tubuh, BAK tidak lancer
b.Alasan masuk RS : Menurut ibu di rumah anak mengalami bengkak pada seluruh tubuh sejak 2 hari sebelum masuk RS
secara tiba-tiba, anak tidak bisa BAK disertai mual dan muntah, sesak sehingga keluarga membawa anak ke RS dan
dianjurkan untuk opname. BB sekarang : 30 Kg, TB sekarang : 120 cm - LK : 56 cm. LLa : 22 cm. Kesadaran : Compas mentis.
TD : 100/60 mmhg S : 36,8 ºC
N : 100 x/mnt P : 22x/mnt
POLA MAKAN. Sebelum MRS : Frekuensi makan 3 X sehari, nasi biasa dan lauk pauk, selera makan baik, jenis makanan
bervariasi anak juga makan sayuran, mual muntah (-)
Setelah MRS : Jenis makanan nasi + lauk (diet rendah garam) frekuensi 3 kali, selerah makan baik, anak makan sedikit tapi
sering (porsi dihabiskan), anak mual dan muntah 1 kali.
CAIRAN:
Sebelum MRS : Frekuensi minum bervariasi antara 6-8 gelas/hari dengan volume bervariasi tergantung aktivitasnya. Minuman
pantangan tidak ada
Setelah MRS : Frekuensi minum sering 7-9gls/hari dengan volume bervariasi, anak mengatakan cepat haus.
Lab. Darah
Prot.total : 4,32 gr/100 ml
Albumin : 1,34 gr/100 ml
Ureum : 7,7 gr/100 ml
Kretinin : 1,41 gr/100 ml
Urine : mikroskop analisis
- Erith : 10-20
- Leuc : 1-2
- Epith cell : 3-5

SINDROMA NEFROTIK 5
An. P, Umur 13 tahun, Laki-laki, SMP, TB : 168 Cm. BB : 48 Kg. MRS karena sering mual dan muntah. Sejak 4 bulan yang lalu

dan terasa perih seperti teriris – iris, pasien juga mengatakan mual – mual, nafsu makan menurun dan perasaan lemah.

pembengkakan pada perut kanan bagian atas, nyeri tekan. S : 36,7 oC. TD: 100/60 mmHg, N : 80 x/I, P: 20x/i.

Hb9 GR/DL, Ht 36 %. Natrium 160 mEq/L, Kalium 55 mEq/L, Albumin 2 gr/dl.


KASUS CKD
Tn M, usia 22 tahun, BB 58 KG, TB 162 cm, suku jawa, agam islam, belum menikah & tidak bekerja, didiagnosa CKD datang
ke rumah sakit untuk control penyakit gagal ginjal yg telah dialaminya selama 3 tahun. Klien mengatakan mengalami
kekambuhan jika minum air banyak, jika kambuh bisa sesak nafas sehari penuh. Jika sesak, pasien tidur dekat kipas angin
sehingga udara lebih cepat masuk & sesak berkurang. Kaki & tangan bengkak, susak BAK, warna keruh & sedikit. Dahulu
pasien sering minum-minuman keras & jarang minum air putih. TD 170/130 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 30 x/ menit, suhu
37,5⁰C, ureum 153 mg/dl, kreatinin 9,8 mg/dl, albumin 6 g/dl, albumin 3 g/dl, Hb 8,4 gr%, Ht 26,4 %, ureum 153 mg/dl,
kreatinin 9,8 mg/dl. Protein total 6 gr/dl. Albumin 3,0 gr/dl, obat-obatan : injeksi lasix 3x2 ampul, hemobion 2x1 (250 mg )
peroral.

KASUS GGK
Tn H, 62 tahun, BB 66 kg, TB 173 cm, Pasien pada usia 20 tahunan sudah terkena asam urat dan pada usia 32 tahun terkena
kencing batu. Saat ini mengalami keluhan yaitu, tidak bisa buang air kecil dan sakit pinggang sebelah kanan, keluhana ini
berlangsung selama 3 hari. 2 hari sebelumnya responden tidak bisa buang air besar, kemudian responden menggunakan
dulcolax suppositoria selama 2 hari berturut-turut kemudian baru dapat buang air besar . keluarga membawa responden
kerumah sakit,karena responden susah buang air kecil walaupun dengan mengenjang. Sesampainya di RS, responden
dipasang kateter baru dapat buang air kecil dengan lancar, urin yang keluar berwarna agak merah, kemudiang yang keluar
berwarna agak coklat seperti air teh, keadaan umum responden yaitu agak lemah, tungkai bawah lemas, tidak bertenaga, kulit
keriput tidak elastis, odema pretiblal dan tonus otot kurang.TD 160/90 mmHg, nadi 82x/menit, suhu badan 36,2 oC, sclera
tampak pucat dan nafas berbau amoniak.

Kasus GGK
Pada tanggal 23 Juli 2011 Ny A datang ke RS sarmut dengan keluhan lemah, sesak nafas pada malam hari, penambahan
BB dengan cepat dari 65 sampai 75 kg. Pasien tampak edema, turunya rentan gerak. Pasien mengatakan susah buang air
kecil, nyeri pada panggul, kaki pasien tampak gelisah susah tidur hanya 4-5 jam/hari, kulitnya tampak pucat, tidak selera
makan, demam, kulit gatal, mual, sakit kepala, mata tampak sayup, cemas, TD 160/100, RR 30x/menit, nadi 85x/menit, suhu
380C, TB 159 cm, pasien mengeluh susah buang air kecil, mual, tidak selera makan, pasien tampak pucat, urin keruh, pasien
mengeluh susah tidur, nyeri pada panggul, kaki, sakit kepala, kulit gatal, pasien tampak cemas dan demam.

Kasus GGA
Bpk D berobat 1 minggu yang lalu, dirawat jalan poli penyakit dalam, datang dengan keluhan pusing agak lemas dan nafsu
makan mulai berkurang serta kencing kurang begitu lancer, sekarang bapak tersebut, dirawat ruang rawat inap penyakit dalam
pria dengan keluhan pusing, lemas, kencing kurang, mual serta TD 170/93 mmhg, saat ini umur bapak tersebut 49 tahun dan
BB waktu masuk 52 kg dengan TB 170 cm sebagai seorang guru, bapak memang melakukan aktivitas sebagai pengajar juga
melakukan olah raga 1 minggu sekali. Dari hasil lab dilakukan pemeriksaan Hb 12 mg/dl, creatinin 2,5 mg/dl, dikali fosfat >
normal. Selama diruang rawat inap bapak tersebut memperoleh makanan lunak, asupan makanan agak kurang, bapak
tersebut menyukai makanan yang terasa asin, gorengan, santan serta manis dan alergi udang, ikan laut dan kurang menyukai
tempe dan tahu.

Kasus GGA
Ny. Marsih MRS tanggal 22 oktober 2011 No reg 2837 umur 32 tahun Tb 163 cm BB 55 kg. Alamat Jalan melati no.32 dirawat
diruang penyakit dalam kelas 2 kamar 2 bed 4 dirawat oleh dr. Ali Subagyo SPP.d. Pasien didiagnosa GGA sejak 3 hari yang
lalu. Pasien tidak nafsu makan mual, lelah, gatal, mengantuk, TD pasien 130/80 mmHg. Kadar HB 10 gr/dl, kadar urine 52
mg/dl. Kadar kreatinin 1,5 mg/dl , suhu tubuh 38,5 ⁰C. Sebelum masukl RS pasien tidak menjalan diet apa- apa BB naik 2 kg
dalam bulan terakhir. Makanan pokok pasien nasi, biasa mengkonsumsi kopi, kalau sakit kepala langsung minum bodrex,
diketahui kadar urine 24 jam 100 ml, intake cairan 4 gelas. Hasil Recall 24 jam diketahui energi 900 kal. Protein 90 gr, lemak
17,78 gr, Karbohidrat 120 gr. Pasien beragama islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan tukang cuci, penghasilan rata-rata
400.000/bulan, sudah menikah dan punya anak 1 umur 5 tahun.

GGA
Tn. Boy MRS tanggal 2 januari 2012. No reg 12909 umur 48 th, BB 65 kg, tb 168 cm beralamat dijalan seruni no 28, dirawat di
ruang penyakit dalam kelas 2 kamar 3 bed 5 dirawat oleh dr.supriadi Sp.PD. Pasien didiagnosa GGA sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien tidak nafsu makan, mual, muntah, pusing, sesak nafas, rasa lelah dan oedema pada kaki dan tanggan serta uremia.
TD 150/90 mmHg, kadar hb 10 gr/dl, leukosit 15.000 ml, suhu 36⁰C, kadar ureum 60 mg/dl, kreatinin 4 mg/ dl, pasien dapat
obat diuretik, BB turun 2 kg dalam satu bulan. Kadar urin 150 ml/ 24 jam. Hasil recall E= 450 kkal, P= 38,5 gr, L= 16,5 gr, KH=
150 kkal. Pasien beragama islam , pendidikan terakhir s1, pekerjaan pegawai pemprov bengkulu. Penghasilan rata-rata Rp.
1.300.000/bln, telah menikah dan mempunyai 3 orang anak dan istri seorang guru

KASUS HD

Tn. S, 40 Tahun, Islam, Pendidikan SMP, bekerja serabutan, Suku : Jawa, menikah dengan 2 org anak. MRS dengan Keluhan
Pusing dan extremitas bawah bengkak, Kakinya terasa berat, sejak dua tahun yang lalu klien mengalami hipertensi dan sudah
dilakukan HD sebanyak 102 kali. Sebelum masuk RS klien makan dengan frekuensi 3x sehari dengan porsi 1 piring penuh,
komposisi nasi, sayur dan lauk. Minum sehari ± 2 gelas kecil (500 cc). buang air hanya sedikit, kira-kira 1 gelas kecil
250cc/hari. Klien tidur ±7-8 jam/ hari.
Kesadaran compos mentis. TD; 140/90 mmhg, N; 80x/menit, RR; 20x/menit, S; 36ºC. BB pre HD: 55 kg. BB post HD yang
lalu :49 kg. TB 160 cm.
Terapi obat-obatan : Furosemid 2x 2ml, Clonidin 2x500mg, CaCo3 3x1.
pemeriksaan Lab : HB : 11.00 g/dl, HT : 33 %, Eritrosit : 3,57 Jut/uL, Albumin : 2,17 g/dL, Creatinin : 13, 5 mg/dL, Ureum : 284
mg/dL. Klien mengalami acites dengan lingkar perut 80cm.

KASUS HD

Tn.A, 37 tahun, Pendidikan SMU, Suku melayu, BB 56 kg TB 164 cm. didiagnosa dokter GGK terminal + HD. Pasien
mengatakan tidak pernah mengalami penyakit keturunan serta penyakit yang lainnya seperti yang diderita saat. Pasien
mengatakan penyakitnya ini di deritanya sejak 3 bulan yang lalu dan telah melakukan hemodialisa 2 kali seminggu sejak dia
sakit. Pasien mengatakan sebelum menderita penyakit ini kepalanya selalu pusing apabila melakukan kegiatan yang berat.
Pasien mengeluhkan nyeri didaerah kepala. Pasien mengatakan pusing apabila melakukan aktivitas seperti berjalan. Pasien
seorang karyawan swasta.
TD : 110/80 mmHg, RR : 20 x/menit, N : 84 x/menit, kesadaran compos mentis.
Saat ini pasien hanya mendapatkan obat oral yaitu captopril 12,5 mg (2x1) dan injeksi lasix (1x1 amp).
Pemeriksaan labor : Hemoglobin 11,3 gr%,  Leucocyt 14.200/mm3, Trombocyt 493.000/mm3,      B.S.R 43/Jam,
Hematocryt 33 vol%, Glukosa 117 mg/dl, Cholesterol 180 mg/dl, BUN 55 mg/dl, Creatinin 16,0 mg/dl, Uric 10,2
mg/dl , AST 21 iu/l , ALP 195 iu/l , TP 7,7 g/l, AL 24 iu/l, Protein urin +3.

Anda mungkin juga menyukai