Anda di halaman 1dari 7

KASUS BEDAH

1. Tn. TK. Umur 45 tahun LILA 21,5 kg TL 49 cm pekerjaan buruh harian lepas,
agama islam, istri irt dengan 5 anak, MRS dengan keluhan pusing, mual, nafsu
makan kurang, tidak bias kencing kurang lebih 1 mgg yang lalu dan benjolan
diperut bawah ada benjolan sejak satu tahun yang lalu dan telah post op ca
bulli 4 hari yang lalu. Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit yang
sama. Pola dan kebiasaan makan tidak teratur frekuensi makan 2-3x kali/hari,
makanan pokok nasi 2-3x/hari, daging 1-2x/mgg, lauk nabati 2-3x/harisayuran
2-3x/hari, buah jarang, hasil olahan singkong tiap hari. Di RS mendapatkan
diet TKTP dengan bentuk lunak, makanan luar RS seperti roti dan tidak ada
riwayat alergi. Hasil recall 24 jam E 1521,35 kal P 54,27 gram, L 41,15 gram,
KH 217,51 gram.
Pemeriksaan fisik klinis : Ku cukup, Kes CM, Tensi 110/70 mmHg suhu 36 C
N 88x/menit, RR 20x/menit BAB + BAK + kateter
Pemeriksaan lab : Hb 10,2 g/dl, Leukosit11700/ml, Ht 30,6 Trombosit
266000/ul ureum 39 mmol/L kreatinin 2,08 mmol albumin 2,97 gr/dl
Diagnosa medis Ca Bulli post op, Susun NCP

2. Ny S Umur 50 tahun LILA 23.8 cm TL 46 cm pekerjaan IRT, agama islam, 3


anak, pendidikan SD 2 hari MRS dengan keluhan perut terasa sakit kembung
dada terasa sakit, tidak ada keluarga yang mengalami hal yang sama. Pola dan
kebiasaan makan tidak teratur frekuensi makan >3x kali/hari, makanan pokok
nasi >3x/hari, daging 1-3x/mgg, Telur 2-3x/mgg lauk nabati 2-3x/hari sayuran
2-3x/hari, buah 2x/mgg, The pagi dan sore hari 1 gelas. Px sering
mengkonsumsi makanan yang disantan dan digoreng, tidak ada riwayat alergi.
Pasien dapat cair NGT dan cairan D 5% Hasil recall 24 jam E 400 kal P -
gram, L - gram, KH 100 gram
Pemeriksaan fisik klinis : Ku lemah sesak +, Kes CM, Tensi 120/80 mmHg
suhu 36 C N 88x/menit, RR 24x/menit
Pemeriksaan lab : leukosit 9400/ UL Hb 12,2 g/dl Ht 35,9, trombosit 166000,
albumin 2,2 Na 142 mmol/L K 3,9 mmol/L Cl 142 mmol/L. Diagnosa medis
Post explorasi laparatomi ex causa perforasi organ berongga, Susun NCP !!

3. Tn. B 50 tahun, beragama islam, suku jawa, wiraswasta, duda dengan 4 orang
anak, BB 53 kg, TB 167 cm, MRS dengan keluhan umum nyeri perut dibagian
kanan atas. Dalam keluarga tidak ada kasus yang sama, ayah mengidap
hipertensi. Hasil anamnesi gizi diketahui px mempunyai pola makan dengan
frekuensi 3x/hr, dengan nasi sebagai makanan pokoknya, ikan, telur
dikonsumsi 3-4x/mgg, ayam kadang-kadang, tidak suka makan
bersantan,gemar dengan pisang goreng, suka minum kopi. nafsu makan
menurun karena ada mual Hasil recall 24 jam energi 1349 kkal, protein 56 gr,
lemak 39,5 gr, KH 198,7 gr. Pemeriksaan lab: Hb 13 gr/dl, leukosit 11,200/ul,
LED 85 mm/jam, trombosit 305.000/ul, albumin 3,5 gr/dl,!ureum 59 mg/dl
kreatinin 1,11 mg/dlPemeriksaan fisik/klinis : KU cukup, kes CM, tensi
150/90 mmHg, suhu 37oc, nadi 84x/m, RR 24x/m. Dx medic: Pre Op urosepsis
susun NCP !!
4. Seorang perempuan bernama Ny. MK berusia 30 thn, beragama Kristen, suku
jawa, bekerja sebagai tukang cuci, janda dan tinggal bersama anak dan
keponakan. Memiliki TB 150 cm BBA 36 kg LILA 19,1. MRS 2 hari dengan
keluhan nyeri perut luka robek operasi pada perit bagian bawah keluar nanah
bau + BAB mencret keluar darah. Sejak 5 buklan yang lalu pasien dioperasi
dengan penyakit apendik akut perforate dan dilakukan kembali operasi post
explorasi laparatomy ec post apendictomy. Tidak ada keluarga pasien yang
mengalami penyakit yang sama Selama rawat inap di RS Px mendapat diet
TKTP bentuk lunak + susu proten 2x/hari nafsu makan kurang. Hasil
anamnese riwayat gizi diketahui : frekuensi makan 3x/hr dengan makanan
pokok nasi 3x/hr, ayam 3x/mg, tidsk suka ikan tahu tempe setiap hari, sayur 1-
2x/hari ½ mangkuk buah 3-4x/mgg, buah pisang susu dan pepayatidak ada
riwayat alergi dab Px suka ngemil, tidak ada pantangan cara pengolahan
makanan digoreng dan dibening hasil recall E 870 kal, P 44,2 gr, L 31,5 gr,
KH 101,5 gr.
Pemeriksaan fisik KU cukup,CM, GCS 456 tensi 120/100, N 80x/mnt, RR
20x/m, suhu 37o c, Abdomen distended + BU + Luka PUS +
Pemeriksaan lab: Hb12 gr/dl, trombosit 547.000/ul, Ht 40,2% Leukosit 14400
albumin 2,6 g/dl. diagnosa medis apendik akut perforate dan dilakukan
kembali operasi post explorasi laparatomy ec post apendictomy . susun NCP!!

5. Tn. BD Berusia 50 tahun, beragaa islam, suku jawa, PNS, duda dengan 3
orang anak, , TB 172 cm, TL 57 cm LILA 27,5 MRS dengan benjolan didada
semakin lama semakin membesar dan terasa nyeri pada persendian lutut
riwayat penyakit sejak 2 bulan yang lalu benjolan didada semakin lama
semakin membesar dan terasa nyeri pada persendian lutut nanah + dengan
penyakit abses hemithorax. Dalam keluarga tidak ada kasus yang sama, Hasil
anamnese gizi diketahui px mempunyai pola makan dengan frekuensi 3x/hr,
dengan nasi sebagai makanan pokoknya, ikan, dikonsumsi 3-4x/mgg, ayam
kadang-kadang,tidak suka makan bersantan,gemar dengan gorengan, suka
minum teh 2x/hr. alergi taerhadap telur pantangan sayur bayam Hasil recall 24
jam, E 1829 kkal, protein 53gr, lemak 32 gr, KH 323,8 gr.
nafsu makan cukup.
Pemeriksaan fisik KU cukup,CM, GCS 456 tensi 140/100, N 80x/mnt, RR
20x/m, suhu 37o c, Pemeriksaan lab: GDP 125mm/dl, GD 2 jpp 125 mm/dl
albumin 2,18 g/dl Na 141 K 3,9 mmol/L Cl 105 mmol/L. Diagnosa medis Post
op Abses hemithorax komplikasi DM, Susun NCP !!
6. Nama pasien An. SM, Umur 8 tahun, Jenis kelamin perempuan, pendidikan
SD, agama islam,
Alamat kadia Kota Kendari, Ruang rawat inap : Ruang Asoka Bahteramas,
MRS 14 Februari 2008, Dx medis Ruptur uretra posterior post cystostomi pro
repair uretra. MRS dengan keluhan :Pasien mengalami kesulitan saat BAB dan
BAK, pasien datang ke rumah sakit untuk menjalani operasi perbaikan uretra
yang telah dijadwalkan tiga bulan yang lalu.Riwayat Penyakit : Pasien adalah
penderita ruptur uretra posterior dengan riwayat penyakit ± 3 bulan yang lalu,
pasien mengalami kecelakaan jatuh dari pagar, kemudian pasien mengeluh
tidak dapat berjalan serta tidak dapat BAK, selanjutnya pasien dibawa ke
RSUP Dr. Sardjito dan didiagnosa mengalami ruptur uretra posterior dan
fraktur pubis. Pada pasien dilakukan cystostomi dan dilakukan ORIF (open
reduction internal fixation) oleh bagian orthopedi, dan selanjutnya bagian
urologi merencanakan perbaikan uretra tiga bulan pasca trauma.Hari pertama
studi kasus, diketahui bahwa pasien mengalami kesulitan BAB dan BAK,
nyeri tekan (-). Riwayat Penyakit Keluarga : DM (+)
Ekonomi menengah, Suku : Jawa, Pekerjaan : pelajar SD, Olahraga :
sepakbola, atletik 1x/minggu di sekolah, Jumlah jam tidur sehari : > 8 jam,
tidak ada riwayat alergi, Pola makan pasien utama pasien adalah 3x/hari
dengan pengaturan jenis, jumlah dan jadwal makan yang tidak baik.
Pemberian makanan dilakukan oleh ibu pasien sesuai dengan preferensi
makan pasien pada saat itu. Jadwal makan tidak teratur dan pasien lebih
senang makan di luar rumah/makanan jajanan. Bahan makanan yang biasa
dikonsumsi adalah :Makanan pokok : nasi (3x/hari) @ 75 g, Lauk hewani :
telur (bagian kuning), daging sapi, ikan (1x/hari), Lauk nabati : kacang tanah,
tahu, tempe (2x/hari), Buah : anggur, jeruk, apel (frekuensi jarang), Sayur :
bayam, kangkung (frekuensi jarang), Minum : susu full cream 1x/hari @ 2
sendoktakar, air putih> 8 gelas/hari, Snack : makanan ringan, makanan
jajanan anak
Pemeriksaan Antropometri : BB = 18 kg, TB = 116 cm,
Pemeriksaan Biokimia : WBC= 23,17, RBC =4,82, Hb =13,6, Hct= 38,2, AT=
450, Albumin = 3,82, BUN = 9, creatinin= 0,51, Na =145, K= 4,12, globulin =
3,68, asam urat 23,17, GDR= 4,82
Pemeriksaan Penunjang : Rontgen thorax (15/2) = menunjukkan adanya
infiltrat di perihiller dan paracardial dextra, besar cor normal, Analisa urin
rutin (15/2) = menunjukkan adanya bakteri di urin yaitu Pseudomonas
aeruginosa dan Klebsiella oxytoxin.Fisik/Klinik : Sulit BAK (+), konstipasi
(+), nyeri tekan di perut (-),KU baik, CM, urin output normal, lain-lain dbn, T
= 120/80 mmHg, N = 60-100 x/mnt, RR = 20-24 x/mnt, T = 36-37 °C, Odema
(-). Anamnesa Gizi : E = 772.18, P=33.39, L = 27.8, KH = 95.02, Infus D5,
Susun NCP
7. Nama AH, Umur 17 bulan, Sex P, AgamaIslam, Aktifitas Ringan, Ruang
Cendana Bahteramas, Alamat Abeli Sawa, MRS dengan keluhan : Post
colostomy, Riwayat Penyakit:Os menjalani operasi colostomy pada maret
2013. sekarang Os akan menjalani operasi tahap selanjutnya, dengan diagnosa
MC post TCD Pro pull through.Os adalah anak tunggal. Ibu Os berusia 26
tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga dan ayah Os berusia 30 tahun bekerja
sebagai buruh dengan penghasilan per bulan Rp. 500.000,-. Keluarga Os
berasal dari suku Jawa. Pasien tidak mempunyai alergi makanan dan tidak
mempunyai pantangan. Frekuensi BAB = Frekuensi Makan, BAB keluar
melalui perut sebelah kanan (saluran post colostomy). Riwayat/pola makan di
rumahLahir – 4 bulan = ASI + Susu vitalac 4x/hari, bulan – 6 bulan =
bubur halus, 6 bulan – 9 bulan = nasi tim, 9 bulan – sekarang = nasi (makanan
keluarga) Bahan makanan yang biasa dikonsumsi :Mak. pokok = Nasi 3x/hari,
Lauk hewani = Telur2x/mgg, Daging ayam 2x/mgg, Lauk nabati = Tahu 1-
2x/hari, Tempe 1-2x/hari, Sayur Bayam 3x/mgg, Wortel 3-4x/mgg, Buah=
Jeruk 3-4x/mgg, Pisang 3x/mgg, Pepaya 2x/mgg, Minuman = ASI 4-5x/hari,
Air putih 1-2 gelas/hari . Data Antropometri, BB = 11 kg, Panjang Badan =
82 cm, LLA = 16 cm , pemeriksaan fisik = Keadaan Umum baik, Compos
Metis, BAB keluar melalui perut sebelah kanan (saluran post colostomy),
Pemeriksaan Klinis : N = 100x/menit, R = 30x/menit, t = afebris, nafsu
makan baik. Pemeriksaan Laboratorium : HGB 12,5 HCT 35,6 MCV 76,5
MCH 26,9, MCHC 35,1 BUN 4,5 Cre 0,52, Na, K, Cl dbn. Pemeriksaan
Penunjang : Rontgen Thorax infiltrat di perihiler dan paracardial, Anamnesa
Gizi E = 1204,14 kal, P = 30,79 gr, L = 38,22 gr, KH 184,25 gr, Susun NCP

8. Ny AL 24 tahun, BB 45 kg TB 148 cm islam IRT, suami PNS. MRS dengan


DX P2-2 Post Caesar Hr Lai Letsu LH-PSR. Px mengeluh nyeri pada perut
bekas operasi, Px MRS dengan keadaan persiapan melahirkan, kemudian
dirujuk ke RS dan dioperasi caesar. Pemeriksaan fisik Px dalam kondisi sadar
dan sudah mampu berjalan Pola makan PX SMRS: Nasi 3x/hari, kentang
2x/hari, ikan/telur, ayam, daging sapi 2-3x/ mgg, tahu/tempe 1x/hari, pepaya
1x/hari, Recall konsumsi : E 1800,65 kal, P 42,6 gram, Lemak 32,74 gram,
KH 348,1 gram. Pemeriksaan klinis : suhu 36 0 C RR 22x/menit Nadi
80x/menit tensi 120/80 mmHg, Pemeriksaan Lab : Lympocit 17,8, Leukosit
15000 Monosit 2 Hb 13,6 g/dl Susun NCP
9. Nama : NY KRM, Sex:perempuan, Umur : 65 tahun, Agama: Islam,
Pekerjaan : petani.
RiwayatPenyakitPasienpenderitaadenokarsinomaparutelahtegakdenganhasilsel
ganas (+), telahmenjalanikemoterapisebanyak 2x, keluhan post
kemoterapimual(+), muntah(+), nafsumakanmenurun, sesak, batuk.
RiwayatPenyakitDahuluSejakpebruari 2006
pasienmenderitaadenocarsinomaparudantelahmendapat 2 kali kemoterapi,
hipertensikuranglebih 3 tahun yang lalu,
danpasieninipernahgemukdenganberatbadankurang 65 kg.
RiwayatPenyakitKeluargaTidakadaanggotakeluarga yang
menderitapenyakithipertensi, danadenikarsinomaparu.RiwayatGizi
:KebiasaanMakanPasien3kali makan utama. Frekuensimakan =
Makananpokok : nasi 3 x/hari, laukhewanitelur ,ayam, dagingsapi 1-2
kali/hari, ikan jarang dikomsumsi, lauk nabati : tahu ,tempe 1-2x/hari, sayur-
sayuran : wortel, bayam, kacangpanjang, kol 1-2 x/hari, buah-buahan :
pisang, semangka,jeruk 1-2x/mggu, minuman : the 3x/hari, snack : ubi
goreng, pisang goreng 1-2x/hari, tidak ada riwayat alergi.
Pasienbekerjasebagaipetanidansuamisudahmeninggalduniadanpasientinggalbe
rsamaanaknyadanpenghasilannyatidakmenentu.Pemeriksaanantropometri ;
TinggiLutut : 45 cm, Tinggibadan: 154 cm, BBI: 46,92 kg,
LLA: 23 cm. Pemeriksaan Lab :
Total protein 5,13, Albumin 2,74, Creatinin 0,70, HB 13,9,
Tensidarah 170/100 mmHg, Respirasi30 x/menit, Nadi 120x/menit, Suhu 37,2 ºC,
keadaanumumpasienlemah, cm,tampaksesak, CA -/-, S1 -/- , Pemeriksaanfisik :
Abdomen datar, eksrtemitasodema (+),PemeriksaanPenunjangPo torax jelas lokasi
massa di paru-paru. Obat = Ceftriaxon , HCT, Inf D5% .
Asupanmakansebelumstudikasus E = 981,92kal, P = 28,75, Lemak 18,73, KH 173,8
gram, Susun NCP
10. Tuan H umur 22 tahun TB 175 cm BB 50 cm, belum menikah BB awal sblm
sakit 55 kg. Tuan H MRS 5 hari karena LB yang disebabkan ledakan disel/genset
ditempat kerjanya, Hasil diagnosa PX dinyatakan combustio 40% grade II dangkal
dengan klasifikasi dada, perut, lengan kanan 1%, lengan kiri 5% (tidak mengenai
saluran pencernaan) Perawatan sementara dengan pembersihanWT, Dermazin sulfa.
Keluhan yang dirasakan panas dan perih diseluruh bagian permukaan luka
bakargemetar daerah tangan, fisik : lemah, pucat nafsu makan baik dan sulit tidur.
Pengobatan 24 jam pertama (FASE EBB) hanya ciaran Dan Fresh Frozen Plasma
(FFP) 500 cc. Mulai hari ketiga diberikan makanan parenteral dextrose 5% dan
makanan oral cair bening, Hasi recal hari ke 5 diperoleh asupan : 2500 kalori, 82 gr
protein, Lemak 48 gram dan 345 gram KH dengan bentuk makanan lunak
Hasil lab darah : Hb 10,9 gr/dl, Ht 32 %, Leukosit 1,8 ribu/ul trombosit 400 ribu/ul
Hasil kimia darah ureum darah 41 mg/dl, kreatinin 0,8 mg/dl, albumin 22gr, globulin
2,5 mg/dl, Na 133, K 3,8, Cl 0,3
Pemeriksaan klonis suhu 37 Ctensi 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit dan RR 24x/menit

11. Nyonya inul umur 52 tahun TL 48 cm, menikah dan mempunyai 2 anakyang
sdh bekerja mapan punya riwayat DM ,BB awal sblm sakit 50 kg. Nyonya inul MRS
2 hari yang lalu karena LB yang diseabkan ledakan kompor minyak dirumahnya,
Hasil diagnosa PX dinyatakan combustion 30% grade II dalam dengan klasifikasi
wajah, sebagian leher dan mengenai tracheanya dan kedua tangan Perawatan
sementara dengan pembersihanWT, Dermazin sulfa. Obat dalam Enervon C, Ponstan
Chimetidin dan kedachilin. Keluhan yang dirasakan panas dan perih diseluruh bagian
luka bakar, fisik : lemah, pucat, nafsu makan rendah dan kesadaran turun. Pengobatan
24 jam pertama (FASE EBB) hanya ciaran RL dan Fresh Frozen Plasma (FFP) 500
cc. Mulai hari kedua akan diberikan makanan dan makanan parenteral dextrose 5%,
Hasi recal diperoleh asupan : 1500 kalori, 55 gr protein, Lemak 42 gram dan 287
gram KH Hasil lab darah : Hb 10,9 gr/dl, Ht 32 %, Leukosit 1,8 ribu/ul trombosit 400
ribu/ul
Hasil kimia darah ureum darah 41 mg/dl, kreatinin 0,8 mg/dl, albumin 2,2gr, globulin
2,5 mg/dl, Na 133, K 3,8, Cl 0,3
Pemeriksaan klinis suhu 38 Ctensi 120/80 mmHg, Nadi 88x/menit dan RR 24x/menit

Anda mungkin juga menyukai